GOLDEN RAINBOW Episode 29 – 2
Jin Gi sangat terkejut mendengar kabar dari Ha Bin kalau Baek Won tahu tentang identitas Ha Bin. Ha Bin menjelaskan kalau ibunya lah yang memberitahu Baek Won. Ha Bin lalu mengutarakan rencananya agar Baek Won tidak bertemu dengan Jung Shim, karena Baek Won seperti bom yang berjalan. Mereka harus menendang Baek Won keluar dari perusahaan, dan mereka harus mematikan Yayasan.
“Tapi yayasan adalah mimpi Ny Kang. Bagaimana kita akan menendang Baek Won keluar ?” Ujar Jin Gi.
“Aku akan menemukan alasan untuk menendangnya keluar. Kau mobilisasi para eksekutif lainnya. Kita harus menyelesaikan ini selagi nenek masih di rumah sakit.” Usul Ha Bin.
Young Hye menanyakan alasan Baek Won berubah pikiran dan tidak memberitahu Kang Jung Shim yang sesungguhnya. Baek Won berpikir mungkin dia seperti Han Joo. Jika dipikirkan, Baek Won merasa jahat pada Chun Won. Dan menurutnya sulit untuk menangani apa yang akan terjadi setelah dia mengungkapkan kebenaran. Tapi ada sesuatu yang ingin diketahui Baek Won. Jika Chun Won adalah Ha Bin palsu, apa yang terjadi dengan Ha Bin asli, apakah Kang Do Pal membunuhnya.
Young Hye menggeleng, dia sudah menanyakannya pada Do Pal, dan menurutnya Ha Bin hanya menghilang. Baek Won berpikir mungkin Ha Bin asli masih hidup.
“Namun walaupun dia masih hidup, aku tidak akan bisa mengenalinya sekarang. Aku mungkin pernah berpapasan dengannya. Memikirkan bagaimana dia tumbuh besar tanpa keluarganya membuat hatiku hancur.” Young Hye menangis.
“Jangan menangis, bu. Kau memiliki kami. Aku adalah putrimu, dan kau adalah ibuku. Mulai sekarang, berpikirlah bahwa aku adalah Ha Bin, bu.”
Baek Won memeluk Young Hye.
***
Man Won mondar-mandir di depan gedung tempat tinggal mereka, dan mencoba menghubungi seseorang dengan khawatir. Man Won kemudian melihat Baek Won yang berjalan pulang dan memanggilnya. Baek Won bertanya mengapa Man Won ada disana. Man Won sedang menunggu kedatangan Baek Won. Dia menanyakan kenapa ponsel Baek Won tidak bisa dihubungi. Baek Won memeriksa ponselnya, ternyata batere ponselnya habis. Baek Won bertanya mengapa Man Won menunggunya.
“Kau masih bertanya? Sudah berapa lama ayah meninggal? Kau tidak bisa berada di luar sana seorang diri tanpa menghubungiku. Kau hampir ditabrak mobil waktu itu.”
“Aku sudah bilang itu bukan kesalahanmu.”
“Kau tak pernah tahu. Jo Kwang Do masih di negeri ini. Tidak ada yang tahu mengapa dia membunuh ayah kita. Bagaimana jika kau terluka saat berjalan di luar sendirian?”
“Baiklah. Aku akan lebih berhati-hati.”
Man Won kemudian bertanya apakah Baek Won dari tempat Do Young. Jika memang begitu seharusnya dia mengantarkan Baek Won pulang. Baek Won menyangkal, dia tidak dari sana, dia dari rumah Young Hye. Tapi tetap saja Man Won tidak ingin Baek Won berjalan sendirian. Jika Baek Won habis menemui Do Young, Baek Won harus memastikan Do Young mengantarnya pulang.
Man Won kemudian berbalik akan masuk. Baek Won memanggilnya kembali. Baek Won bilang kalau dia sebenarnya masih merasa tidak nyaman dengan Man Won, tapi dia ingin mereka kembali seperti dulu. Han Joo sudah meninggal, dan kini Man Won kepala keluarga, tapi suasana di rumah begitu dingin. Baek Won yakin Man Won pasti tahu maksud perkataannya. Man Won mengiyakan dia tahu. Kemudian Baek Won tersenyum dan mengajak Man Won masuk. Baek Won berjalan duluan. Man Won memandang Baek Won dari belakang.
***
Pagi-pagi Baek Won mendengar kabar yang mengejutkan. Dia segera pergi ke peternakan ikan, dan mendapati ikan-ikannya mati mengambang. Baek Won sangat terkejut dan bertanya pada pegawai yang waktu itu apakah dia melakukan apa yang Baek Won perintahkan. Pegawai itu mengiyakan, tapi dia tetap menyalahkan Baek Won yang tidak mendengarkan perkataannya waktu itu untuk melakukan pengiriman dini.
Baek Won ingin melihat ikannya, tapi pegawai tadi bilang kalau Ha Bin memanggil mereka ke kantor, dan mereka harus segera kesana. Dia bilang kalau orang-orangnya yang akan mengurus peternakan. (agak mencurigakan nih pegawai..)
Mereka pun menghadap Ha Bin. Ha Bin bertanya berapa perkiraan kerusakan. Baek Won tidak yakin, tapi jika mereka mengasumsikan semua ikan mati, kerugian akan lebih dari 4 miliar won. Ha Bin mendengar kalau mereka bisa mendapatkan penggantian dari pemerintah untuk hal itu. Tapi si pegawai bilang dia tidak yakin mereka akan mendapat penggantian dari pemerintah karena itu adalah kesalahan Baek Won.
“Apa maksudmu itu salah Manajer Kim Baek Won? Bukankah ikan mati akibat gelombang dingin?” tanya Ha Bin tak mengerti.
“Aku sudah beberapa kali mengatakan bahwa kita harus segera memulai pengiriman, tapi dia mengabaikan saranku. Jika kita mulai lebih awal, kerugian pasti tak seburuk ini.”
Ha Bin bertanya pada Baek Won apakah itu benar. Baek Won mengiyakan. Ha Bin kemudian bilang kalau itu diluar kewenangannya, kasus itu akan diajukan ke komite disiplin. Ha Bin meminta Baek Won sebaiknya bersiap-siap untuk itu.
(Hmmm…mulai tercium, kayaknya itu kerjaan Ha Bin deh, kan sebelumnya dia bilang pada Jin Gi kalau dia akan menyingkirkan Baek Won).
***
Jin Gi mendapat kabar dari Sekretaris Oh bahwa saham milik CEO Tae Kwang sudah dibeli semuanya, dan yang membeli adalah Jang Ha Bin. Jin Gi kesal karena Ha Bin mengacaukannya lagi. Sekretaris Oh berkata, bahkan jika Jin Gi mendapatkan saham 5% dari Mi Rim, Jin Gi hanya memiliki 25%, sementara Ha Bin 35%. Jin Gi benar-benar kesal.
Jin Gi kemudian mendapat telpon dari Kwang Do. Kwang Do sudah selesai menulis catatan bunuh dirinya dan dia bertanya apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Jin Gi berkata dia akan menemui Kwang Do besok jam tujuh di rumah musim panas milik Kwang Do yang belum terdeteksi oleh polisi karena menggunakan nama orang lain saat membelinya. Jin Gi memastikan Kwang Do untuk membawa catatan bunuh diri itu.
Detektif Lee bergegas menemui Do Young dan memberitahu kalau ponsel curian itu baru saja melakukan panggilan. Do Young bertanya apakah mereka bisa mengetahui dari mana panggilan itu dilakukan. Detektif Lee mengeluarkan catatannya, dia merasa salah satunya adalah dari bangunan apartemen yang disebut Major Tower di Incheon.
Do Young bergegas ke apartemen yang dimaksud. Dia mengenalkan diri sebagai jaksa pada petugas keamanan. Dia juga memperlihatkan foto Jo Kwang Do dan bertanya apakah petugas itu pernah melihat Jo Kwang Do. Petugas itu tidak yakin. Lalu Do Young meminta ijin untuk memeriksa CCTV. Do Young berhasil mengenali Kwang Do dan meminta petugas itu mengantarnya ke apartemen tempat tinggal Kwang Do.
Do Young menyiapkan pistolnya sementara petugas keamanan membuka pintu apartemen dengan kunci cadangan. Sayang, Kwang Do yang baru akan pulang ke apartemen melihat Do Young dari belakang, dia pun berbalik pergi.
Do Young masuk ke dalam apartemen dengan siaga, tapi tidak ada siapapun disana.
***
Baek Won pergi ke peternakan ikan. Tapi di dermaga dia dihalangi oleh seorang petugas, dengan dalih dia mendapat perintah dari atasan bahwa tidak ada yang diperbolehkan masuk ke sana. Baek Won bilang dia yang bertanggung jawab atas peternakan ikan. Tapi petugas itu bilang kalau perintah itu dari Golden Fishery. Baek Won lalu bertanya kemana ikan-ikan yang mati itu dibawa.
”Sejauh yang aku tahu, orang-orang membawa mereka ke pabrik pengolahan.”
Baek Won pergi ke pabrik pengolahan ikan itu dan melihat kondisi ikan yang mati. Baek Won tampak mencurigai sesuatu. Lalu Baek Won menghubungi Man Won untuk meminta bantuan.
Baek Won kembali ke dermaga bersama Man Won, dan kembali Baek Won dihalangi. Kali ini oleh pegawai yang waktu itu. Baek Won kesal, dia yang bertanggung jawab untuk perikanan, kenapa dia tidak boleh masuk. Baek Won menerobos. Tapi pegawai tadi memerintahkan temannya untuk mengusir Baek Won.
Beruntung ada Man Won, dia mengurus para pegawai yang ingin menyerang Baek Won. Para pegawai itupun takut melawan Man Won dan terpaksa membiarkan mereka naik perahu menuju peternakan ikan.
Baek Won dan Man Won sampai di peternakan ikan. Baek Won merasa aneh dengan kematian ikan-ikan itu. “Aku menurunkan net. Seharusnya suhu air tidak menjadi masalah.”
“Aku tidak mengerti. Ikan membeku sampai mati di cuaca kemarin.”
“Aku tahu dan ikan tampak aneh ketika kuperiksa. Jika ikan itu kupegang, kelopak matanya harusnya turun. Tapi mereka tidak begitu.”
Baek Won lalu mengambil sampel air, dia akan memeriksakannya di laboratorium.
***
Rapat komite disiplin dimulai. Ha Bin mengatakan kalau seperti yang anggota rapat tahu kalau pertemuan itu akan membahas mengenai siapa yang bertanggung jawab atas kematian ikan-ikan karena kedinginan di peternakan ikan perusahaan mereka. Dan karena Jung Shim sedang cuti sakit, makan wakil presiden Seo Jin Gi yang akan mengambil keputusan.
Seorang anggota rapat membaca laporan bertanya apakah benar manajer baru Kim Baek Won melakukan kesalahan sehingga terjadi kematian ikan. Ha Bin membenarkan, seperti itulah yang dia dengar. Kemudian seorang anggota lagi bertanya apakah Kim Baek Won yang dimaksud adalah orang yang bertanggung jawab atas Yayayan Golden Fishery. Kali ini Jin Gi yang membenarkan, itu adalah keinginan Jung Shim.
Anggota 1: “Itu konyol. Sungguh tidak masuk akal seorang wanita yang tidak berpendidikan bertanggung jawab atas peternakan ikan. Dan sekarang dia juga yang bertanggung jawab untuk yayasan?”
Anggota 2: “Bahkan jika Ny Kang ingin melakukannya, ini tidak adil. Kim Baek Won harus bertanggung jawab atas kematian ikan. Dia harus dipecat. Kita juga harus menghentikan dia dari penanggung jawab yayasan.”
Ha Bin lalu menanyakan pendapat seluruh anggota rapat, apakah semua setuju, dan meminta yang tidak setuju untuk mengangkat tangan. Tapi karena tidak ada yang angkat tangan, Ha Bin kemudian mempersilahkan Jin Gi untuk membuat keputusan, nanti dia sendiri yang akan melaporkan keputusan itu pada Jung Shim.
Ha Bin menatap Jin Gi penuh arti, tapi Jin Gi masih terdiam. Ha Bin kembali meminta Jin Gi membuat kepurusan. Tak diduga Jin Gi mengusulkan untuk mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi langsung dari Baek Won, dan menyuruh Baek Won masuk. Baek Won pun masuk dengan membawa sebuah kotak.
“Aku Kim Baek Won. Aku bertanggung jawab atas peternakan ikan. Pertama, Aku ingin meminta maaf atas kematian jutaan ikan.” Baek Won membungkuk.
“Hei, kau pikir permintaan maaf akan menyelesaikan masalah?” Anggota 1 membentak Baek Won, “Kau harus mengambil tanggung jawab untuk ini dan berhenti.”
“Jika ada sesuatu yang harus kupertanggung jawabkan, aku bersedia. Namun, ikan-ikan ini tidak mati kedinginan.”
Jin Gi bertanya apa maksud Baek Won itu. Baek Won pun memulai penjelasan dengan menunjukkan ikan mati yang dia bawa di dalam kotak. Kelopak mata ikan itu tidak menuju sirip ventral mereka, dan perut hydrous mereka penuh dan warnanya lebih gelap dari biasanya. Baek Won mengatakan kalau mereka bukan karena kedinginan, tetapi karena bahan beracun. Hasil pemeriksaan laboratorium pun mengatakan, ikan mati akibat air yang terkontaminasi.
“Ini adalah bahan yang bukan berasal dari peternakan ikan. Tapi itu ditemukan dalam air dan ikan. Seseorang pasti telah sengaja meracuni air.” Baek Won menatap tajam Ha Bin yang mulai tegang.
Anggota 1 bertanya-tanya siapa yang melakukan itu sementara mereka masih trauma dengan ikan radio aktif. Anggota 2 juga bertanya apakah mereka memiliki masalah kontaminasi ikan lagi. Untungnya, Baek Won sudah menghentikan pabrik pengolahan.
“Jika ini benar, seseorang pasti melakukan ini untuk menyerang Golden Fishery kita. Manajer Kim Baek Won telah menghentikan masalah potensial bagi perusahaan. Kita harus memberinya hadiah dan tidak memecatnya. Panggil polisi untuk menyelidiki kasus ini dan siapa pelakunya. Kita akan mencari tahu siapa berada di belakang semua ini.” Jin Gi kemudian berterima kasih pada Baek Won.
Setelah menetapkan keputusannya, Jin Gi menatap Ha Bin dan tersenyum sinis. (sepertinya ini pembalasan Jin Gi untuk Ha Bin yang diam-diam membeli saham dari Tae Kwang.)
***
Ha Bin mengikuti Jin Gi ke kantornya, dia kesal dan menyebut Jin Gi melakukan sebuah lelucon. Jin Gi tak terima disebut seperti oleh bocah ingusan. Jin Gi berkata seharusnya Ha Bin menjaga mulutnya.
Ha Bin kemudian bertanya kenapa Jin Gi malah berpihak pada Baek Won, padahal seharusnya mereka menendang Baek Won keluar. Jin Gi bilang itu karena Ha Bin tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Lagipula Baek Won memiliki bukti, bagaimana bisa dia menyingkirkannya. Tapi menurut Ha Bin, Jin Gi bisa saja mengabaikan penjelasan Baek Won dan memecatnya, kenapa Jin Gi malah memberinya kesempatan.
Jin Gi tersenyum sinis, “Kau pikir aku bodoh? Kau membuatku kepanasan sementara kau berlagak jadi malaikat kecil? Setelah Ny Kang dibuang, kau akan menimpakan semua kesalahan kepadaku? Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi.”
“Kau tidak percaya padaku. Baiklah. Kalau begitu batalkan penyelidikan polisi.”
Jin Gi menolak, dia tidak bisa melakukan itu. Itu adalah masalah besar dan para eksekutif tidak bodoh. Ha Bin panik, nanti mereka akan mengetahui bahwa dia ada di balik semua itu. Ha Bin pun curiga Jin Gi berusaha mengkhianatinya. Ha Bin marah, Jin Gi berjanji akan bekerja sama dengannya tapi Jin Gi mencoba menyingkirkannya.
Jin Gi meminta Ha Bin membagi dua saham yang dia beli dari Tae Kwang jika ingin Jin Gi berpihak padanya. Kemudian Jin Gi akan membiarkan Ha Bin lolos kali ini. Tapi Ha Bin tidak mau, dia tidak akan pernah melakukan hal itu.
“Aku peringatkan kau terakhir kali bahwa jika aku terluka, kau juga akan terluka.” Ha Bin mengancam.
Jin Gi kembali tersenyum sinis, “Tentu. Mari mengungkapkan kebenaran dan mati bersama-sama. Siapa yang akan lebih merugi? Seseorang yang membuat lebih banyak kerugian. Membuang 30 % saham. Tidak hanya itu. Jika mereka menemukan siapa kau sebenarnya aku hanya akan dipecat tapi kau akan masuk penjara.”
“Kau, benar-benar…” Ha Bin menahan geram.
“Jika kau berpikir bahwa kita dipihak yang sama, kita perlu tahu bagaimana caranya bernegosiasi dan berkompromi satu sama lain. Bukankah begitu?”
***
Ha Bin masuk ke ruangannya, dan disana sudah ada Baek Won. Ha Bin bertanya apa yang Baek Won lakukan disana. Baek Won tidak mau berbelit-belit, dia langsung bertanya untuk memastikan kalau Ha Bin lah dalang dibalik kematian ikan. Ha Bin pura-pura tak mengerti apa yang Baek Won bicarakan.
Baek Won pun memperjelas, Ha Bin yang memerintahkan orang untuk menempatkan bahan beracun ke peternakan ikan. Tapi Ha Bin tetap mengelak, kenapa dia harus melakukan omong kosong itu.
“Karena aku tahu siapa kau. Karena aku tahu kau bukan Jang Ha Bin. Kau takut orang lain juga tahu. Jadi, kau mencoba menendangku keluar. Bagaimana kau bisa begitu berani? Kau seorang pengacara. Kau tak tahu bahwa ini adalah kejahatan? Jika kau menipu Ny Kang dan mengambil semua uangnya. Kau pikir kau tidak akan pernah tertangkap?” Baek Won berkata dengan emosi.
“Baek Won..”
“Jangan panggil namaku. Aku akan meninggalkan ini. Aku mencoba untuk kasihan kepadamu dan Ny Kang. Tapi kau mencoba menjebakku?”
“Mengapa kau berpikir aku yang melakukan itu?” Ha Bin terus mengelak.
“Apakah kau akan terus berbohong didepanku?”
“Jika kau memang tahu, kau tahu siapa yang merencanakan aku menjadi Jang Ha Bin. Aku hanya melakukan apa diinginkan Seo Jin Gi. Seo Jin Ki yang ingin menendangmu keluar, bukan aku. Baek Won, aku tahu perbuatanku ini salah.” Ha Bin mulai memasang tampang sedih pura-puranya, “Aku tidak berencana dari awal. Aku mulai untuk membalaskan dendam Ibu. Tapi.. Aku terjebak dalam perangkap Seo Jin Gi. Sekarang sudah terlambat untuk melarikan diri.”
Ha Bin menimpakan kesalahan pada Jin Gi, dan Baek Won masuk ke dalam kebohongan Ha Bin itu. Dia percaya kalau Jin Gi yang merencanakannya (memang benar, tapi kan Ha Bin juga). Ha Bin lalu berkata dia tidak bisa berbuat apa-apa jika Baek Won akan memberitahukan kebenarannya pada Jung Shim. Dia tahu kalau itu kejahatan dan dia akan di penjara. Tapi jika itu terjadi, tidak ada yang bisa menghentikan Jin Gi. Bahkan menurut Ha Bin, Jin Gi juga mengincar saham yang dimiliki Baek Won.
Baek Won heran kenapa tidak ada yang bisa menghentikannya, ada Jung Shim. Tapi Ha Bin bilang Jung Shim tidak bisa menghentikannya karena mengidap demensia.
***
Mi Rim mengunjungi Jung Shim di rumah sakit. Dia kemudian berteriak kesal pada Mi Rim karena Mi Rim memberikan saham miliknya pada Jin Gi.
“Ibu, kenapa kau begitu keras? Dia bekerja untuk perusahaanmu selama bertahun-tahun! Apakah kau tidak merasa kasihan kepadanya? Mengapa kau membencinya?”
“Kau tidak tahu pria seperti apa dia sebenarnya! Dia tinggal denganmu agar ia bisa mengambil alih perusahaan. Apakah kau pikir dia tinggal denganmu karena dia mencintaimu? Kau tahu dia meninggalkan ibunya Do Young untuk menikahimu, kan?”
Mi Rim meminta ibunya untuk tidak mengungkit masa lalu. Dia juga bercerai dengan ayahnya Tae Young. Mi Rim benar-benar mencintai Jin Gi. Jung Shim meratapi Mi Rim yang begitu bodoh. Jung Shim pun bertanya untuk memastikan bahwa Mi Rim masih memiliki saham yang diberikan ayahnya. Tapi Mi Rim juga sudah memberikannya pada Jin Gi.
Jung Shim makin geram, dan terus mengatai Mi Rim bodoh. Menurutnya lebih baik Mi Rim memberikannya pada Tae Young, kenapa malah diberikan pada Jin Gi. Bagaimana Mi Rim akan hidup jika Mi Ri mengalami nasib buruk. Akhirnya Mi Rim mengaku kalau dia harus melakukan itu karena dia ketahuan berselingkuh dan Jin Gi akan menceraikannya.
“Pergi bunuh diri saja sekarang. Pergi bunuh diri!” Jung Shim turun dari ranjang dan melempari Mi Rim dengan bantal, “Aku tak percaya pernah melahirkanmu. Keluar dari sini!”
Mi Rim kemudian keluar, Jung Shim menangis. Tak tahu apa yang harus dia lakukan dan meratapi Deuk Soo.
***
Kwang Do pergi ke rumah musim panas. Dia memberitahu Jin Gi kalau dia sudah ada disana.
Jin Gi berpapasan dengan Baek Won di lorong kantor. Jin Gi memuji Baek Won yang melakukan pekerjaan dengan baik. Lalu Jin Gi meminta Baek Won menemuinya besok, ada yang ingin dia beritahukan pada Baek Won. Jin Gi lalu pergi. Baek Won menatap punggung Jin Gi yang menjauh, dan teringat perkataan Ha Bin kalau yang ingin menendang Baek Won keluar adalah Jin Gi. Dan juga perkataan Do Young yang berjanji tidak akan membiarkan Jin Gi lolos hanya karena dia adalah ayahnya.
Baek Won lalu menerima seseorang. Entah siapa.
Detektif Lee juga menerima telpon dari rekannya yang mengabarkan kalau telpon curian itu menelpon lagi dari sebuah villa di Kang Hwa Do. Lalu mereka melihat pelacak di ponsel Do Young yang menunjukkan kalau Jin Gi juga bergerak.
Do Young mengendarai mobilnya menuju villa itu. Tapi di tengah jalan dia terkejut karena Jin Gi berputar arah menjauhi lokasi villa itu. Do Young pun bingung, apakah Kwang Do mengubah lokasi pertemuannya.
Sementara itu, ternyata Jin Gi tidak memutar arah, dia masuk ke dalam villa yang gelap dan memanggil Kwang Do. Jin Gi menyalakan lampu, dari belakang muncul Kwang Do menjulurkan pisau ke leher Jin Gi. Jin Gi terkejut dan bertanya apa yang dilakukan Kwang Do.
“Kau pikir aku bodoh? Kau berencana untuk membuatku menulis catatan bunuh diri dan membunuhku, bukan? Kau datang ke sini sendirian? Kau tidak membawa anakmu?”
“Apa yang kau bicarakan?”
Kwang Do bergerak ke depan Jin Gi masih dengan pisau terjulur ke depan. Kwang Do mengira Jin Gi menyuruh Do Young untuk membunuhnya (Ingat, saat di apartemen Kwang Do melihat Do Young yang siaga dengan pistol. Kwang Do tidak melihat kalau Do Young datang dengan petugas keamanan yang sedang jongkok membuka kunci).
Kwang Do menggeledah Jin Gi dan menemukan paspor. Jin Gi meminta Kwang Do tenang, kenapa membawa-bawa nama Do Young. Jika memang dia berencana membunuh Kwang Do kenapa dia membuatkan paspor palsu untuk Kwang Do. Tapi Kwang Do masih tak percaya, bisa saka paspor itu palsu (palsu dipalsuin lagi..).
“Mengapa aku melakukan itu? Jika kau tertangkap, begitu juga aku. Aku hanya berusaha agar orang percaya bahwa kau bunuh diri sehingga kau bisa keluar.”
Kwang Do kemudian mempersilahkan Jin Gi duduk. Masih sambil mengacungkan pisaunya, Kwang Do bertanya mengapa Do Young mencarinya. Jin Gi tidak tahu, dan meminta Kwang Do percaya padanya. Dia sudah beberapa kali menyelamatkan Kwang Do, mengapa dia mencoba menyakiti Kwang Do. Kwang Do pun bertanya bagaimana Jin Gi akan memalsukan kematiannya.
Sebelum memberitahu Kwang Do, Jin Gi bilang kalau dia haus. Jin Gi mengambil botolo minuman dan dua gelas yang ada di rak. Jin Gi menuangkan minuman dan memberikannya pada Kwang Do. Tapi Kwang Do tidak mau minum dan meminta Jin Gi yang minum duluan. Jin Gi tersenyum geli Kwang Do tidak mempercayainya. Jin Gi pun meminum minuman itu. Barulah Kwang Do percaya dan minum dari gelas yang satu lagi.
Jin Gi kemudian menjelaskan, “Kau menulis catatan bunuh diri dan tenggelam. Polisi akan mencarimu. Mereka akan menemukan tubuhmu membusuk. Ketika mereka memeriksa tubuhmu, mereka akan menemukan tubuh seorang tunawisma. Tapi pada saat mereka mengetahui itu, kau sudah berada di Cina.”
Kwang Do mengacak-acak kepalanya sendiri, “Sial. Kalau begitu kita harus keluar dari sini sekarang.”
“Kenapa?” Jin Gi tak mengerti.
“Aku pikir kau mengkhianatiku. Aku sudah menyuruh putri Kim Han Joo datang ke sini.”
Jin Gi terkejut. Kwang Do meminta maaf dan meminta Jin Gi bergegas pergi. Kwang Do berdiri, lalu dia merasakan sesuatu yang aneh di tubuhnya. Kwang Do pun langsung bertanya dengan terbata apa yang telah Jin Gi lakukan padanya.
“Ini tetrodotoxin. Ini adalah racun ikan. Ini 200 kali lebih kuat dari potasium sianida.” Jin Gi kemudian meneteskan racun itu ke dalam botol.
“Tapi kau minum itu juga. Kenapa hanya aku?”
“Aku menaruh racun dalam gelasmu, bukan di dalam botol. Kau tidak cerdas.”
“Kau iblis.” Kutuk Kwang Do dalam kesakitannya lalu ambruk.
Jin Gi mengeluarkan sarung tangan dan sapu tangan. Dia mengenakan sarung tangannya dan mengelap botol minuman dan juga gelas dari sidik jarinya. Jin Gi juga mengambil satu gelas dan memasukkan ke dalam saku jaketnya.
Jin Gi memeriksa surat wasiat yang dibuat Kwang Do. Kwang Do menulis surat itu untuk Baek Won. Jin Gi tersenyum puas Kwang Do melakukan sesuai keinginannya. Jin Gi menepuk Kwang Do, lalu keluar.
Do Young tiba di villa, dia mengacungkan pistol dan masuk ke dalam. Dia terkejut melihat Kwang Do tergeletak di lanai. Do Young berusaha membangunkan Kwang Do, dan bertanya apakah Kwang Do melihatnya.
“Ayahmu….Seo Jin Gi…” Kwang Do berusaha bicara dalam kesakitannya.
“Ayahku disini? Dia melakukan ini?”
Kwang Do mengangguk pelan.
“Dia juga membunuh Kim Han Joo, bukan? Mengapa dia melakukan itu? Kenapa dia membunuh Kim Han Joo?”
“Ayahmu… Dia merusak mobil. Dia juga mencoba membunuh Kim Baek Won.”
“Baek Won juga? Mengapa? Untuk apa?” Do Young tidak sabar.
“Seo Jin Gi….dia iblis.” Kwang Do menutup mata.
Do Young berusaha membangunkan Kwang Do, tapi dia sudah mati. Do Young lalu melihat barang-barang yang ada di meja. Sebuah paspor dan surat wasiat.
Lalu masuk Baek Won. Do Young bertanya apa yang dilakukan Baek Won disana. Baek Won bilang Kwang Do yang memanggilnya kesana. Do Young nampak berpikir.
“Apa yang terjadi? Jo Kwang Do. Apakah dia sudah mati?”
***
Bersambung ke episode 30 di Drama Populer ^^
***
Komentar:
Jin Gi, kau benar-benar iblis…..
Bener onnie Jin Gi emang bener2 iblis
ReplyDelete