Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 26 – 2
Ha Bin masuk ke ruangan Jung Shim dan membangunkannya yang sedang tertidur. Jung Shim bangun dan menanyakan apa keperluan Ha Bin disana. Ha Bin memperlihatkan sebuah laporan, dia ingin memastikan apakah nilainya benar. Ha Bin minta dikoreksi Jung Shim, dia mencoba membandingkan penjualan tahun lalu dan tahun ini.
Jung Shim melihatnya sebentar, tapi dia tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Jung Shim menyuruh Ha Bin menanyakannya pada Direktur Bae. Tapi Ha Bin bilang kata Direktur Bae, Jung Shim lah yang paling hafal angka penjualan. Jung Shim bilang sekarang dia sudah lupa. Ha Bin tidak mempermasalahkan.
Ha Bin lalu menanyakan tentang Ja Kwang Do. Tapi Jung Shim juga tidak ingat. Ha Bin bilang itu mengenai lokasi mata untuk ikan halibut dan flounder. Ha Bin bertanya lagi pada bulan apa ikan bass laut yang paling enak. Jung Shim juga tak bisa menjawab. Dia meminta Ha Bin untuk kembali lagi nanti, dia merasa lelah.
Ha Bin kembali ke kantornya. Dia berkata sendiri kalau dia yakin Jung Shim memiliki Alzheimer. Tampaknya belum ada yang menyadari itu karena Jung Shim menyembunyikannya. Ha Bin berpikir keras, apa yang harus dilakukannya, karena dia harus mendapatkan sahamnya sebelum semakin parah.
Di kantornya Jung Shim yang menyadari kalau waktunya sebentar lagi mengeluarkan saham yang dia miliki. Jung Shim berpikir, apa yang harus dilakukannya dengan saham itu, Ha Bin belum cukup memiliki pengalaman. Mi Rim masih belum matang. Tae Young tidak dapat dipercaya. Jin Gi mendekatinya dengan mulut terbuka. Jung Shim bingung, bagaimana dia mewariskan saham itu.
***
Mi Rim menemui Tuan Jung. Mi Rim kesal Tuan Jung terus menghubunginya, padahal dia sudah memberikan uang pada Tuan Jung. Mi Rim mengancam akan melaporkan Tuan Jung pada polisi. Tuan Jung tidak takut, dia sanggup pergi ke penjara karena mencintai Mi Rim. Dan Tuan Jung balik mengancam dia akan menemui Jin Gi.
Mi Rim bertanya apa yang diinginkan Tuan Jung, dia sudah memberikan 100 juta won. Tuan Jung meminta uang lebih, dia meminta 300 juta won. Mi Rim bilang dia tidak punya uang sebanyak itu. Tuan Jung bilang dia tahu kalau keluarga Mi Rim kaya, 300 juta won jumlah yang kecil. Tapi Mi Rim bilang siapa yang punya uang tunai sebanyak itu. Tuan Jung menyarankan Mi Rim untuk menjual sahamnya.
(ooohhh…jadi ini tujuan utamanya… saham. Pasti Jin Gi yang menyuruh Tuan Jung untuk mengambil saham Mi Rim dengan memerasnya.)
***
Yeol Won ditempat kerjanya di telpon seseorang yang mengatakan bahwa pria itu datang lagi. Yeol Won bilang dia akan kesana segera. Yeol Won bingung, dia tidak punya uang tunai. Lalu Soo Pyo datang. Yeol Won memeluknya dan bertanya apakah Soo Pyo mau uang?
Soo Pyo pun ikut Yeol Won ke tempat dia melakukan judi. Pria yang dimaksud tadi adalah Tae Young. Yeol Won awalnya menang. Saat bermain lagi, emosinya terpancing oleh salah satu penjudi. Yeol Won mempertaruhkan semua uangnya. Dan dia kalah oleh Tae Young.
***
Han Joo berjalan menuju Golden Fishery. Han Joo sepertinya akan mengungkapkan semuanya, mengabaikan permintaan Young Hye.
Han Joo melihat Ha Bin (Chun Won) keluar dari gedung bersama Jung Shim. Han Joo melihat kedua orang itu tersenyum bahagia satu sama lain. Han Joo teringat saat dulu Chun Won memohon untuk di adopsi, dan dia teringat perkataan Young Hye semalam yang mengatakan bahwa Chun Won juga anaknya.
Sekali lagi Han Joo melihat pada Jung Shim dan Ha Bin.
***
Han Joo pergi ke rumah Young Hye. Young Hye bertanya Han Joo dari mana saja. Han Joo tidak menjawab pertanyaan itu. Dia malah bilang kalau dia akan melakukan apa yang dikatakan Young Hye semalam.
“Mari kita tidak peduli tentang siapa yang terluka dan siapa yang menang dari pertarungan kotor itu. Mari kita peduli tentang kita saja.”
“Oppa…”
Han Joo tersenyum menggandeng Young Hye untuk duduk.
Han Joo melanjutkan perkataannya tadi, “Aku tahu aku mantan narapidana, tapi aku selalu ingin meluruskan kesalahan. Seperti ketika aku mencoba menyingkirkan pukat harimau. Tapi pada akhirnya, aku selalu menjadi korban. Aku tidak lagi ingin mencampuri urusan orang lain lagi. Aku hanya akan peduli tentang kau dan anak-anakku.”
Young Hye bertanya mungkinkah Han Joo tadi pergi ke Golden Fishery. Han Joo membenarkan. Dia lalu meminta Young Hye mengulurkan tangannya. Young Hye menurut.
Han Joo mengeluarkan cincin dari saku jaketnya, dan memakaikannya di jari Young Hye. Young Hye nampak terkejut dan haru.
Han Joon tersenyum, “Seperti yang kau tahu, aku tidak berpendidikan. Aku tidak kaya jadi aku tidak bisa memberikan harta atau rumah yang bagus. Dan aku tidak bisa melucu.”
“Oppa…” mata Young Hye berkaca-kaca.
“Tapi…Perasaan yang kumiliki untukmu tidak akan pernah berubah. Sama seperti perasanku 40 tahun yang lalu. Aku ingin mencintaimu hingga 40 tahun ke depan. Sampai aku mati, aku ingin berada disisimu.”
“Aku tidak cukup baik untukmu. Kau pria paling baik di dunia, Oppa. Kau tak tahu betapa sedihnya diriku. Berapa banyak aku mencintaimu. Mari kita tidak terpisah lagi, Oppa.”
Han Joo tersenyum dan memeluk Young Hye erat.
(sumpah, haru.. nangis, hiks…)
***
Young Hye membuatkan makanan yang banyak untuk sarapan. Young Hye bilang Han Joo sudah sering memberi padanya, sekarang giliran dia yang memberi pada Han Joo. Young Hye meminta Han Joo memakannya. Han Joo satu potong telur dadar. Han Joo bilang rasanya lebih enak dari sebelumnya. Young Hye terkejut, bukankah dia baru pertama kalinya memasak untuk Han Joo.
Dulu, Young Hye pernah membuatkan makanan untuk Han Joo saat Han Joo ulang tahun. Namun mereka akhirnya makan malam diluar. Han Joo bilang dia memakan semua masakan Young Hye saat itu diam-diam, karena Young Hye sudah membuatnya sejak pagi sekali. Setengah dari rasanya adalah usaha Young Hye. Young Hye tersenyum dan berkata dia akan membuatkan sarapan untuk Han Joo setiap hari.
Young Hye mengeluarkan kotak jam tangan untuk Han Joo. Young Hye memberikannya untuk Han Joo, karena jam tangan yang dia belikan dulu sudah tidak berfungsi. Young Hye memakaikan jam tangan itu di tangan Han Joo.
“Mari kita hidup bersama selamanya, Oppa.”
Young Hye menjelaskan kalau jam tangan itu bertenaga surya, jadi tidak akan berhenti. Bahkan jika datang hari mereka berdua meninggal, jam itu tidak akan berhenti asalkan ada matahari.
Young Hye menggenggam tangan Han Joo, “Terima kasih untuk menunggu bertahun-tahun, Oppa.”
Han Joo memandang Young Hye dengan lembut. Young Hye kemudian meminta Han Joo untuk melanjutkan makannya. Young Hye tersenyum bahagia.
***
Baek Won sedang rapat dengan Jung Shim dan Ha Bin. Ha Bin melaporkan kalau industri ikan mulai menurun. Sumber daya perikanan terbatas, tapi orang-orang terus memancing. Ikan jadi habis secara eksponensial. Ha Bin memberikan saran sebaiknya Golden Fishery berinvestasi dalam distribusi atau makanan, bukan industri ikan.
“Itu karena orang mencoba mencuri dari alam. Seperti kita tidak lagi mendapatkan buah langsung dari pohon kita tidak harus bergantung pada menangkap ikan dari laut.” Baek Won memberikan pendapatnya.
“Jadi, menurutmu kita harus membiakkan benih ikan dan melepaskannya ke sungai?” tanya Jung Shim.
Baek Won membenarkan, “Ya. Usaha dari pemerintah skalanya terlalu kecil. Dan mereka tidak memiliki banyak sponsor. Kita harus membangun laboratorium dan meneliti lebih banyak ikan. Dan jika kita membebaskan mereka...”
“Kim Baek Won.” Ha Bin tidak senang Baek Won mendapat perhatian, dia menyela. “Perusahaan ini bukan perusahaan amal. Perusahaan mana yang mau menabur benih di alam bebas? Nelayan lain mungkin akan menangkapnya untuk dimanfaatkan sendiri. Mengapa kita harus membebaskan mereka?” Ha Bin berkata dengan sinis.
“Harus ada hubungan simbiosis antara manusia dan alam. Mungkin kita tampaknya akan merugi sekarang, tapi akan ada keuntungan jangka panjang.” Baek Won memberikan alasan.
“Kita tidak bisa hanya mengikuti rencana yang tak jelas itu.” Ha Bin tidak mau kalah, “Berapa lama kita harus menunggu sampai ikan-ikan itu bisa memberi kita manfaat itu?”
“Cukup.” Jung Shim menghentikan Ha Bin, “Baek Won benar. Jika alam hancur, manusia tidak bisa mendapatkan keuntungan. Tapi aku akan harus memikirkan lagi tentang rencana laboratorium. Ini bukan tentang uang. Aku juga memerlukan izin dari pemerintah.”
Baek Won mengiyakan.
“Kalau dipikir-pikir, kau mirip aku, Baek Won. Kau memiliki potensi untuk menjadi seorang wanita bisnis yang hebat.” Ujar Jung Shim sungguh-sungguh.
Baek Won tersipu malu, Jung Shim hanya menyanjungnya, “Yang aku tahu hanyalah bagaimana mengembangbiakkan ikan.”
Jung Shim dan Baek Won tertawa bersama. Ha Bin? Tentu saja hatinya panaaasss…
Baek Won mengikuti Ha Bin ke ruangannya. Ha Bin berdiri membelakangi Baek Won dengan wajah jahatnya. Tapi kemudian dia berbalik menghadap Baek Won dengan tersenyum. Ha Bin meminta Baek Won melaporkan hal-hal yang penting padanya lebih dulu, dia tidak mau berdebat dengan Baek Won di depan Jung Shim.
Baek Won bilang mereka tidak berdebat, hanya memiliki perbedaan pendapat. Tapi tetap saja Ha Bin ingin mereka menyepakati dulu idenya dan dia yang akan melaporkan itu akhir pada Jung Shim (iyalah…dia kan pengennya dia yang dipuji Jung Shim. Gak yakin kalau nanti Ha Bin akan bilang ide itu berasal dari Baek Won, pasti ngaku sendiri..). Ha Bin berharap dia tidak membuat Baek Won kesal dengan permintaannya tersebut. Baek Won yang sadar diri pun tidak mempermasalahkannya, karena Ha Bin lah CEO Golden Fishery.
Ha Bin lalu bertanya tentang apa yang ingin dikatakan Baek Won padanya. Baek Won kemudian kalau dia sedang mempersiapkan pernikahan Han Joo dan Young Hye. Han Joo ingin melewatkannya, tapi mereka bersikeras. Tanggal dan tempat sudah ditentukan. Baek Won ingin memastikan kedatangan Ha Bin.
Ha Bin gugup, “Tentu saja. Ini pernikahan ibuku. Aku putrinya. Aku harus datang.”
Baek Won tersenyum, “Tentu. Sampai ketemu disana.”
***
Ha Bin datang ke rumah Young Hye. Dia melihat Young Hye yang sedang membaca tidak peduli dengan kehadirannya. Young Hye berkata kalau dia sudah bilang sebelumnya, dia tidak ingin melihat Ha Bin lagi. Tapi Young Hye tidak merubah password pintunya. Ha Bin mulai merajuk.
“Kau tahu ini adalah satu-satunya tempat aku bisa datang jika sesuatu yang buruk terjadi padaku. Aku tahu kau tidak suka dengan apa yang terjadi sekarang. Tapi apa yang bisa aku lakukan sekarang? Sudah terlambat. Di rumah, aku merasa seolah-olah sedang menginjak es tipis. Aku orang asing bagi semua orang di sana. Ini adalah satu-satunya tempat di mana aku merasa aman dan nyaman. Ketika kau datang ke rumah Kim Han Joo dulu, kau hanya peduli kepada Baek Won. Kau tidak peduli sama sekali tentangku. Dan kau menikahi ayahnya sekarang. Kau pikir aku tidak merasa gelisah?”
Ha Bin menangis. Dia tidak ingin orang lain membawa Young Hye pergi, karena Young Hye satu-satunya orang di sisinya. Kalau begitu, Young Hye meminta Ha Bin tinggal disana bersamanya. Ha Bin tidak bisa, dia sudah memulainya. Sebaliknya dia meminta Young Hye yang belum memulai (menikahi Han Joo) untuk berhenti.
“Tidak bisa. Perasaanku kepada Han Joo sudah dimulai sebelum aku mengambilmu sebagai putriku.” Tegas Young Hye.
“Kumohon Bu. Tidak bisa kau melakukannya untukku?”
Young Hye berdiri, “Jangan membuatku mengulangi apa yang aku katakan sebelumnya.”
Ha Bin berlutut di kaki Young Hye, “Ibu, kumohon. Aku tidak ingin kehilanganmu. Jangan pindah ke tempatnya. Aku akan sering datang mengunjungimu. Kau satu-satunya yang dapat meringankan hatiku. Kumohon, Bu.”
Ha Bin menangis. Sepertinya itu memang isi hatinya, dia lebih khawatir Young Hye akan diambil orang lain. Tapi dia juga kukuh, tidak mau menghentikan perbuatannya yang membuat Young Hye meninggalkannya.
***
Han Joo menanyakan perihal Baek Won pada Man Won, dimana Man Won menemukan Baek Won. Man Won bilang dia menemukan Baek Won pingsan di tepi pantai di dekat rumah neneknya, saat dia pergi mencari rumpur laut. Han Joo ingin Man Won menceritakan lebih rinci kondisi Baek Won saat itu.
Man Won pun berusaha mengingatnya, “Kakinya berdarah, sepatunya dan stockingnya hilang.”
Man Won balik bertanya kenapa ayahnya menanyakan hal itu. Han Joo bilang bukan apa-apa, dia hanya ingin tahu saja. Han Joo lalu menanyakan pekerjaan Man Won. Man Won bilang baik-baik saja dan menyenangkan. Lalu dia pamit pergi bekerja.
Jin Gi teringat perbincangannya dengan Young Hye. Young Hye yakin kalau Ha Bin masih hidup disuatu tempat. Han Joo bilang Do Pal menculiknya. Tapi Young Hye bilang Do Pal berkata padanya kalau dia tidak membunuh Ha Bin. Jadi dia yakin Ha Bin masih hidup.
Han Joo menyerahkan sikat gigi dan sisir pada petugas laboratorium. Entah yang mana milik siapa, tapi itu merupakan milik Baek Won dan Young Hye. Han Joo sepertinya curiga, jangan-jangan Baek Won adalah Ha Bin yang asli.
Han Joo meminta dilakukan tes DNA pada kedua barang itu, yang ternyata tidak memerlukan waktu yang lama. Petugas itu bilang satu hari saja bisa selesai.
***
Jung Shim memberikan informasi keuangan yang diminta Do Young sebelumnya berdasarkan catatan jurnal hariannya. Tahun 1989 itu, Manajer Keuangan menggelapkan uang 500 juta won dan ditangkap kejaksaan. Tapi waktu itu Jin Gi adalah Direktur Keuangan dan 300 juta won menghilang. Jung Shim saat itu marah pada Jin Gi. Tapi ternyata ada kesalahan dalam pembukuan, dan seminggu kemudian uang itu di depositokan di rekening perusahaan.
Hanya itu yang Jung Shim miliki di catatannya. Dia tidak tahu apakah itu akan membantu Do Young. Do Young bilang itu sangat membantu. Dan Do Young makin curiga dengan keterlibatan ayahnya.
***
Han Joo meminta anak-anaknya untuk menerima kembali Eok Jo dan Se Ryun. Baek Won dan Man Won menolak melihat perbuatan mereka sebelumnya. Shib Won dan Yeol Won membantu membujuk Man Won dan Baek Won dengan terpaksa di kode Se Ryun dan Eok Jo, dengan alasan kekurangan pekerja dan jika menyewa pekerja biayanya akan sangat mahal.
Han Joo membujuk Man Won dan Baek Won untuk sekali lagi percaya pada Eok Jo. Bahkan jika mereka menyewa pekerja, mereka tidak bisa percaya 100%. Han Joo lalu mengajak Eok Jo untuk bicara berdua.
Mereka bicara di rumah Eok Jo. Han Joo menuangkan soju untuk Eok Jo. Han Joo juga menyuruh Eok Jo untuk duduk dengan nyaman. Awalnya Eok Jo merasa tidak layak, tapi kemudian dia duduk dengan nyaman dan menuangkan soju untuk Han Joo.
“Kau dan aku sudah saling kenal lebih dari 50 tahun. Benar kan?” Han Joo memulai pembicaraan.
“Aku seperti orang jahat. Aku bahkan tidak bisa melihat bayanganku sendiri bila memikirkan apa yang telah kulakukan kepadamu di masa lalu. Aku pasti sudah gila karena wanita gilaku. Aku tidak tahu mengapa aku melakukan itu.” Eok Jo mengaku bersalah.
Han Joo tersenyum dan meminum sojunya. Eok Jo lalu bilang dia tidak akan datang ke rumah Han Joo untuk makan lagi. Dia akan bekerja sangat keras sampai keringatnya kering.
Han Joo mengubah topik, dia berkata pada Eok Jo bahwa dia akan menikah dengan Young Hye. Eok Jo bilang dia sudah mendengarnya. Jika dia mengingat tentang apa yang pernah dilakukan Young Hye kepada Han Joo, Eok Jo tidak ingin berbicara dengan Young Hye. Tapi sekarang Young Hye telah dewasa dan ingin menikahi Han Joo. Apa yang bisa dia katakan lagi.
“Ketika semua yang lain di panti asuhan meninggalkan aku, kau tinggal denganku. Aku sangat menghargai itu.” Han Joo tersenyum, “Kita hampir tidak bisa makan dalam sehari. Tapi kau tinggal di sisiku. Terima kasih, Hyung.”
“Apa yang kau lakukan? Aku bilang aku minta maaf. Kau membuatku merasa malu pada diriku sendiri.” Eok Jo merasa terharu.
Han Joo tersenyum, “Ini dari hatiku. Apa yang tersisa dalam hidupku, hanyalah kau, Young Hye dan anak-anakku.”
“Han Joo-ya.. kau tahu bagaimana aku menyukaimu, kan? Ini sebabnya aku berusaha keras untuk tinggal di sebelahmu seperti ini. Kau merasakan itu, kan?” Eok Jo sedih.
Han Joo mengangguk. Eok Jo menuangkan soju lagi untuk Han Joo.
“Apa tujuan hidup kita?” tanya Eok Jo kemudian, “Hidup berbahagia dengan orang yang kau cintai, begitu, kan? Mulai hari ini, mari kita mulai hidup baru kita.”
Mereka pun bersulang, dan kembali Han Joo tersenyum melihat Eok Jo.
***
Han Joo pulang ke rumah. Hanya ada Baek Won dirumah yang sedang belajar teknik beternak ikan, sementara yang lain pergi bersama Soo Pyo. Han Joo meminta Baek Won duduk, ada yang ingin dia beritahukan. Baek Won penasaran apa yang akan dikatakan Han Joo, apakah memberitahunya agar bersikap baik pada Young Hye.
Han Joo menatap Baek Won, lalu berkata, “Aku ingat ketika pertama kali memelukmu. Gadis kecil yang memegang tanganku dengan erat saat dia tidur. Dan saat itulah aku memutuskan untuk mengangkatmu sebagai putriku. Kau tahu betapa aku memanjakanmu, kan?”
“Mengapa tiba-tiba kau mengatakan semua ini? Seperti kau hendak pindah besok.” Baek Won terharu.
“Kaulah yang paling mengerti dan yang paling mencintaiku. Aku kadang bertanya-tanya apa yang telah kulakukan dalam kehidupanku yang lampau untuk layak membesarkanmu.”
“Aku juga sangat senang bahwa kau adalah ayahku.” Baek Won berkaca-kaca.
“Benarkah?”
Baek Won mengangguk. Han Joo kemudian meminta Baek Won memeluknya.
Han Joo tertawa, “Rasanya begitu nyaman. Terima kasih telah menjadi putriku, Baek Won.”
Han Joo menepuk-nepuk pundak Baek Won, membuat Baek Won menangis bahagia dalam pelukan ayahnya.
***
Han Joo masuk kamar dan mendapat telpon dari Young Hye. Han Joo menjawabnya dan Young Hye mengubah suaranya seperti laki-laki. Mereka pun tertawa. Han Joo bertanya apakah ada masalah.
“Apakah aku harus menelepon hanya bila ada sesuatu yang salah? Aku hanya merindukanmu. Kita belum bertemu hari ini. Aish.. Aku bisa melihatmu mengalihkan pandanganmu dari sini. Aku kira kau tidak merindukanku.”
“Tidak. Aku bisa datang menemuimu sekarang jika kau inginkan.”
Young Hye bertanya apa hanya itu yang bisa dikatakan Han Joo. Ada yang Young Hye inginkan lebih dari cincin itu. Kata ‘Saranghae’. Young sudah beberapa kali mengatakannya. Tentu saja Young Hye tahu kalau tindakan lebih panting daripada kata-kata. Tapi dia ingin mendengar Han Joo mengatakan kata itu.
Han Joo pun mencoba mengucapkannya, “Young Hye, itu… A…aku… Maksudku…”
Han Joo tergagap tak bisa mengucapkannya. Young Hye tertawa, dia tahu akan sulit mendengarnya dari Han Joo. Maka dia akan melakukannya sebagai gantinya.
“Oppa…Saranghae.. Selamat malam.”
Mereka berdua pun menutup telponnya dengan tertawa bahagia.
(Akkhh, firasat sedih nih.. haru terus pas adegan Han Joo dengan orang-orng yang disayanginya.)
***
Han Joo menerima hasil tes laboratorium. Han Joo membacanya, dan hasilnya adalah:
Yoon Young Hye adalah Ibu kandung Kim Baek Won.
Han Joo terkejut dan bertanya lagi pada petugas, apakah dua orang itu benar-benar ibu dan anak? Petugas membenarkan, mereka adalah ibu dan anak.
***
Di rumah, Young Hye minum teh dan tersenyum memandang cincin di jari manisnya.
Ponselnya berdering, dari Jin Gi. Mulanya Young Hye tidak mau menjawab, tapi karena kesal Young Hye pun menjawabnya. Young Hye meminta Jin Gi untuk tidak menghubunginya lagi. Tapi Jin Gi bilang Ha Bin dalam bahaya, mungkin akan masuk penjara, dan meminta Young Hye keluar.
Young Hye menemui Jin Gi di sebuah café. Young Hye langsung bertanya apakah identitas Ha Bin ketahuan. Jin Gi tidak menjawab. Dia meminta maaf atas apa yang dia lakukan waktu itu. Young Hye pun sadar, Jin Gi membohonginya dengan mengatakan Ha Bin dalam bahaya agar Young Hye mau menemuinya.
Young Hye keluar. Jin Gi mengejarnya dan menahannya. Young Hye menepis tangan Jin Gi yang memegangnya. Jin Gi membujuk Young Hye untuk tidak marah dan meminta Young Hye kembali untuk mendengarkannya.
“Aku tidak ingin mendengar satu kata pun darimu. Pergilah!”
“Jangan membuatku marah. Jika aku menyuruhmu kembali, kembalilah!”
Young Hye dengan kesal menepis kembali tangan Jin Gi hingga tasnya terlempar, “Aku bilang jangan menyentuhku!”
Jin Gi terdiam. Young Hye merapikan isi tasnya yang berantakan. Tapi karena Young Hye kadung kesal, dia tidak memperhatikan lagi barang-barangnya lalu pergi. Ponselnya tertinggal dan ponsel itu berdering. Han Joo menghubungi ponsel Young Hye.
Jin Gi mengambil ponsel itu tapi tak menjawabnya. Lalu ada pesan masuk, Jin Gi membuka pesan itu.
“Young Hae, aku telah menemukan putri kandungmu yang sesungguhnya. Baek Won adalah putri kandungmu. Aku memiliki hasil tes DNA nya. Jawab panggilanku.”
Han Joo yang cemas menunggu balasan dari Young Hye. Lalu sebuah pesan masuk.
“Oppa, apa yang kau bicarakan? Aku hampir kehabisan baterai. Bisakah kau datang ke sini? aku di...”
Han Joo mengira itu dari Young Hye. Han Joo menutup ponselnya dan bersiap pergi.
Baek Won masuk dan bertanya bukankah Han Joo akan membeli ikan. Han Joo memandang lembut wajah Baek Won. Han Joo hendak mengatakan sesuatu. Tapi tidak jadi. Han Joo bilang Baek Won anak yang malang. Baek Won tak mengerti maksud ayahnya itu. Han Joo bilang dia akan memberitahu Baek Won setelah dia kembali.
Han Joo kemudian keluar restoran. Dia mengendarai mobil restoran. Man Won yang baru datang melihat kepergian ayahnya itu.
Man Won masuk ke dapur. Baek Won bertanya apa yang dilakukan Man Won disana. Man Won memberitahu kalau yang mengendarai truk waktu itu adalah Jo Kwang Do. Man Won menduga Kwang Do mengincarnya karena impor ikannya disita karena dia. Man Won pikir Kwang Do sedang mencoba balas dendam padanya. Dia mencoba membunuh Man Won, tapi karena tidak berhasil dia mengubah target. Karena membunuh adik Man Won, sama saja dengan membunuhnya.
Han Joo menuju tempat yang disebutkan Young Hye. (aish…kenapa Han Joo gak curiga ya… itu kan tempatnya aneh….)
Han Joo turun dan menunggu Young Hye. Sebuah mobil berhenti di depannya. Dari dalam keluar Jin Gi. Han Joo terkejut dan bertanya apa yang Jin Gi lakukan disana, dan dimana Young Hye, karena Han Joo kesana setelah mendapat pesan dari Young Hye.
Jin Gi tak menggubris, “Apa maksudmu bahwa Baek Won adalah putri kandung Young Hae?”
“Dimana Young Hye?” Han Joo membentak Jin Gi.
Kwang Do keluar dari mobil. Han Joo mengenalinya. Dia bertanya lagi pada Jin Gi kenapa Jin Gi membawa Kwang Do kesana.
“Jawab pertanyaanku dulu.” Ujar Jin Gi, “Apa maksudmu bahwa Baek Won adalah putri kandung Young Hae?”
***
Bersambung ke episode 27 di DramaPopuler ~
***
Sinopsis oleh mumuzizi
Gambar diambil dari video milik MBC
Sinopsis di tulis berdasarkan subtitle dari D r a m a F e v e r yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Papario@ lslandsubs.com
***
Komentar:
Aish,, akhir episode ini sedih.. tanpa sadar Han Joo seperti mengucapkan perpisahannya pada orang-orang yang dia sayangi. Sejak Han Joo melamar Young Hye, minum bersama Eok Jo, dan memeluk Baek Won, aku sedih…
Bingung mau komentar apa…
Bener-bener jahat Jin Gi, menghalalkan segala cara buat dapetin yang dia mau*tepokjidat*
ReplyDeleteMakasihh mbak Mumu, semoga sehat selalu mbak (´̯ ̮`̯ƪ)
Cuma bisa nangis sambil baca sinopnya hiks hiks,,,
ReplyDeleteTq, mbak mumu,,
*irma di JKT @irmaleo75
Alhamdulillah..kolom anonymnya aya deui...:)
ReplyDeletebner kt mumu..sedih+terharu bgt liat Han Joo..
Tp klo inget Jin Gi+Chun Won...huuuuh sebel+kesel..geregetan deh..
Gomawo..ttp sehat n q tggu Miss Koreanya..^^
Biar ud nnton ulang d dvdnya..ga sreg..lbh mudeng bc sinop d berbagisinop...hehe...
=vie arviany ephoy=