GOLDEN RAINBOW Episode 32 – 1
Sebelumnya di Episode 30 dan Episode 31
Baek Won meninabobokan Kang Jung Shim dengan lagu masa kecilnya. Jung Shim menangis. Baek Won bertanya kenapa Jung Shim menangis. Jung Shim balik bertanya bagaimana Baek Won tahu lagu nina bobo itu. Itu adalah lagu yang dia gunakan untuk meninabobokan Ha Bin. Baek Won ikut sedih melihat neneknya itu merindukan Ha Bin yang tak lain sebenarnya adalah dia.
“Nenek…aku… Aku Ha Bin..”
“Apa katamu?”
“Cucumu yang sesungguhnya... Jang Ha Bin...”
Jung Shim duduk dan berkata kalau Ha Bin sudah lama meninggal. Baek Won berusaha meyakinkan Jung Shim kalau Ha Bin tidak mati, mungkin sulit untuk Jung Shim percaya, tapi dialah Ha Bin. Dia mengingat lagu nina bobo yang sering Jung Shim nyanyikan.
Jung Shim menangis, dia tetap tidak percaya. Ha Binnya menghilang saat di taman hiburan dan dia meninggal karena tenggelam. Jung Shim terus menangis. Baek Won ikut menangis, dia bertanya apakah Jung Shim mengenalinya dan bertanya apakah Jung Shim ingat yang terjadi di pertemuan itu. Tapi Jung Shim tidak ingat, dan dia meminta Baek Won membawanya pulang, dia tidak suka disana.
Sementara itu, Jin Gi memimpin rapat direksi sebagai pemimpin perusahaan yang baru. Do Young dan Tae Young masih menunjukkan ketidaksukaan mereka akan Jin Gi, tapi mereka tak bisa melakukan apapun karena Jung Shim juga tidak ada. Hanya Mi Rim yang tersenyum senang melihat Jin Gi sekarang menjadi Presdir.
Jin Gi memperkenalkan CEO baru, yaitu Oh Kwang Hyuk (ayahnya Sekretaris Oh), dan Wakil Presdir adalah Tae Young, sesuai dengan keinginan Kang Jung Shim. Tapi Tae Young tidak tampak senang sama sekali.
Jin Gi masuk ke ruangannya yang baru dan memegang papan namanya yang ada disana. Jin Gi duduk di kursinya dan menyandarkan kepala. Kemudian Do Young masuk. Dia tertawa melihat ayahnya dan mengucapkan selamat.
“Selamat, Ayah. Kau akhirnya mendapatkan posisimu yang sudah lama kau idam-idamkan.”
“Terima kasih. Aku menghormatimu.”
Do Young kemudian berkata kalau dia juga belajar bahwa seorang pria harus melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya. Jin Gi yang mendengar pujian Do Young itu mengira pasti ada yang Do Young inginkan. Do Young bilang kalau dia serius, akhirnya Jin Gi bisa memiliki perusahaan.
“Pernahkah kau berpikir tentang menyerahkannya ke anakmu?” tanya Do Young kemudian.
“Jika kau tertarik, aku pasti akan menerimamu. Tapi kau harus berhenti menjadi jaksa.”
Do Young tertawa, “Haruskah aku? Pekerjaan ini lebih menggoda daripada menjadi jaksa yang bergaji kecil.”
Jin Gi berdiri menghampiri Do Young, “Tapi kau jangan pernah mencoba menangkapku lagi. Kau telah membuatku tidak percaya kepada anakku sendiri.”
Di kantor Wakil Presdir yang sebelumnya merupakan kantor Jin Gi, Tae Young marah pda Mi Rim yang lebih memilih suaminya, Jin Gi, daripada dia, anaknya. Mi Rim beralasan tentu saja suaminya lebih panting daripada Tae Young. Sekarang saja Tae Young berteriak padanya, dia tidak tahu bagaimana nanti jika dia memilih Tae Young.
“Kau harus tunduk pada ayahmu lebih dari seratus kali. Kalau aku jadi dia, aku akan segera memecatmu. Tapi dia memilihmu sebagai wakil presiden. Tak ada orang suci seperti dia. Jangan bertingkah jika kau tak tahu apa-apa.”
Kemudian Jin Gi masuk. Mi Rim menyambutnya dengan gembira. Jin Gi bertanya pada Tae Young.
“Apakah kau marah karena kau tak bisa mendapatkan posisi yang kau inginkan?”
“T... tidak.” Tae Young menjawab tanpa menatap Jin Gi.
“Aku bisa saja memecatmu atas kerugian yang telah kau buat di masa lalu. Tapi nenekmu tak ingin kau dipecat, dan kau anakku. Aku tidak pernah mendiskriminasikanmu. Bagiku, kau adalah anak tertua. Jadi, mari kita bekerja sama. Aku ingin kau membantuku sehingga kau bisa menebus kesalahanmu.”
“Terima kasih... Ayah...” Tae Young menyebut Jin Gi ‘ayah’ dengan terpaksa.
Jin Gi menepuk pundak Tae Young. Terlihat jelas di wajahnya kalau kata-katanya tadi punya maksud lain. Jin Gi akan menjadikan Tae Young bonekanya.
***
Baek Won masih menemani Kung Shim di rumah sakit. Jung Shim mengigau dalam tidurnya kalau dia ingin pulang. Baek Won menepuk-nepuk Jung Shim.
Baek Won kemudian mencoba menelpon Do Young, tapi tidak diangkat. Baek Won pun mengirim pesan.
“Do Young, kau masih di kantor? Ny Kang semakin memburuk... Dia tak ingin tinggal di RS. Dia ingin pulang. Kurasa kondisinya semakin parah. Mengapa kita tidak membawanya pulang? Tolong balas panggilanku.”
Ternyata Do Young sedang latihan kendo. Dia melampiaskan emosinya disana. Saat dia sedang membersihkan badan, dia teringat semua perkataan saksi tentang kejahatan ayahnya yang mungkin akan mencelakakan Baek Won. Do Young memukul cermin. (ehem…. #salahfokus ;p)
Kemudian dia mengambil ponsel yang berbunyi di dalam loker. Ada panggilan dari Baek Won. Do Young tampak bingung.
***
Tae Young, Jin Gi dan Mi Rim melihat kondisi Jung Shim di rumah sakit. Baek Won memberitahu kalau Jung Shim terlihat lebih baik setelah tidur siang, tapi dia jadi lebih buruk setelah minum obat penenang. Baek Won berpikir mereka harus membawa Jung Shim pulang ke rumah. Mi Rim mencibir, apakah Baek Won seorang dokter, dokternya bilang Jung Shim harus tinggal di sana. Apa hak Baek Won memberitahu mereka apa yang harus dilakukan. Baek Won tetap mengatakan kalau Jung Shim sangat ingin pulang.
“Dia seharusnya tidak datang ke pertemuan ketika dia membutuhkan istirahat yang cukup.” Ujar Jin Gi sok perhatian. Tae Young meminta maaf, karena dialah yang membawa Jung Shim.
“Tidak, Wakil Presiden Seo... Kurasa RS ini bukan tempat terbaik untuknya. Kondisinya tidak separah hari kemarin.” Baek Won masih khawatir.
“Hei, dia sekarang Presiden Seo, Bukan Wakil Presiden SEO.” Ujar Mi Rim dengan judesnya, “Kau mau menunjukkan kepada kami betapa bodohnya kau? Dan untuk pasien, tinggal di RS lebih baik daripada tinggal di rumah.”
Jin Gi kemudian mengatakan dia akan mencarikan sanatorium yang baik untuk Jung Shim jika kondisinya menjadi lebih buruk. Mi Rim setuju, dia merasa tidak nyaman jika ada pasien demensia di rumah. Baek Won tercengang tak percaya dengan perkataan suami istri itu.
***
Baek Won memberitahu Young Hye kalau Jin Gi sudah menjadi presiden di Golden Fishery. Young Hye terkejut, Jin Gi seorang yang gigih hingga akhirnya dia mendapatkan apa yang diinginkannya.
Tapi Baek Won mengkhawatirkan neneknya yang kondisinya semakin memburuk. Selain itu Jung Shim benci tinggal di rumah sakit, tapi keluarganya tidak ingin membawanya pulang. “Bu, bisakah aku membawanya ke rumahmu?”
“Tidak mungkin. Sebelumnya dia hampir pingsan ketika melihatku. Ini hanya akan membuat kondisinya lebih buruk.”
“Dia nenekku. Jika ada ruang lebih dirumahku, aku akan membawanya ke tempatku.”
“Apa yang akan kau katakan kepada saudara-saudaramu? Biarkan keluarganya merawatnya.”
Young Hye kemudian menerima telpon dari pengacara Ha Bin, dia meminta bertemu dengan Young Hye. Baek Won sepertinya baru tahu Young Hye menyewa pengacara untuk Ha Bin. Young Hye bilang dia benci perbuatan Ha Bin, tapi mau bagaimana lagi Ha Bin juga pernah menjadi putrinya. Dia akan mencoba membebaskannya sesegera mungkin.
***
Young Hye datang ke sebuah restoran dan duduk di meja yang sudah direservasi oleh pengacara. Tidak ada orang lain di restoran itu, tapi pengacara belum juga muncul. Young Hye mengambil ponsel untuk menghubungi pengacara. Kemudian muncul Jin Gi. Young Hye menoleh, dan tahulah dia kalau sebenarnya Jin Gi yang membuatnya datang kesana. Jin Gi tidak mengelak, kalau dia yang memanggil pasti Young Hye tidak akan datang.
Young Hye kesal dan beranjak dari duduknya, siap untuk pergi. Tapi pertanyaan Jin Gi menghentikan langkahnya, “Apakah kau ingin Ha Bin tinggal selamanya di penjara?”
Jin Gi kemudian mengajak Young Hye makan, diapun duduk. Young Hye tak bisa melakukan apapun selain mengikuti kemauan Jin Gi. Beberapa saat kemudian, Young Hye bertanya bagaimana Jin Gi akan membebaskan Ha Bin.
“Nenek tua itu sudah pikun sepenuhnya. Dan aku menjadi presiden Golden Fishery. Aku akan membatalkan tuntutan atas namanya. Tapi itu tidak bisa menghapus kejahatan yang telah dia lakukan. Jadi, kita harus menyerahkan petisi. Jika korban tidak ingin memberikan hukuman apapun, maka dia hanya akan mendapatkan masa percobaan.”
“Kau memberinya penyakit dan obat. Kau tahu apa yang kupikirkan sekarang? Aku sedang berpikir untuk memecat pengacara. Dan aku akan mengungkapkan segala sesuatu yang kau lakukan di persidangan. Ha Bin adalah bagian dari rencanamu.”
Jin Gi bilang dia mengerti mengapa Young Hye berpikir seperti itu. Tuduhan palsu Ha Bin akan ditambahkan ke catatan kejahatannya. Hukumannya juga akan diperpanjang dari 5 tahun menjadi 7 tahun. Kemudian Jin Gi teringat masa lalu mereka. Waktu itu dia baru mulai bekerja di Golden Fishery, dan Young Hye mahasiswi tingkat akhir. Salah satu teman Young Hye begitu cemburu atas kecantikan Young Hye, dan dia memanggil Young Hye yatim tunawisma. Lalu Young Hye menangis.
“Kau mungkin masih belum tahu bahwa aku telah memlintir kepalanya ketika ia sedang dalam perjalanan pulang malam itu.”
“Maksudmu Yoo Jin... ? Jadi kasus pembunuhan itu... Kau pelakunya?” Young Hye terkejut.
“Ya. Dan aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan memberimu perhiasan 10 kali lebih mahal dari yang ia kenakan. Aku bekerja siang malam dan melakukan pekerjaan paruh waktu di pusat mobil di malam hari. Dengan uang yang kusimpan selama bertahun-tahun, aku membeli perhiasan. Tapi kau pergi ke Jang Deok Soo.”
Jin Gi memperlihatkan sebuah kotak berisi satu set perhiasan. “Ini adalah perhiasan yang kubeli dan aku memberikannya kepadamu sekarang. Ambillah.”
Young Hye menunjukkan cincin yang ada dijarinya, “Kau tak lihat apa yang aku kenakan di jariku? Ini pemberian Han Joo Oppa.”
Jin Gi mencibir, “Buang saja. Kau juga mungkin telah membuang cincin pemberian Jang Deok Soo.”\
Young Hye marah, dia menyiram Jin Gi dengan air minum di gelas, “Aku tidak akan membuang ini sampai aku mati. Itu tidak akan terjadi. Jadi, sadarlah.”
Young Hye kemudian berdiri dan bergegas pergi dari sana. Jin Gi mengelap wajahnya dan melanjutkan makannya sambil menahan emosinya.
(puaaaassss banget liat Jin Gi disiram… tapi Jin Gi itu tidak pernah marah diperlakukan sekasar apapun oleh Young Hye..)
***
Do Young berada di dalam mobilnya yang diparkir tak jauh dari rumah Baek Won. Do Young kemudian melihat Baek Won berjalan pulang. Baek Won berhenti dan mengeluarkan ponselnya, dia menghubungi Do Young. Tapi Do Young masih tidak punya keberanian untuk menjawab telpon Baek Won.
Do Young kemudian melihat raut kecewa di wajah Baek Won yang berjalan masuk ke dalam rumah. Do Young berkata dengan lirih, “Maafkan aku, Baek Won. Aku akan membuatmu mendapatkan posisimu dengan cara apapun. Bila perlu aku akan pergi ke neraka. Seperti ayahku...”
***
Pagi hari, Baek Won menceritakan pada keluarganya dan keluarga Eok Jo bahwa Chun Won adalah Ha Bin palsu. Mereka semua terkejut. Shib Won tak habis pikir kenapa Chun Won melakukannya padahal sudah di larang Young Hye. Man Won merasa kasihan pada Young Hye yang pasti merasa sedih karena sulitnya dia menyembunyikan itu semua dari mereka. Se Ryun menganggap Chun Won tidak waras. Dan Soo Pyo menilai sejak kecil Chun Won memang punya aura menakutkan.
“Mari kita berhenti bicara tentang dia. Aku ingin meminta bantuan kalian. Ny Kang memberiku tanggung jawab untuk mengurus yayasan Golden Rainbow. Aku diberinya 15 % sahamnya. Sebuah tanggung jawab yang sangat besar.”
Mereka semua kembali terkejut mengetahui Baek Won memiliki saham senilai 75 miliar won. Shib Won menyebut Baek Won sudah kaya sekarang. Tapi Baek Won bilang kalau itu bukan uangnya. Jung Shim ingin dia bekerja membantu nelayan domestik dengan uang itu. Karena itu, Baek Won tidak bisa bekerja di restoran lagi. Dia ingin Yeol Won dan Eok Jo menggantikannya.
Yeol Won dan Eok Jo meminta Baek Won untuk tidak khawatir, mereka bahkan sudah membuat iklan untuk mempromosikan restoran mereka. Se Ryun juga bilang kalau Man Won bekerja di konstruksi, mereka juga yang akan mengurus restoran.
***
Keluarga Eok Jo pergi ke restoran. Eok Jo mengeluh, namanya lah yang Eok Jo (triliun) tapi kenapa malah Baek Won yang mendapatkan banyak uang. Soo Pyo meminta tolong pada ayahnya untuk meminta Baek Won berinvestasi padanya agar dia bisa syuting film lagi.
Se Ryun memukul Soo Pyo, “Apa kau tak dengar dia bilang bahwa itu bukan uangnya?”
Kemudian Eok Jo bilang kalau dia akan membuat Baek Won mempekerjakannya di yayasan. Se Ryun bilang Baek Won akan membangun laboratorium, apa yang akan dilakukan Eok Jo disana.
“Apapun pekerjaan yang dia berikan kepadaku, aku akan melakukannya! Aku tak boleh jauh-jauh dengan uang itu. Aku tak bisa membuat uang di restoran kecil ini.”
Se Ryun memarahi Eok Jo, “Jangan pernah berpikir untuk melakukan itu! Fokus saja pada restoran ini. Sekarang, restoran ini telah jatuh ke tangan kita.”
Soo Pyo membenarkan, “Ya. Dengan film komersial itu, kita bisa membuat banyak uang.”
Tapi Eok Jo tetap pada pendiriannya, “Aku tak ingin berbicara dengan mereka yang tak selevel denganku. Aku akan minta pada Baek Won agar dia mau mempekerjakanku di yayasan. Aku terlahir untuk ini, mengerti?”
***
Do Young mengemasi barang-barangnya di kantor ke dalam kardus. Detektif Lee protes, dia tahu Do Young marah tapi Do Young tidak bisa melakukan itu. Lalu masuk Kepala Jaksa menunjukkan surat pengunduran diri yang diajukan Do Young, begitukan cara Do Young protes padanya hanya karena dia berteriak pada Do Young.
“Aku masih bisa hidup tanpa bekerja di sini. Sebenarnya, pekerjaan ini tidak cocokku. Aku ingin bermain di kolam besar sekarang. Kolam ini terlalu kecil untuk bermain. Dan disini ada orang usil.” Do Young menatap tajam Kepala Jaksa.
Detektif Lee merajuk, “Jaksa... Kau tidak peduli kepadaku sama sekali? Aku tak bisa berpisah denganmu.”
Do Young tersenyum, “Sesekali aku akan meneleponmu. Tapi mulai saat ini kau harus bisa bergaul dengan wanita. Oke?”
Do Young kemudian membawa kardusnya pergi, tidak menghiraukan panggilan Kepala Jaksa dan Detektif Lee. Mereka pun hanya bisa menghela nafas.
***
Baek Won memperkenalkan diri pada karyawan baru di Yayasan, “Senang bertemu kalian semua. Aku Kim Baek Won, yang bertanggung jawab atas yayasan ini.”
“Aku sudah mendengar tentang dirimu dari Ny Kang. Aku Koo Yeon Seok. Orang-orang memanggilku Nelayan Yeon Seok. Tapi kau bisa memanggilku Tuan nelayan.”
“Aku Peneliti Choi Oh Seok dari Agen Riset & Pengembangan Perikanan Nasional.”
“Aku Han Ah Leum yang biasa membiakkan belut laut di Selandia Baru.”
Baek Won kemudian meminta semuanya untuk duduk. Baek Won berkata bahwa seperti yang mereka dengar dari Jung Shim, dia tidak cukup pandai untuk mengurus proyek yayasan itu. Baek Won ingin mereka semua membantunya. Nelayan Yeon Seok bilang dia hanya tahu bagaimana membesarkan ikan, dia bukan orang yang berpendidikan tinggi. Dia ingin berpartisipasi dalam hal ini karena Jung Shim ingin membuat mimpinya menjadi kenyataan. Spesialisasinya adalah untuk menyelamatkan ikan pollacks yang mati di laut.
Peneliti Choi bilang spesialisasinya adalah di lingkungan tepi pantai, dia tertarik pada pembiakan kerang dan tiram. Sedangkan Ah Leum, ayahnya yang menyuruhnya bekerja di sana. Yang dia tahu hanyalah bagaimana menari, menyanyi dan membiakkan belut laut. Mereka semua tersenyum.
Kemudian Baek Won mendapat telpon dari Do Young. Baek Won menanyakan dimana Do Young, mengapa dia tidak menjawab telponnya.
Sekarang, Baek Won dan Do Young jalan bersama di taman. Baek Won menceritakan perasaannya pertama kali bekerja di yayasan. Baek Won merasa seperti menyewa para tentara bayaran. Baek Won sangat bersemangat. Bekerjasama dengan orang-orang yang tertarik dengan ikan membuat dadanya berdegup kencang.
Baek Won terus tersenyum senang. Do Young menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Baek Won. Baek Won berkata nanti dia akan memperkenalkan mereka pada Do Young, mungkin Do Young juga akan menyukai mereka.
“Aku ingin putus denganmu.” Ujar Do Young tiba-tiba.
Senyum Baek Won menghilang, dia tidak mengerti apa yang dikatakan Do Young, “Apa? Apa katamu?”
“Aku ingin mengakhiri hubungan kita.” Ujar Do Young serius.
Tapi Baek Won mengira Do Young sedang bercanda, “Ini tidak lucu. Jangan membuat lelucon konyol.”
“Aku tidak bercanda. Aku ingin menghapus seorang wanita bernama Kim Baek Won dalam hidupku.”
“Apa yang terjadi? Kau membuatku takut. Kau terdengar begitu serius.” Baek Won memegang tangan Do Young.
Do Young melepaskan tangan Baek Won.
“Do Young-ah…”
“Aku tak ingin membuatmu menangis lagi. Jadi, mari kita berakhir di sini.” Do Young kemudian pergi meninggalkan Baek Won.
Baek Won mengejar Do Young dan berdiri di depannya. Baek Won bertanya apa yang terjadi, Do Young harus memberitahunya kenapa Do Young melakukan hal itu. Baek Won meminta Do Young mengatakan alasannya, hubungan mereka tidak bisa berakhir seperti itu.
“Apakah kau marah padaku? Apakah aku membuatmu marah?”
“Kau mau tahu alasannya? Aku lelah denganmu. Kau dan aku tidak berjodoh dan aku muak menjagamu. Melihatmu membuatku tidak bahagia. Dan bagi masa depanku, standar akademikmu juga tidak sebanding denganku. Keluargaku akan membencimu. Jadi, mari kita akhiri ini sekarang sebelum kita terluka. Tolong jangan hubungi aku lagi. Aku tetap tidak akan menjawab.”
Baek Won diam mematung, berusaha mencerna apa yang dikatakan Do Young. Do Young kemudian berjalan pergi meninggalkan Baek Won. Baek Won menoleh ke arah Do Young pergi. Dan kita melihat Do Young yang sebenarnya terluka. Sedangkan Baek Won, masih belum sadar apa yang terjadi padanya.
***
Do Young berjalan sendirian dan menangis. Dia mengingat kenangan indahnya bersama Baek Won.
Do Young: “Sekarang, kita telah saling bergandengan tangan dan berpelukan. Mulai hari ini, kita pacaran.”
Do Young: “Aku akan melindungimu dan menjagamu. Jadi, selama kau berada di sampingku, kau akan baik-baik saja.”
Do Young: “Sekarang, kau menjadi milikku. Kau takkan pernah bisa pergi ke mana pun.”
Baek Won: “Aku tidak akan kemana-mana.”
Do Young terus menangis. Betapa sesungguhnya dia tidak ingin berpisah dari Baek Won. Tapi apa daya, menurutnya itu adalah cara untuk melindungi Baek Won. Menyingkirkan Baek Won jauh dari hidupnya.
***
Baek Won pulang ke restoran. Dia masuk ke dapur dengan lunglai. Baek Won melamun hingga tak mendengar pertanyaan Man Won untuknya. Man Won memanggil Baek Won lagi hingga Baek Won tersadar. Man Won bertanya bukankah Baek Won akan menemui orang-orang yayasan, apakah sudah selesai. Baek Won menjawab pelan kalau pertemuannya sudah selesai. Man Won melihat Baek Won yang tidak biasa dan bertanya apakah ada yang terjadi.
Baek Won mengelak. Dia lalu bertanya apa yang bisa dia bantu. Baek Won langsung mengambil kentang dan mengupasnya. Man Won menegur Baek Won yang terlalu terburu-buru dan memintanya untuk mengganti pakaian lebih dulu.
Tapi Baek Won tidak mendengar dan mengupas kentang sambil melamun, akibatnya jari Baek Won berdarah terkena pisau. Man Won menghampiri Baek Won dan membungkus jarinya dengan kain. Man Won bilang Baek Won tidak bisa bekerja disana lagi, padahal dulu Baek Won pandai mengupas sayur. Baek Won menangis. Man Won bertanya apakah sakit.
“Sakit. Benar-benar sakit.” Baek Won jongkok dan menangis, “Sakit hati ini membunuhku.”
Man Won hanya bisa terdiam.
***
Jin Gi terkejut mendengar Do Young berhenti menjadi jaksa. Do Young heran, bukankah ayahnya yang bilang jika dia tertarik bekerja di perusahaan maka dia harus keluar dari kantor kejaksaan. Tapi Jin Gi bilang maksudnya bukan begitu. Do Young bilang dia tahu.
“Aku tahu. Aku tak pernah bisa menangkapmu jadi aku memutuskan untuk menjalani hidup sepertimu.” Ujar Jin Gi dengan tegas.
Do Young memberikan sebuah berkas pada Jin Gi. Jin Gi bertanya apa yang diberikan Do Young itu. Do Young bilang itu adalah bukti ketulusannya pada Jin Gi. Jin Gi membuka amplop berkas dan membaca hasil DNA yang ternyata di dalam amplop itu. Dengan terbata Jin Gi bertanya apakah itu benar bagaimana itu bisa terjadi. Do Young tertawa heran ayahnya tidak tahu.
“Aku tak bisa percaya ini. Apakah dia benar-benar anak Young Hye?” tanya Jin Gi pura-pura.
“Aku tak peduli kau tahu atau tidak, karena aku telah putus dengan Baek Won.”
“Kau sudah putus dengan dia? Ketika aku melarangmu menemui dia, kau seperti mau mengorbankan hidupmu untuknya.”
“Aku masih tetap berpikir kaulah yang membunuh Kim Han Joo. Karena fakta itu.” Do Young menunjuk hasil DNA.
“Aku bilang tidak.” Suara Jin Gi meninggi. “Aku baru tahu tentang hal ini.”
“Tentu. Tapi aku tidak berpikir begitu. Selama aku tidak mengubah apa yang kupercaya, Baek Won dan aku tidak bisa bersama. Karena ayahku yang membunuh ayahnya. Bagaimana aku bisa bersamanya? Selain itu, jika dia cucu nenek, maka dia sepupuku. Jadi, aku meninggalkan Baek Won. Semula aku mencoba melupakan semuanya dan meninggalkan negara ini dengannya. Tapi Baek Won tidak akan pernah melakukan itu. Jika aku tidak bisa bersama Baek Won, aku lebih suka mengikuti jalanmu. Jika aku tidak bisa mendapatkan cinta, aku harus mendapatkan uang.”
Kemudian Jin Gi bertanya apakah Baek Won tahu kalau dia adalah cucu Golden Fishery. Do Young bilang tentu saja tidak karena ayahnya terbunuh sebelum sempat mengatakan yang sebenarnya. Dan selama dia tidak mengungkapkan hal itu, dia tidak akan mencari tahu. Jin Gi pun penasaran kenapa Do Young malah membawa hal itu padanya.
“Aku sudah bilang. Aku ingin mendapatkan kepercayaan darimu. Aku tahu kau tak akan memberikan perusahaan kepadaku karena apa yang telah kulakukan kepadamu. Aku perlu berada di tempat tertinggi dulu. Setelah itu, aku akan mengambil posisimu dengan kemampuanku.”
“Itu kedengarannya lebih baik daripada kau menghunuskan pisau ke arahku. Tapi mengapa belakang leherku merasa dingin? Kau anakku tapi mengapa aku tak bisa percaya setiap kata yang kau katakan?”
Do Young tersenyum sinis, “Karena aku anak harimau. Mungkin kau takut bahwa aku akan mencuri tempatmu.”
***
Di restoran Rainbow, mereka sedang menyaksikan iklan restoran yang dibuat oleh Soo Pyo. Mereka senang sekaligus kesal. Se Ryun merasa kesal karena di layar dia terlihat lebih gendut. Shib Won juga mengeluh wajahnya seperti bulan (bulat), orang tidak akan datang jika melihatnya. Yeol Won juga protes yang kelihatan hanya tangannya, bukan wajahnya. Yang tidak mengeluh adalah Eok Jo yang merupakan salah satu model.
“Apakah kalian tidak memperhatikan? Ini adalah akting pertamaku. Aku muncul. Jika aku menjadi aktor, aku pasti sudah menjadi bintang. Begitu kan, Soo Pyo?”
Soo Pyo membenarkan. Dia lalu bertanya pendapat Man Won. Man Won mengatakan kalau iklan itu bagus. Yeol Won lalu meminta Man Won untuk memberitahu Baek Won yang ada di dapur. Man Won melarang, dan meminta semuanya membiarkan Baek Won sendiri dulu, dia sepertinya sedang lelah.
Baek Won masih jongkok di dapur. Dia masih teringat perkataan Do Young sebelumnya.
“Kau dan aku tidak berjodoh dan aku muak menjagamu. Melihatmu membuatku tidak bahagia. Dan bagi masa depanku, standar akademikmu juga tidak sebanding denganku. Keluargaku akan membencimu. Jadi, mari kita akhiri ini sekarang sebelum kita terluka. Tolong jangan hubungi aku lagi. Aku tetap tidak akan menjawab.”
Baek Won menangis, dan masih berusaha menyangkal kenyataan itu, “Tidak. Dia berbohong. Ada sesuatu yang dia tidak bisa memberitahuku. Itu saja.”
***
Bersambung ke bagian 2 ~
***
Komentar:
Akhirnya Jin Gi mendapatkan kursi itu. Kursi yang belasan, eh puluhan tahun dia idamkan. Akhirnya dia bisa mencapainya dengan mengorbankan banyak nyawa juga dengan kelicikannya. Yang pasti jabatan atau posisi yang di dapatkan dengan cara yang benar, tidak akan bertahan lama. Betul?
Sepertinya butuh perjuangan panjang bagi Baek Won untuk merebut miliknya kembali.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD