What Happens To My Family Episode 23
Kang Shim dan Dal Bong meminta penjelasan tentang Miss Go. Mereka menolak jika ayah berhubungan dengan wanita lain. Bibi membela kakaknya, apa kakaknya itu harus hidup dan meninggal sendirian? Kenapa mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri. Ayah melerai, ayah bilang dia tidak punya hubungan apapun dengan Miss Go.
Kang Jae juga datang menemui ayah dan mereka minum bersama. Kang Jae mempersilahkan ayah berkencan dengan Miss Go jika memang ayah juga menyukainya. Karena Kang Jae juga tidak berhak melarang ayah yang mungkin kesepian selama ini.
Tapi, Kang Jae meminta ayah untuk mengganti nama kepemilikan rumah dan toko tahu menjadi namanya. Kang Jae akan menaruh ayah di apartemen terdekat dan memberikan uang tunjangan bulanan dari hasil menyewakan gedung.
Bibi menerima kabar itu dari Joong Baek yang tak sengaja mendengarnya. Bibi langsung mengkonfirmasi pada ayah, karena jika begitu berarti keluarga bibi juga akan ditendang dari rumah. Tapi ayah tak mau membahasnya.
Nyonya Heo memberikan minuman yang lebih berkelas untuk Kang Jae yang hendak minum soju. Nyonya Heo memuji Kang Jae yang sudah melakukan semuanya dengan benar. (iyalah..orang dipengaruhi dikauuu..)
***
Eun Ho mengintip dari pintu kamar sementara Tae Joo dan Ketua Moon bicara di luar. Ketua Moon sekali lagi meminta Tae Joo untuk melupakan perasaan sesaatnya pada Kang Shim. Tapi Tae Joo bilang perasaannya tulus. Ketua Moon bilang yang dirasakan Tae Joo bukan cinta, Tae Joo salah merasakan karena selama ini Kang Shim yang mengurus segala sesuatu untuknya.
Ketua Moon juga mengakui bahwa dia pun sebelumnya melakukan kesalahan dengan ibunya Tae Joo yang juga sekretarisnya saat itu. Mereka menikah, tapi kemudian ibu Tae Joo yang merasa tak bahagia pun pergi. Ketua Moon bilang Tae Joo jangan salah tangkap antara pekerjaan dan cinta, karena salah satu akan menjadi tidak bahagia. Dan jika punya anak, si anak tidak akan bahagia juga.
“Aku tidak ingin kehilanganmu. Aku juga tidak ingin kehilangan Sekretaris Cha. Jadi Tae Joo, tolong lupakan perasaanmu. Ayahmu sedang memohon.”
Tae Joo duduk melamun memikirkan perkataan ayahnya hampir satu jam lamanya, dan dia mengacuhkan Eun Ho yang kelaparan. Tae Joo masuk kamar dan kembali mengacuhkan Eun Ho.
***
Pagi di kediaman Cha, tak ada bibi yang menyiapkan sarapan. Bibi mengurung diri di kamarnya, memikirkan permintaan Kang Jae yang membuatnya sakit hati.
Ayah tampak memikirkan perkataan Kang Jae semalam. Kang Shim melihat ayah murung dan meyakinkan bahwa maksud Kang Jae tidak salah. Daripada ayah kesulitan terus menjalankan toko tahu, lebih baik ayah menerima uang dari hasil menyewakan gedung. Ayah tak mau mendengar penjelasan Kang Shim dan meminta Kang Shim segera berangkat kerja.
Dan hari itu adalah hari peringatan kematian istrinya ayah, ibunya anak-anak Cha, dan hari lahirnya Dal Bong.
Seo Wool hendak membuatkan Dal Bong sup rumput laut, tapi Dal Bong melarang. Sepanjang hidup dia tidak pernah merayakan ulang tahun, karena sama dengan hari kematian ibunya.
Sementara itu di apartemen Tae Joo, Tae Joo sangat syok mendapati rumahnya yang berantakan karena Eun Ho menginap semalam. Terdapat sisa-sisa pizza dan minuman yang dipesan Eun Ho, juga dapur yang berantakan karena Eun Ho membuat sarapan. Lalu Eun Ho memberikan saran agar Tae Joo mau makan malam bersama keluarga, untuk meyakinkan Ketua Moon tentang perasaannya pada Kang Shim. Juga mencoba untuk kiss dengan Kang Shim untuk memastikan perasaan yang sesungguhnya.
***
Hyo Jin di utus Nyonya Heo untuk mengatakan pada Kang Shim, jika mereka menyerahkan rumah itu maka setiap anak Cha akan kebagian 500 juta won. Karena rumah itu jika di jual akan dihargai 1,5 milyar. Hyo Jon belum memberitahu Kang Jae, karena menurutnya pendapat anak tertua yang terpenting. Tentu saja semua yang dikatakan Hyo Jin adalah suruhan ibunya.
Begitu sampai di kantor, Kang Shim memikirkan uang yang ditawarkan Hyo Jin itu. Apa saja yang bisa dia lakukan dengan uang sebanyak itu. Sedangkan Tae Joo berusaha mencari kesempatan untuk mencium Kang Shim. Mereka duduk bersama untuk bekerja, tapi mereka melamun dengan pikiran masing-masing yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan.
***
Ayah sarapan sendirian. Bibi lalu menemani ayah dan menemani Kang Jae yang meminta rumah dan toko tahu. Bibi memberi tahu setelah mendengar hal itu bibi merasa sedih, bagaimana anak-anak bisa melakukan itu. Ayah membela bahwa Kang Jae akan menyewakan apartemen dan memberi uang tunjangan tiap bulan. Ayah juga bilang setelah memikirkannya dia merasa kalau Kang Jae benar, sudah waktunya ayah istirahat dan bagaimanapun dia akan menjadi pewarisnya.
Ayah meminta bibi tak perlu khawatir, karena keluarga bibi akan ikut dengannya jika ayah jadi pindah. Tapi bibi tak mengkhawatirkan itu, keluarga bibi bisa menyewa rumah sendiri. Bibi khawatir pada akhirnya ayah hanya akan memiliki nasi dingin (ditelantarkan). Tapi ayah percaya anak-anak tidak akan melakukan itu.
***
Ayah pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan sederhana untuk memperingati kematian istrinya. Ayah tak sengaja bertemu Miss Go yang juga sedang belanja. Mereka kemudian pulang bersama. Ayah yang membawakan belanjaan Miss Go mendapatkan hadiah syal dari Miss Go.
Ayah berkaca dan tersenyum melihat pantulan diri yang memakai syal itu. Tapi kemudian ayah teringat pada istrinya dan melepas syal itu.
Begitu sampai di rumah ternyata bibi sedang mempersiapkan peringatan kematian kakak iparnya itu. Bibi sebenarnya sedih, mungkin saja itu terakhir kalinya mereka mengadakan peringatan di rumah itu. Ayah berterima kasih banyak pada bibi. Bibi menangis sedih, mengasihani kakaknya itu.
Young Seol mengirim pesan pada semua anak Cha bahwa peringatan kematian ibu mereka akan di adakan jam 9 malam. Tapi hingga jam 10 malam, belum ada yang datang satupun.
Dal Bong sibuk dengan pesta ulang tahun kejutan yang diadakan Eun Ho dan Seo Wool. Kang Jae sibuk dengan acara kumpul-kumpul Direktur Kwon dan rekan-rekannya. Kang Shim sibuk dengan meeting dadakan Tae Joo. Dan ayah menunggu sendirian di dalam kamar.
Dal Bong merasa senang karena hari itu adalah pertama kalinya dia merayakan ulang tahun. Dal Bong memberitahu Seo Wool bahwa namanya diambil dari nama ayah dan ibu. Dal Bong lalu meminta hadiah ulang tahun dari Seo Wool. Seo Wool bertanya hadiah apa?
Dal Bong mengecup Seo Wool cepat. Lalu mereka berciuman, dan disaksikan Eun Ho dari kejauhan.
Tae Joo mengantar Kang Shim yang terlambat sampai di depan rumah. Dan Tae Joo bersumpah pada Kang Shim kalau dia akan membuat 1% yang tidak mungkin menjadi mungkin, untuk mereka menjalin hubungan. Karena Tae Joo sudah tidak bingung lagi, apakah perasaannya itu sesaat atau tulus.
Setelah Kang Shim masuk, Tae Joo menghubungi Ketua Moon dan mengajak untuk makan bersama di akhir pekan.
Kang Jae datang, lalu masuk bersama Kang Shim ke dalam rumah. Mereka disambut kemarahan Young Seol. Ini sudah jam 11 lewat. Kang Shim meminta maaf dengan enteng pada bibi karena mereka sibuk.
Bibi marah, peringatan kematian itu hanya satu hari dari 365 hari dalam setahun. Kenapa mereka tidak bisa menganggapnya penting daripada kerja, seolah pekerjaan adalah perang. Kang Shim dengan kesal membenarkan, pekerjaan mereka itu seperti perang dan terjadi setiap hari.
Bibi yang kesal lalu menyinggung Kang Jae yang ingin mengambil rumah dan toko tahu. Kang Jae tak terima dia disebut ingin mengambil tahu, dia hanya tidak ingin melihat ayah menderita membuat tahu, dia khawatir uang ayah akan diambil wanita itu (Miss Go).
Bibi pun menyindir kalau Kang Jae sudah diajari berkata seperti itu oleh mertuanya. Kang Jae berteriak marah bahwa bibi sudah kelewatan. Bibi balas berteriak, apa yang dia katakan tidak bisa dibandingkan dengan apa yang sudah Kang Jae lakukan pada ayah. Hati bibi sakit karena hal itu.
“Apa kau pernah memikirkan perasaan ayahmu? Dia tidak bisa mengatakan apapun meski menderita karena kau adalah anaknya. Bagaimana bisa kau itu adalah anaknya? Bagaimana bisa kau melakukan itu? Tidak benar anaknya melakukan ini, anak nakal!” bibi menangis.
Young Seol mengingatkan ibunya, kalau ayah Cha bisa mendengar dari dalam. Bibi tak peduli dan memang ingin ayah mendengarnya, bahwa anak-anak ayah egois dan ayah yang membuat mereka menjadi seperti itu.
Kang Jae marah dan keluar dari rumah. Kang Shim mencoba mengejar dan membujuknya untuk masuk kembali. Setidaknya Kang Jae harus memberi penghormatan pada ibu. Kang Jae tidak mau, apa Kang Shim pikir ibu mau menerima hormat dari pria sepertinya.
Kang Jae menumpahkan emosinya. Dia bilang kalau dia juga merasa berat dan lelah. Dia menikah bukan karena menyukai Hyo Jin, tapi karena dia ingin hidup. Kang Shim mengerti dan mengajak Kang Jae masuk lagi.
Kang Jae tidak mau, karena bibi sudah menyebutnya sebagai sampah. Kang Jae membenarkan kalau dia jahat dan tidak peduli pada ayah. Dan sekarang dia tidak peduli lagi. Dia akan memutuskan semua hubungan dengan ayah dan pergi di jalannya sendiri. Silahkan ayah menjalani hidupnya sendiri, apakah ayah menderita atau semua hartanya diambil oleh wanita itu.
Kang Shim menegur Kang Jae yang terlalu berlebihan. Kang Jae tidak peduli, bahkan ayah mereka tidak pernah mendengarkan mereka karena keluarga bibi selalu jadi yang pertama, ayah selalu memikirkan orang lain lebih dulu daripada anak-anaknya. Jadi biarkan saja ayah hidup bersama keluarga bibi dan lihat bagaimana mereka hidup.
Young Seol sangat kesal dengan perkataan Kang Jae yang menganggap keluarganya adalah orang lain. Begitu juga.
Dan tentu saja ayah. Ayah merasa sangat sedih mendengar Kang Jae mengatakan itu semua. Ayah menangis sesegukan di dalam kamar, di depan foto mendiang istrinya.
***
Esok pagi, Tak datang ke toko tahu untuk membeli tahu dan seperti biasa bertanya apakah ada yang membuat ayah tak nyaman dan ingin dituntut. Ayah tampak berpikir. Ayah memang ingin mengajukan tuntutan, tapi ayah tidak apakah mereka bisa dituntut. Woo Tak bilang tidak ada yang tidak bisa dituntut di dunia ini.
Dengan mata merah, ayah berkata kalau ayah ingin menuntut Cha Kang Shim, Cha Kang Jae dan Cha Dal Bong. Woo Tak terkejut mendengar nama-nama itu, apa ayah ingin menuntut anak-anaknya? Ayah membenarkan, dia ingin menuntut anak-anaknya.
***
…Bersambung ke episode 24…
Komentar:
Ayah benar-benar terluka kali ini oleh perkataan Kang Jae. Sebelumnya ayah mencoba berpikir positif dan menerima usulan Kang Jae. Ayah berpikir positif bahwa Kang Jae memang peduli padanya. Tapi sekarang, hati ayah benar-benar terluka hingga memutuskan untuk menuntut semua anak-anaknya.
Oya, setelah sinopsis singkat ini, saya akan loncat ke episode 32 ya. Agar sama dengan yang tayang di Korea. Bahkan mungkin akan sedikit lebih panjang dari sinopsis singkat biasanya, hehe.. Tapi sebelumnya saya akan menyiapkan big spoiler untuk 8 episode yang di skip. Dan nantinya 8 episode itu akan dicicil. Oke? Setuju? Setuju aja deh… XD
kami2 stju aja mbak (manut wae)..
ReplyDeleteyg pnting trus d.update.
tp,klo blh usul,mbak jangan loncat2,,nnti jtuh.trus Sakit ny tuh d.sini.nunjuk dengkul..
setuju... yang penting lancar sinopsisnya.......... :)
ReplyDeleteyang ga setuju suruh nyinop sendiri aja, emang enak nulis panjang kayak gini, korban waktu dan tenaga, yang baca mestinya terima kasih...
lanjutttttt mbakkkk............... mmmuuaaacchh......
Stju,,gpp dloncat yg pnting da spoilernx...
ReplyDeleteTnk's dah bwt sinop.^_~
mb mumu...ditunggu lanjutan nya.....
ReplyDeletesemangat....
ku baru tau ada drama ini sabtu malam...
langsung aku kebut baca nya....
semangat y mba mumu....
:)