BRIDE OF THE CENTURY Episode 16 (end)

Sinopsis Lengkap by aNNa

Sinopsis Bride of The Century Episode 16 – 1

Sinopsis Bride of The Century Episode 16 – 2

***

Spoiler by mumuzizi 

“Ini bukanlah sebuah akhir, tapi sebuah awal. Penantian dan kerinduanmu, membuatku mengerti apa itu cinta. Injak semua penderitaanmu sekarang, dan tempuhlah jalanmu sendiri. Teruslah berjalan hingga kau tiba di penghujung jalan. Akan ada yang menantimu di sana.”

Waktu berlalu… Kang Ju menjalankan perusahaan dengan lebih baik hingga mereka berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi dari pemerintah Korea. Kang Ju juga sangat memperhatikan kesejahteraan seluruh karyawannya, tidak ada yang namanya pekerja paruh waktu di perusahaannya.

Selain itu, Kang Ju juga masih setia pada Doo Rim, dengan menolak para wanita yang menggodanya dengan berkata:

“Aku sudah menikah.”

Sementara itu, Tuan Choi membakar barang kenangan tentang istri pertamanya dan meminta Ny Myung Hee kembali ke rumah mereka.

“Sudah setahun lamanya semenjak kau meninggalkan rumah. Walaupun tidak bisa dibandingkan dengan waktu yang kau habiskan dalam penantianmu, Tapi dalam penantianku akan dirimu, setiap hari yang kulalui terasa bagaikan setahun. Dalam hari-hariku yang akan datang, aku ingin melaluinya sebagai seorang suami Kim Myung Hee. Sekarang aku baru mengerti, kehadiranmu dalam kehidupanku adalah sebuah takdir yang berharga. Kelak saat meninggalkan dunia ini... berubah menjadi debu dan terbang dibawa angin... Orang yang kujumpai saat melayang di udara...”

“Alangkah baiknya jika itu adalah engkau?”

Ny Myung Hee akhirnya mendapatkan hati Tuan Choi. Dan Tuan Choi akhirnya bisa menerima besarnya cinta Ny Myung Hee.

Waktu kembali berlalu... Kang Ju masih menyimpan cincin milik Doo Rim, dan masih merindukannya. Tapi dia bahagia karena keluarga kembali utuh.

“Sepeninggalnya.. Kami baru mengerti jika dia telah membawa begitu banyak hadiah bagi kami. Tempat yang dikosongkannya... tidak diisi dengan air mata, tetapi dengan senyuman dan canda tawa. Aku benar-benar merindukannya.”

Waktu berlalu semakin cepat… Doo Rim menjalani kehidupannya dengan bahagia bersama nenek dan Kang Nim.

“Apa kabarmu? Kabarku baik-baik saja. Anak kita mirip sekali denganmu. Dia adalah sebuah hadiah yang kau berikan padaku yang kesepian ini. Bagaikan melihat bayanganmu, saat aku melihat anak kita, sambil menahan kerinduan yang ada di dalam hati. Kau pasti sedang menatap ke langit yang sama. Semoga aku bisa bertemu denganmu di suatu tempat. Aku benar-benar merindukanmu.”

Roo Mi dan Kang In sepertinya akan memulai sebuah hubungan di masa depan. Kang In sengaja mengajak Roo Mi menemui cenayang dengan alasan untuk mencari Doo Rim. Lalu si cenayang mengatakan kalau Roo Mi dan Kang In berjodoh, dan kalau Roo Mi mengabaikan Kang In, keberuntungannya akan berubah menjadi sebaliknya.

Tapi ternyata ramalan itu akal-akalan Kang In saja, yang memang sudah menyukai Roo Mi sejak lama.

 

Kang Ju mencari Doo Rim lagi berdasarkan info yang di dapar Roo Mi di salah satu kota kecil pesisir pantai. Kang Ju menanyakan pada orang-orang apakah pernah melihat wanita yang ada di foto, tapi tidak ada hasil. Sebenarnya Kang Ju dan Doo Rim beberapa kali berada di tempat yang sama tapi tidak saling melihat satu sama lain.

Hingga hari berganti malam dan Roo Mi memberitahu bahwa mungkin bukan di sana tempatnya. Kang Ju pun beranjak pergi.

Tapi takdir berkata lain, dengan benang merah yang sama, takdir mempertemukan kembali Kang Ju dengan Doo Rim.

Mereka saling menatap, meyakinkan diri masing-masing bahwa yang mereka lihat adalah benar orang yang selama ini mereka rindukan.

Ketika tersadar, tak terasa air mata bahagia pun turun dan mereka tersenyum.

 

Kang Ju pun akhirnya bertemu dengan anaknya Kang Nim, yang diberi nama dengan mengambil nama Kang Ju dan Na Doo Rim. Wajah Kang Nim sangat mirip dengan Kang Ju.

Nenek berterima kasih karena Kang Ju masih mengingat Doo Rim dan mencarinya. Kang Ju bersujud pada nenek dan meminta maaf karena dia datang sangat terlambat.

Kisah cinta Choi Kang Ju dan Na Doo Rim terkenal di internet. Sepertinya yang menuliskannya adalah Jin Joo. Dua fans Kang In yang waktu itu datang ke restoran Doo Rim karena cerita itu. Mereka sangat tersentuh.

Nenek menemui keluarga Choi, mengembalikan sebelah sepatunya dan menceritakan kejadian sesungguhanya pada saat itu.

Jadi, yang di awal episode bukanlah jaman Joseon, tapi 50 tahun yang lalu. Dan pengantin wanita itu memang neneknya Doo Rim, dan pengantin prianya adalah kakek Kang Ju.

Malam itu, Tuan Choi (kakek Kang Ju) mengakui bahwa dia yang sengaja membuat rumor tentang kutukan di keluarganya agar bisa menikahi Sun Bok (nama nenek Doo Rim) yang bukan keluarga bangsawan. Tuan Choi benar-benar jatuh cinta pada Suk Bok. Tapi karena jodohnya sudah ditentukan, maka dia membuat rumor itu hingga mau tidak mau para tetua “membeli” istri pertama untuknya, dan terpilihlah nenek Doo Rim.

  

Tuan Choi kemudian pingsan karena nenek sebelumnya memberikan suatu bubuk (entah obat tidur atau obat bius) pada minuman Tuan Choi. Sun Bok kabur bersama seorang pria. Dia meninggalkan sebelah sepatunya di pinggir tebing, mungkin untuk mengelabui jika dia telah mati terjatuh dari tebing.

Tapi Tuan Choi tidak bodoh, karena tidak menemukan mayatnya, dia menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki Sun Bok. Kemudian di ketahui bahwa pada malam menghilangnya Sun Bok, seorang pemuda yang tinggal di desa yang sama Sun Bok ikut menghilang. Dan mereka sebelumnya Sun Bok menikah dengan Tuan Choi, adalah pasangan kekasih.

Tuan Choi terlalu mencintai Sun Bok, hingga dia tak kuasa membeberkan kejadian sebenarnya dan memilih untuk melindungi Sun Bok dengan membiarkan rumor itu beredar.

“Kau menolak cintaku, dan melarikan diri sambil menggandeng tangan pria lain. Aku benci sekali padamu... benci sekali. Karena kau terlalu mencintai pria lain, kau meninggalkanku. Tapi aku begitu mencintaimu... begitu mencintaimu.”

Yi Kyung bertemu dengan Doo Rim. Yi Kyung tampak lebih ceria, senyumnya cerah seperti Doo Rim.

 

Doo Rim menemui Jae Ran. Yi Kyung memberitahu Jae Ran jika orang yang mereka tunggu lama sudah datang. Jae Ran yang suka salah mengenali orang, langsung mengenali Doo Rim begitu melihatnya.

“Doo Rim... Kenapa kau baru datang sekarang? Sudah lama aku menantimu. Maafkan aku. Benar-benar maafkan aku. Bisakah kau memaafkanku?”

Doo Rim mengangguk. Jae Ran memeluk Doo Rim, layaknya seorang ibu yang merindukan anaknya.

Doo Rim mendapatkan perawatan gratis di salon dari Yi Hyun (iklan nih…promosi… ;p). Tampaknya perusahaan Yi Hyun kembali berjalan lancar. Doo Rim berterima kasih. Yi Hyun menolak, karena seharusnya dialah yang berterima kasih karena Doo Rim telah kembali.

 

Jin Joo juga akhirnya mendapatkan hari dimana dia mendapatkan cincin dari pasangannya. Karena terlalu exciting, bahkan Sekretaris Kim tidak sempat mengungkapkan lamaran yang sudah dia persiapkan sejak malam. Tapi Jin Joo tidak peduli, hari itu adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidupnya sejak dia dilahirkan. (cute ^^)

Arwah Byul akhirnya mendapatkan penghormatan untuk pertama kalinya setelah 100 tahun menanti bersamaan dengan penghormatan kakek buyut Kang Ju (Tuan Choi 100 tahun yang lalu). Doo Rim memasak berbagai macam makanan untuk persembahan. (Akhirnya aku ngerti maksud arwah Byul sebelumnya saat berkata pada cenayang yang makan ayam, bahwa penantiannya selama 100 tahun untuk makan enak sepertinya akan terlewati.. he…)

Di alam lain, Tuan Choi dan Byul pun di alam sana akhirnya bisa bersatu.

Kang Ju mengakui pada Doo Rim bahwa pertama kali jantungnya berdebar karena Doo Rim adalah saat mereka tanpa sengaja berciuman di pertemuan keluarga yang pertama. Dan ciumannya pada Doo Rim saat showcase juga bukan akting, dia memang ingin melakukannya.

~bayi Doo Rim vs bayi Yi Kyung~

Lalu, bagaimana wajah Doo Rim bisa sama dengan wajah Yi Kyung?

 

~bayi Yi Kyung berubah menjadi bayi berwajah mirip bayi Doo Rim~

Ternyata arwah Byul mengubah wajah Yi Kyung saat bayi menjadi serupa dengan Doo Rim.

Tapi arwah Byul bilang, mereka sekarang bukan matahari dan bayangannya lagi. Mereka sudah menjadi dua matahari yang bersinar terang. Keduanya telah menempuh jalan hidup masing-masing.

Ny Myung Hee memberikan kunci paviliun pada Doo Rim sebagai tanda bahwa mulai sekarang Doo Rim lah Nyonya di keluarga Choi.

“Melihat caramu menjaga para staf di rumah satu persatu, aku sudah bisa tenang. Karaktermu berbeda dengan orang banyakan. Aku percaya dengan caramu yang berbeda denganku itu, kau akan bisa menjaga keluarga ini dengan baik.”

Kang Nim menghilang. Tapi sudah bisa ditebak, Kang Nim kabur ke paviliun, sama seperti kebiasaan Kang Ju saat kecil.

Di paviliun itu, arwah Byul bermain-main bersama Kang Nim.

Musim semi telah tiba. Kang Ju ingin menanam beberapa batang pohon atas nama Kang Nim. Doo Rim mengejek, bukankah Kang Ju tidak tahu caranya menggunakan sekop. Kang Ju bilang dia akan belajar. Doo Rim mengatakan bahwa itu bukan menggali lubang untuk kuburan kucing, tapi untuk menanam pohon, yang berarti lebih sulit membuatnya. Doo Rim menyarankan agar meminta bantuan orang lain.

“Tidak boleh! Itu pohon Kang Nim! Tentu saja harus aku yang mengerjakan. Sama sekali tidak boleh! Tidak boleh!”

“Baiklah, aku pasti akan menceritakannya pada Kang Nim. Aku akan bilang jika pohon itu ditanam sendiri oleh ayahnya.”

Mereka lalu berjalan mencari tempat untuk menanam pohon.

-TAMAT-

***

Komentar:

Akhir yang manis bukan?

Mengutip kata-kata Byul, “Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setelah berpisah mungkin akan bertemu kembali.”

So, jangan takut atau sedih untuk berpisah, karena siapa tahu suatu saat akan bertemu lagi dalam keadaan yang lebih membahagiakan seperti Kang Ju dan Doo Rim.

Kemudian, janganlah kita egois dan serakah, karena bisa saja keegoisan dan keserakahan kita malah akan berbalik menjadi nasib buruk untuk kita sendiri.