Sinopsis MISS KOREA Episode 2 – 1
“Saat SMA aku selalu berpikir kau adalah wanita paling cantik. Aku masih berpikir bahwa kau adalah wanita paling cantik di negara ini. Hanya kau yang muncul di pikiranku.”
“Lalu?”
“Aku akan… membuatmu menjadi…seorang Miss Korea.”
Flashback. Pertemuan Ji Young dengan Ma Ae Ri tadi pagi. Madam Ma memperkenalkan dirinya dari Queen Beauty Salon. Dia menyuruh Ji Young membuka bajunya, dan berkata dia akan membuat Ji Young menjadi Miss Korea. Flashback end.
Hyung Joon melihat badge nama Ji Young, “Oh Ji Young dari Dream Departeman Store.” Hyung Joon mencopotnya. “Jangan menggunakan badge seperti ini lagi. Aku akan…membuatmu menjadi Miss Korea. Aku akan…membuatmu menjadi seorang ratu.”
Ji Young: “Kau akan... aku? Kenapa… tiba-tiba? Kenapa sekarang?”
Ji Young menatap Hyung Joon yang bertanya apakah dia tidak mau. Ji Young memalingkan wajahnya dan meminta Hyung Joo untuk tidak membuatnya bingung. Hyung Joon bilang tidak ada yang harus dibuat bingung, apakah Ji Young memiliki perasaan nyaman pada pekerjaan itu.
Ji Yong: “Kosmetikmu..lotion yang terasa seperti pembersih, pembersih yang terasa seperti pelembab, dan pelembab yang terasa seperti lotion. Sebelum aku mencuci muka dan mengenakan lensa kontak, aku bingung karena botolnya tampak sama. berhentilah membuat hidupku bingung. Kembalilah ke perusahaanmu, laluka penelitian dan fokus saja pada produk kosmetikmu.”
Hyung Joon berteriak kesal. Ji Young juga dengan kesal mengambil kembali badge namanya dan berkata bahwa dialah yang berhak menentukan apakah dia akan berhenti atau tidak dari pekerjaannya. Ji Young memasang kembali badgenya dan menyuruh Hyung Joon keluar.
Ji Young menatap tajam Hyung Joon, “Selama sepuluh tahun aku mendengar apa yang kau katakan terhadapku. Aku mendengar kau berkata pada orang lain bahwa aku seorang gadis nakal.”
Hyung Joon keluar dari DR, dia berkata bahwa dia hanya ingin melihat reaksi Ji Young. Siapa bilang dia akan benar-benar menjadikan Ji Young Miss Korea. Ji Young seharusnya tidak perlu menjadi serius seperti itu.
Hyung Joon melihat Jung di luar sedang duduk menunggunya, dia menghela nafas kesal. Hyung Joon mengeluarkan rokok, tapi tidak memiliki korek, Hyung Joon meremas dan melempar bungkus rokoknya ke bawah. Kakaknya Kang Woo, Kim Kang Shik menegur Hyung Joon.
Kang Shik berkata dan bertanya pada Hyung Joon dengan pandangan meremehkan. Dia berkata bahwa mereka bertiga berkumpul bersama lebih lama dari yang dia duga. Kang Shik memintanya bersemangat dan menepuk pundaknya. Lalu Kang Shik masuk ke dalam.
Jung yang sudah mengambil rokok yang dibuang Hyung Joon memukul kepala Hyung Joon.
“Kenapa kau memukulku? Kupikir kau adalah bodyguardku!” Hyung Joon bereriak kesal.
“Tidak punya uang, apa kau bohong? Apa ini tidak butuh uang?” Jung menunjukan rokoknya, “Apa kau membuang-buang uangmu? Aku beritahu baik-baik, jangan terlibat dengan hal-hal yang terkait Miss Korea. Jangan pakai uangku untuk melakukan itu.”
Kini mereka berada dalam subways, Hyung Joon masih memikirkan kejadian di lift tadi.
Flashback.
“Aku mendengar kau berkata pada orang lain bahwa aku seorang gadis nakal.” Ji Young mendesak Hyung Joon ke dinding, dan mencekiknya. “Jawab. Apa kau bilang begitu atau tidak, kalau akan seorang gadis nakal?”
Hyung Joon terbelalak dan menatap ke kiri: “Jujur saja…memang benar dulu aku katakan begitu.”
Ji Young: “Apa kau bilang juga ke orang-orang kalau aku adalah gadis bodoh?”
Hyung makin terbelalak tak berani menatap Ji Young dan menatap ke kanan: “Bagaimana…wanita ini bisa tahu apa yang aku ktakan?”
Ji Youn: “Apa kau benar-benar bilang pada orang-orang menyebutku gadis murahan?”
Hyung Joon menatap ke atas: “Tetap menutup mulut adalah sangat pengecut untuk dilakukan.”
Hyung Joo lalu berkata agar Ji Young jujur saja, kalau Ji Young lebih mudah saat di ajak kencan. Hyung Joon mendorong tangan Ji Young. Ji Young mengerti, dengan kata lain, Hyung Joon menyebutnya sebagai gadis bodoh dan murahan dengan pekerjaan kecil sebagai elevator girl. Hyung Joon terdiam. Ji Young membuka pintua lift dan mendorong Hyung Joon keluar, tak lupa melemparkan pesawat kertasnya. Flashback end.
Hyung Joo bertanya pada Jung, “Jika seseorang menyebut seorang wanita sesuatu seperti gadis nakal, gadis bodoh, atau gadis murahan…tidak ada wanita yang akan bekerja dengan seseorang seperti itu, kan?”
Jung: “Tidak peduli bagaimana sulitnya keadaan, jangan dengan rahasia pergi ke Jembatan Hangang atau semacamnya, Presdir Kim.”
Hyun Joon mengela nafas, “Aku pintar berenang, jadi walaupun aku pergi ke Hangang, aku tidak akan bisa mati. Aku harus pergi ke atap sebuah gedung jika aku ingin melakukan bunuh diri atau semacamnya.”
Jung memukul kepala Hyung Joon. Hyung Joon berteriak kesakitan dan orang-orang memperhatikan mereka. Seorang wanita yang duduk dekat situ berdiri dan pindah. Jung dengan leluasa pindah juga ke tempat duduk yang ditinggalkan itu.
Jung bertanya apakah Hyung Joo masih menyukai Ji Young. Hyung Joon tak menjawab. Lalu Jung berkata, orang bilang bulu burung berkumpul bersama. Ada sedikit kesempatan bahwa seorang jenius lulusan Universitas Seoul masih menyukai kernet lulusan sekolah SMA.
Hyung Joon bilang Ji Young bukan kernet. Jung bilang sama saja. Hyung Joon bilang tidak.
***
Ji Young melakukan pekerjaannya seperti biasa. Memberikan salam, mempersilahkan pelanggan untuk naik dan turun, serta memberitahu area lantai yang mereka tuju. Lama-lama suara Ji Young tidak biasa, dia menahan tangisnya, lalu airmatapun mengalir. Para pengunjung yang menyadari meliriknya.
Saat lift kosong, Manajer Park masuk. Dia menyuruh Ji Young untuk tersenyum seperti Miss Korea. Waikiki! Ji Young pun mengikutinya, Waikiki! Dan tersenyum lebar. Manajer Park turun. Ji Young menangis.
“Gadis bodoh. Aku seharusnya sekolah. Hanya bermain dan tidak bekerja dihari sekolah. Lihat dirimu sendiri, gadis bodoh.”
Ji Young masih menangis dan mencoba tersenyum kembali, Waikiki! Tapi air matana terus mengalir. Dia kemudian mengambil sapu tangan dan mengusap air matanya. Ji Young melihat kartu nama yang diberikan Ma Ae Ri.
Flashback. Madam Ma memberikan kartu namanya saat memperkenalkan diri.
Madam Ma: “Buka pakaianmu. Aku akan membuatmu menjadi Miss Korea.”
Ji Young: “Apakah aku benar-benar cantik?”
Madam Ma: “Jangan bersikap malu-malu kucing.”
Ji Young: “Aku tidak berada dalam tingkatan untuk menjadi Miss Korea.”
Madam Ma: “Itu aku yang seharusnya memutuskan. Kemudian, juri yang akan memutuskan itu. Lebih banyak lagi, semua pria Korea akan menilai. Apakah kau benar-benar cantik atau kau hanya berpura-pura untuk menjadi cantik. Aku suka bahwa kau tidak berpura-pura menjadi cantik. Aku bilang buka pakaianmu.”
Ji Young ragu, karena Manager Park suka datang tanpa pemberitahuan. Madam Ma bilang dia sudah menempatkan sekertarisnya di luar. Dia tidak akan membiarkannya masuk. Ji Young masih bertanya, apakah dia harus membuka semuanya. Madam Ma bilang buka bagian yang Ji Young merasa percaya diri saja.
Ji Young membuka roknya. Madam Ma menilai Ji Young sedikit aneh. “Anak-anak lain, seperti mereka sudah melalukan perjanjian satu sama lain..mereka membuka bagian atasnya lebih dulu. Kau membuka rokmu dulu? Apakah kau merasa percaya diri dengan kakimu? Kau tidak percaya diri dengan dadamu?”
Ji Young menjawab agak ragu, “Aku tidak yakin.”
“Apakah kau bekerja sebelumnya di bar? Tidak apa-apa. Kau bisa mengatakannya padaku. Aku akan menjadi guru, ibu dan pengacaramu. Aku berkata aku akan berada di pihakmu. Aku tidak akan melakukan apapun yang akan merugikanmu.”
“Aku suka pergi ke bar untuk minum, tapi tidak memiliki kepribdian untuk menjadi seorang gadis bar. Aku juga kekurangan pesona.”
Madam Ma tersenyum kecil, “Apakah kau memiliki sifat yang buruk?” (Suka marah maksudnya..)
Ji Young mengiyakan.
”Tapi kau memiliki ketertarikan untuk menjadi Miss Korea, kan? Kau tidak bisa memikirkannya sendiria, tapi aku akan membantumu. Apakah kau memiliki ketakutan? Kau bisa melakukannya, kan? Tidak, mari mencoba.”
Ji Young bertanya apakah Madam Ma ingin melihat tubuh atasnya juga. Madam Mi bilang tidak perlu dan menyuruh Ji Young cepat memakai roknya kembali. Ji Young meminta Madam Ma untuk memberikan penilaian yang pantas setelah melihat semuanya.
Madam Ma: “Saat aku memintamu untuk membuka baju, daripada melihat seluruh tubuhmu, aku sedang mencoba untuk melihat mindset-mu. Bahkan jika disembunyikan di bawah pakaian, aku bisa melihat tubuh dengan baik. Membuatnya lebih baik di tempat yang tepat, dan membuatnya lebih kurus ditempat lain. Itu tidaklah sulit.
“Walaupun begitu…”
“Kau akan mencobanya, kan?”
Flashback end.
Ji Young membenarkan letak badgenya, lalu kartu nama itu terjatuh. Young Sun masuk ke dalam lift, sudah waktunya mereka bertukar jadwal. Young Sun mengambil kartu nama itu.
Young Sun: “Oh! Ini Queen Beauty Salon. Tahun lalu, bahkan Cherry Beauty salon memintamu untuk mengikuti kontes. Jik aku pergi, kau mungkin menang di tempat pertama.”
Ji Young: “Katakan sesuatu yang masuk akal! Kau tahu dengan baik.”
Young Sun melihat dada Ji Young. Ji Young menegurnya, walaupun Young Sun tahu, bagaimana bisa Young Sun melihatnya dengan kasar seperti itu. Young Sun menunjukan dadanya, dia percaya diri dengan dadanya, tapi tidak dengan wajahnya. Young Sun kembali melihat Ji Young, Ji Young meminta menghentikannya dan keluar lift.
***
Hyung Joon tertidur disamping Jung, dia menyandarkan kepalanya pada Jung. Jung hanya menatapnya sebentar, lalu dipun ikutan tidur.
***
Sekertaris memberikan dokumen permintaan analisis BB Cream dari kantor pusat di Amerika. Lee Yoon melihatnya dan terkejut melihat ratingnya yang mempertimbangkan untuk investasi.
“Ada BB Cream lain yang keluar pertama kali sebagai percobaan dari Jerman tapi itu sangat mahal. Mereka mengatakan ada perbedaan dengan yang dikembangkan di Amerika. Karena itu adalah perusahaan kosmetik kecil, tidak ada satupun di Korea yang benar-benar mengetahui atau peduli dengan BB Cream. Tapi malahan, di Eropa dan Amerika, ada permintaan untuk make-up yang terlihat natural seperti ini. Dan produk yang sempurna untuk itu… Korea adalah yang pertama menunjukan kemungkinannya. Analisis investasi itu akan melakukan penjualan domestik, dan dalam beberapa tahun, akan menjamin nilainya di luar negri.” Sekertaris Yoon menjelaskan panjang lebar.
Lee Yoon tertawa, “Apakah aku benar-benar meremehkan kosmetik wanita?”
Selertaris bertanya apa yang harus dia lakukan. Yoon bilang mereka harus berburu, itu adalah makanan yang bagus untuk mangsa. Sekertaris pamit dan akan mempersiapkannya. (Aku masih bingung ni, Yoon kerjanya sebagai siapa dan diperusahaan apa? Perusahaan investasi mungkin ya…)
***
Disaat Hwa Jung meneliti sesuatu dibawah miksroskop. Kang Woon disampingnya memasak roti bakar dan telur mata sapi dengan menggunakan alat lab. Sedangkan Heung Sam membuat kopi di dalam gelas ukur.
Diluar ruangan lab, Jung berdiri dan membaca resolusi penelitian. Dari dalam terdengar Heung Sam berkata makanannya sudah siap. Terdengar juga Hwa Jung yang berkata tidak mau makan Jjamppong lagi.
Hyung Joon masuk ke dalam. Kang Woo berkata saat Hwa jung terjaga sepanjang malam, dia akan membuatkan makanan, jadi Hwa Jung tidak usah memesan Jjamppong.
Hwa Jung bertanya kemana saja Hyung Joon karena sejak pagi dia tidak melihatnya. Hyung Joon hanya bilang tidak dari mana-mana. Hyung Joon membaca koran, dan menolak minuman yang diberikan.
Heung Sam: “Hei, tidak adakah gadis cantik di sekitarmu?”
Hwa Jung mendesis kesal, “Apakah kalian benar-benar akan melakukan itu?”
Heung Sam kembali bertanya apakah ada murid Hwa Jung yang lebih cantik daripada dia. Kang Woo yang tahu Hwa Jung marah menghentikan Heung Sam bertanya lagi.
Hwa Jung: “Hei, kita akan melakukan hal Miss Korea ini untuk menyelamatkan perusahaan kita? Apakah itu masuk akal? Di saat itu, kita seharusnya melakukan penelitian dan menjual lebih banyak produk. Itulah bagaimana kita akan mencari uang!”
“Jangan mengkhawatirkannya. Kita tidak akan melakukannya. Itu seperti berjudi. Hyung, jangan melakukan sesuatu yang tidak berguna lagi.” Ujar Hyung Joon masih tetap sambil membaca koran. Heung Sam bilang itu bukan judi.
Lalu masuk pengantar Jjamppong. Hyung Joon menyuruh Jung untuk masuk. Kang Woo dan Heung Sam langsung berdiri waspada. Hwa Jung terkejut dan kesal melihat Jung disana. Hyung Joon memesan Jjamppong untuk Jung.
Hwa Jung marah-marah pada Jung yang makan Jjamppong disana. Jung bilang orang bahkan tidak mengganggu anjing saat mereka makan, dan meminta Hwa Jung membiarkannya makan dengan tenang. Hwa Jung masih tidak terima dan marah-marah. Jung berdiri dan balik berteriak-teriak pada Hwa Jung. Dia tidak akan membiarkan Hwa Jung karena dia wanita.
Hwa Jung berdiri, “Pukul aku. Pukul aku! Seperti kau memukul anak-anak ini, mengapa kau tidak menyeretku dan memukulku juga, huh? Aku bilang pukul aku!”
Tiga sekawan memegangi Hwa Jung. Jung yang kesal hendak memukul Hwa Jung, namun ditahan Hyung Joon.
Hyung Joon: “Kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan denganku, tapi jangan melakukan ini pada seorang wanita. Oke? Makan saja.”
Jung: “Kenapa? Ah. Karena ada sesuatu yang lain didalam otaknya selain kotoran? Aku kira dia bukan seorang wanita yang murahan dan gampangan? Karena dia bukan seorang gadis nakal?”
Hyung Joon menyuruhnya diam. Jung duduk akan melanjutkan makan dan kembali berkata. Saat mereka didiskriminasi, mereka semua adalah Ph.D dan pintar. Mereka juga sangat kompeten dibanyak hal. Bagaimana bisa mereka tidak bisa mengumpulkan uang seperti itu. Jung melanjutkan makannya. Dan Jung memberikan pager Hyung Joon yang berbunyi.
Ternyata pesan pager itu dari Yoon. Tiga sekawan menemui Yoon. Yoon bilang karena perusahaan mereka tidak mempunyai nama (tidak terkenal), kantor pusatnya sedikit enggan untuk berinvestasi.
Heung Sam: “Jangan khawatir! Kali ini, kami berpikir untuk memasukan seorang kandidat untuk kontes Miss Korea dalam rangka untuk mempromosikan perusahaan kami. Tentu saja, dia akan berpartisipasi dalam kontes menggunakan kosmetik perusahaan kami. Dan, kami juga akan menunjuknya sebagai model perusahaan kami kemudian. Saat dia menjadi Miss Korea, ViVi akan langsung terkenal.”
Yoon bertanya apakah mereka punya jaminan. Kang Woo yang sedari tadi bersama Hyung Joon bengong bertanya pada Heung Sam apakah mereka melikinya. Heung Sam berkata jika Yoon tidak mempercayainya, kontes pendahuluan akan segera diadakan di Seoul, Yoon bisa melihat dan menyaksikannya. Tempat pertama, kedua, dan ketiga di Seoul akan menjadi kontestan Miss Korea.
Yoon: “Jika kau bisa membuatnya juara pertama, kedua, atau ketiga di Seoul. Aku akan memberikanmu setengah dari uang investasi yang kalian minta.”
Kang Woo: “Be..benarkah?”
Hyung Joon: “Tidak, kau harus menginvestasikan semua uang yang kami minta.”
Yoon: “Jika dia menang peringkat pertama dalam Miss Korea.”
Tiga sekawan saling berpandangan.
***
Tiga sekawan mendorong mobil yang kembali mogok sambil membicarakan siapa wanita yang disebut Heung Sam di depan Yoon, apakah dia benar-benar ada. Heung Sam bilang tentu saja tidak ada. Mereka kemudian berkumpul disamping mobil.
Kang Woo: “Yoon. Dia benar mengatakan akan menginvestasikan semua uangnya, kan?”
Heung Sam: “Tentu saja benar!”
Kang Woo: “Mari kita coba! Apa yang harus kita lakukan adalah…jika kita bekerja keras dan mencoba yang terbaik, peringkat pertama di Miss Korea? Apakah ini mungkin, aku sejujurnya benar-benar tidak tahu. Hyung, kau tahu, kan?”
Heung Sam bilang bagaimana dia akan tahu, Hyung Joon lah yang mengencani semua gadis cantik. Tapi, Heung Sam pun menerima ajakan Kang Woo untuk mencobanya.
Masing-masing dari mereka akan pergi berkeliling mencari di setiap sudut Seoul, dan jika mereka menemukan seseorang yang cantik, mereka hanya akan membawanya kesana. Apakah mereka berlutut atau memohon pada para wanita itu untuk menyelamatkan mereka, atau apakah mereka menyeret rambut mereka dan membawanya kesana, mereka harus membawa paling tidak satu atau dua orang wanita cantik ke perusahaan, hingga besok malam.
Hyung Joon tampak ragu. Heung Sam kemudia bilang bahwa di saat ini seharusnya menjawab tanpa berpikir. Jika dihitung, tidak ada kawaban untuk proyek itu. Kang Woo juga bilang kalau tidak ada jawabannya. Bagaimana bisa ada jawaban untuk mereka sekarang. Jawabannya harus mereja buat oleh mereka sendiri.
Hyung Joon pun akhirnya memimpin tos mereka bertiga.
***
Kakek menyimpan bakpau di display depan toko mereka. Ayah masuk dalam kamar Ji Young dan mengomentari kamarnya yang berantakan. Ayah membawa selimut Ji Young keluar dan mengibas-ngibaskannya. Lalu sesuatu terjatuh. Ayah meminta kakek untuk mengambilkannya.
Ayah bertanya apa itu. Kakek memegangnya di tangan kanan, tangan kirinya memegang bakpau. Kakek bilang itu mirip dada wanita. Paman datang dan melihatnya. Paman bilang itu bra pads. Ayah dan kakek bingung apa itu bra pads.
Paman: “Apakah kau masuk ke dalam kamar Ji Young?”
Ji Suk datang dan melihatnya juga, dia langsung mengambilnya dari tangan kakek dan menyembunyikannya di balik jas.
Kakek: “Apakah itu milikmu? Itu milik Ji Young! Mengapa kau menyembunyikannya?”
Ji Suk: “Ji Young kita memiliki perasaan yang rendah tentang ini! Apakah kau tidak tahu mengapa dia pergi ke pemandian umum di pagi hari, saat tidak ada seorangpun disana? Dia berpikir dia memiliki dada yang kecil, jadi dia tidak pernah menunjukan tubuh telanjangnya pada orang-orang!”
Ayah bilang dada putrinya besar. Kakek bertanya, apakah Ji Suk mengatakan bahwa Ji Young menggunakannya untuk menutupi perasaan rendah dirinya itu sepanjang waktu ini. Paman juga bertanya apakah mereka benar-benar kecil.
Ji Suk bilang itulah sebabnya Ji Young membodohi semua orang dengan menggunakan benda seperti itu. “Walaupun banyak palyboy yang mengejar Ji Young, dia mungkn masih seorang perawan, karena dia sangat membenci sampai mati untuk telanjang!”
Paman menampar pipi kiri Ji Suk, “Tentu saja Ji Young kita seorang perawan! Apakah kau menyatakan secara tidak langsung bahwa dia mungkin sudah tidak perawan?!”
Ayah menampar pipi kanan Ji Suk, “Beraninya kau mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal!”
Kakek menampar pipi kiri Ji Suk, “Dia harus hanya menunjukkan tubuh telanjangnya pada suaminya! Ji Young kita tidak akan tidur dengan laki-laki sebelum menikah.”
Ayah kemudian bilang mereka harus segera menyimpan benda itu kembali di tempatnya. Ayah bilang mereka semua harus berpura-pura tidak melihatnya. Mereka pun masuk ke dalam.
***
Hyung Joon menunggu seorang wanita di depan sebuah bank, ketika wanita itu keluar, Hyung Joon merayunya, “Oh, Miss Kim yang cantik.”
Miss Kim: “ViVi kosmetik tidak memiliki kualifikasi untuk menerima pinjaman lagi! Aku akan dipecat!”
Miss Kim berlari, Hyung Joon mengejarnya sambil berkata dia datang bukan untuk mendapatkan pinjaman.
Hyung Joon duduk menopang kepala di meja perpustakaan, dia menurunkan satu persatu buku yang menghalangi pandangannya dari seorang gadis. Hyung Joon tersenyum manis, tapi gadis itu menyuruhnya pergi.
Heung Sam memperhatikan para gadis yang melakukan latihan balet dan tersenyum.
Hyung Joon mengejar seorang pramugari dan memanggilnya dengan ‘sayang’. Hyung Joon memberikannya bunga.
Hyung Joon: “Apakah kau masih merasa ingin mabuk pada waktu takeoff?”
Pramugari: “Setelah melahirkan, aku tidak merasakannya lagi.”
“Benarkah?” Hyung Joon tertawa lalu mengambil kembali bunganya dan pergi.
Kang Woon menelpon seseorang: “Oh, Jae Hee. Ini Kang Woo dari kelas 1988. Kita di jurusan yang sama. Apakah kau mengenalku? Aku benar-benar minta maaf karena menghubungimu, walaupun kita tidak dekat, tapi…selamatkan aku, Kim Jae Hee.”
Heung Sam mengejar seorang gadis cantik. “Hai, aku dari perusahaan BB Cream. Tunggu sebentar, tunggu sebentar, aku mohon. Tubuhmu sangat cantik. Aku akan membuatmu menjadi Miss Korea—“
Gadis itu menampar Heung Sam dan menyebutnya pria gila.
Hyung Joon menunggu seseorang di tangga. Gadis itu datang. Hyung Joon berkata, “Kau masih cantik seperti biasanya.”
Gadis itu menampar Hyung Joon, “Kita sudah putus, jadi menapa kau tetap membiarkan mereka mengirimkan padaku tagihan pagermu?”
Gadis itu melemparkan tagihan di wajah Hyung Joon sebelum pergi. Hyung Joon juga menjatuhkan bunganya.
***
Hyung Joon duduk termenung di subways (penumpang gerbngnya adalah pria). Hyung Joon terkejut melihat sesuatu. Dia berdiri dan masuklah segerombol wanita (maaf, tidak cantik) berjalan dengan memakai pakaian renang khas Miss Korea. Mereka berdiri di belakang mengeliling di belakang Hyung Joon.
Lalu ada satu orang yang datang belakangan.
“Oh Ji Young?”
Ji Young mendekati Hyung Joon dan meletakan jarinya di dagu Hyung Joon.
“Kau bajingan. Kau berpikir menggunakan aku untuk mendapatkan uang? Kau berpikir menjual tubuhku untuk menyelamatkan perusahaanmu? Apakah aku terlihat semudah itu bagimu? Rasa hormatmu pada wanita cantik lebih rendah daripada kotoran ikan kecil, kau bajingan!”
“Itu tidak sekecil kotoran ikan kecil!”
“Haruskah aku jual mahal? Jangan pernah muncul dihadapanku lagi. Pria jahat.”
Ji Young berbalik pergi. Hyung Joon terus memanggilnya, namun Ji Young tidak menoleh lagi hingga tak terlihat.
Hyung Joon terbangun, ternyata dia bermimpi. Dan terkejut melihat wanita-wanita di gerbong dia duduk. Hyung Joon melihat ke arah depan, dimana tadi Ji Young muncul untuk memastikan tadi itu memang hanya mimpi.
***
Hari sudah malam. Hwa Jung beres di lab, dan hendak pulang. Dia bertanya-tanya apa yang dilakukan tiga sekawan sehingga mereka tidak nampak di matanya. Hwa Jung keluar kantor dan melihat truk menyala di depan gudang. Hwa Jung tersenyum. Dia masuk dan menyapa seseorang yang memanggul kardus-kardus kosmetik.
“Apakah kita mendapatkan pesanan?” tanya Hwa Jung gembira.
Namun ternyata itu adalah Jung. Hwan Jung kesal dan bertanya apa yang dilakukan Jung, apakah mungkin dia mencurinya. Hwa Jung kesal: “Apakah kau bahkan mencuri barang?! Kau tidak bisa mengambil ini.”
Jung terus menaikan kardus-kardus itu kedalam mobil, dan Hwa Jung menurunkannya. Tapi Jung menaikannya kembali. Hwa Jung naik ke bak mobil dan merentangkan tangan.
“Geser, doctor. Kau akan terluka.” Jung melemparkan kardus ke dekat Hwa Jung sehingga Hwa Jung agak ke tengah.
Hwa Jung berteriak-teriak mengatakan ada pencuri. Jung melemparkan kardus ke badan Hwa Jung sehingga dia terjatuh.
Dan Hwa Jung dibawa Jung dibak belakang. Hwa Jung terus berteriak meminta Jung menghentikan mobilnya. Tapi Jung tak peduli.
Hwa Jung bahkan memukul bagian atas mobil, “Hentikan mobilnya! Kau preman! Kau pencuri! Hentikan mobilnya disaat aku masih bicara dengan baik.”
Hwa Jung bahkan meminta tolong pada mobil yang lewat, dan terus meminta Jung menghentikan mobilnya. Tapi Jung malah tertawa.
Hwa Jung kedinginan, dia menyelimuti dirinya dengan terpal. Dia menggigil, hidungnya memerah, dan bersin-bersin.
Lalu ada mobil polisi di belakang mereka. Hwa Jung berteriak meminta tolong. Pak polisi dengan pengeras suara meminta Jung menghentikan mobilnya.
Polisi menghampiri Jung, “Itu ilegal untuk menaikan penumpang dibelakang truk. Berikan aku kartu identitasmu.”
Hwa Jung: “Dia pencuri.”
Jung melotot kesal pada Jung. Hwa Jung juga melotot pada Jung.
Mereka kini di kantor polisi. Petugas memberitahu bahwa dia sudah menelpon pihak pabrik dan Hwa Jung benar.
“Jung Sun Saeng? Apakah itu nama aslimu?” tanya detektif. (Sun Saeng artinya guru, pantesan di info drama Jung disebut Guru Jung…)
Jung membenarkan. Detektif mencari file tentang Jung di database. Detektif bertanya siapa yang memberikan namanya. Jung menjawab yang memberikannya nama adalah neneknya.
Detektif: “Aku pikir nenekmu memberikanmu nama itu sehingga kau bisa menjadi seorang guru, tapi lihatlah bagaimana kau mengacaukannya! Kau lulus SMP tapi tidak masuk SMA. Di umur 17, kau mendapatkan catatan penyerangan dan perampokan. Setelah keluar dari penjara remaja, kau bergabung dengan sebuah geng dan menambahkan pemerasan dan lebih banyak penyerangan pada catatanmu. Kau telah narapidana sebanyak 5 kali untuk hal yang berbeda-beda, dan kau menghabiskan waktu 3 tahun dalam penjara. Saat bekerja pada rentenir, kau menjadi ahli dalam mengancam dan memeras orang, dan nama julukanmu adalah pemeras kotoran kambing.” (mengancam orang untuk membeli kotoran kambing dengan harga mahal.)
Detektif bertanya pada Hwa Jung apakah dia yakin bahwa Jung adalah pencuri. Hwa Jung membenarkan.
***
Bersambung ke bagian 2 ~
Komentar:
Jadi, ternyata Ji Young memiliki ketidak percayaan berlebih pada dadanya. Mungkin karena itulah dia menutupinya dengan sifatnya yang pemberani dan keras.
ayo lanjut mba Mumu.. ditunggu part 2 nya yah, aku suka bgt sama Lee Sung Gyun, rata2 klo aku lihat pemainnya bnyak yg maen di Pasta yah..thanx sinopnya mba Mumu...
ReplyDeleteHwaiting oeni
ReplyDelete