Sinopsis MISS KOREA Episode 11 – 2
Hyung Joon mengendap-endap masuk ke dalam rumah bersama Jung. Mereka kemudian masuk ke dalam kamar Ji Young dan menutup pintu. Hyung Joon mengambil video Miss Korea milik Ji Young. Hyung Joon bilang terakhir kali, dia melihat Ji Young sedang menonton kontes sebelumnya dari tahun 1990. Hyung Joon mengajak Jung menontonnya untuk mempelajari celah untuk mengambil kesempatan yang bagus bagi Ji Young.
Jung setuju saja, studi semacam itu tidak buruk. Dia tertawa. Mereka pun kemudian menyaksikannya berdua.
Lalu pintu kamar dibuka, ayah dan paman bertanya apa yang Hyung Joon dan Jung lakukan di kamar Ji Young mereka. Hyung Joon ketakutan. Jung dengan polosnya bilang bahwa itu penelitian. Dan akhirnya, paman dan ayah bergabung menyaksikan video itu.
Pintu dibuka lagi. Kali ini Ji Suk.
“Hei, Kim Hyung Joon. Apa yang kau lakukan di kamar Ji Young?” tanya Ji Suk. Hyung Joon menyuruhnya diam dengan telunjuknya. Ayah menyuruhnya masuk.
“Kenapa ayah dan paman disini?” tanya Ji Suk. Paman berdiri dan memukul pelan pipi Ji Suk, “Diam, brandal!” Paman menarik Ji Suk duduk, dan akhirnya Ji Suk ikut melakukan penelitian itu.
Mereka berlima melihat video Miss Korea bersama dengan serius.
Hyung Joon mematikan videonya, dan mengambil kesimpulan dari penelitian mereka itu. Dalam pemotretan pakaian renang besok, ada beberapa tempat bagus. Tempat terbaik yaitu di dekat pohon, yang di sebut Pohon Jin (Pemenang Miss Korea). Banyak dari pemenang sebelumnya melakukan pemotretan disana. Karena pencahayaan yang bagus juga, walaupun hanya memakai pakaian renang, akan tetap terlihat anggun dan cantik.
Ayah: “Kalau begitu, pastikan Ji Young kami mendapatkan foto-fotonya disana.”
Jung: “Itulah apa yang akan kita lakukan.”
Hyung Joon menunjukkan tempat terbaik kedua adalah di puncak tangga. Jika seseorang mengambil foto disana dari bawah, kakinya akan terlihat panjang seperti model. Jung menunjukkan tempat terbaik ketiga, di atas batu. Akan terlihat seksi apapun yang kau lakukan.
Paman, ayah, Ji Suk: “Tidak boleh!”
Jung: “Kenapa tidak?”
Hyung Joon: “Tidak peduli apapun harus ‘Pohon Jin’ atau puncak tangga.”
Hyung Joon lalu menunjukkan tempat keempat, di depan kolam renang. Yang ini rata-rata, biasa-biasa saja, tapi tidak terlalu buruk. Dan masalahnya adalah tiga tempat lain, di depan air terjun, di dalam kolam, dan di bawah air terjun. Ketiga tempat itu, akan basah dan membuat make-up, rambut, dan semuanya rusak. Yang artinya akan terlihat menyedihkan. Tapi karena setiap orang memiliki pemotretan hanya pada satu tempat, kalau dia beruntung, dia mungkin berakhir memiliki pemotretan seperti tikus basah di bawah air terjun.
Jung: “Kita harus memastikan itu tidak terjadi besok.”
Paman: “Apa kalian berdua bisa melakukannya?”
Hyung Joon: “Paman, percayalah pada kami.”
Grek. Pintu dibuka. Kakek. Gawat. Semuanya terkejut. Hyung Joon berdiri disamping Jung.
Kakek kemudian melihat televisi, dan mengetahui mereka sedang menonton Miss Korea. Ayah, Paman dan Ji Suk berusaha menjelaskan, mereka tergagap.
“Dasar mesum!” kakek keluar mengambil sapu.
“Tidak, ayah! Tidak, ayah! Tidak! Bukan itu.” Ayah, Paman dan Ji Suk berusaha menjelaskan. Tapi Kakek tidak mau mendengar dan mulai memukuli mereka dengan sapu.
Jung dan Hyung Joon kabur keluar kamar dan bergegas turun. Ayah, Paman dan Ji Suk juga keluar.
Kakek berkata sambil memburu 3 keluarganya, “Lima pria dewasa berkumpul di kamar seorang gadis..gambar wanita muda telanjang..melihatnya dengan mulut terbuka!”
Paman: “Ayah, aku sudah bilang ini tidak seperti itu!”
Ji Suk: “Kakek! Kakek! Aku benar-benar tidak ikut. Aku dipihakmu, ingat? Aku berbeda dengan mereka.” Ji Suk menunjuk ayah dan paman, dan mendapat pukulan halus di pipinya dari paman.
Kakek ngomel, bukannya fokus untuk segera menikah, apa yang mereka lakukan. Paman berteriak kalau itu penelitian. Kakek terus mengejar dan berkata mereka seharusnya malu. (ngakak banget adegan ini, dari pas kakek buka pintu kamar. XD)
***
Ji Young melamun, tidak bisa tidur. Lalu ada telpon masuk, dari Hyung Joon. Ji Young keluar kamar menjawab telpon itu. Ji Young bertanya apakah Hyung Joon masih bangun karena menganalisis tempat yang tepat untuk kompetisi pakaian renang.
“Ayah dan pamanmu yang melakukannya. Aku tidak bohong, mereka benar-benar melakukannya.”
“Benarkah?”
“Ya.” Ujar Hyung Joon membuat Ji Young terdiam haru. “Apa kau menangis?” tanya Hyung Joon.
Ji Young bilang tidak. Hyung Joon kemudian memberitahu bahwa poin mereka sudah dikurangi 15, jadi mereka sedang melangkah di atas es tipis. Dengan pengurangan 15 poin lagi, Ji Young akan dikeluarkan dan didiskualifikasi.
“Pada saat dimana kau merasa ingin menentang apa yang panitia lakukan, tekanlah perasaan itu. Jika ada sesuatu yang aku pikir salah, aku akan membantumu, jadi serahkan saja padaku. Jadi jaga mulutmu tertutup rapat. Mengerti?”
Ji Young tersenyum, “Wow. Aku merasa aman.”
Hyung Joon tertawa, “Ini pertama kalinya aku disebut ‘aman’ olehmu.”
Ji Young kemudian bertanya apakah dia tidak punya kabar baik. Ji Young berkata dia mendengar Hyung Joon mendapatkan investasi penuh. Ji Young dengan Presdir Kim ViVi akan tetap jadi Presdir Kim ViVi. Dan mereka bisa terus mengikuti Miss Korea bersama. Ji Young bilang dia sangat senang bisa terbang jauh.
Berbeda dengan Ji Young yang bahagia, Hyung Joon terlihat sedih. Hyung Joon bertanya apakah Yoon menemui Ji Young. Ji Young membenarkan. Hyung Joon berkata Yoon juga mulai sekarang akan membantu mereka.
Ji Young memberikan ciuman, dan bertanya apakah Hyung Joon mendapatkannya. Hyung Joon bilang tidak. Ji Young melakukannya sekali lagi, tapi Hyung Joon masih bilang tidak mendapatkannya. Ji Young kesal dan menyebut ponsel itu sampah.
“Ji Young. Jangan melakukan terlalu banyak ciuman seperti itu. Dan mulai sekarang, juga jangan menjilat pada dunia.”
“Juga tidak pada Oppa? Tidak melakukan terlalu banyak ciuman pada Oppa juga?”
“Ya.”
“Tapi rasanya luar biasa melakukan ciuman ketika aku bahagia seperti ini.”
Hyung Joon terdiam. Sedih.
***
Kang Shik menemui mak comblang dan memberinya uang sogokan. Mak comblang menolak dan berkata dia tidak bisa memberikan data kliennya.
Kang Shik: “Bukankah apa yang penting bagimu informasi klien pria? Aku tidak tertarik akan hal itu. dari 52 kontestan yang tinggal di hotel ini, yang keluar untuk menemui salah satu klienmu…itulah yang menarik minatku.”
Mak comblang itu mengambil uang dari Kang Shik. Dan sekarang yang ada dihadapan Kang Shik adalah Sun Yeong (berarti Sun Yeong ikut perjodohan dengan mak comblang itu.
Sun Yeong bertanya mengapa Kang Shik ingin bertemu dengannya. Kang Shik mengeluarkan kartu nama mak comblang tadi. Sun Yeong tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Kang Shik bertanya, “Dia cukup terkenal di kalangan peserta Miss Korea, bukan? Kliennya berasal dari kelas atas. Kau juga menerima pendapatan yang bagus ketika kau keluar menemui mereka sesekali. Aku mengerti itu sudah sangat menggoda.”
Sun Yeong: “Aku tidak mengerti apa yang kau…”
Kang Shik mengancam, menurut Sun Yeong apa yang akan terjadi jika dia membiarkan administrator tahu apa yang dia ketahui. Sun Yeong gugup, melihat ke sekitar. Dia berkata bahwa dia benar-benar tidak tahu apa yang dibicarakan Kang Shik.
“Shin Sun Yeong, kau tidak bisa masuk 15 besar. Seorang calon yang merusak martabat dan kehormatan Miss Korea tidak bisa memenangkan kompetisi ini, itulah apa yang aku katakan.”
Sun Yeon bilang Kang Shik salah paham. Kang Shik meminta Sun Yeong untuk tidak mengatakan alasan yang tidak berguna. Yang penting adalah bagaimana dia bisa masuk ke babak final. Kang Shik akan memberitahu caranya.
***
Sun Yeong dikamarnya, memikirkan perkataan Kang Shik.
“Sederhana saja. Yang perlu kau lakukan adalah mencegah Oh Ji Young masuk 15 besar. Kau bisa membuatnya dikeluarkan dari camp dengan menambah poin hukumannya. Atau membuatnya mendapatkan nilai rendah dari juri. Kau juga bisa menyulitkannya. Temukanlah cara yang tepat. Jika Oh Ji Young didiskualifikasi, kau akan naik.”
Sun Yeong melihat ke arah Ji Young yang sedang tidur.
***
Sun Yeong berlari turun tangga darurat, dia menemui seorang pria. Dia bilang ada yang ingin dia tanyakan pada pria itu.
***
Bis rombongan Miss Korea berangkat menuju tempat pemotretan. Begitu sampai, Sun Yeong yang duduk disamping Ji Young menyuruh Ji Young untuk turun. Ji Young bergerak turun. Sun Yeong tersenyum menyeringai. Jae Hee dan yang lain sedikit terkejut melihat Ji Young turun.
Ji Young pun turun dari bis. Dan, ceplok! Ada yang melemparkan telur ke arahnya, berkali-kali hingga mengenai badan dan kepala Ji Young. Lalu bergerak maju pada pendemo, yang meminta Miss Korea dihentikan, dan meminta para wanita gemuk, ahjumma dan ibu-ibu hak untuk bersaing. Mereka berdemo mengelilingi Ji Young. Di pintu bis, Sun Yeong dan Soo Yeon muncul dan menertawakan Ji Young. Ini sepertinya usaha pertama Sun Yeong untuk menjegal Ji Young.
Panitia yang ada di dalam bis turun untuk menghalau para demonstran. Ji Young kesal, tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Rombongan tim ViVi sampai di tempat itu, dan mencari Ji Young dalam barisan kandidat Miss Korea yang sedang berjalan. Tapi tidak ada Ji Young di barisan depan, Ji Young ada di belakang. Dan mereka terkejut dengan penampilan Ji Young.
Hyung Joon kesal, “Hei, apa ini? Siapa yang melakukan ini? Ini…apa gadis-gadis di kamarmu?”
Ji Young tersenyum dan bertanya apakah mereka semua datang untuk menemuinya.
Jung bilang tinggal masukkan Ji Young ke dalam tepung, Ji Young akan jadi pancake yang sempurna. “Siapa gadis jahat yang melakukan ini lagi?”
Ji Young bilang dia mendapatkannya ketika turun dari bis. Ji Young bilang tidak apa-apa. Itu tidak akan terjadi lagi. Hwa Jung mendekat dan mencoba membersihkan tubuh Ji Young. Hwa Jung mengajak Ji Young masuk dan mandi lebih dulu. Ji Young tersenyum senang.
Heung Sam juga ikut membersihkan rambut Ji Young, dia bilang musuh ada dimana-mana, di dalam dan di luar. Bagaimana mereka pergi melaluinya.
Kang Woo berkata, dia sudah mempelajarinya, para gadis lebih menakutkan. Jung berkata apakah Kang Woo baru tahu.
“Aku merasa bahagia! Kita bersama-sama sekali lagi, jadi aku merasa benar-benar bahagia.” Ji Young tersenyum bahagia.
Hyung Joon mengelus rambut Ji Young dengan sayang.
Ji Young kemudian mengeluarkan permen karet yang diberikan Hyung Joon, ketika dia dalam kesulitan dan butuh kepastian, dia memakannya. Ji Young tersenyum pada Hyung Joon.
***
Panitia: “Pemotretan pakaian renang akan dilakukan di 5 lokasi yang ditandai. Biasanya, kami menentukan lokasi dengan bermain game. Tapi untuk grup 3, karena perkelahian kemarin di kamat kontestan Seoul, kami sudah memilih lokasinya sebagai hukuman.”
Hyung Joon terlihat khawatir. Lalu panitia akan mengumumkan posisi masing-masing kontestan.
“Kontestan 19, Choi Soo Yeon, di bawah air terjun.”
Sekertaris Yoon kesal, make up dan rambutnya akan rusak. Madam Ma menyuruhnya diam, itu hukuman. Madam Yang tersenyum mengejek, dan dia berdoa agar Sun Yeong terhindar dari air.
“Kontestan 22, Shin Sun Yeong, di bawah air terjun.”
Sun Yeong kesal, seharusnya dia tidak disitu. Madam Yang juga kesal.
“Kontestan 25, Oh Ji Young, di kolam renang.”
Hyung Joon kecewa, dari semuanya kenapa harus di kolam renang. Kenapa hukuman yang berat hanya untuk Ji Young.
“Kontestan 27, Kim Jae Hee, di atas batu.”
Jung nyeletuk, di atas batu itu seksi dan bagus, kenapa disebut hukuman. Madam Yang disamping Jung menimpali, yang seksi itu di bawah pohon. Apapun pose yang dibuat di atas batu, akan terlihat murah dan murahan. Madam Yang bilang itu adalah tempat yang paling dibenci Madam Ma, karena seperti model kalender murahan.
Pemotretan pun dimulai, runner up pertama Miss Gyeonggi 1997, kontestan 21, difoto di bawah pohon. Dan beberapa kontestan lain berfoto di puncak tangga.
Madam Yang menyemprotkan banyak hairspray pada rambut Sun Yeong. Karena jika Sun Yeong masuk air, rambutnya akan menjadi tipis. Madam Yang kesal, “Itulah sebabnya..kenapa kalian mendapatkan poin hukuman? Tapi, kau melakukannya dengan baik. Kau satu-satunya yang tidak terluka.”
Tak jauh dari sana, Madam Ma juga memberikan pengarahan pada Soo Yeon, jangan tutup mata karena percikan air. Harus alami. Madam Ma bilang Soo Yeon harus bertahan satu menit. Soo Yeon mengiyakan. Lalu Madam Ma mengingatkan Soo Yeon untuk menyembunyikan pinggangnya yang lebar dengan tangan.
Kembali pada Madam Yang. Dia kesal karena menghabiskan banyak uang untuk pinggul dan dada silikon untuk Sun Yeong. Madam Yang meminta Sun Yeong untuk tidak berlebihan melakukannya.
Giliran Soo Yeon melakukan pemotretan, di bawah air terjun di dalam air. Soo Yeon berpose dengan bagus. Lalu fotografer menyuruhnya mundur. Sehingga kepalanya terkena air, dan akhirnya Soo Yeon terjatuh.
Madam Yang tertawa lebar melihatnya.
Giliran Sun Yeong. Pemotretan di depan air terjun di atas batu. Madam Yang dari jauh mengarahkan posenya. Madam Yang meminta Sun Yeong melemparkan rambut ke belakang, dan akhirnya rambut Sun Yeong malah basah. Madam Yang bilang seperti rumput laut.
Madam Ma sedang mempersiapkan Jae Hee. Madam Ma bilang ambil pose dari samping, jangan terlalu menggunakan lengan. Kamera itu seperti hantu. “Apapun ketidaksempurnaan yang kau miliki, kamera akan menangkap semuanya. Juga, jangan duduk. Ambil foto berdiri.”
Sekertaris Yoon bilang biasanya foto-foto yang diambil di atas batu sambil duduk. Itulah sebabnya, Madam Ma bilang Jae Hee tidak bisa melakukannya. Apapun pose yang dilakukan, akan terlihat menggoda. Itulah sebabnya, Jae Hee harus melakukannya sambil berdiri, dengan bangga seperti wanita terhormat. Juga jangan tersenyum berlebihan karena bisa terlihat murahan.
Jae Hee pun melakukan pemotretan sambil berdiri. Sekertaris Yoon memuji Jae Hee melakukannya dengan baik. (tapi menurutku pose Jae Hee malah terlihat sensual deh…) Lalu tak sengaja, Jae Hee merasa kesakitan di tangannya, Jae Hee menoleh khawatir pada Madam Ma.
Ji Young terlihat khawatir melihat kolam, apakah dia bisa melakukannya dengan baik. Jung meledek, Ji Young akan minum banyak air dan kekenyangan. Hyung Joon meminta Ji Young untuk berpikir positif. “Hanya satu orang yang melakukan ini. Itu artinya kau bisa menonjol.”
Fotografer meminta Ji Young bersiap-siap.
Heung Sam kesal kenapa hanya Ji Young yang masuk ke kolam, padahal mereka sama-sama bertengkar. Hwa Jung lalu mengikat rambut Ji Young. Karena Ji Young 100% pasti akan jatuh ke air. Jika mereka tidak mengikat rambut Ji Young, Ji Young akan terlihat seperti hantu air. (wah, nanti Gong Shil takut…hehe..)
Hyung Joon berkata pada Ji Young, “Ji Young, ini hanya semenit. Semenit. Tampilkan pesonamu dalam semenit, mengerti?”
Ji Young bilang dia mengerti. Kemudian semuanya tos bersama.
Ji Young melakukan pemotretan. Saat akan difoto dengan tiduran di pelampung kasur. Ji Young terus terjatuh. Tim ViVi memberikan semangat dan pengarahan dari samping kolam. Ji Young sebentar lagi berhasil, tapi jatuh lagi.
Kemudian panitia datang meminta Ji Young keluar dari air, karena waktunya sudah habis. Hyung Joon kesal, Ji Young belum berpose, bagaimana bisa panitia itu menyuruhnya keluar.
Hwa Jung menghampiri panitia itu, “Dia belum mendapatkan keseimbangan, sehingga dia tidak bisa berpose, jadi beri kami satu menit lagi, ya?”
Panitia: “Menurut aturan, aku tidak bisa.”
Sementara yang lain terus membujuk panitia itu. Hyung Joon berjongkok menatap Ji Young yang ada di kolam.
Panitia tetap menolak, dia tidak bisa melakukan itu. Jung berteriak kesal, Hwa Jung mengingatkannya. Jung pun merubah sikap menjadi lembut dan meminta waktu sebentar lagi. Namun, panitia itu malah mengancam, jika mereka terus berdebat seperti itu, panitia akan mengeluarkan Ji Young. Jung kesal, tidak ada satupun yang berjalan sesuai rencana.
Hyung Joon masih menatap Ji Young, yang kini sedang berusaha untuk naik ke pelampung itu lagi. Hyung Joon pun memutuskan sesuatu, dia turun ke dalam air. Yang lain terkejut dengan tindakan Jung.
Hyung Joon pada Ji Young, “Kau bisa melakukannya di panggung klub malam, jadi apa yang kau lakukan sekarang? Cepat naik. (Ji Young bengong) Aku akan memegangnya jadi cepat naik! Tidak ada waktu lagi!”
Hyung Joon memegang pelampungnya dan Ji Young berusaha naik. Dari samping kolam Tim ViVi dan panitia melihatnya.
Ji Young pun berhasil berpose. Hyung Joon meminta Ji Young tersenyum ‘waikiki’. Tim ViVi tersenyum melihat Ji Young akhirnya berhasil naik.
Hyung Joon berteriak, “Kontestan 25, Oh Ji Young, mulai memotret!” Lalu Hyung Joon menyelam dan menopang pelampung Ji Young dari bawah air.
Tim ViVi dan yang lain mengantar kepergian para kontesan kembali ke camp. Hyung Joon memandang khawatir pada Ji Young.
***
Madam Yang menitipkan sesuatu di resepsionis hotel. Dia kemudian bertemu Madam Ma dan menegurnya. Madam Yang memintanya untuk tenang (tidak mondar mandir), jika tidak nanti dia bisa pingsan.
Madam Ma tak menanggapi. Lalu dia melihat Sun Yeong berjalan pergi ke suatu tempat. Madam Ma bertanya pada Madam Yang, bukankah itu anaknya Madam Yang. Madam Yang menoleh, dan membenarkan itu adalah Sun Yeong.
Madam Ma mengikuti Sun Yeong, Madam Yang mengekor.
Sun Yeong ternyata bertemu dengan mak comblang. Sun Yeong mengembalikan antingnya dan berkata dia tidak bisa melakukannya lagi, dan tidak akan bertemu dengannya (pria kaya). Mak comblang tersenyum sinis dan bertanya apa karena antingnya terlalu kecil, haruskah dia menggantinya dengan kalung.
Madam Ma dan Madam Yang mendekat, menjauhkan Sun Yeong. Sun Yeong terkejut. Madam Yang bertanya apa yang dilakukan Sun Yeong disana. Sun Yeong tergagap tak bisa menjelaskan.
Madam Yang mengambil kotak anting itu dan membukanya, “Ini belum pernah aku lihat sebelumnya. Ini terlihat sangat mahal.”
Mak comblang itu berjalan pergi. Madam Yang menghadangnya. Lalu Madam Ma bertanya dengan marah, “Apa kau orang yang menggodanya untuk keluar?”
Mak comblang itu menantang, “Kau adalah orang yang mengetahui semua ini. Kenapa kau bereaksi seperti ini? Ini dimaksudkan agar semua pihak bisa menang, situasi win-win. Apa maksudmu menggoda?”
Kali ini Madam Yang yang berteriak marah, “Apa? Win-win? Bagaimana kau menyebutnya win-win? Aku yakin kau mendengung seperti lalat!”
Mak comblang itu masih saja menantang, “Kalian berdua presdir, jangan menangani hal ini dengan cara yang berantakan. Jika ada yang mendengar, akan sulit bagi kalian.”
Mak comblang pada Sun Yeong, “Dan kau. Kau harusnya puas dengan anting itu. Itu seharga hadiah pemenangketiga Miss Korea, jadi..itu cukup untukmu kan?”
Mak comblang itu akan pergi. Madam Yang menahannya, tidak terima Sun Yeong disamakan dengan pemenang ketiga, karena dia yang akan menjadi pemenang pertama. Mak comblang itu minta dilepaskan. Tapi bukannya dilepaskan, malah Madam Ma ikut memukuli mak comblang dengan tasnya. Madam Ma kesal, “Beraninya kau? Apa kau benar-benar tidak takut?! Bagaimana kau berani mencoba menebeng dan menghisap kehidupan dari gadis-gadis ini?”
Madam Yang meminta Madam Ma terus memukulnya lebih keras. Madam Ma menyuruh Madam Yang menutup mulut mak comblang itu yang minta ampun. Dengan senang hati Madam Yang melakukannya.
Madam Ma kembali memukul, “Jika kau berani..memperlihatkan wajahmu disini lagi, maka..aku akan meremas wajahmu!” Madam Ma melepas sepatunya, hendak memukulkannya, tapi mak comblang itu berhasil melepaskan diri dan kabur.
Madam Yang menoleh pada Sun Yeong dengan marah, dan menariknya.
Madam Ma membawanya ke kamar mandi. Madam Ma bertanya, “Apa kau gila karena uang? Atau, apa kau tidak puas dengan hal-hal yang aku lakukan untukmu?”
“Karena aku cemas…uangmu yang aku gunakan untuk mempersiapkan Miss Korea…aku cemas bagaimana aku akan mengembalikannya, jika aku tidak berhasil. Dia bilang aku akan mendapatkan banyak uang, jadi…” Sun Yeong menangis.
“Apa aku pernah mencekikmu, menuntutmu mengembalikannya?! Motivasi yang kau gunakan untuk menusuk Seon Joo dari belakang, kemana perginya?! Kenapa gadis yang dipersiapkan jadi pemenang pertama cemas tidak bisa melakukannya?!” Madam Yang memukul pelan Sun Yeong, ikut menangis.
Sun Yeong masih menangis. Madam Yang meminta Sun Yeong mendengarkannya baik-baik. Dia akan memastikan untuk membuat Sun Yeong menjadi pemenang pertama, dan uang yang dia habiskan untuk Sun Yeong, dia akan mendapatkannya kembali, bahkan satu sen. Sesudah dia membuat Sun Yeon menjadi pemenang, dia akan membuatnya bekerja keras, sampai tubuh Sun Yeong hancur dan dia akan mendapatkan puluhan kali lipat dari uangnya sebelumnya.
“Jika sesuatu seperti saat ini terjadi lagi, maka kau tidak hanya akan kehilangan Miss Korea. Hidupmu juga akan berakhir di tanganku!” ujar Madam Yang pada Sun Yeong. Sun Yeong mengangguk.
Madam Yang menyuruh Sun Yeon untuk berhenti menangis, karena matanya akan bengkak. Di lobi hotel, dia meninggalkan rebusan jelly konyaku. Jangan isi perut Sun Yeong dengan makanan hotel, walaupun rasanya enak, karena Sun Yeong perlu menjaga berat badanmu.
Sun Yeong makin jadi menangis. “Kubilang jangan menangis!” bentak Madam Yang. Dia lalu memeluk Sun Yeong.
***
Hyung Joon pulang ke rumah. Dia melihat ke arah telpon umum, kemudian mendekatinya dan melakukan panggilan. Pada Ji Young yang tertidur di bis. Hyung Joon pun meninggalkan pesan suara.
(Aneh deh.. Ji Young masih di dalam bis menuju hotel, tapi kenapa adi Sun Yeong udah ada di hotel lagi ya…? Kan tadi berangkatnya barengan pas sore habis pemotretan….)
***
Jung mengantar Kang Woo dan Heung Sam ke depan kantor. Mereka berterima kasih, lalu menanyakan Hwa Jung yang tidak ikut turun dengan mereka. Hwa Jung bilang dia akan langsung pulang ke rumah, dan meminta Jung menurunkannya di jalan. Hwa Jung menutup pintu mobil.
Heung Sam dan Kang Woo sedikit terkejut. Heung Sam lalu meminta Jung menunggu, dia akan itu juga. Tapi Jung langsung tancap gas. Heung Sam dan Kang Woo menatap kepergian mobil itu dengan perasaan aneh.
Heung Sam: “Ada apa dengan perasaan aneh yang aku rasakan?”
Kang Woo: “Aku tahu, benar kan? Tidak, itu tidak mungkin terjadi.”
Heung Sam: “Tidak, itu tidak mungkin, kan?”
Kang Woo: “Tidak.”
Heung Sam: “Bukankah Hwa Jung tinggal di Bucheon? Apakah mereka dalam arah yang sama?”
Di dalam mobil, Hwa Jung bertanya pada Jung, mengapa dia menghabiskan sepanjang hari bersama Hyung Joon. Jung bilang, dia harus menyelamatkan Hyung Joon agar dia bisa hidup. Jung balik bertanya mengapa Hwa Jung menanyakannya.
Hwa Jung berkata, “Investasi sudah masuk, dan sekarang kami mencoba untuk Miss Korea. Aku bahagia, jadi aku khawatir. Hidupku tiba-tiba menjadi lebih baik. Entah bagaimana, itu aneh.”
Jung tertawa. Hwa Jung bertanya mengapa Jung tertawa. “Wanita benar-benar rumit.” Ujar Jung.
Hwa Jung bertanya Jung hendak pergi kemana. Jung bilang akan mengantar Hwa Jung pulang. Hwa Jung tanya lagi, memangnya Jung tahu rumahnya. Jung bilang tidak tahu, makanya dia bertanya. Hwa Jung meminta Jung menurunkannya di halte bus di depan.
“Aku bilang aku akan mengantarmu pulang. Rumahmu dimana? Kau pernah ke rumahku, jadi ku tahu itu di Distrik Yeongdeungpo. Jadi apakah itu suatu tempat di sekitar Yeongdeungpo, tidakkah itu alasanmu memintaku menurunkanmu?”
Hwa Jung hanya meminta Jung menurunkannya di depan. Jung kesal, memangnya kenapa. Lalu dia tertawa. Bahasa formal, lalu informal. Sangat bagus untuk di dengar. Jung bilang Hwa Jung wanita pertama yang melakukannya. Hwa Jung tertawa.
Jung lalu menawarkan memutar musik. Hwa Jung bilang tidak usah. Jung memberitahu jika dia suka menonton film, jadi kadang-kadang dia membeli kaset soundtrack. Hwa Jung bilang Jung mungkin menyukai film gangster, dimana orang bertarung, berkhianat, dan membunuh satu sama lain (jadi, pasti lagunya gak enak didengar, hehe…)
Jung memutar kaset, dan ternyata lagunya enak di dengar.
Jung: “Film ini masih di putar. Masih di putar.”
Hwa Jung menoleh, tersenyum, “Jadi?”
Jung: “Aku hanya mengatakannya saja.“
Hwa Jung menatap keluar jendela mobil. Mobil berjalan di jalanan penuh salju.
***
Bis rombongan Miss Korea sudah sampai di hotel. Para kontestan turun, meninggalkan Ji Young yang tertidur.
Beberapa lama kemudian Ji Young bangun, dan terkejut hanya ada dia di dalam bis. Ji Young turun, dan mendapati dia sudah ada di depan hotel. Ji Young kesal, bagaimana bisa mereka meninggalkannya.
Ji Young kemudian memeriksa ponselnya, ada satu pesan. Ji Young mendengarkannya:
“Cepatlah…aku berharap waktu berlalu dan kau bisa kembali ke rumah. (Hyung Joon menghela nafas) Tidak, aku berharap waktu berlalu, dan aku berharap kita bisa kembali ke masa bahagia kita. Bahkan jika itu melelahkan.”
Ji Young mengambil permen karetnya, dan berlari menjauhi hotel.
Dia pulang ke rumah, membuka pintu dengan kunci cadangan yang ada diluar. Ji Young masuk ke kamar Hyung Joon. Ji Young berbaring disamping Hyung Joon, lalu menggodanya dengan memainkan jari di depan hidung Hyung Joon. Hyung Joon beberapa kali kegelian, dan akhirnya terbangun. Dan… terkejut melihat Ji Young didepannya.
“Apa yang kau lakukan? Apa kau gila?”
Ji Young mengangkat kepalanya dan meminta Hyung Joon diam. Ji Young bilang hari ini di dalam air, batu, dan air terjun pasti melelahkan, jadi mereka semuanya seharusnya kedinginan. Tidak akan ada yang peduli padanya malam ini. Ji Young akan tinggal sebentar lalu pergi. Dia jua tahu jika dia menghabiskan malam di luar, dia akan ditendang.
Ji Young membaringkan kepalanya kembali, “Aku kesepian disana.”
Hyung Joon juga membaringkan kepalanya lagi, menatap Ji Young, “Apakah disana benar-benar kesepian?”
Ji Young membenarkan.
Hyung Joon: “Apakah kau ingin bersama denganku?”
Ji Young kembali membenarkan.
Hyung Joon: “Kau yang memutuskan untuk tidak menyukaiku.”
Ji Young: “Ya.. tapi.. itu tidak berhasil. Jadi.. aku hanya.. akan menyukaimu. Banyak. Aku hanya.. akan menyukaimu.”
Hyung Joon tersenyum bahagia. Ji Young juga. Hyung Joon membelai pipi Ji Young. Dan mereka saling menatap dalam senyum.
***
Bersambung ke episode 12 ~
Komentar:
Duh, Hyung Joon sweetu banget deh… :) Sayangnya kebangetan… kayak suamiku aja, hehehehehehe…
Hyung Joon sebenarnya pasti sedih dengar pengakuan Ji Young. Di saat dia akan melepaskan Ji Young sebentar lagi, Ji Young nya malah bilang dia suka Hyung Joon (lagi), gimana gak berat coba nanti Hyung Joon perginya..
hwaaaa bagus mbak
ReplyDeleteoya mau tanya, itu tadi pas Ji Young pose di kolam dengan Hyung Joon di bawah, tetep di potret sama panitia ga mba? makasi :D #SEMANGAT
wow hyung joon sweet bgt..
ReplyDeletega sbr nunggu episode brikutnya.. gomawo ya mbk..
Mbk mu2...aq setia mnngumu....°•ⓣⓗⓐⓝⓚⓢ•° mbak.
ReplyDelete-uci-
ayo mba lanjjutkan sinopsisnyaaaaaa
ReplyDeletepenasaran bingittt