Sinopsis MISS KOREA Episode 18 – 1
Hyung Joon dan Ji Young mengamati dari luar toko kosmetik.
“Tempat dimana semua tren dimulai adalah disini, di depan universitas wanita. Jika kita melihat respon orang dengan baik, maka itu akan menjadi sukses. Jika orang-orang tidak merespon,maka kita akan tersisih.”
“Aku tahu.” ujar Ji Young yang berada dalam penyamaran.
Ji Young menggenggam tangan Hyung Joon. Hyung Joon melepaskannya takut ada yang mengenali. Tapi Ji Young yang keukeuh, menggenggam tangan Hyung Joon lagi.
“Fotomu ada disini, disamping kita! Bagaimana jika seseorang mengenalimu?”
“Aku sudah menutupi diri.” Ujar Ji Young enteng.
Lalu dua orang perempuan masuk ke dalam toko dan menanyakan produk yang dipajang di depan. Pemilik toko mengatakan itu adalah produk baru dan menunjukkannya. Ternyata lip gloss milik ViVi lah yang dimaksud.
Hyung Joon dan Ji Young melihat reaksi mereka.
***
Madam Ma dan Chun Ja sedang melihat iklan BB cream Bada Ji Young di televisi. Madam Ma bertanya-tanya apakah warna lipstiknya sesuai dengan baik. Chun Ja bilang Kang Shik datang sendiri ke lokasi syuting untuk memastikan Ji Young memakainya dan mengatakah bahwa itu adalah produk baru musim semi dari Bada Cosmetics.
“Mereka mencoba menunjukkan bahwa kulitnya terlihat natural seolah dia tidak memakai riasan. Tapi di sisi lain mereka menggunakan lipstik yang tebal.” Gumam Madam Ma masih sambil melihat televisi.
Chun Ja bukannya menanggapi tapi malah tertarik pada baju yang dipakai Madam Ma dan bertanya dimana Madam Ma membelinya.
Madam Ma berkata lagi, “Selama acara Bada Cosmetics, mereka bersikeras untuk memakai Wine-Ever itu, jadi aku membiarkannya. Tapi bagiku, warna wine diatas BB cream seolah membuat wajahnya terasa seperti mengambang. Bagaimana menurutmu?”
Chun Ja bukannya menjawab malah meminta Madam Ma memberikan baju itu padanya jika Madam Ma sudah bosan. Chun Ja merasa senang, karena baju itu lebar di bagian perut. Madam Ma menepis tangan Chun Ja, dia mengerti. Dan kemudian mengulangi pertanyaannya, bagaimana menurut Chun Ja tentang warna lipstik itu.
“Apanya yang bagaimana? Ya, sejujurnya warna itu lebih cocok untuk orang yang lebih tua seperti hyungnim dan aku, tapi itu memang sepertinya membuat gadis-gadis muda terlihat lebih tua. Bahasa halusnya, itu membuatmu terlihat lebih dewasa dan seksi. Tapi dia mencoba untuk terlihat lebih lugu dan lebih muda, dan itulah sebabnya dia menggunakan BB cream. Memakai warna itu, bagaimana saya harus mengatakannya…ckckck…seperti terlihat sedikit tak seimbang.”
Madam Ma kembali bertanya apa yang harus mereka lakukan. Chun Ja tidak setuju Madam Ma berkata seperti itu. Ji Young sudah mendapatkan banyak uang honor sebagai model Bada. Madam Ma membantah, Ji Young hanya perlu memakai lipstik warna wine selama acara-acara Bada, dia bisa memakai warna lain pada lain waktu.
Lain waktu apa, tanya Chun Ja. Madam Ma membentak, itulah pekerjaan mereka. Menemukan warna yang sempurna untuk wajah Ji Young dan menciptakan citranya. Madam Ma kesal, Chun Ja seharusnya lebih mehan diri dan dan bekerja lebih giat, karena Chun Ja telah kembali bekerja di bawah Madam Ma. Dan Chun Ja hanya menikmatinya secara cuma-cuma. Apakah jika perusahaan iklan membayar dan menyuruh Ji Young untuk memakan pasta kedelai atau kotoran, Chun Ja akan membiarkannya?
“Walau 100 atau 1000 merek berbeda, kita akan mencobanya satu-persatu dan mengetesnya untuk menciptakan citra Ji Young. Ingat itu.”
Chun Ja pun mengiyakan dengan cibirannya bahwa Madam Ma menjadi begitu sulit selama mengalami menopause.. Dan dia mulai merayu untuk meminta baju yang di pakai Madam Ma lagi.
***
Hyung Joon dan Ji Young sedang di sebuah restoran Tteukbokki. Ji Young masih menyamar dengan kacamata. Ji Young berkata dengan sedih para mahasiswi belum tertarik pada lip gloss milik ViVi. Hyung Joon berpikir positif, mungkin itu kerana BB cream juga masih baru dan asing. Mereka akan menggunakan BB cream terlebih dahulu lalu akan berpikir mengenai lipstik macam apa yang lebih cocok.
Tapi Hyung Joon juga agak khawatir, “Apa kita terlalu terburu-buru?”
Kali ini Ji Young yang berpikir positif, “Tidak. Aku yakin akan segera ada reaksi yang baik. Lipstik tidak mahal, jadi para gadis lebih cenderung mudah untuk membuka dompetnya. Lebih dari itu, jika kau mengubah penampilan dengan lipstik yang berbeda, keseluruhan penampilanmu akan terlihat sangat berbeda. Aku yakin akan ada respon yang cepat. Jika kau bisa mengambil tren itu, semua gadis akan memakai lipstik yang sama. Tunggu dan lihat saja.”
Hyung Joon melihat ke sekitar restoran. Ji Young membuka kacamatanya, dia merasa frustrasi karena penglihatannya seperti pada malam hari. Hyung Joon mengingatkan ada banyak orang disana dan meminta Ji Young kembali memakai kacamatanya. Tapi Ji Young bilang tidak ada yang mengenalinya. Ji Young juga merasa dia akan lebih menarik perhatian jika dia memakai kacamata di dalam ruangan. Hyung Joon kembali menyuruh Ji Young untuk memakai lagi kacamatanya, orang-orang akan mengenali Ji Young. Paling, mereka akan berpikir Ji Young habis operasi kelopak mata.
Ji Young tersenyum, “Ketika aku kerja di department store, ketika aku datang kesini untuk makan Tteukbokki bersama gadis elevator lainnya, aku merasa malu. Semua yang sedang makan Tteukbokki sepertinya adalah mahasiswa, kecuali kami.”
Hyung Joon bilang itu adalah pikiran tak berguna. Ji Young mengiyakan, dia juga tahu. Lalu Ji Young bertanya apakah Hyung Joon pernah makan Tteukbokki disana. Hyung Joon mengiyakan. Kapan? Tanya Ji Young lagi. Hyung Joon dengan jujur menjawab, dia makan disana ketika dia mahaisiswa setelah kencan kelompok.
“Dengan mahasiswi dari universitas ini?” selidik Ji Young. (FYI mereka syuting di dekat kampus Kyung Hee Cyber University)
Hyung Joon membenarkan. Ji Young menatapnya dengan kesal.
“Jadi, kenapa kau bertanya? Haruskah aku berbohong?” tanya Hyung Joon.
“Kau tidak menepati satupun janjimu padaku, kan?”
“Aku melakukannya setelah aku putus denganmu.”
“Jadi, apa kau mengencani mahasiswi yang makan Tteubokki bersamamu disini?”
Hyung Joon membenarkan. Ji Young terus menyelidik, berapa lama Hyung Joon mengencaninya lebih lama dari pada mengencani Ji Young.
Hyung Joon menghela napas, “Tidak ada untungnya mengetahui masa laluku. Jadi jangan tanya tentang itu. Kalau begitu, tidak melupakan cinta pertamanya, dan tidak mengencani satu gadis pun selama 10 tahun adalah pria yang normal? Itu lebih aneh lagi!”
Ji Young menyuruh Hyung Joon bertanya tentang masa lalunya. Dia akan jujur memberitahu Hyung Joon semuanya secara rinci. Tapi Hyung Joon bilang dia tidak penasaran sama sekali tentang masa lalu Ji Young. Hyung Joon menganggap remeh masalah itu. Dia juga tidak mau tahu pria yang mengencani Ji Young setelah putus dengannya. Ji Young penasaran kenapa Hyung Joon tidak mau tahu.
Hyung Joon menjawab, “Karena aku disini, di hadapanmu, seperti 10 tahun lalu.”
Ji Young tersenyum senang, dia lalu pindah duduk ke samping Hyung Joon. Hyung Joon melarang dan menyuruh Ji Young kembali. Ji Young tidak mau, dia hanya ingin duduk bersebelahan dan makan. Akhirnya Hyung Joon yang pindah. Ji Young cemberut. Hyung Joon mengingatkan Ji Young untuk jangan terlalu mencolok.
Ahjumma pemilik restoran memberikan Tteukbokki yang sudah matang pada mereka berdua. Lalu ahjumma mengenali Ji Young, dia bertanya apakah mungkin Ji Young adalah pemenang Miss Korea tahun ini? Ji Young membenarkan. Ahjumma itu merasa senang bertemu dengan Ji Young yang datang ke restorannya. Hyung Joon memakai kacamata milik Ji Young (untuk menyamar, agar Ji Young terhindar dari gosip).
***
Yoon berjalan di sebuah parkiran menuju mobil. Ponselnya berdering. Hyung Joon yang menghubunginya bertanya apakah Yoon menghubunginya lewat pager sebelumnya. Hyung Joon berterima kasih karena Yoon telah mengurus semua karyawannya. Yoon mengajak Hyung Joon untuk bertemu.
Hyung Joon menemui Yoon di dalam mobil. Hyung Joon bertanya ada apa Yoon ingin menemuinya. Yoon bertanya apakah Hyung Joon juga sudah tahu kalai Ji Young berusia 26 tahun pada hari kompetisi final. Hyung Joon tak mengerti apa yang Yoon bicarakah.
Yoon: “Pada hari lahirmu, usiamu bertambah. Orang-orang bingung tentang hal itu (karena di Korea, orang bertambah usia pada tahun baru bukan hari lahir). Kemungkinan itulah yang menyebabkan penyelenggara menerima aplikasi Ji Young begitu saja.”
Hyung Joon: “Apa yang kau bicarakan? Sudah cukup lama Ji Young memenangkan mahkota di hadapan seluruh negeri. Penyelenggara kontes kecantikan juga tidak bilang apa-apa pada kami. Selain itu, bagaimana kau tahu tentang ini?”
Yoon menjelaskan, dia tahu hal itu dari Kang Shik. Hyung Joon terkejut dan bertanya apa yang Kang Shik katakan, apakah dia mencoba untuk mencelakai Ji Young dengan rahasia itu. Yoon berkata untungnya dia bisa menghentikan Kang Shik kerika menyerahkan ViVi Cosmetics. Ketika dia menawarkan penurunan harga, Kang Shik langsung menerimanya. Tapi Yoon bilang, Hyung Joo juga tahu kalau Kang Shik tidak begitu bisa dipercaya.
“Walau dia berakhir dengan kehilangan mahkotanya, kita harus menemukan cara agar Ji Young tidak terluka terlalu dalam.” Tambah Yoon.
Hyung Joon berterima kasih. Hyung Joon tampak berpikir dan berkata dia harus pergi ke suatu tempat dan mencari tahu tentang itu. Tapi sebelum keluar mobil Hyung Joon bertanya, kenapa Yoon memberitahukan hal itu padanya, bukan pada Ji Young langsung. Yoon bahkan mendapat kerugian dengan berperan sebagai ksatria. Dan ini merupakan kesempatan bagus untuk mendapatkan poin dari Ji Young. Lalu kenapa?
“Jangan biarkan Ji Young tahu.” ujar Yoon sungguh-sungguh.
Hyung Joon menyeringai, “Aku rasa kau benar-benar menyukai Ji Young.”
“Bukankah kau mau keluar?” Yoon tak ingin bicara lebih jauh lagi.
“Selama ini, aku pikir kau mengidamkan Ji Young. Aku tak tahu kalau kau benar-benar tulus menyukainya.”
Yoon menghindari pandangan Hyung Joon.
***
Keluarga Oh sedang berkumpul di toko, mengherankan pelanggan yang tak kunjung datang. Lalu Hyung Joon datang dan bertanya pada ayah apakah umur Ji Young tercatat lebih tua daripada umur dia yang sebenarnya atau mungkin tanggal lahirnya tercatat sedikit lebih awal. Paman malah bertanya-tanya omong kosong apa yang Hyung Joon katakan.
Ayah menjawab pertanyaan Hyung Joon. Tanggal lahir Ji Young akurat. Hari lahirnya juga akurat, tambah kakek. Titik balik matahari musim dingin, 22 Desember. Paman juga menambahkan, kakak ipar (ibunya Ji Young) tiba-tiba mengalami kontraksi ketika sedang membuat Dongjijook (bubur kacang khusus hari titik balik matahari), jadi mereka membawanya ke rumah sakit, Obstetri dan Ginekologi Park di Cheolsan-dong.
Ji Suk bertanya mengapa Hyung Joon tiba-tiba menanyakan tanggal lahir Ji Young. Hyung Joon bilang bukan apa-apa. Hyung Joon pamit naik ke atas, tapi dia kembali dan bertanya jam berapa Ji Young lahir. Ayah rasa Ji Young lahir jam 10 malam lewat sedikit. Tapi Paman merasa itu sekitar jam 8 malam, yang dibenarkan oleh kakek, sebelum berita jam 9 malam dimulai.
Hyung Joon pamit naik lagi ke atas, tapi dia kembali lagi dan keluar. Keluarga Oh merapat menyaksikan Hyung Joon keluar. Kakek bertanya-tanya kenapa Hyung Joon bertingkah seperti itu. Ayah tidak tahu. Paman juga bertanya-tanya kenapa Hyung Joon tiba-tiba menanyakan empat pilar nasib Ji Young. Pertanyaan paman itu malah menimbulkan pertanyaan baru bagi Ji Suk, apakah Hyung Joon mencoba mencari tahu kecocokan perkawinannya dengan Ji Young. Membuat semuanya terkejut dan paman memukul pipi Ji Suk.
(empat pilar nasib (tahun, bulan, hari, waktu lahir) adalah istilah konsepsual yang menggambarkan empat komponen yang menciptakan takdir atau nasib seseorang)
***
Di kamar Hyung Joon, Kang Woo dan Heung Sam teringat perkataan Hyung Joon yang mengatakan bahwa sampel yang mereka buat dengan menggunakan dana dari Jung. Mereka, terutama Heung Sam merasa bersalah telah bersikap buruk sebelumnya pada Jung.
Hwa Jung sedang mencoba menggunakan lip gloss dengan berbagai macam bentuk kemasan. Dia mencoba yang berbentuk tabung. Kang Woo bilang jika menggunakan tabung mereka bisa mengurangi biaya 30 sen, tapi Heung Sam bilang itu tidak teraplikasi dengan baik. Heung Sam membantunya dengan jari, membuat Jung cemburu dan memalingkan wajah. Tapi Hwa Jung bilang. Jika wanita harus menggunakan jarinya setiap kali, jarinya harus dibersihkan dan sedikit jadi masalah.
Hwa Jung mencoba lagi yang menggunakan kuas. Heung Sam bilang itu bisa menyentuh semua garis bibir, tapi Kang Woo bilang biayanya akan naik 30 sen dan harga di toko bisa lebih dari 5000 won.
“Bukankah seharusnya lebih murah dari 5000 won untuk alasan simbolis?” tanya Hwa Jung.
Jung: “Karena setiap lipstik Bada harganya sekitar 15000 won, itu akan menjadikannya 3 banding 1. Jadi, kau bisa membeli 3 milik kita dengan uang untuk 1 Bada, dan kau bisa merubahnya sesuai dengan pakaian setiap harinya. Kau bisa menikmati punya pilihan warna lipstik setiap pagi. Itu bisa menjadi arah marketing ki—“ Jung menoleh dan melihat semua orang menatapnya, “Ah, maaf. Aku akan pergi. Aku bicara omong kosong lagi.”
Jung berdiri, tapi Kang Woo menghentikannya. Heung Sam juga bilang kalai Jung benar. Lalu masuk paman dan Ji Suk membawakan mereka bapau untuk mereka. Hwa Jung meminta maaf karena sudah mengganggu dengan keluar masuk rumah. Paman bilang tidak apa-apa.
Hwa Jung menyuruh Kang Woo menawarkan bapau pada Jung, dan juga untuk meminta maaf. Heung Sam mendekati Jung menyodorkan bapau dan meminta maaf. Heung Sam bilang dia melakukannya karena iri. Dia juga tidak meremehkan Jung karena Jung adalah lulusan SMP. Jung meminta Heung Sam menghentikannya, karena dia merasa canggung. Mereka pun makan bapaunya.
Ji Young masuk menyapa mereka dan menyadari mereka makan bapau tanpa minuman.
Ji Young turun ke bawah dan menegur keluarganya yang memberikan mereka bapau tapi tidak memberikan minuman. Ji Young mengambil beberapa minuman dan bir, juga cemilan, hingga keranjangnya penuh, di bawah tatapan kesal keluarganya. Ji Young tidak peduli dan kembali ke atas,
Kakek kesal, “Kenapa tidak kau berikan saja seluruh toko pada mereka? ketika bisnis sedang lamban sekarang-sekarang ini.
Ji Young masuk ke kamar Ji Young dan memberikan semua yang dia ambil tadi di bawah. Ji Young lalu menyadari Hyung Joon tak ada disana dan bertanya dimana Hyung Joon.
Ternyata Hyung Joon pergi mencari klinik yang disebutkan Paman tadi. Hyung Joon menemukan klinik itu masih ada, dia kemudian mengingat percakapannya tadi dengan Yoon.
Hyung Joon: “Kontes Miss Korea dimulai pukul 6 malam dan selesai pukul 9 malam. Itu artinya jika Ji Young lahir setelah pukul 9 malam dia tidak setahun lebih tua selama waktu kompetisi.”
Lee Yoon: “Jika kau melihat sejauh itu sampai ke jam dan menit menghitung umur, kau benar.”
Hyung Joon kemudian pergi dari sana.
***
BB cream Bada semakin laku di pasaran. Para wanita berbondong-bondong membeli BB cream dan Lipstik Wine-ever.
Kang Shik yang berada di toko kosmetik mendapatkan laporan dari bawahannya, bahwa mereka sukses. Bahkan dengan semua karyawan di pabrik sulit untuk memenuhi tenggat waktu untuk pesanan Krim BB. Bersama dengan itu, pesanan untuk lipstik Wine-ever juga berlimpah. Kang Shik meminta bawahannya itu untuk menjaga kinerjanya.
Kang Shik melihat pada para gadis yang mengantri untuk membeli BB cream, dia tersenyum dan berterima kasih pada Ji Young (lewat posternya).
***
Hyung Joon menyerahkan sekardus lip gloss First Love milik ViVi pada Madam Ma. Madam Ma bilang Hyung Joon sudah melewati batas. Tapi Hyung Joon bilang dia tidak meminta Madam Ma untuk memakaikan ini pada Ji Young tanpa syarat. Hanya biarkan kami berkompetisi di level dasar.
Madam Ma: “Aku hanya tertarik dengan bibir Ji Young. Apakah ini lipstik dari perusahaan kosmetik terkenal, atau lipstik dari kekasihnya, aku tidak peduli. Produk yang paling cocok dengannya, yang bisa membangun identitasnya sebagai selebriti nantinya. Aku mencari lipstik dan warna yang seperti itu.”
Hyung Joon: “Tentu saja, kau harus melakukannya. Aku tidak akan memaksa Ji Young memakai sesuatu yang tidak sesuai untuknya, hanya untuk menolongku. Aku juga tidak akan tahan.”
Madam Ma berkata pada Ji Young, dia tidak boleh memilih lipstiknya sendiri. Ji Young bilang dia tahu itu, dia akan memenuhi permintaan Madam Ma.
Chun Ja memakaikan lisptik pada Ji Young, dihadapan Madam Ma dan para karyawan salon. Entah sudah berapa banyak yang digunakan, tapi Madam Ma masih belum mendapatkan lipstik yang pas untuk citra Ji Young. Hingga Chun Ja kesal dan Ji Young merasa bibirnya sakit karena terus dihapus menggunakan tisu.
Terakhir, Chun Ja mengoleskan lip gloss First Love pada bibir Ji Young. Ji Young menatap Madam Ma dengan tersenyum manis dan penuh harap Madam Ma akan memilih lipstik itu. Madam Ma menatap dengan serius dan meminta Ji Young untuk tidak tersenyum. Tapi tetap saja Ji Young menampakan wajah yang penuh harap.
***
Tim ViVi berkumpul. Heung Sam kehilangan harapan, dia bilang lip gloss tidak memberikan respon pasar, hanya BB cream yang laku di pasaran bersama lipstik Wine-ever yang di promosikan Ji Young di iklan televisi. Kang Woo menambahkan, menjadi masalah jika jika orang-orang bahkan tidak berkesempatan untuk mencoba produk mereka.
Hyung Joon lalu memberikan usul untuk memproduksi massal sampel lip gloss, untuk diberikan pada pembeli BB cream. Dan hanya pada pembeli BB cream bersama dengan sampel lainnya yang biasa mereka dapatkan. Jadi, ketika mereka menggunakan BB cream, mereka akan bisa mencoba lip gloss milik mereka.
Heung Sam ragu. Hwa Jung bilang jika sampelnya gratis, tidak ada uang yang kembali pada mereka. Jika tidak ada respon pasar setelah penghematan itu, mereka akan benar-benar bangkrut.
“Jika kita menyerah sekarang, ini akan lebih buruk dibandingkan jika kita tidak pernah memulainya. Karena semua orang membeli BB cream, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengubah tren lipstik jaman sekarang. Aku tahu ini beresiko, tapi ayo coba sekali lagi. Aku akan mencoba mendapatkan dana untuk ini. Aku sudah membayar semua hutangku ketika menjual perusahaan. Aku bisa mendapat pinjaman sekarang.” Hyung Joon berusaha meyakinkan teman-temannya.
Jung kemudian mengeluarkan amplop uang dari jaket dan memberikannya pada Hyung Joon. Semua terkejut. Kang Woo bertanya apakah Jung menarik tabungannya lagi. Jung membenarkan. Tapi bukankah uang itu untuk tabungan pernikahannya, tanya Heung Sam.
Hyung Joon mengembalikan uang itu, dia tidak bisa lagi menerima uang Jung. Tapi Jung memaksa, bagaimana Hyung Joon akan bisa melakukannya (rencananya tadi), Hyung Joon hanya perlu berpikir untuk membuatnya terjadi (rencana tadi).
***
Hwa Jung dan Jung berjalan pulang bersama. Hwa Jung berkata Jung terlihat seperti orang yang benar-benar berbeda sekarang ketika Jung punya banyak uang. Jung bertanya apakah dia terlihat keren?
Hwa Jung berhenti berjalan dan bertanya, “Darimana kau mendapatkan uang itu? Itu bukan milikmu, kan?!!”
“Itu milikku.” Ujar Jung lalu duduk.
“Apa ini uang yang kau pinjam dari rentenir karena aku?! Untuk membuatku menjalankan perusahaan lagi dengan yang lainnya supaya aku tidak akan belajar, ya kan?!” Hwa Jung berteriak kesal.
Jung menyangkal, tidak begitu. Hwa Jung bertanya lagi apakah Jung benar-benar akan hidup dalam bahaya, dan gegabah seperti itu. Jung balik berteriak, dia berinvestasi pada mereka, kenapa Hwa Jung menyebutnya gegabah. Jung tidak tahu banyak mengenai wanita dan kosmetik, tapi ketika mengikuti mereka, Jung bisa melihat bahwa produk mereka benar-benar bagus. Pasar belum mengetahuinya, tapi itu pasti akan berubah. Ketika itu terjadi, dia akan mendapat dua kali lebih banyak. Jung meminta Hwa Jung untuk tidak khawatir.
“Jika kau bersikap seperti ini ketika aku tidak bisa menerima hatimu, aku benar-benar akan berakhir menjadi wanita j****g!” Hwa Jung berkaca-kaca.
“Benar-benar! Kau tidak akan pernah menjadi wanita j****g! Akulah yang busuk!” Jung melanjutkan sambil membuang muka, “Jika kau ingin pergi untuk belajar, pergilah. Tidak ada yang lebih buruk dari b*j**g*n yang akan menahanmu dari belajar!”
Hwa Jung duduk disamping Jung, “Apa kau benar-benar ingin aku pergi? Bolehkah aku pergi (ke Perancis) untuk belajar?”
Jung mengiyakan, membuat Hwa Jung menangis. Hwa Jung lalu merangkul Jung ke dalam pelukannya. Sesaat Jung terdiam, lalu melepaskan diri. Dia meminta Hwa Jung untuk tidak melakukan itu jika dia akan pergi. Jika Hwa Jung pergi (ke Perancis) untuk belajar setelah melakukan ini, apa yang harus dia lakukan...
Hwa Jung mengecup pipi Jung. Jung menoleh. Lalu Hwa Jung berkata, “Jika aku pergi (ke luar negeri) untuk belajar setelah melakukan ini, apa aku akan dipukuli sampai mati? Kurasa aku akan dipukuli sampai mati atau apapun kalau begitu.”
Hwa Jung bersandar di bahu Jung. Jung terlihat sedih, dan akhirnya mengatakan apa yang sebenarnya ada dihatinya, “Jangan pergi belajar. Tak bisakah kau berhenti belajar?”
Hwa Jung membalasnya dengan ciuman. Jung membalasnya.
***
Ji Young pulang ke rumah, dia membuka tempat penyimpanan bapau dan membiarkan uap yang keluar dari sana terkena wajahnya. Hyung Joon keluar dan bertanya apa yang sedang dilakukan Ji Young. Ji Young bilang itu adalah pelembab alami.
Ji Young lalu bercerita, bibirnya bukanlah bibirnya hari ini. Berulang kali dia memakai dan menghapus lipstik dibibirnya. Ji Young merasa bibirnya seperti akan jatuh. Hyung Joon bertanya apakah Ji Young menjalani tes hari ini. Ji Young membenarkan.
Ji Young kemudian duduk di dipan, dan Hyung Joon berjongkok di depannya. Hyung Joon ingin melihat bibir Ji Young, lalu Ji Young pun memajukan bibirnya.
“Kau benar-benar memakai dan menghapusnya berulang kali, jadi ada banyak kerutan.”
“Kau juga punya banyak kerutan kekhawatiran di sekitar matamu. Siapa yang membuatmu jadi punya banyak kerutan di sekitar matamu.” Ji Young meraba kelopak mata Hyung Joon.
Hyung Joon menghela nafas, “Jika aku terlahir kembali, aku tidak akan menjalani bisnis.”
“Kenapa?”
“Melakukan bisnis dengan uang orang lain merupakan siksaan saja, jadi aku tak bisa melakukannya. Aaahhh… Jika kali ini aku bahkan membuang uang Guru Jeong, aku benar-benar akan...” Hyung Joon menunduk lemas.
Ji Young mengangkat kepala Hyung Joon dan memijatnya, “Tidak. Kau pasti bisa.”
Ji Young mengecup pipi Hyung Joon. Hyung Joon tersenyum.
Ji Young lalu memegang bahu Hyung Joon, “Kau pasti bisa.”
***
Ji Young memberikan uang hasil kontrak yang lain pada Jung. Tapi Jung menolak, dia tidak akan menipu mereka lagi sekarang. Jung mengembalikan uangnya pada Ji Young dan berjalan pergi.
Ji Young memanggilnya kembali, dengan apa mereka akan membuat sampel kalau begitu. Tapi Jung tidak menoleh lagi dan terus berjalan.
***
Hyung Joon keluar dari klinik tempat Ji Young dilahirkan dengan membawa salinan akte kelahiran Ji Young. Di akte itu tertulis tanggal kelahiran Ji Young adalah 22 Desember 1971, pukul 22:10. Hyung Joon menghela nafas lega.
Dia menuju telpon umum dan menghubungi Ji Young. Hyung Joon mengajak Ji Young keluar. Ji Young bilang dia tidak bisa dan menutup telponnya.
Hyung Joon berkata Ji Young benar-benar tidak tahu. Dan dia merasa sebaiknya Ji Young memang tidak tahu.
***
Ji Young ternyata sedang ada kelas latihan dengan Sekretaris Yoon bersama Jae Hee dan Soo Yeon. Chun Ja dan Sun Yeong juga ada disana. Sekretaris Yoon akan memberikan latihan dalam menghadiri pesta dengan benar, karena kemampuan bersosialisasi merupakah salah satu hal panting yang dilihat juri. Sekretaris Yoon juga mewajibkan semuanya menggunakan Bahasa Inggris.
Sun Yeon heran kenapa yang mengajar adalah Sekretaris Yoon lagi, kemana Madam Ma. Chun Ja bilang Sekretaris Yoon sebenarnya pernah sekolah di luar negeri. Di New York. Jadi, bahasa Inggris dan hal-hal seperti perilaku dalam berpesta, dia bertanggung jawab atas hal-hal itu.
Soo Yeon lalu mencibir Sun Yeong yang ikut latihan padahal tidak ada kompetisi internasional yang harus dia ikuti.
“Kau pikir seseorang mempelajari hal seperti ini hanya untuk kompetisi? Pada era global ini, mempelajar hal-hal begini akan menguntungkan. Darimana kau belajar menjadi begitu jahat? Jangan bersikap seperti itu! Beraninya kau menuntutnya?” Chun Ja membela Sun Yeong.
Lalu Sekretaris Yoon kembali setelah menerima telpon, dia mulai menjelaskan kelas hari ini, “Kita sekarang akan mulai mempelajari tata krama ucapan sapaan dari negara yang berbeda. Pertama, pada kebanyakan negara-negara di Eropa begitu juga dengan Amerika, mereka menyapa satu sama lain dengan menjabat tangan.”
Sekretaris Yoon berlatih salaman dengan Ji Young, tapi Ji Young tidak benar dalam mengucapkan Bahasa Inggris, “Thank you for inviting me.” Sampai Sekretaris Yoon bertanya apakah ada yang salah dengan lidah Ji Young. Ji Young mengulang, tapi tetap saja salah. Chun Ja bersalaman dengan Sun Yeong dan Jae Hee dengan Soo Yeon, tanpa masalah.
Lalu Sekretaris Yoon melanjutkan, “Selanjutnya, pada negara-negara Amerika Tengah dan Selatan seperti Argentina, Venezuela and Chili, kau mencium tangan satu sama lain selagi berjabat tangan.”
Sekretaris Yoon meminta tangan Ji Young lagi, tapi diserobot Chun Ja. Sekretaris Yoon kesal, tapi Chun Ja mengancam akan melapor pada Madam Ma. Dengan terpaksa Sekretaris Yoon mencium tangan Chun Ja sebagai contoh pada anak-anak. Dua kali. Karena yang pertama di protes Chun Ja tidak seperti dalam buku. Chun Ja tertawa, anak-anak juga.
“Selanjutnya, untuk negara-negara Eropa selatan yang penuh gairah seperti Perancis, Italia dan Spanyol. Mencium pipi dengan ringan satu sama lain.”
Chun Ja tertawa, kemudian bangkit dan mencium pipi Sekretaris Yoon, kanan dan kiri. Sekretaris Yoon kesal, tapi tidak bisa melakukan apapun. Dia meminta anak-anak mencium pipi temannya dengan ringan.
Lalu Chun Ja sudah tidak sabar dengan yang berikutnya.
“Di Spanyol, mereka terkadang saling berpelukan dan berputar.”
Serta merta Chun Ja memeluk Sekretaris Yoon dan berputar-putar sambil tertawa. Anak-anak tertawa melihatnya. Chun Ja sempat berkata, itulah cara agar anak-anak mudah mengenalnya.
Kemudian mereka belajar cara minum dan makan. Hal yang pertama dilarang adalah meninggalkan noda lipstik di gelas, yang bisa di akali dengan menghapus noda itu dengan mengelapnya memakain ibu jari. Yang kedua, mengambil makanan dari prasmanan dan memakannya langsung tanpa menaruhnya di piring walaupun itu hanya camilan. Yang ketiga adalah memperbaiki riasan di depan orang lain, jadi jika ingin memperbaiki riasan harus di toilet.
***
Bersambung ke bagian 2 ~
***
Sinopsis ditulis dan dipostkan oleh mumuzizi.
Gambar di ambil dari video milik MBC.
Terjemahan Bahasa Indonesia oleh tim Miss Korea @ Viki.com.
***
Komentar:
Hyung Joon ini orangnya sangat optimis. Di saat teman-temannya kehilangan harapan, dia masih memiliki ide muncul di kepala. Lebih baik mencoba hal yang kelihatannya tidak mungkin daripada berpangku tangan.
Ditunggu lanjutannya mbak mumu ^^
ReplyDeleteSmngat mbak mumu
ReplyDelete