GAP DONG Episode 1 & 2
Gap Dong, berkisah tentang seorang anak bernama Ha Moo Yeom yang menjadi detektif polisi untuk membuktikan bahwa ayahnya yang dituduh sebagai pelaku pembunuhan tidak bersalah. Ayahnya mati bunuh diri karena tidak mau dituduh sebagai pembunuh, tapi polisi tetap menyebut Ha Il Shik, ayah Moo Yeom, sebagai tersangka pembunuhan itu.
***
Awal kisah dibuka dibuka dengan penyekapan dua orang gadis oleh seorang penjahat yang diperkirakan sebagai Gap Dong. Salah satu dari gadis itu mati, dan satunya lagi selamat. Kejadian ini merupakan kasus pembunuhan Gap Dong yang terakhir pada tahun 1996.
Moo Yeom remaja yang sudah menjadi biksu, datang ke tempat kejadian itu, tanpa sengaja. Dia bertemu dengan Yang Chul Gon, polisi yang menuduh ayahnya sebagai Gap Dong. Moo Yeom berkata pada Chul Gon bahwa dia akan menangkap Gap Dong, tapi Chul Gon malah tertawa meremehkannya.
“Anak monster menangkap monster?”
Lalu, apa alasan pemerkosa, dan pembunuh berantai itu disebut Gap Dong? Berdasarkan penjelasan Profesor Han Sang Hoon dikelasnya mengajar, nama itu digunakan untuk pembunuh yang tidak pantas disebut sebagai manusia. Seperti halnya di Inggris yang menyebut pembunuh berantai dengan sebutan Jack The Riper, dan di Korea mereka menyebutnya Gap Dong.
Kasus pertama Gap Dong terjadi pada malam natal, 24 Desember 1993. Seorang wanita usia 30-an ditemukan tewas di depan rumahnya. Dia diika dengan tali pembungkus kotak kue. Dan itulah awal dari 9 kasus perkosaan yang dilakukan oleh Gap Dong, dan terjadi di wilayah yang berdekatan dari satu kasus ke kasus yang lain.
~17 Tahun kemudian, Desember 2013 ~
Chul Gon mendapatkan penghargaan dan ingin kembali bertugas di Iltan menunggu masa jabatannya berakhir, dia ingin mengakhiri karirnya dengan menangkap Gap Dong.
Sementara itu Moo Yeom sudah menjadi detektif polisi yang selalu membantu melepaskan penjahat kelas teri, seperti pencopet. Moo Yeom mempunya panggilan Biksu Gila. Moo Yeon marah mengetahui bahwa Chul Gon akan kembali ke Iltan sebagai atasannya.
Moo Yeon masih sering ke kuil. Disana dia bertemu dengan Ma Ji Wol yang menjadikannya sebagai model untuk webtoonnya. Entah bagaimana awal mulanya mereka saling mengenal, tapi mereka nampaknya sudah kenal cukup lama.
Moo Yeom mendapatkan tugas untuk menyelidiki sebuah kasus grafiti di Institut Psikiatri Forensik, sebuah penjara rumah sakit jiwa. Grafiti itu ditulis di bagian Institut yang sedang dalam pembangunan, dan tulisannya adalah…
“Aku Gap Dong asli.”
Moo Yeom cukup terkejut, tapi dia menyuruh pekerja disana untuk menghapusnya, karena itu bukan karya seni atau apapun. Tulisan pun di hapus, tapi Moo Yeom tampak tak tenang.
Dari samping seorang pasien bernama Ryu Tae Oh, tersenyum mencurigakan melihat hal itu.
Selain Moo Yeom yang yakin bahwa ayahnya tidak bersalah, adalah Profesor Sang Hoon yang juga yakin. Sebelum mengajar, dulu dia pernah turut serta dalam penyelidikan kasus Gap Dong. Ada satu alasan dia sangat yakin bahwa pelakunya bukanlah ayah Moo Yeon, yaitu simpul. Di setiap korbannya, Gap Dong mengikat korbannya dengan tali yang bersimpul rumit. Simpul yang tidak biasa dan merupakan ciri khas Gap Dong. Namun hal itu tidak diungkap ke media.
Kenapa Profesor Sang Hoon yakin Il Shik bukanlah Gap Dong? Karena Il Shik tidak bisa mengajarkan Moo Yeom mengikat sepatu dengan benar, bagaimana mungkin dia bisa membuat simpul serumit itu.
Moo Yeom sangat ingin tahu apakah Gap Dong masih hidup. Prof Sang Hoon bilang setidaknya Chul Gon menganggapnya demikian hingga dia memutuskan untuk kembali ke Iltan.
Ditengah perjalanannya ke kantor, Moo Yeom memikirkan ayahnya pada saat itu, hingga dia tak menyadari bahwa dia berpapasan dengan Chul Gon, dan dia tidak menghadiri acara penyambutan Chul Gon di kantor.
Saat itu, ayah Mo Yeom diinterogasi oleh Chul Gon, yang menanyakan dimana jaket milik Il Shik yang berlumuran darah itu. Il Shik yang tampak memiliki keterbelakangan mental, tidak menjawab dan hanya bersenandung. Chul Gon kesal dan memukuli Il Shik. Moo Yeom remaja menyaksikan kejadian itu. Moo Yeon marah pada Chul Gon dan meminta ayahnya untuk dilepaskan karena Chul Gon belum menemukan bukti.
Chul Gon malah mengejek Moo Yeon yang memanggil Il Shik dengan sebutan ayah. Moo Yeom marah dan mencoba memukul Chul Gon. Il Shik mendekati mereka, mencegah Moo Yeom di pukul. Il Shik berteriak kalau Gap Dong yang melakukannya. Chul Gon bertanya siapa Gap Dong.
“Itu adalah hantu yang hidup di atas bukit di belakang rumah kami. Hantu itu suka makan perawan.”
Moo Yeom datang ke upacara penyambutan Chul Gon terlambat dan tidak mengenakan seragam. Aroma permusuhan sudah mulai tercium. Moo Yeom beralasan jika dia habis bertugas, menyelidiki sebuah lelucon. Tulisan seseorang yang menyebut dirinya Gap Dong asli. Karena Chul Gon sudah banyak menyiksa orang dan menyuruh mereka mengaku sebagai Gap Dong, Moo Yeon yakin salah satu dari mereka melakukan lelucon disertai dendam untuk menyambut kedatangan Chul Gon. Chul Gon meminta Kepala Cha Do Hyuk untuk menyelidiki hal itu.
Chul Gon melihat kembali berkas penyelidikan Gap Dong. Disana terpampang beberapa foto pria yang pernah dijadikan tersangka oleh Chul Gon, termasuk Ha Il Shik. Chul Gon merasa yakin bahwa yang membuat grafiti itu adalah Moo Yeom untuk mengejeknya. Tapi Kepala Cha berpikiran lain, pasti Moo Yeom merasa sedang bermimpi buruk karena harus bekerja dengan Chul Gon. Chul Gon tak mempermasalahkan Moo Yeom yang menganggapnya sebagai pembunuh ayahnya, tapi dia ingin menangkap Gap Dong asli dengan jejak yang ditinggalkannya.
Moo Yeom dan “istrinya”, Hyung Nyun pergi ke Psikiatri Forensik untuk menyelidiki grafiti itu. Walaupun tulisannya sudah tidak ada (karena sebelumnya Moo Yeom yang menyuruh untuk menghapusnya), Moo Yeom meminta tim forensik untuk seolah melakukan penyelidikan dan kembali.
Disana, Moo Yeom bertemu dengan Oh Maria, seorang dokter baru yang sangat perhatian pada para pasiennya, mendengarkan cerita dan sejarah mereka semua. Moo Yeon melihat Maria sedang membasuh kaki para pasien. Moo Yeom menyerobot dan menegurnya, menyuruh Maria membayangkan apa yang para pasien itu pikirkan saat mengawasi Maria. Tapi Maria tidak terpengaruh, karena itu merupakan metode pengobatan untuk komunikasi pasien dan dokter.
Moo Yeon meminta Maria menganggapnya sebagai pasien dan membasuh kakinya. Dan Maria melakukannya. Tae Oh yang ada disana tersenyum remeh melihat hal itu.
Moo Yeom lalu mengadakan sesi konsultasi dengan Maria.
“Ada seseorang yang terus muncul dalam mimpiku. Selama 20 tahun sejak aku masih kecil. Aku mengejarnya di mimpiku juga. Tolonglah tetap hidup. Tolonglah. Lalu, aku akan menemukanmu. Tapi... Aku memutuskan suatu hari...untuk menghapus dia dari ingatanku. 18 Januari 2011. Itu hari hujan yang dingin. Aku mengucap selamat tinggal padanya. Masalahnya adalah... dia ingin memulai lagi. Aku harus bagaimana?”
(tanggal 18 Januari 2011 adalah tanggal batas kadaluarsa kasus Gap Dong. Dan yang Moo Yeom maksud ‘dia ingin memulai lagi’ adalah tulisan grafiti itu)
Moo Yeom bilang bahwa yang dia ceritakan adalah kisah cintanya yang membosankan. Tapi Maria tahu jika yang Moo Yeom maksud adalah Gap Dong. Maria bahkan bisa menyebutkan ciri-ciri Gap Dong, Gap Dong, Pemerkosa-Pembunuh Berantai Iltan. Tingginya antara 170 sampai 175. Usianya antara 19-25. Saat ini 39-46. Perawakan kurus hingga sedang-sedang saja. Hidung mancung, mata sipit. Dan menurut saksi, tangannya lembut.
Moo Yeom penasaran apakah Maria pernah melihat Gap Dong. Maria tidak menjawab, dia hanya berkata, orang-orang menanggapi dengan dua cara saat mereka bertemu cinta pertama lagi. Mereka bertindak acuh tak acuh atau mengikutinya secara jujur. Dan Moo Yeom mencoba bersikap acuh tak acuh. Cara pandang Moo Yeom saat membicarakan Gap Dong pun terlihat seolah-olah Moo Yeom menemukan alasan untuk hidup. Seolah-olah Moo Yeom menunggu hari itu sepanjang hidupnya.
Di dapur Psikiatri Forensik, Tae Oh tersenyum pada orang yang sedang memasukkan kue ke dalam kotak.
“Kau..Gap Dong.” ujar Tae Oh.
Orang yang di depannya menghentikan aktivitasnya. Mungkin terkejut karena Tae Oh mengenalinya. Tae Oh tersenyum ternyata selama ini Gap Dong ada disana. Tae Oh senang bertemu dengan Gap Dong. Gap Dong yang dia sebut sebagai Tuhan dan pahlawannya.
Orang yang disebut Gap Dong, mengikat kotak kue dengan simpul yang memang mirip dengan simpul rumit yang selalu digunakan Gap Dong. Tae Oh memuji simpul itu sebagai sebuah mahakarya.
Tae Oh menceritakan perihal Gap Dong yang ada di penjara psikiatri itu pada teman satu selnya. Tapi temannya tidak percaya, menurutnya tidak mungkin. Tae Oh hanya tersenyum.
Masih dalam rangka penyelidikan, para pasien diminta untuk menulis kan kembali kata-kata grafiti itu, untuk melihat kecocokan/kemiripan tulisannya. Seorang pria yang sepertinya paling ‘tidak waras’ di penjara itu, kehabisan tinta, dan saat menggunakan tinta baru, dia malah menyemprot wajahnya. (Orang ini yang aku duga sebagai Gap Dong asli yang ditemui Tae Oh saat mengepak kue)
Moo Yeom bertanya pada Hyung Nyun apakah mungkin Gap Dong ada di rumah sakit jiwa. Hyung Nyun bilang itu mungkin saja. Dan hal itu menjelaskan kenapa Gap Dong harus berhenti, karena dia dikurung. Kemudian Hyung Nyun memberitahu Moo Yeom bahwa dia mencari saksi dari kasus ke-9, Kim Jae Hee. Tapi dia tak menemukannya, karena info tentang dia di rahasiakan. Dia mendapat larangan pelacakan. Hyung Nyun rasa saksi itu tidak mau menderita lagi.
Chul Gon memimpin rapat. Dia menanyakan apakah kotoran dan sperma Gap Dong yang ditinggalkan di lokasi kejadian masih tersimpan dengan baik. Kepala Cha membenarkan, bahwa itu masih tersimpan dengan baik. Kemudian Chul Gon meminta mereka melakukan tes DNA pada kotoran dan sperma Gap Dong itu dan pada para narapidana pasien di penjara Psikiatri, untuk mencocokkannya.
Kepala Cha tidak setuju, tapi Chul Gon tetap memaksa. Walaupun Kepala Cha bilang UU batasan hukum sudah berakhir 2 tahun yang lalu dan bisa menjadi isu HAM. Tapi Chul Gon bilang hak-hak korban lebih penting baginya. Gap Dong sudah membunuh 9 orang dan menghilang.
Dan ternyata, Chul Gon juga ingin melakukan tes DNA pada Moo Yeom, sebagai anak tersangka. Dia meminta bantuan Nam Gi Ri untuk diam-diam mengambil sampel dari tubuh Moo Yeom.
Gi Ri pun berusaha menjebol loker milik Moo Yeom di kantor. Setelah beberapa kali salah memasukan password, akhirnya Gi Ri berhasil membukanya, dan mengambil sampel dari rambut yang tersisa di alat cukur.
Di penjara psikiatri di lakukan pengambilan sampel untuk tes DNA dari air liur. Si pria ‘tidak waras’ itu, tampak khawatir dengan pemeriksaan yang dilakukan. Dia bertanya pada temannya apakah dengan pemeriksaan itu semua hal bisa terungkap, karena dia meninggalkan kotoran saat dia tertangkap mencuri.
Ada satu orang yang tidak mengikuti pemeriksaan. Ryu Tae Oh. Dia sedang melakukan sesi konsultasi dengan Maria. Maria menanyakan tentang ayah Tae Oh yang tidak disebutkan dalam berkas, tapi Tae Oh tidak mau membicarakannya. (Jangan-jangan dia adalah anak Gap Dong asli..)
Tae Oh ternyata akan dibebaskan besok, dia berjanji akan sering berkunjung dan membawakan kopi kesukaan Maria. Tae Oh mendekat dan hendak membuat janji kelingking, tapi Maria menarik tangannya tak ingin disentuh.
Moo Yeon masuk ke ruangan Maria, kemudian dia penasaran kenapa Tae Oh ada di dalam sana. Maria mengajak Moo Yeom bicara di luar, dia tidak ingin Moo Yeom mengganggu sesi konsultasinya.
Moo Yeom merasa penasaran bukankah Tae Oh mirip seseorang. Maria mengerti maksud Moo Yeom, dia bilang setidaknya Gap Dong usianya 40-an sekarang, sedangkan Tae Oh baru berusia 23 tahun. Tapi menurut Moo Yeom, Tae Oh membangkitkan minatnya.
Moo Yeom mengira kalau Gap Dong adalah vampir yang tidak menua, sehingga dia tidak bisa ditangkap. Maria bilang Gap Dong mungkin ada di antara para pasien disana, itu lebih realistis daripada vampir. Moo Yeom semakin penasaran, apakah Maria tahu sesuatu tentang Gap Dong asli, karena Moo Yeom sudah mencarinya tapi dia tidak ada. Maria tidak menjawab, dan mengatakan hal lain.
“Aku ingin tahu apakah Gap Dong tidak berubah. Bahkan saksi tak mungkin dapat mengenalinya sekarang. Aku yakin Gap Dong pasti sudah berubah. Menjadi sesuatu yang bahkan dunia tak bisa mengenalinya sama sekali. Aku yakin dia mengubah dirinya.”
(Aku yakin Maria adalah saksi yang bernama Kim Jae Hee, di awal episode itu..)
Dan tanpa mereka sadari, Tae Oh mendengarkan percakapan mereka dari dalam.
Moo Yeom membawa sampel DNA para pasien ke lab. Tak lama datang Gi Ri membawa satu sampel tambahan. Dia bilang sampel itu adalah sampel tersangka utama. Moo Yeom yang ternyata masih ada disana penasaran dengan orang yang di maksud Gi Ri.
Gi Ri kelabakan, tak menyangka jika Moo Yeom ada disana. Gi Ri mencegah Moo Yeom untuk melihat identitas pemilik sampel yang dia bawa. Namun, Moo Yeom berhasil melihatnya. Itu adalah sampel dirinya yang diambil diam-diam oleh Gi Ri.
Di kantor, Chul Gon mendapat kunjungan dari Jaksa Park Joong Goo. Mereka tampak tidak akrab, dan membicarakan Il Shik. Chul Gon bilang Ini tak seperti tak mungkin untuk mendapatkannya kembali. Jaksa Park tak mengerti maksud Chul Gon.
Moo Yeom masuk dengan emosi tanpa permisi. Jaksa Park permisi pergi. Dia menatap Moo Yeom sebentar dan seperti mengenalinya, lalu keluar.
Moo Yeom marah pada Chul Gon yang melakukan tes DNA padanya. Chul Gon bilang dia tidak bisa tidur nyenyak selama 20 tahun karena kehilangan Gap Dong asli, tapi sekarang dia penasaran apakah DNA Moo Yeom 99.99% cocok dengan DNA Gap Dong.
Moo Yeom penasaran untuk apa Chul Gon memunculkan Gap Dong lagi. Moo Yeom menjanjikan lengan kirinya jika Chul Gon bisa membuktikan kalau ayahnya adalah Gap Dong. Sebaliknya, Moo Yeom hanya menginginkan satu jari Chul Gon, jika Gap Dong bukanlah ayahnya.
Karena ada begitu banyak Gap Dong, Chul Gon tetap yakin ayah Moo Yeom adalah Gap Dong yang pertama. Bahkan Chul Gon berkata Moo Yeom juga berpikir jika ayahnya adalah Gap Dong.
Dulu, Moo Yeom membakar jaket milik Il Shik yang berlumuran darah yang dicari Chul Gon. Il Shik bersikeras kalau dia bukanlah pelakunya. Moo Yeom bertanya jika begitu kenapa Il Shik menyembunyikan jaket itu, dan darah apa yang ada di jaketnya. Il Shik ingin menjelaskan, namun keburu Chul Gon datang.
Menurut Chul Gon, karena Moo Yeom punya pikiran bahwa ayahnya adalah Gap Dong, maka Moo Yeom membakar jaket itu. Moo Yeom berkata kalau dia akan menangkap Gap Dong asli. Chul Gon mempersilahkan dia akan menyerahkan satu jarinya saat Moo Yeom membawa Gap Dong asli ke hadapannya.
“Ini takkan mudah. Kau harus bisa mencium bau apa yang mencurigakan. Tapi kau tak bisa karena kau punya bau sama. Monster pemakan orang ditangkap oleh orang. Bagaimana kau bisa menangkapnya? Apa kau tidak ingat? Tak peduli seberapa keras kau mencoba... kau... monster. Anak monster.”
Chul Gon pernah menyebut Moo Yeom seperti itu di masa lalu. Moo Yeom sangat marah dan ingin memukul Chul Gon, dia lalu menuliskan namanya di salah satu jari Chun Gon.
Kepala Kepolisian (Butler Jang! ^^) turun tangan menyelesaikan masalah itu. Apakah Moo Yeom harus diperiksa DNA nya atau juga. Moo Yeom bersedia melakukannya. Chul Gon dengan senang hati menerimanya. Tapi Kepala Cha tidak setuju. Jika hasilnya mengatakan tidak ada kecocokan, maka akan menimbulkan kesulitan jika media sampai mengetahuinya.
Rapat masih berlanjut hingga esok pagi. Ketua Kepolisian mengambil keputusan, dia meminta semuanya dibubarkan. Dia tidak ingin kepolisian menjadi isu akibat keingintahuan Chul Gon yang konyol. Semua tes DNA pasien psikiatri pun harus disingkirkan.
Moo Yeom yang kesal minta diberikan sebuah kasus pada Hyung Nyun. Sementara itu Tae Oh dibebaskan hari itu.
Moo Yeom yang berjalan di keramaian bertemu dengan Ji Wol yang sedang bersama dengan seorang laki-laki. Moo Yeon bilang kalau dia harus menemukan seseorang hari itu, siapapun, dan tanpa alasan.
Tak lama ada kejadian di pusat kota. Seorang pria menusuk orang-orang yang lewat di jalan dengan brutal. Moo Yeom segera berlari untuk mengatasina. Ji Wol yang ikut berlari tak sanggup lagi mengejar Moo Yeom. Di jalanan itu, ada Maria yang berjalan dengan penampilannya yang lain.
Pelaku menyandera seorang siswi dan naik ke atas gedung. Moo Yeom datang untuk mencegahnya. Tapi dia tidak berhasil. Si pelaku malah menantang Moo Yeom untuk melompat dari sana. Kemudian datang Maria, yang mengejek pelaku itu yang sebenarnya tidak ingin mati, dan bahkan belum pernah menyakiti pria dalam hidupnya. Maria meminta pelaku itu mendekat.
Pelaku terpancing, dia kemudian turun. Dan Moo Yeom menggunakan kesempatan itu untuk meringkusnya. Pelaku berhasil di tangkap, tapi Moo Yeom terluka.
***
Setelah bebas, Tae Oh berdiri di keramaian dan memperhatikan para wanita yang lewat. Lalu dia melamar di sebuah café. Tapi di CV, Tae Oh hanya menuliskan kegiatannya hanya sampai tahun 2011, dua tahun belakangan yang tidak dia tulis dia akui bahwa dia kuliah (padahal di penjara psikiatri). Pemilik café menerima Tae Oh dan memintanya untuk belajar menjadi barista.
Maria di rumahnya mengingat saat Moo Yeom terjatuh dan saat dia disekap oleh Gap Dong. Saat itu dia dan seorang gadis diminta untuk melakukan suit batu gunting kertas. Maria mengingat sentuhan tangan Gap Dong saat memegang tangannya. Entah siapa yang menang dan siapa yang kalah, yang pasti yang mati dibunuh Gap Dong bukan dirinya (ini lanjutan adegan di awal drama, kasus Gap Dong tahun 1996). Maria menangis mengingat kenangan buruk itu. Dia kemudian meminum obat penenang.
~Malam 24 Desember 2013~
Tae Oh membagikan selebaran café nya pada orang-orang yang lewat, yang kebanyakan wanita. Dia berdiri di dekat toko kue, dan melihat pada para wanita yang membawa kotak kue. Dia seperti sedang menyeleksi para wanita itu. Kemudian dia melihat Ji Wol, dan memberikan selebaran.
Ji Wol menawari Tae Oh untuk menjadi model sketsanya. Tae Oh menyetujuinya. Dalam hati Tae Oh berkata dia mendapatkannya. Kemudian Biksu Jin Jo datang dan menyeret Ji Wol pergi dari sana.
Moo Yeom di rawat di rumah sakit. Dia memikirkan Maria dengan dua penampilannya yang berbeda. Moo Yeom kemudian mengajak Maria bertemu. Tapi Maria tidak jadi menemui Moo Yeom, karena dia bertemu dengan Tae Oh yang berkata kalau dia merasa ingin kembali ke penjara psikiatri. Maria beralasan pada Moo Yeom bahwa dia punya pasien yang mendesak. Moo Yeom pun heran, Maria mempunyai pasien pada jam segitu.
Seseorang yang mengendarai sebuah motor tanpa plat nomor, melewati seorang wanita yang sedang berjalan sambil membawa kotak kue. Wanita itu tampak menghubungi seseorang. Dia kemudian berjalan sendirian di kegelapan. Sudah tidak ada taksi yang bisa kesana.
Kemudian terdengar suara siulan. Si wanita berjalan cepat, seolah menyadari ada seseorang yang mengikutinya. Dan memang benar ada. Wanita itu diserang dan diseret.
Moo Yeom mendapatkan kabar dari Hyung Nyun tentang kejadian itu. Moo Yeom tampak tidak tertarik, tapi begitu Hyung Nyun memberitahu jika itu adalah boneka salju, boneka salju yang terbaring. Moo Yeom bergegas pergi ke TKP dengan memakai seragam pasiennya.
Moo Yeom dilarang masuk, tapi dia memaksa. Moo Yeom melihat dari kejauhan tim forensik mengikis gundukan salju yang menutupi tubuh seseorang. Di temukan sebuah simpul di tangan korban. Simpul yang rumit. Moo Yeom teringat tentang simpul itu yang diberitahu Prof Sang Hoon sebelumnya. Moo Yeom pun bertanya-tanya apakah Gap Dong masih hidup.
Maria datang ke tempat Tae Oh dan membeli kopi. Tae Oh memberikan kupon yang sudah dia stempel 9, Maria menolak. Tae Oh menghitung, 1..2..3..9..10 (hitungannya memang begitu, sedikit membuat Maria juga terkejut), dia kemudian berkata jika melengkapi sesuatu itu rasanya baik.
Kembali ke TKP, mayat sudah di tutupi dengan tenda, agar penyelidikan tidak bisa dilihat bebas. Moo Yeom mencari-cari sesuatu di sekitar TKP. Hyung Nyun bingung melihatnya. Moo Yeon kemudian menemukan apa yang dicarinya, sebuah kotak kue. Dan Moo Yeom yakin disanalah penyerangan dilakukan, persis seperti kejadian kasus Gap Dong yang pertama 20 tahun yang lalu.
Moo Yeom mereka adegan penyerangan itu dalam pikirannya, dengan memposisikan dirinya sebagai pelaku. Pelaku menyerang korban dan menyeretnya menjauh dari kotak kue yang terjatuh. Pelaku mengikat tangan korban dengan tali pengikat kotak kue. Kemudian membangunkan korban yang pingsan, menyumpal mulutnya dengan kaos kaki dan membunuhnya.
Moo Yeom memaksa masuk ke dalam tenda, tapi di larang. Di dalam, ditubuh korban terdapat luka goresan akibat di seret dan ditemukan kaos kaki menyumpal mulutnya.
Chul Gon datang ke lokasi, dan melihat Moo Yeom bertanya pada tim forensik, apakah ada kaos kaki di mulutnya, dan apakah ada simpul rumit. Tim forensik bilang bahwa Moo Yeom pelakukanya karena bahkan Moo Yeom mengetahui itu semua tanpa melihat TKP langsung.
Chul Gon menghampiri mereka. Moo Yeom meminta ijin untuk masuk, tapi Chul Gon menyuruh Moo Yeom kembali ke rumah sakit. Tapi Moo Yeom ingin melihat TKP, dia ingin melihat tanda Gap Dong itu palsu atau tidak. Chul Gon tetap tak menginjinkan.
Chul Gon masuk ke tenda TKP dan mendapati bahwa yang tadi diperkirakan Moo Yeom benar semua, dan ada tambahan beberapa zat kimia di tubuhnya. Chul Gon heran bagaimana Moo Yeom bisa tahu semuanya. Tim forensik bilang bahwa Moo Yeom pernah terobsesi sebagai ahli Gap Dong, Moo Yeom pernah bilang bosan tapi ternyata dia belum lupa sama sekali.
Moo Yeom bertanya pada Chul Gon, apakah benar pelakunya adalah Gap Dong. Chul Gon tertawa, Moo Yeom begitu bersemangat.
“Kau pikir jika Gap Dong terbukti hidup... Ayahmu akan terbukti tidak bersalah? Kau benar-benar berharap bahwa itu Gap Dong. Benar, kan?”
Moo Yeom tertawa, menertawakan Chul Gon yang takut pada Gap Dong. Moo Yeom menenangkan Chul Gon karena itu belum menjadi berantai (Gap Dong kan tersangka pembunuhan berantai), walaupun pembunuhan itu identik dengan kasus pertama Gap Dong. Dan Moo Yeom masih belum akan memotong jari Chul Gon.
Maria di penjara psikiatri melakukan permainan. Dia menutup mata dan akan menangkap tangan salah seorang pasien untuk menggantikan posisinya. Seorang pasien, si pria ‘tidak waras’ itu tampak ketakutan menghindari permainan. Dia dikerjai, tangannya diulurkan pada Maria. Dia memberontak dan terjatuh. Ada yang bilang bahwa pria itu selalu sibuk menghindari permainan itu. Sementara si pria merasa lega bisa menghindar, hampir saja tangannya dipegang Maria. (makin mencurigakan dan makin meyakinkan jika dia Gap Dong…)
Maria sepertinya sengaja melakukan permainan itu untuk menemukan Gap Dong dari tangannya, yang dulu pernah dia rasakan. Maria sepertinya tidak mengingat dengan jelas rupa Gap Dong, tapi dia masih mengingat sentuhan Gap Dong ditangannya.
Tae Oh menggerakkan tangannya seperti menari di apartemennya yang besar. Lalu menjatuhkan diri di kursi.
Agak heran, bagaimana bisa Tae Oh memiliki apartemen sebesar itu.
Moo Yeom pergi ke sebuah gubuk yang sudah usang di kawasan kuil. Dia mengeluarkan sebuah buku kliping tentang korban-korban pembunuhan Gap Dong.
Moo Yeom ingin kembali bekerja, tapi Chul Gon membuatnya cuti sakit.
Moo Yeom menemui Prof Sang Hoon. Ternyata simpul yang jadi tanda Gap Dong adalah simpul yang biasa digunakan pada alat pancing. Simpul itu tidak mudah mengendur, justru semakin erat saat ditarik.
Moo Yeom berpikir jika Gap Dong mulai berburu manusia lagi. Dan Moo Yeom berpikir jika kejadian sebelumnya dikira polisi adalah perbuatan Gap Dong (dan memang benar, di kantor ada rapat yang membandingkan kasus pertama Gap Dong 1993 dengan kasus yang baru saja terjadi 2013, memang ada kemiripan). Moo Yeom bingung kenapa Gap Dong tiba-tiba muncul, padahal tidak ada alasan untuknya muncul.
Prof Sang Hoon bilang ada beberapa skenario yang mungkin saja terjadi. Seseorang yang mempunyai dendam pada Chul Gon, atau bisa saja roh ayah Moo Yeom yang melakukannya, dan skenario yang terburuk adalah copy cat (peniru pelaku). Seperti yang pernah terjadi pada tahun 2008 di Inggris, seseorang yang meniru Jack The Ripper dari 120 tahun yang lalu.
Prof Sang Hoon menghubungi Maria dan menanyakan kabar, lalu menutupnya lagi. Membuat Maria curiga telah terjadi sesuatu.
(Oh, mereka saling mengenal…)
Di kantor polisi, Kepala Cha memaparkan kemiripan kasus yang baru saja terjadi dengan kasus pertama Gap Dong. Sejauh ini polanya identik, dan jika ditemukan luka teriris di daerah genital bisa diputuskan kalau itu sebagai copy cat.
Chul Gon ke tempat otopsi. Dia mendapatkan laporan, bahwa tidak ada tanda perkosaa, luka teriris ataupun sperma, hanya ada krim kue yang terdapat di area genital. Chul Gon tertawa.
Moo Yeom yang sebelumnya datang meminta Chul Gon untuk membiarkannya kembali bekerja untuk menangkap penjahat itu (sebelumnya Prof Sang Hun menyarankan Moo Yeom agar memohon pada Chul Gon untuk bisa bekerja kembali). Chul Gon mengijinkan Moo Yeom kembali bekerja, tapi untuk menangkap penjahat kelas teri.
Chul Gon merasa heran Moo Yeom yang tadinya sombong menjadi berubah, apakah ada alasan khusus Moo Yeom harus mengerjakannya. Menurut Chul Gon, karena kasus itu mirip dengan apa yang dilakukan ayah Moo Yeom (ih, masih aja nuduh…), dan Moo Yeom menyembunyikan bukti penting ayahnya, maka Moo Yeom bisa saja menjadi tersangka kasus itu juga. Moo Yeom bilang dia tidak akan memohon lagi.
Saat Moo Yeom akan pergi, dia mendapat sms, dia mengeluarkan ponselnya dan tanpa sengaja menjatuhkan buku kliping kasus Gap Dong. Chul Gon melihatnya dan tampak terkejut, semuanya ada disana.
“Sekarang aku mengerti. Ini motif kejahatan yang bagus. Anak Gap Dong. Kau ingin melanjutkan cerita ayahmu?”
“Kau sangat bodoh. Kenapa aku akan menyelesaikan cerita yang buruk? Ada banyak halaman kosong.”
“Mungkin kau ingin menyelesaikannya untuk pembaca bodoh?”
“Itulah kesimpulan yang sangat bagus. Kalau begitu, saya harus terus menulis... agar anda bisa menikmatinya.”
(Duh…Moo Yeom tidak hati-hati berbicara, bisa jadi bumerang nih nantinya…)
Pengendara motor tidak berplat nomor itu kembali melenggang di jalanan dan tersenyum.
Moo Yeom memikirkan kemungkinan pelakunya dalah copy cat Gap Dong yang sebenarnya. Dia melihat kliping miliknya, dan melihat gambar kasus kedua dimana korban menghilang di halte bis S. Moo Yeom memutuskan untuk pergi kesana.
Tae Oh yang tadi baik-baik saja mengendarai motornya, tiba-tiba kepayahan membetulkan letak motornya. Dia berusaha menarik perhatian seorang wanita yang lewat. Dan berhasil. Tae Oh jadi menupang mobil wanita itu dan ikut ke tempat si wanita. Sebuah gudang sepi di pinggiran kota.
Tae Oh melepaskan balutan perban di tangannya dan mengajak wanita itu bermain permainan zombie. Si wanita merasa aneh, tapi dia berusaha mengabaikannya. Dia memilih untuk menjadi orang. Tae Oh tersenyum menyeramkan.
“Sayang sekali. Pilihan yang salah. Itu pasti akan lebih mudah... jika kau jadi zombie.”
Maria pergi ke tempat Prof Sang Hoon mengajar. Setelah melihat Prof Sang Hoon meninggalkan kampus. Maria masuk ke kantornya, dan mencari berkas Gap Dong. Maria memotret tempat kejadian kasus kedua Gap Dong.
Ji Wol sedang mengecek webtoon yang dibuatnya. Dia tersenyum senang. Ji Wol berusaha menghubungi Moo Yeom, tapi tidak tersambung.
Moo Yeom tiba di halte bus S. Dia membuka buku klipingnya untuk memastikan bahwa halte itu adalah halte yang sama. Dia juga melihat korban yang tergeletak di antra tumpukan jerami. Moo Yeom melihat sepeda motor tak berplat nomot. Dia menelpon Young Ae dari telpon umum yang ada disana, menanyakan apakah ada kasus pencurian motor di sekitar sana.
Tae Oh datang dan memukul Moo Yeom dengan helmnya. Moo Yeom jatuh tak sadarkan diri. Tae Oh membersihkan sisa-sisa jerami yang menempel di pakaiannya di dekat Moo Yeom, otomatis sisa-sisa jerami itu akan menempel di pakaian Moo Yeom. Tae Oh lalu menggunakan telpon umumnya untuk menghubungi seseorang. Sementara itu, Maria dalam bis melihat kembali TKP kedua Gap Dong yang ada di ponselnya.
Akh.. untuk saat ini aku yakin kasus itu adalah perbuatan copy cat, bukan Gap Dong asli, melainkan Tae Oh yang mendewakan Gap Dong. Kenapa yakin? Seseorang yang mengendarai motor malam itu, yang melewati korban, aku yakin itu Tae Oh, penampilan dan motor tak berplat yang sama, sama persis dengan penampilannya dan motor yang dia gunakan di halte bis S.
Meski belum tahu benarkan wanita yang bersama Tae Oh tadi menjadi korban berikutnya atau tidak, tapi jika memang jadi korban, Moo Yeom terancam dijadikan tersangka. Bagaimana tidak? Seandainya Tae Oh menghubungi polisi, dan dengan sisa-sisa jerami menempel di tubuhnya. Dia yang begitu terobsesi ingin menangkap Gap Dong, tapi kenyataan bahwa di dituduh sebagai anak Gap Dong dan pengetahuannya tentang kasus-kasus Gap Dong, dia bisa dituduh meniru Gap Dong. (duh, koq jadi rumit gini penjelasannya, he…)
Ciri khas Gap Dong: Saat mengintai korbannya, dia selalu bersenandung dengan siulan. Simpul rumit, dan kaos kaki yang disumpalkan ke mulut korban.
Note: Saya hanya akan membuat sinopsis singkatnya saja, per minggu (per 2 episode). Saya juga tidak bisa janji melanjutkannya tepat waktu. Ini hanya sampingan, biar bisa nonton bareng sama suami, hehe… Fokus utama sinopsis lengkap hanya Witch’s Love dan merampungkan Golden Rainbow..
wkwkwk so sweet bener sih mbak ^^
ReplyDeletekirain mau promosi sinopnya mbak ayu hehe
wah...walaupun sinoplengkap...tapinlebih cepat dr mb ayu nih... hehe.....like it
ReplyDeletesan