Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 17 – 1
Golden Rainbow Episode 17
Baek Won membeli ikan Pollack yang berasal dari Korea Utara di pasar. Kemudian dia mendengar keributan, dan melihat beberapa orang yang membawa ikan menabrak seorang nenek hingga terjatuh. Baek Won menghampirinya, dan mengenali kalau itu adalah Kang Jung Shim.
“Nyonya Kang. Mengapa kau ada disini?”
Jung Shim yang terlihat lemas menoleh, “Kau, siapa kau?”
Baek Won menyebutkan namanya, Kim Baek Won. Tapi Jung Shim tetap tidak mengenalnya. Baek Won menjelaskan mereka bertemu ketika Baek Won berjualan di pasar saat dia masih kecil. Jung Shim juga mengunjungi tempat Baek Won memelihara ikan. Juga, Jung Shim mengajaknya untuk beternak ikan ditempat Jung Shim.
Jung Shim baru mengenalinya, sebagai putri penyelundup (Han Joo). Baek Won membenarkan. Lalu Jung Shim bingung dan bertanya mengapa dia ada disana. Baek Won bilang itu adalah pasar ikan, bukankah Jung Shim kesana untuk membeli ikan. Akhirnya Jung Shim ingat, dia datang kesana hanya untuk melihat-lihat.
Jung Shim lalu mengeluarkan ponselnya hendak menelpon, Baek Won menawarkan jasanya, biar dia saja yang menelpon.
***
Baek Won pulang ke restoran dan memberikan belanjaannya pada Han Joo. Han Joo melihat ada ikan Pollack disana, dia bertanya bukankah ikan itu tidak ada di negara mereka, dan hanya ada di Rusia. Baek Won bilang itu dari Korea Utara, dan dia juga merasa aneh.
Baek Won bertanya apakah Han Joo bisa membedakan jenis ikan. Tapi Han Joo bilang ikan Pollack dimana-mana sama saja, sulit membedakan pollack dari Korea Utara atau dari Rusia.
Baek Won melihat ayahnya sedang memanggang ikan ekor kuning. Han Joo bilang itu hasil tangkapan Man Won. Tapi Baek Won bilang mana mungkin ada ikan ekor kuning di laut barat. Han Joo juga bingung.
***
Man Won berganti pakaian, hendak pulang ke rumah. Kwang Do masuk ke kantornya. Man Won bertanya ada keperluan apa Kwang Do kesana. Kwang Do mendengar Man Won yang tidak jadi bergabung, dia bilang dia ingin bekerja sama dengan Man Won. Kwang Do merasa pertemuan mereka adalah takdir.
“Sepertinya kau masih menginginkan pukulanku. Mengapa aku harus bekerja sama denganmu?” Man Won menyuruh Kwang Do keluar.
“Hei, kau tak mau bertemu adik bungsumu?” tanya Kwang Do.
Man Won mendekati Kwang Do yang menarik kerah jasnya. Man Won marah Kwang Do tahu dimana Young Won berada, sebelumnya Kwang Do bilang dia tidak tahu. Kwang Do ketakutan dan meminta Man Won bicara baik-baik. Man Won bertanya apakah Kwang Do yang membawanya.
Kwang Do: “Tenang. Apa yang bisa aku lakukan pada anak kecil? Aku hanya mengatakan aku tahu kemana dia pergi.”
Man Won membentak, “Dimana dia? Katakan padaku!”
Kwang Do: “Aku akan memberitahumu ketika bisnis selesai.”
Man Won: “Apakah kau ingin mati? Katakan padaku sebelum aku membunuhmu.”
Kwang Do tetap pada pendiriannya, dia akan memberi tahu Man Won jika bisnisnya selesai. Jika Man Won membunuhnya, Man Won tidak akan pernah dapat menemukan Young Won (dengan kata lain kata lain, Kwang Do mengancam Man Won untuk kembali bergabung). Man Won meminta bukti jika Kwang Do mengetahui dimana Young Won berada.
Kwang Do pun menunjukan fotonya bersama Young Won. Kwang Do bilang dia meninggalkan Young Won di tempat orang lain. Jika Man Won ingin menemukan Young Won, Man Won harus mendengarkannya, untuk membunuh dua burung dengan satu batu. Man Won bisa menemukan Young Won dan menghasilkan uang. Bukankah itu bagus. Man Won terlihat sedih dan menahan marah.
***
Mi Rim mondar mandir di dalam rumah, menunggu suaminya yang tak kunjung pulang. Do Young pulang. Mi Rim menanyakan tentang Jin Gi pada Do Yeon, apakah dia bersama ayahnya seharian ini.
“Aku menelpon kantornya, tapi katanya dia pergi. Dia tidak menjawab panggilanku.”
Do Young bilang mungkin ayahnya mengadakan pesta akhir tahun. Do Young beranjak pergi. Lalu dengan iseng dia kembali dan memanas-manasi Mi Rim, “Ibu, jangan-jangan ayah bersama wanita lain?”
Mi Rim memberondong Do Young dengan pertanyaan, apakah Do Young mencurigainya. Do Young bilang, pria kesepian dalam usianya, seperti angin di sebuah taman yang kosong. Dia memiliki kedudukan sosial yang bagus, dan istrinya selalu mengomel. Mungkin lebih baik baginya untuk mendekati wanita lain.
“Hei, kapan aku pernah mengomelinya?” ujar Mi Rim dengan nada tinggi.
“Maaf. Kau sama sekali tidak ramah. Siapa yang tahu kalau ayah sedang bersama wanita lain sekarang? Mari kita terus waspada. Kita akan mengawasi pria yang sedang kesepian. Sejujurnya, hati manusia, sangat mudah pindah ke lain hati.” Do Young terus mengompori Mi Rim, lalu pergi menuju kamarnya.
Mi Rim cemas, dia merasa harus melakukan sesuatu.
***
Jung Shim menghubungi dr. Han, Jung Shim memberitahu bahwa dia sedang tidak enak badan dan ingin diperiksa. Jung Shim berjanji akan menemui dr. Han besok. Jung Shim menutup telponnya dan merenung.
***
Jin Gi menemui Pengacara Hwang. Jin Gi berusaha meyakinkan bahwa karena Ketua Park sudah meninggal, maka perusahaan menjadi milik wakil presdir, yaitu Young Hye. Tapi Pengacara Hwang tetap dengan pendiriannya. Perusahaan itu milik pribadi Ketua Park, jadi pewarisnya adalah putrinya.
“Seberapa banyak putrinya tahu mengenai perusahaan ini? Aku dengar ayah dan anak itu tidak akur.” Jin Gi mendekat. “Dan kau tidak akan menjadi pengacara selamanya. Kau harus berpikir tentang masa pensiunmu. Aku dan wakil presdir Yoon akan menjamin masa depanmu.”
“Apa yang kau inginkan?”
“Hanya satu baris kalimat di atas kertas. Katakan bahwa Wakil Presdir Yoon yang berhak mengambil perusahaan. Jika kau melakukannya, kami akan membayarmu lebih dari cukup.” Jin Gi tersenyum licik.
Pengacara Hwang tampak berpikir.
***
Young Hye pulang ke rumah. Young Hye memberitahu Ha Bin bahwa ada sebuah kotak penyimpanan di bank atas nama perusahaan. Kalau atas nama Ketua Park mungkin mereka tidak bisa menemukannya. Young Hye membukan koper yang dibawanya, didalamnya terdapat banyak surat berharga.
“Ibu, dengan ini, kita bisa membeli setengah Golden Fishery.”
Young Hye mencari-cari sesuatu di dalam koper itu, dia tersenyum senang menemukannya. Kontrak lama antara Ketua Park dengan Jin Gi. Jin Gi sudah lama mencarinya. Ha Bin melihat isi kontrak perjanjianya. Sebuah pengakuan tertulis tentang penyelundupan emas dan perjanjian tertulis pembagian saham.
“Ibu, jangan diberikan kepadanya. Ini adalah titik kelemahannya. Bukankah dia juga mengincar Golden Fishery? Mengapa kau kembalikan padanya? Golden Fishery harus menjadi milikmu.”
Young Hye akan membantah. Tapi Ha Bin meminta Young Hye mendengarkannya, dia tidak percaya pada Jin Gi. Kontrak itu bisa menjadi senjata terakhir mereka.
Young Hye menurut pada Ha Bin, dia mengatakan pada Jin Gi bahwa dia tidak menemukan kontrak itu, hanya ada surat berharga lain. Young Hye bulang mungkin kontrak itu disembunyikan dalam brankas pribadi di rumahnya. Tapi Young Hye tidak bisa kesana, kecuali mereka adalah kerabatnya.
Jin Gi kesal, lalu dia bertanya berapa banyak nilai surat berharganya. Young Hye bilang ada 100 juta won. Jin Gi mengajak Young Hye membaginya menjadi dua untuk mereka berdua. Young Hye menolak. Itu adalah kekayaan perusahaan. Eksekutif lain pasti akan mempersalahkannya, dan putri beruang kutub akan meragukan Young Hye.
“Aku yakin Pengacara Hwang dan eksekutif lainnya tidak peduli. Kau dan aku adalah mitra bisnis. Dalam rangka mendapatkan Golden Fishery, kita membutuhkan uang tunai. Beri aku setengahnya.” Jin Gi memaksa.
“Tidak, aku akan memberikannya setelah putrinya datang kembali dan keselamatan kita terjamin. Jika sesuatu berjalan buruk, aku mungkin mendapat masalah. Jika kau menginginkan saham Golden Fishery, aku akan memberikannya kepadamu. Mari kita bertransaksi.”
“Jadi, kau tidak percaya padaku?” tanya Jin Gi.
“Aku percaya padamu dan aku ingin kau juga percaya kepadaku.”
***
Man Won memandang foto Young Won. Dia teringat saat dulu Young Won pertama kali di gendong olehnya. Young Won yang selalu ceria dan menari. Young Won yang melepaskan tangannya untuk mengambil abu Il Won. Dan saat Young Won berlari mengejar kereta.
Man Won mengelus foto Young Won, dan menangis.
***
Baek Won sedang memotong ikan. Lalu ponselnya berdering, dari Inspektur Oh. Dia memberi tahu Baek Won bahwa ada seseorang yang tersesat datang ke kantor polisi. Baek Won bertanya kenapa dia menghubunginya, dia kan di divisi kriminal. Tapi, Inspektur Oh bilang orang itu tidak ingat apapun kecuali nama Baek Won.
Baek Won menutup telponnya dan teringat pada Jung Shim yang tadi siang dia temui. Jung Shim yang tampak lemah dan linglung. Baek Won pun bergegas pergi. Membuat Han Joo bingung karena Baek Won keluar larut malam.
Baek Won bergegas ke kantor polisi. Bertanya dengan khawatir dimana orang yang mencarinya itu. Begitu ditunjukan, ternyata itu adalah Do Young.
“Hei, apa yang kau lakukan?” ujar Baek Won kesal pada Do Young.
Do Young menoleh dengan lemas, “Polwan cantik.” Lalu dia bingung, mengapa dia ada disana. Baek Won kesal, apakah Do Young akan terus mempermainkan dirinya. Do Young bilang dia tidak bercanda. Do Young memegang kepalanya, setelah kepalanya terbentur, dia pingsan.
Baek Won semakin kesal, dia menghampiri Do Young, hendak memukulnya, “Apakah kau ingin mati…”
Do Young memegang tangan Baek Won, “Aku serius. Jika aku sadar, menurutmu aku akan datang ke sini seperti ini?”
Baek Won melihat penampilan Do Young, dan berpikir kalau Do Young memang betulan tidak ingat. Dan memang terlihat dari raut wajah Do Young yang kebingungan. Dia bilang dia membawa mobilnya, tapi dia rasa sekarang tidak bisa mengemudi. Do Young berdiri dan menaruh kunci mobilnya di tangan Baek Won.
Baek Won menyusul Do Young keluar. Do Young bilang, Baek Won mengkhawatirkannya karena dia segera datang setelah ditelpon. Baek Won bilang, dia mengira kalau itu adalah nenek Do Young. Do Young terkejut.
“Aku bertemu dengannya di pasar ikan dan tampaknya dia tersesat. Dan perilakunya aneh.”
“Dia memiliki banyak uang. Dia bisa pergi ke mall. Kenapa dia pergi ke pasar ikan?” Do Young melirik Baek Won, keceplosan bicara, dia kan tadi pura-pura lupa ingatan.
Do Young membuka pintu mobilnya dan meminta Baek Won masuk ke tempat pengemudi. Baek Won terlihat bingung, dia sepertinya menyadari sesuatu. Tapi, Baek Won pun masuk ke dalam mobil. Do Young masih pura-pura linglung.
“Apa kau tahu dimana kau tinggal, Tuan Jatuh Pingsan?”
“Jalankan mobil. Ikuti saja GPS-nya.” Ujar Do Young dengan tenang. Baek Won mendelik kesal, dia pun pura-pura lemas lagi, “Alamatku ada di GPS…”
Baek Won kesal, tapi tetap mengikuti perintah Do Young. Di perjalanan, Baek Won bertanya apakah Do Young tahu kalau ada ikan yang diimpor dari Korea Utara.
“Mana aku tahu? Aku bahkan tidak tahu apakah aku cacat mental atau tidak.” Do Young kesal.
Baek Won bilang, Do Young bekerja dalam urusan kriminal asing, menangani hal-hal yang melibatkan orang asing. Do Young pun akhirnya bertanya memangnya kenapa. Baek Won curiga ikan itu diselundupkan dari Jepang. Itu isu yang cukup besar belakangan ini, Baek Won meminta Do Young mencari tahu masalah itu.
Do Young lalu mengomentari cara mengemudi Baek Won. Baek Won pun tancap gas.
Kemudian mereka sampai di tempat yang ditunjukkan GPS. Baek Won kesal lagi, apakah itu rumah Do Young. Do Young beralasan dia tidak bilang kalau dia tidak mau pulang, dia mengharapkan penyembuhan bagi pikirannya. Do Young keluar dari mobil. Baek Won kesal (hmm,, ni dua orang emang kesal-kesalan mulu…hehe..) dan menyusulnya keluar. Do Young menggigil kedinginan.
Baek Won menghampiri Do Young dan terpana dengan pemandangan di depannya. Baek Won tidak pernah tahu ada tempat itu disana. Baek Won tersenyum senang. Dia pernah mendengar tentang tempat itu, tapi dia tidak tahu dimana tempatnya.
“Sungguh menakjubkan.” Ujar Baek Won senang.
“Benarkah? Aku kedinginan. Aku akan membeku sampai mati.” Ujar Do Young dengan menggigil.
Baek Won melihat penampilan Do Young, lalu kesal kenapa Do Young tidak memakain jaket. Baek Won melepas jaketnya untuk Do Young. Do Young tersenyum senang. Kalau tidak dia akan muncul di koran, “Jaksa Pahlawan mati membeku.”
Baek Won kembali melihat pemandangan dengan tersenyum senang. Do Young tersenyum memandang Baek Won. Dia lalu mendekat dan mendekap Baek Won dari belakang. Baek Won protes.
“Kau tidak ingin kehilangan pemandangan hebat ini hanya karena kau kedinginan. Kurasa ini pertama kalinya kau datang kesini. Aku kadang-kadang datang ke sini. Rinduku kepada seseorang yang tak bisa ku temui, terhibur oleh lampu-lampu itu.” Do Young berharap Young Won ada disana dengan mereka sekarang. Dia bilang mereka adalah pasangan pengantin dan dia anak mereka.
Baek Won terdiam. Do Young menyadari Baek Won yang merasa sedih mendengar Young Won disebut, dia pun meminta maaf.
“Di suatu tempat diantara lampu-lampu itu, Young Won ada disana.”
Do Young sama sedihnya, “Aku tak sabar menanti, seberapa dekat kita dengannya. Kau tidur di sebelahku di salon facial, dan sekarang kita menjadi lebih dekat satu sama lain.”
Do Young berbisik di telinga Baek Won, membuatnya tertawa. Do Young mengeratkan pelukannya pada Baek Won.
***
Park Hwa Ran, putri Ketua Park kembali ke Korea. Dia kesal, karena hanya ada satu karyawan yang menjemputnya. Dia bertanya pada karyawan itu siapa yang mengirimnya, dan bagaimana dengan pemakaman ayahnya. Ternyata yang mengirimnya adalah Wakil Presdir (Young Hye) dan pemakaman ayahnya sudah selesai kemarin.
Hwa Ran masuk ke kantor Young Hye dengan marah. Dia bertanya mengapa Young Hye ada di kantor ayahnya. Young Hye menjawab dengan ramah bahwa dia adalah wakil ayahnya, dia sudah memberi tahu Hwa Ran lewat email.
“Apa kau tahu mengapa aku gusar sekarang? Kau mengakhiri pemakamannya sebelum putrinya kembali? Apa yang kau lakukan?!”
“Maafkan aku. Terus terang, aku tidak tahu jika dia memiliki seorang putri. Aku menemukan namamu ketika aku mendaftarkan kematiannya. Jika aku tahu sebelumnya, aku pasti akan segera mencarimu.”
Hwa Ran marah dan membentak Young Hye menyuruhnya keluar. Ha Bin yang ada disana menegur Hwa Ran, dia sudah bersikap kasar. Ha Bin memperkenalkan diri sebagai anak Young Hye dan juga pengacara perusahaan. Dia bilang Young Hye secara hukum berhak mengelola perusahaan itu. Mi Rim tertawa tak percaya.
Ha Bin: “Semua eksekutif memiliki suara bulat. Jika kau tidak rela, silahkan ambil tindakan hukum dan kembali.”
Hwa Ran: “Para eksekutif setuju? Perusahaan ini dibangun oleh ayahku sendiri. Ini perusahaan perorangan. Kau mencoba untuk merebut miliknya sekarang. Aku tidak bisa membiarkan kau melakukan itu.”
Young Hye: “Sepertinya kau tidak mengerti karena kau telah lama tinggal jauh dari ayahmu. Ini bukan lagi perusahaan pinjam meminjam uang seperti dulu. Selama lima tahun terakhir, aku sudah menjalankan bisnis ini. Dan resmi secara hukum. Seharusnya kau mendampingi ayahmu selama ini, agar kau paham apa yang terjadi di perusahaan ini.”
Ha Bin menunjukan berkas penunjukan Young Hye. Hwa Ran terlihat marah.
***
Jung Shim menemui dr. Han, dan dia beritahu jika dia menderita alzheimer yang berkembang cepat. Di gambar otaknya, begitu banyak bintik hitam yang menandakan penyebaran yang cepat.
“Apakah aku tidak bisa disembuhkan?”
“Saat ini, kau mungkin akan lupa seperti tersesat di jalan. Tapi nanti, kau tidak akan mengenali orang di sekitarmu atau siapa dirimu. Kau bahkan mungkin tidak dapat berbicara---“
Belum selesai dokter menjelaskan, Jung Shim meminta dokter menghentikan penjelasannya. Jung Shim tampak terpukul, tapi dia menguatkan hatinya bertanya berapa lama hal itu akan berlangsung. Dia perlu waktu untuk mengurus perusahaan.
Jung Shim turun dari mobilnya dan memandang ke arah gedung perusahaan. Terdengar perkataan dokter tadi: “Mungkin dalam satu tahun, kau sudah tidak mampu mengenali keluargamu sendiri.”
Jung Shim menangis dalam hati, “Apa yang harus aku lakukan, apa yang harus aku lakukan. Apa yang harus aku lakukan?”
***
Man Won menemui Tae Young dan menyatakan bahwa dia ingin bergabung kembali. Tae Young bertanya mengapa Man Won terus berubah pikiran. Man Won bilang dia harus melakukannya. Tae Young senang Man Won ikut bergabung lagi.
Lalu Man Won bertanya apa yang harus dia lakukan. Tae Young menyuruh Man Won ikut dengan kapan dan pergi ke Jepang minggu depan. Berapa banyak mereka membeli, berapa banyak biayanya, apakah mereka mendapatkan ikan dari tempat lain, seberapa bagus ikannya, itu semua adalah tugas Man Won.
“Mengawasi geng Jo Kwang Do?”
“Ya. Aku tak bisa mempercayai mereka. Aku akan membayarmu sebanyak yang aku janjikan sebelumnya.”
***
Do Young masuk kantor dan membangunkan manajernya yang tertidur. Do Young mengomentari penampilan yang acak-acakan sehingga dia belum punya istri. Manajernya kesal, dia begadang dan tidur di kantor karena Do Young yang menyuruhnya menggali informasi tentang ikan pollack.
“Aku menyuruhmu mencari informasi, bukan menyuruhmu begadang.” Ujar Do Young.
Manajer menahan kesalnya dan memberikan informasi yang dia dapatkan semalaman, “Karena radiasi nuklir industri ikan menderita pukulan berat.”
Do Young membaca laporannya, dan mengetahui bahwa sudah lama sekali negara mereka tidak mengimpor ikan pollack bahkan dari Rusia.
Do Young menelpon Baek Won, “Hei, polwan cantik. Ada apa dengan penyelidikanmu? Apa kau tidak tertarik?”
Do Young mematikan ponselnya sebelum Baek Won bisa bertanya jauh. Do Young menunggu Baek Won menelpon balik. Baek Won menelpon balik tapi tidak segera diangkat, Do Young menunggu sampai Baek Won menghubunginya lagi, dan baru mengangkatnya.
Baek Won marah-marah Do Young menutup telponnya begitu saja, dan tidak segera mengangkat telponnya. Do Young beralasan sinyal disana tidak bagus, jadi sambungan telponnya putus terus. Do tampaknya senang terus menggoda Baek Won. Tapi Baek Won percaya dan langsung menyakan informasi yang di dapat Do Young.
Do Young masih menggoda Baek Won dan berkata dengan serius bahwa ada sesuatu yang akan membuat ganggung di seluruh negri. Baek Won bertanya ada apa. Tapi Do Young bilang ceritanya panjang, dan mereka harus bertemu. (yaaa…bisaan cari alasan, hoho..)
Baek Won bilang dia tidak bisa, karena banyak pekerjaan. Eh Do Young pura-pura hilang sinyal dan tidak mendengar suara Baek Won. Akhirnya Baek Won bilang dia akan segera datang.
Mereka pun bertemu di sebuah restoran. Karena Baek Won selalu bilang seleranya kekanak-kanakan, Do Young menunjukan pada Baek Won rasa sebenarnya. Do Young meminta Baek Won mencicipi kakap merah dari Jeju dan sup pedas. Dan seperti yang sudah di duga kakap putih yang Do Young bilang itu adalah lumpur batu, mana mungkin kakap putih, warnanya saja merah. Dan sup ikan pedas, itu cuma terasa pedas saja. Baek Won pun meminta datanya.
Baek Won bingung, jika ikan tidak diimpor dari Rusia dan Korea Utara, maka apakah itu dari Jepang. Do Young bilang dari sana dilarang karena adanya radioaktif.
“Do Young, kau benar. Ini bisa menciptakan masalah serius di negri ini.” Ujar Baek Won serius.
“Benarkah? Aku selalu menganggap setiap masalah adalah serius.”
“Tapi masalah yang lebih besar adalah kita butuh mata terlatih untuk bisa membedakannya. Dengan mata terlatih, mereka bisa membedakan ikan Korea dan ikan Jepang.”
Do Young bilang tidak masalah, mereka memiliki Layanan Forensik Nasional. Melalui tes DNA dari pollack, mereka bisa mengungkapkan rahasia tentnag asal usulnya, apakah mereka datang dari Korea atau Jepang. Baek Won membenarkan, mereka juga bisa mengetahui tingkat radioaktifnya. Baek Won segera mengajak Do Young pergi. Do Young bilang dia belum selesai makan.
“Hei, nanti akan aku buatkan fillet ikan mentah nanti. Yang ini tidak bisa dimakan.”
Do Young tersenyum, “Itu kata-kata yang aku tunggu-tunggu dari tadi.”
Mereka kemudian ke pasar ikan, bertanya pada ahjumma penjual ikan pollack yang pernah Baek Won temui. Baek Won kembali bertanya dari mana asal ikan pollack itu. Ahjumma itu berkata seperti sebelumnya, bahwa ikan pollack itu berasal dari Korea Utara, ada makelar yang rutin datang kesana.
Baek Won meminta nomor telpon makelar itu. Tapi ahjumma itu tidak tahu karena makelar itu datang setiap kamis dan membawakan pesanan dari para pedagang. Ahjumma itu bertanya apakah Baek Won akan membeli dalam jumlah besar. Baek Won membenarkan, dia mempunyai keluarga yang besar. Baek Won lalu membeli empat ikan.
Baek Won meminta Do Young memeriksa DNA ikan itu, dan dia akan mencari lagi pedagang lain yang mungkin menjual ikan pollack yang sama di pasar itu.
“Kau benar-benar tidak tahu bagaimana memulai penyelidikan, kan? Yang pasti banyak ikan di restoran ikan. Jika aku biarkan kau mengurus ini sendirian, sampai malam pun kau takkan dapat informasinya.” Do Young kemudian meminta Baek Won mengikutinya, dia akan mengarahkan penyelidikan.
***
Han Joo sedang membuat sup ikan pedas di dapur, Eok Joo membantunya memotong bahan-bahan. Yeol Won masuk dan memberikan paket yang ditujukan pada Han Joo. Yeol Won lalu pamit pergi bekerja.
Han Joo melihat pengirim paket itu, dari Kang Do Pal. Han Joo kemudian meminta tolong pada Eok Jo untuk menjaga dapur dan mematikan kompor jika sup sudah mendidih. Han Joo keluar dari dapur.
Eok Jo bergegas mencari-cari bahan apa saja yang digunakan Han Joo untuk membuat sup ikan pedas itu.
Di kamar, Han Joo membuka paketnya, dan menemukan sebuah patung dan dua surat. Han Joo membuka surat yang ditujukan untuknya.
“Kim, aku mengirim surat ini karena Kyung Mi belum datang mengunjungiku. Jika kau tidak bisa menemukan dia ataupun kau sudah menemukannya, dia mungkin sudah mengatakan dia tidak ingin bertemu denganku. Tidak apa-apa jika dia tidak ingin datang. Dapatkah kau memberikan patung ini dan suratku kepadanya? Ini adalah satu-satunya hal yang bisa aku berikan sebagai ayahnya.”
Han Joo melihat patung itu dan menghela nafas.
***
Bersambung ke bagian 2 ~
Komentar:
Man Won yang sudah akan insaf, karena rasa bersalahnya pada keluargnya, gara-gara Kwang Do, dia jadi ikut terlibat lagi dalam kejahatan. Demi mengetahui keberadaan Young Won. Man Won pasti sangat merasa bersalah pada Young Won. Dia yang waktu itu karena keadaan meninggalkan Young Won, dan menahan Baek Won turun. Padahal aku rasa, karena kereta masih berjalan pelan, seharusnya Man Won bisa membawa Young Won dan mengejar kereta.
Moga2 di skenarionya Chun Won,Jin Gi ama Hye Jo pergi satu mobil trus mengalami kecelakaan trus yang satu hilang ingatan,satu lagi lumpuh satu lagi mati trus tamat filmnya,wkwkwkkwkk
ReplyDeleteditunggu part 2 nyaaaa mba...
ReplyDeleteMbk mumu, klo blh tau di korea golden rainbow dah tayang sampai episode brapa ya?
ReplyDelete*ayu
kalo gak salah 23 deh...
DeleteMksh sinopx mb...
ReplyDeleteDitunggu part selnjutx...
Smga sehat selalu..
Amin..
Milla«~
ma won pdahal bermksud baik u/ mncari tau kbradaan young won, namun lgi" tersngkut ksus krn kwang doo, knpa hrus percya kwang doo sih :-[ dia hnya ingin memanfaatkan,,, kesian ma peran ma won in disangka tdak" lgi o/kluarganya
ReplyDeletettap smangat buat sinop lanjutanny ya, krn msih bgitu pnjang bgt :-P
Do young ah~~~
ReplyDeleteya.. ada apa? *jubir Do young biar gak kalah sama farhat abas* ;)
Delete