Sinopsis BRIDE OF THE CENTURY Episode 1 – 1
Detail:
- Drama: Bride of the Century (literal title)
- Revised romanization: Baeknyeonui Shinboo
- Hangul: 백년의 신부
- Director: Yun Sang-Ho
- Writer: Baek Young-Sook
- Network: CSTV
- Episodes: 20
- Release Date: February 22 - April 27, 2014
- Runtime: Saturdays & Sundays 20:00
- Language: Korean
- Country: South Korea
Pemain:
Yang Jin-Sung sebagai Na Doo-Rim
Lee Hong-Ki sebagai Choi Kang-Ju
Yang Jin-Sung sebagai Jang Yi-Kyung
Nam Jeong-Hee sebagai Park Soon-Bok
Park Jin-Joo sebagai Oh Jin-Joo
Choi Il-Hwa sebagai Choi Il-Do
Kim Seo-Ra sebagai Kim Myeong-Hee
Jung Hae-In sebagai Choi Kang-In
Jang Ah-Young sebagai Lee Roo-Mi
Kang Pil-Sun sebagai Secretary Kim
Sung Hyuk sebagai Jang Yi-Hyun
Shin Eun-Jung sebagai Ma Jae-Ran
Kim Ah-Young sebagai Sung Joo-Shin
Kim Yoo-Jung sebagai Leeann
Kwon Eun-Ah sebagai Butler Jang's wife
Lim Byung-Ki sebagai Butler Jang
sumber: Asianwiki
Sinopsis Episode 1
Di sebuah kediaman keluarga bangsawan di jaman Joseon. Para ahjumma berkumpul di depan sebuah ruangan. Mereka mengintip ke dalam lewat pintu kertas yang sudah dibolongi. Salah seorang ahjumma gendut memuji seorang wanita yang di dalam ruangan, sangat cantik dan terlihat seperti seorang malaikat. Seorang lagi mengasihani wanita itu yang tidak memiliki kesempatan untuk menjadi bunga yang utuh.
“Itulah yang aku katakan! Ini semua karena kemiskinan. Dia menikah sehingga keluarganya punya satu mulut untuk makan! Aigoo~” ujar Ahjumma gendut.
Mereka kemudian membicarakan sebuah rumor. Salah seorang ahjumma bertanya apakah rumor itu benar. Ahjumma lain membenarkan, karena putri seorang petani yang ladangnya tidak terlalu besar itu tidak mungkin. Ahjumma gendut menambahkan, alasan pembicaraan pernikahan sebelumnya dengan anak kepala Bank di Seoul berakhir karena rumor itu.
“Itu sangat menakutkan! Jadi pengantin wanita muda itu tidak akan melewati malam pertama?”
Ahjumma gendut membenarkan. Ahjumma yang bertanya tadi langsung menghambur mendekat ke ruangan untuk mengintip lagi ke dalam. Melihat seorang pengantin wanita yang tampak menunduk gugup.
Pengantin itu berhadapan dengan seorang pria yang baru saja dia nikahi. Pria itu menuangkan minuman untuk mereka. Dia bertanya pada wanita itu, apakah dia juga percaya pada rumor yang beredar. Wanita itu tak menjawab, hanya mengangkat kepalanya.
“Wanita pertama yang menikah dengan putra pertama dalam keluarga kami, menurut dugaan di berikan sebagai tumbal pada hantu yang menjaga rumah ini. Apakah kau sungguh berpikir hantu semacam itu ada?”
Wanita itu masih tak menjawab dan menunduk.
“Tentu saja hak semacam itu ada!” ahjumma gendut di luar seolah menjawab pertanyaan pria itu. “Wanita tua di dapur mengatakan dia melihatnya dengan matanya sendiri!”
“Benarkah?”
“Benar. Wanita tua itu akan pergi ke kamar mandi di malam hari, jadi dia kembali dari luar rumah saat dia melihat seorang wanita yang tidak pernah dia lihat sebelumnya duduk di ruang makan seperti dia adalah pemilik rumah. Tidak mungkin dia adalah seorang tamu yang berkunjung pada jam segitu. Jadi saat wanita tua itu bertanya siapa dia. Dia berdiri dan berteriak padanya, ‘Aku wanita rumah ini! Beraninya kau tidak mengenaliku!’. Lalu dia menghilang di udara sebelum dia mengedipkan mata!” ahjumma gendut bercerita dengan menggebu.
Ahjumma lain menambahkan cerita, bahwa ada orang lain yang melihatnya juga. Dia (hantu itu) memiliki bentuk tubuh seperti jam pasir dan kecantikannya mencerminkan sinar bulan. Dia datang untuk menghisap semua energi dari pengantin baru, itu adalah rahasia untuk menjaga kecantikannya untuk beratus-ratus tahun. Mereka pun ramai membicarakan keanehan itu.
Lalu ada yang menegur para ahjumma itu. Mereka kemudian berbaris dan menunduk hormat. Yang menegur adalah Nyonya rumah itu, dia menyuruh semuanya untuk pulang karena ini sudah larut. Para ahjumma pun bubar. Nyonya itu menatap ruangan pengantin dan meminta orang kepercayaan yang datang bersamanya untuk tidak membiarkan seorang pun ada disana mulai sekarang.
Pengantin pria memulai ritual malam pertama, dia membuka hanbok istrinya, lalu terjatuh pingsan. Si pengantin wanita terkejut. Lilin di ruangan seketika mati. Lampu-lampu di luar bergoyang tertimpa angin yang tiba-tiba datang dan mati. Pengantin wanita ketakutan.
Pintu rumah bergetar, dan kemudian terbuka. Terlihat tangan seorang wanita masuk ke halaman rumah. Pintu ruangan pengantin terbuka. Pengantin wanita tampak terkejut melihat sosok di depannya.
Pengantin wanita itu berlari ketakutan melewati hutan bambu. Dia berlari menghindari kejaran sosok seorang wanita berambut panjang dan berpakaian hitam.
Tampaknya dia sudah berlari lama, karena suaminya dan beberapa orang mencarinya sampai ke hutan bambu itu. Mereka berteriak memanggilnya.
Pengantin wanita terus berlari hingga sampai ke tepi tebing. Sosok wanita yang mengejarnya semakin mendekat dan menampakan wajahnya. Pengantin wanita itu berteriak.
Suaminya mendengarnya, dan melihat ke sekeliling mencari dari mana asal suara itu. Terdengar lagi teriakan panjang.
Terlihat sebelah sepatu di tepi tebing, mungkin pengantin wanita itu terjatuh ke jurang di tepi tebing itu.
***
Seorang wanita menyelam untuk mencari abalone. Dia tertawa riang dan membawa hasil tangkapannya ke pinggir pantai. Dia senang melihat tangkapannya yang lumayan banyak. Wanita ini bernama Na Doo Rim.
Wanita itu membuka bagian kepala pakaian selamnya, wajahnya mirip dengan pengantin wanita tadi. Doo Rim menarik nafas menghilangkan lelah. Doo Rim lalu melihat jaket seorang wanita, sepatu, dan seorang wanita berpakaian putih tak jauh dari sana berjalan ke tepi tebing dan melompat. Doo Rim terkejut.
Doo Rim kemudian menyelam menarik wanita yang melompat itu dari dalam air. Saat di tarik, wanita itu membuka matanya, wujudnya berubah menjadi hantu berpakaian hitam dan tersenyum menyeringai. Doo Rim melihatnya, tapi dia tak yakin dengan penglihatannya. Doo Rim memejamkan mata dan menggelengkan kepala, dan dia melihat wanita itu masih sama seperti ketika tadi dia pertama kali menariknya. Doo Rim kemudian menarik wanita itu ke pinggir pantai.
Doo Rim berusaha membangunkan wanita itu dengan menekan dadanya, dan akan melakukan nafas buatan. Doo Rim baru memencet hidung wanita itu dan mendekatkan mulut, wanita itu menyemburkan air dari mulutnya dan sadarkan diri.
“Kau bisa mendengarku? Kau baik-baik saja?” tanya Do Rim khawatir.
Wanita itu duduk, “Jika kau akan menyelamatkanku, kau harusnya melakukan itu lebih awal! Aku hampir mati! Sangat asin.” Wanita itu marah-marah.
Doo Rim tak menyangka wanita itu bersikap seperti itu. Doo Rim akan protes, tapi wanita itu kemudian menangis. Doo Rim makin heran, dia lalu mengambil jaket milik wanita itu dan memakaikannya.
Wanita itu mengumpat seorang pria, berharap pria itu di disambar halilintar. Wanita itu berkata bagaimana bisa pria itu melakukan hal itu padanya, padahal dia bilang dia akan mencintainya seumur hidup. Doo Rim menenangkan wanita itu dengan menepuk-nepuk punggungnya. Wanita itu melirik Doo Rim.
“Aku tidak akan sangat terganggu jika aku memiliki tubuh anak SD sepertimu. Tapi bagaimana bisa dia menipu wanita sepertiku dengan wanita lain?”
Doo Rim melihat tubuhnya, “Tubuh anak SD? Aish, itukah semua yang kau katakan padaku saat kau seharusnya berterima kasih padaku? Bagaimana bisa aku memiliki tubuh anak SD, huh? Ya tuhan.. ini karena aku menggunakan pakaian selam. Pikiranmu akan hancur saat aku membukanya. Itu akan membuat film 3D terlihat seperti sebuah lelucon!”
Wanita itu tersenyum mencibir. Doo Rim masih tak terima, dia bilang dia menggunakan seluruh kemampuan berenangnya jauh lebih unggul dari Park Tae Hwan (perenang Korea peraih Olympiade). Si wanita marah lagi, kenapa Doo Rim menyelamatkannya. Doo Rim mencibir, itu hanya cinta…
“Jika semua orang mati karena mereka putus dengan seseorang makan tidak akan ada lagi orang yang tersisa di dunia ini.”
“Apa kau tahu cinta itu apa? Kau tidak pernah merasakan cinta, kan? Kau mungkin jomblo seumur hidupmu. Kau membangun benteng di sekeliling hatimu.”
Doo Rim hendak membantah. Wanita itu menepuk pundak Doo Rim, apa yang bisa mereka lakukan, itu memalukan Doo Rim tidak pernah merasakan cinta. Wanita itu kemudian membuka gelang yang dipakainya dan memakaikannya pada Doo Rim. Dia bilang hanya itu semua yang bisa dia berikan. Dia juga bilang gelang itu adalah jimat keberuntungan yang akan membawakan cinta pada Doo Rim.
“Jangan membukanya. Jika kau menggunakan ini, kehidupanmua akan berubah menjadi lebih baik dalam banyak cara.”
Doo Rim terdiam, masih tak mengerti. Wanita itu kemudian kegirangan melihat sepatunya masih utuh, sepatu yang sedang tren musim ini. Dia kemudian memberi nasehat lagi pada Doo Rim, jika Doo Rim mulai bekerja keras dari sekarang, Doo Rim akan terhindar dari meninggal dalam keadaan masih perawan.
Wanita itu memberikan semangat, lalu berjalan pergi. Doo Rim yang bengong berusaha memanggilnya kembali. Doo Rim melihat gelang ditangannya.
Lalu ada seseorang yang memanggil Doo Rim. Doo Rim menoleh, itu neneknya yang memanggil untuk makan bersama. Doo Rim mengambil sepatu selam dan hasil tangkapannya. Dia kembali melihat gelang itu, merasa heran, tapi kemudian mengacuhkannya. Dia berjalan ke arah nenek. Dia melihat ke arah wanita itu pergi, tapi wanita itu sudah tak terlihat.
***
Doo Rim membantu nenek memasak di restoran dan memberikan pesanan ke meja pelanggan. Nenek kemudian meminta Doo Rim mengantarkan pesanan delivery menggunakan motor. Nenek memakaikan jaket pada Doo Rim dan meminta Doo Rim mengendarai motor dengan hati-hati.
***
Di areal konstruksi, Jang Yi Hyun menerima laporan dari bawahannya, bahwa perkembangan konstruksi baru mencapai 50%, dan para pekerja yang tidak di bayar tepat waktu sehingga mereka menolak untuk bekerja. Dalam tingkat itu, konstruksi mungkin benar-benar segera berhenti.
Yi Hyun mengatakan mereka seharusnya menerima dana dari Taeyang Grup dalam waktu dekat. Yi Hyun meminta bawahannya untuk terus mencoba menahan semua pekerja tetap disana sampai saat itu. Bawahannya mengiyakan.
Lalu Yi Hyun menerima telpon dari Yi Kyung yang mengatakan bahwa di sudah dalam perjalanan menuju bandara. Yi Kyung meyakinkan kakaknya, Yi Hyung, dia tidak pernah melakukan kesalahan. Dia meminta kakaknya untuk tidak khawatir. Kakaknya mengenalnya.
(Yi Kyung ini wajahnya mirip dengan Doo Rim)
Doo Rim ternyata mengantar pesanan ke areal konstruksi dimana Yi Hyun berada.
Yi Hyun berdiri di pinggir bangunan dan membuka helmnya. Dia masih berbicara pada Yi Kyung. Yi Hyun bilang mungkin akan canggung karena sudah lama, tapi Yi Hyun meminta Yi Kyung mengurangi kecanggungannya. (Yi Kyung akan menemui seseorang yang sudah lama tidak dia temui)
Doo Rim berhenti dan mengambil kotak makanannya. Dia melihat seseorang di atas gedung menendang batu bata, tepat di atas Yi Hyun. Doo Rim terkejut. Dia berlari ke arah Yi Hyun dan mendorongnya hingga terjatuh ke dalam, dan kepala Doo Rim lah yang tertimpa batu bata itu. Untungnya Doo Rim menggunakan helm.
Doo Rim menghampiri Yi Hyun dan bertanya apakah dia baik-baik saja. Yi Hyun menatap Doo Rim dan terbelalak. Wanita di depannya ini mirip sekali dengan Yi Kyung, adiknya. Doo Rim menyangka Yi Hyun sangat syok. Dia menghampiri Yi Hyun dan menanyakan apakah dia tahu berapa jari yang dia acungkan.
Yi Hyun kemudian bilang kalau dia baik-baik saja, tapi matanya masih tidak lepas dari wajah Doo Rim. Doo Rim membantu Yi Hyun berdiri, kejadian tadi bisa saja menjadi buruk.
“Kau baik-baik saja? Kau tidak melukai kepalamu? Apakah kau perlu pergi ke rumah sakit?”
“Aku baik-baik saja. Aku berlatih martial arts. Keahlianku adalah memecahkan papan dengan kepalaku. Aku bisa memecahkan lebih dari 10 papan tanpa masalah.” Doo Rim tersenyum riang.
“Tapi kau tidak pernah tahu (jika akhirnya ada sesuatu), jadi kau harus pergi ke dokter. Dan jika terjadi sesuatu, kau bisa menghubungiku di nomor ini.” Yi Hyun memberikan kartu namanya. Dia masih juga belum melepaskan pandangannya dari wajah Doo Rim.
Doo Rim lalu pamit ke dalam untuk mengantarkan makanan begitu seseorang memanggilnya.
Setelah Doo Rim pergi, Yi Hyung mengambil ponselnya dan menelpon Yi Kyung lagi. Yi Hyung memberitahu perihal Doo Rim yang mirip dengan Yi Kyung.
“Kau melihat seseorang yang mirip denganku? Apakah ada rahasia pada kelahiranku yang tidak ku ketahui? Atau apakah aku memiliki saudar kembar yang dipisahkan sejak bayi?” Yi Hyung geli.
Dia lalu bertanya bagaimana keadaan kepala Yi Hyun, dan bertanya Yi Hyun melihat seseorang mirip dengannya bukan karena kepalanya dihantam bata, kan? Yi Hyun hanya berkata dia akan kembali secepatnya. Dan setelah menutup telponnya, Yi Hyun bergumam Yi Kyung tidak percaya padanya.
Kemudian bawahan Yi Hyun yang tadi mengajaknya makan di sebuah restoran yang sudah dia pesan. Tapi Yi Hyung menolak dan mengajak makan disana saja bersama dengan pekerja. Yi Hyun langsung masuk ke dalam.
Yi Hyun bertanya pada salah seorang pekerja, “Tidak apa-apa jika aku makan bersamamu?”
Pekerja yang ditanya menjawab dengan ketus, “Mereka menyebut makanan di tempat konstruksi sebagai pasir. Bisakah pria sekelasmu makan hal semacam itu?”
Pekerja lain menyambut ramah, “Tidak apa-apa! Duduklah dan makan bersama kami.”
Yi Hyun berterima kasih dan duduk disana. Pekerja yang ketus tadi minta diambilkan minum pada temannya. Yi Hyun mengambil alih dan menuangkan minuman untuk pekerja itu. Sambil menuangkan minuman, Yi Hyun berkata, “Kau akan menerima gajimu, termasuk semua yang belum dibayar, di akhir bulan ini. Jadi jangan khawatirkan itu.”
“Apa kau yakin?”
“Aku yakin.” Yi Hyun tersenyum dan mempersilahkan pekerja itu untuk minum. Pekerja itu minum dan menuangkan kembali minuman untuk Yi Hyun. Yi Hyun meminumnya. Pekerja tadi bilang dia berpikir Yi Hyun adalah pria yang lembek, tapi Yi Hyun ternyata pria sejati. Yi Hyun tersenyum.
***
Di bandara, ramai sekali watawan dan orang-orang baik wanita dan perempuan bersorak atas kedatangan seorang pemuda. Dia Choi Kang Ju, pewaris perusahaan Taeyang Grup yang sangat terkenal. Kang Ju berjalan dengan senyuman pada mereka, dan menghampiri Yi Kyung yang sudah menantinya dengan sebuah buket bunga.
Yi Kyung tersenyum dan menyerahkan bunga itu, “Selamat datang kembali, Kang Ju-ssi.”
Kang Ju tersenyum, “Terima kasih.”
Lalu berjalan tanpa mempedulikan Yi Kyung. Yi Kyung terdiam, merasa kecewa sepertinya.
Kang Ju berjalan dengan diikuti beberapa stafnya. Dia berujar apakah kembali setelah belajar di luar negri adalah suatu hal yang besar, kenapa penyambutannya sangat gaduh.
Di dalam mobil, ada Yi Kyung juga disana, Kang Ju menanyakan sesuatu pada Lee Roo Mi (sepertinya dia pegawai Kang Ju). Sesuatu yang sudah dia minta sebelumnya. Roo Mi memberikan yang diminta Kang Ju. Kang Ju menyerahkannya pada Yi Kyung. Yi Kyung sesuatu itu ternyata untuknya, dia tidak pernah mengharapkan sebuah hadiah.
Yi Kyung membuka kotaknya dan menemukan sebuah kalung disana. Yi Kyung tampak senang. “Aku tahu kau sibuk, kau tidak perlu memberikan apapun untukku.”
Yi Kyung kemudian memakai kalung itu dan bertanya pendapat Kang Ju. Kang Ju bilang tidak buruk. Yi Kyung berterima kasih dan bertanya kemana mereka akan pergi. Roo Mi yang duduk di depan tersenyum mencurigakan. Kang Ju tidak menjawab dan bersandar sambil memejamkan mata. Raut wajah Yi Kyung juga berubah menjadi sedikit kesal.
***
Kang Ju dan Yi Kyung makan di sebuah restoran.
“Kau sedang diet? Kenapa kau hanya makan salad?”
“Aku tidak makan sushi.”
“Benarkah? Kau seharusnya memberitahuku lebih awal.”
“Salad salmon sudah cukup bagus untukku. Salmon dan kaviar, aku memakannya. Apa yang kau sukai Kang Ju? Apa yang tidak kau sukai? Kita sudah bertunangan sejak lama tapi kita lebih sering terpisah. Apa kau tahu apa yang temanku katakan? Mereka bilang bahwa aku tunanganmu hanya menurut gelar. Tapi ini mulai terasa lebih nyata sekarang. Kita makan bersama dan kau memberiku hadiah. Aku senang kita akan mengenal satu sama lain dengan baik mulai sekarang.”
Kang Ju dengan tenang bertanya apakah Yi Kyung tidak menerima daftarnya. Yi Kyung tak mengerti. Kang Ju bilang Yi Kyung akan menerima daftarnya dari ibunya. Jadi mereka tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengenal satu sama lain. Itu akan membantu. Walau merasa tidak nyaman Yi Kyung mengiyakan.
Yi Kyung lalu bertanya apakah Kang Ju tidak lelah, Kang Ju seharusnya pergi ke rumah daripada pergi keluar untuk makan. Mungkin orang tua Kang Ju sedang menunggu untuk bertemu. Kang Ju tak mendengarkan Yi Kyung dan melihat jam tangannya, seperti sedang menanti sesuatu. Yi Kyung juga sepertinya bertanya hanya untuk formalitas saja.
Kemudian seorang wanita paruh baya lewat di dekat mereka. Kang Ju langsung berdiri dan menyapanya, “Presiden Kaneko!”
Wanita itu menoleh dan mengenali Kang Ju. Mereka berbincang dengan bahasa Jepang. Presiden Kaneko bertanya kapan Kang Ju datang.
“Hari ini. Kau menjadi lebih cantik sejak terakhir aku bertemu denganmu di Paris.” Kang Ju memuji Kaneko.
“Wow. Kau mungkin menyakiti hati wanita cantik yang disini bersamamu.” Kaneko melihat pada Yi Kyung.
Yi Kyung berdiri. Kang Ju memperkenalkan Yi Kyung sebagai tunangannya. Dan memperkenalkan Kaneko pada Yi Kyung sebagai Presiden JR Grup. Yi Kyung memberi hormat dan memberi salam.
Kang Ju lalu mengajak Kaneko untuk bergabung bersama mereka sebentar saja. Kaneko menolak dengan halus. Dia tahu apa artinya jika dia duduk bersama dengan pemilik Taeyang Mall. Kaneko bilang grupnya sudah memilih suatu brand untuk mallnya. Kaneko kemudian pamit, dia sudah ada janji sebelumnya.
Kaneko berjalan pergi, tapi langkahnya terhenti. Kalung yang dipakai Yi Kyung menarik perhatiannya. Kang Ju tersenyum.
Kaneko mendekati Yi Kyung hendak memegang liontin kalung itu. Kang Ju pura-pura terkejut dan bertanya ada masalah apa.
Kaneko tampak haru, “Kalung ini…”
“Kalung itu seperti jimat keberuntungan untukku. Aku melamar dan mendapatkannya dengan kalung ini.” ujar Kang Ju.
“Eternal Love..itu adalah pekerjaan pertama Almarhum suamiku. Dia juga melamarku dengan kalung itu. Kami adalah pasangan paling bahagia di dunia…”
Kaneko bertanya apa yang dirasakan Yi Kyung. Yi Kyung sepertinya menyadari sesuatu dan menoleh pada Kang Ju yang tersenyum menang.
***
Roo Mi menghubungi seseorang, dia melaporkan Kang Ju yang berhasil melakukan perjanjian dengan Presiden Kaneko. Roo Mi juga bilang dia akan membawa Kang Ju segera setelah dia selesai dan meminta untuk mengadakan rapat dewan direksi.
Kang Ju keluar. Roo Mi memuji Kang Ju yang sudah bekerja keras. Kang Ju balik memuji Roo Mi. Tapi Roo Mi bilang dia hanya menawar kalung di New York seperti yang diminta Kang Ju. Roo Mi sepertinya sengaja mengatakan itu agar terdengar oleh Yi Kyung.
Roo Mi lalu mengajak Kang Ju untuk segera pergi, dia sudah menjadwalkan rapat direksi 30 menit lagi. Kang Ju melihat jam tangannya dan mengajak pergi.
“Tunggu.” Yi Kyung menghentikan langkah Kang Ju. “Aku ingin mengatakan sesuatu.”
“Aku akan memberimu hanya satu menit. Katakan.”
“Apakah aku bonekamu? Kalung ini dan restoran ini…bagaimana bisa kau melakukannya? Aku tidak memiliki pikiran apapun..”
Kang Ju mendekat, “Kau benar. Kau bonekaku. Kau tidak mengharapkan permainan bodoh tentang cinta yang orang biasa mainkan, kan? Aku pikir kau mengetahuinya dengan baik, hubungan kita semata-mata berdasarkan bisnis. Apakah ada hal lain yang ingin kau katakan?”
Tanpa menunggu jawaban, Kang Ju berjalan pergi meninggalkan Yi Kyung yang jelas terluka.
***
Bersambung ke bagian 2 ~
***
Dipostkan oleh mumuzizi di Berbagi Sinopsis,
Sumber gambar dari video milik CSTV,
Terjemahan Bahasa Inggris oleh Dramafever,
Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh mumuzizi.
***
Komentar:
Masih banyak pertanyaan di 1/3 bagian drama ini. Kenapa keluarga Taeyang mendapat kutukan? Siapa roh wanita itu, hantu atau siluman? Kenapa dia menampakan diri di depan Doo Rim? Dan siapa Doo Rim yang mirip dengan Yi Kyung tapi dengan karakter yang berbeda?
Note: Aku tertarik untuk menonton dan menulis drama ini karena menurutku ceritanya yang menarik. Sinopsis akan dibuat dalam 3 bagian, agar bisa lebih cepat di posting.
Untuk 3 episode terakhir Miss Korea, pasti akan aku selesaikan, tapi jujur, penulisannya masih mentok di 10 menit pertama. Harap maklum~
ommooo... mba mumu, you made my day!! aku tertarik banget pengen nonton drama ini tapi nggak ada waktu... seneng banget mba, dikau buat sinopsisnya... Jeongmal gumawo Eonnie..
ReplyDeleteada Lee Hong ki di blog mba Muzi ..
ReplyDeleteaaaassssiiiiikkk suka" .. hehehe
akhirnya mba Muzi nulis sinopsis drama ini .. terima kasih Mba Muzi ..
seru juga yah ceritanya...btw,emang cuman mb Mumu yg suka buat sinop drama korea yg lain drpd blog lain....
ReplyDeletehebat2....5 jempol mb ( 1 jempol lagi minjem )...haha....kerenn....soalnya br tau ada drakor ini abis blog lain ga ada yg ulas....
semangat yah mb...ditunggu lanjutannya....pengen meluk mb Mumu deh jadinya....
san
waahhhh daebaaakkk !!! drama yg aku tunggu2 nih,,ada juga yg bikin sinopnya ;),,,,fighting unnie,,,,,
ReplyDeleteMakasih. Mba mumu.finally ada yg nulis sinopsis ini d tunggu kelanjutany.* cium onie muzie*
ReplyDeleteGangsamida .....nomu3 gangsamida* bungkuk 100drajat* dah bkn sinopsis ini :D yg aq tunggu2
ReplyDelete(っ˘з˘)っ Oenni, 고마워요
ReplyDeleteOppa..
Deleteaku cari cari ternyata ka mumu yang buat. luarbiasa, ^makin rajin buka ni :)
ReplyDeleteLee hong kiiiii :D cute je bile wat muka serius :D tp nampak gemuk...
ReplyDeleteAku nora. Aku baca sinopsis di blog mu, aku mau ijin ngopi link sinopsisnya ya. untuk di share di blogku.
ReplyDeleteAku ga ngopi sinopsis, cuma link hidupnya.
Jadi pembaca tetap membaca di blog mba.
Semoga diijinkan ya
ceritanya kok bikin bosan ya .. walaupun menarik ... tapi males ..m hehehr
ReplyDeleteceritanya menarik ku tunggu dvdnya........
ReplyDeleteby pricilianti
Kekeke boneka ya ?? Kang ju sangat dingin di episode ini, haaha gimana ya rasanya,agak kasihan juga sih ama yi kyung :"(
ReplyDelete