Sinopsis MISS KOREA Episode 10 – 1

Ji Young mendapatkan kabar bahwa dia menjadi runner up kedua dan berhak masuk ke final. Ji Young sangat senang, bahkan dia sampai mau mencium Hyung Joon begitu saja, biasanya dia kan menolak. Hyung Joon merasa senang dan berterima kasih pada Ji Young karena akan melakukannya bersama dengannya.

 

Miss Korea Episode 10

 

Madam Yang menampar Sun Yeong. Entah dari mana Madam Yang mengetahuinya, tapi dia marah, bukan orang lain, tapi Sun Yeong yang menelpon orang koran dan membocorkan tentang Seon Joo.

Madam Yang: “Bagaimana bisa? Untuk teman yang menangis, tertawa, bekerja keras, dan tinggal bersama…aku tidak bisa membayangkan kau akan menikamnya dari belakang. Tempat ketiga yang kau menangkan dengan mengkhianati sahabatmu, yang berasa di posisi pertama Miss Seoul. Jika kau pergi ke final dan tidak jadi pemenang di Miss Korea, aku akan membunuhmu. Jika kau pergi ke final dan tidak jadi pemenang Miss Korea, Seon Joo akan membunuhmu.”

 

Sun Yeong menangis, “Ya, Presdir.”

Madam Yang kemudian memeluk Sun Yeon dan berkata bahwa dia akan menggunakan segala cara seperti yang Sun Yeong lakukan untuk melindungi posisinya. Pasti. Mereka berdua menangis.

***

 

 

Heung Sam, Kang Woo dan Hwa Jung mengejutkan Hyung Joon yang masuk ke dalam kantor dengan semprotan busa sampanye. Heung Sam bilang, sejak perusahaan didirikan sesuatu yang bagus tidak pernah terjadi, bahkan sekali. Membuka sampenya adalah keinginannya. Karena mungkin tidak ada kesempatan lain untuk membukanya, jadi dia melakukannya.

 

Heung Sam melanjutkan, “Tapi, bersama-sama dengan kalian benar-benar menyenangkan dan menakjubkan. Benar-benar luar bisa dan rasanya seperti keajaiban yang tidak bisa ku tahan lagi.”

 

Hwa Jung lalu bertanya apakah Ji Young juga merasa bahagia seperti mereka. Hyung Joon membenarkan. Kang Woo bilang seharusnya Hyung Joon mengajaknya kesana. Hyung Joon beralasan bahwa ini sudah larut. Mereka terbiasa larut malam seperti itu, tetapi kecantikan membutuhkan tidur.

 

Hyung Joon memanggil seseorang: “Hei!”

 

Semuanya menoleh pada Hyung Joon.

 

Hyung Joon: “Kenapa kalian menatapku? Kang Woo satu-satunya orang yang aku panggil ‘hei’.” (Kang Woo kan paling muda)

 

Heung Sam: “Hei, mulai sekarang, Presdir Kim bisa memanggilku dengan ‘hei’. Kau bisa memperlakukanku seperti teman seusia. Ini untuk merayakan kita ke babak final. Aku merasa 100 kali lebih bahagiaa daripada ketika Korea lolos ke Piala Dunia!”

 

Hyung Joon tertawa, lalu memanggil Heung Sam dengan sebutan ‘kau’ (neo). Hyung Joon mengajak semuanya untuk menegakkan kepala dan entah itu Presdri Cherry Yang atau Presdir Queen Ma, atau salon tak dikenal di setiap provinsi, bahkan mungkin akan ada banyak monster, agar Ji Young tidak kehilangan kepercayaan dirinya dan diperlakukan dengan adil. Hyung Joon mengajak semuanya untuk mematikan bahwa Ji Young bisa punya kesempatan yang adil dalam bersaing, dan mengajak mereka berbagi peran.

 

Lalu Heung Sam mengajak semuanya berkemah 2 hari 1 malam, untuk memperkuat kerja sama tim mereka. Mereka bahkan tidak pernah sekalipun makan bersama. Heung Sam meminta Hyung Joon mengajak Yoon juga, karena dia akan menyerahkan setengah uang investasi. Hyung Joon bertanya apakah Jung juga di ajak. Kang Woo dan Heung Sam menolak.

***

 

Yoon dihubungi seseorang untuk acara kemah itu, dia menanyakan apakah Ji Young akan datang. Dia pun memutuskan akan datang karena Ji Young juga akan datang. Yoon menutup telponnya.

 

Lalu, sekertaris datang dan menyerahkan informasi terbaru untuk pembelian obligasi ViVi Cosmetics. Yoon melihatnya lalu meminta sekertarisnya untuk menghentikan membeli obligasi ViVi, karena menurutnya sekarang adalah waktunya untuk investasi.

 

Lalu di televisi ditayangkan masalah tentang Seon Joo yang dikeluarkan karena dketahui sebagai ibu tunggal. Dan panitia mengumumkan daftar pemenang yang sudah di revisi.

 

Di tempat lain yang juga televisinya sedang menayangkan berita yang sama, Kim Suk Chul sedang berdiskusi dengan beberapa orang tentang pemilu. Saat dia mendengar nama ‘Kim Jae Hee’ disebut, diapun menoleh ke televisi dan melihat gambar Jae Hee di tayangan televisi itu. Suk Chuk tampak berpikir, tapi lalu melanjutkan diskusinya lagi.

 

Berita di televisi: “Penyelenggara kompetisi menyatakan penyesalah mendalam atas perubahan dafar finalis. Mereka berjanji untuk transparan dan mempublikasikan semua proses mulai dari camp pelatihan sampai cara penilaian. Mereka juga mengumumkan bahwa mereka akan membuat perubahan dramatis dalam menjalankan kompetisi proses penjurian.”

 

Semua pemenang Miss Seoul yang baru beserta para sponsor dan panitia berkumpul untuk bertukar mahkota dan selempang. Madam Yang memberika mahkota pemenang dengan tidak ikhlas dan ditukar dengan mahkota runner up kedua dengan milik Madam Ma untuk Sun Yeong. Mahkota pemenang diberikan pada Jae Hee, dan mahkota runner up pertama diberikan pada Soo Yeon.

 

Panitia meminta maaf pada Ji Young, kerena mereka punya dua runner up kedua karena skandal yang tiba-tiba, mereka tidak punya mahkita runner kedua yang lain sekarang. Ini pertama kalinya terjadi, jadi mereka akan memberikannya pada Ji Young nanti.

 

Ji Young yang kecewa menoleh pada Hyung Joon. Hyung Joon sedikit kesal pada panita dan meminta untuk segera membuat satu lagi. “Ada dua runner up kedua. Hanya karena ada satu mahkota, kenapa harus diberikan pada Presdir Yang?” tanya Hyung Joon tak terima.

 

“Apa kau bilang? Beraninya pemula jadi begitu sombong!” Madam Ma membentak.

 

“Apa maksudnya ‘pemula’?” Hyung Joon kesal.

 

Ketua Miss Korea: “Presdir Yang. Presdir Yang, kau tahu bahwa imej kontes ini rusak karenamu, kan? Akuilah!”

 

Madam Yang tidak mau. Setelah memberikannya, Ketua tidak bisa mengambilnya lagi. Madam Ma memberikan saran pada mereka untuk melakukan batu, gunting, kertas. Madam Ma memberitahu Hyung Joon, kalau Madam Yang selalu memainkan gunting lebih dulu.

 

Ketua pun bertanya pada Madam Yang, apakah dia akan melakukan permainan itu atau akan bertanggung jawab untuk masalah itu dan menyerahkan mahkora runner up kedua dengan sukarela. Madam Yang memilih melakukan permainan itu.

 

Madam Ma: “Presdir Kim. Jangan lupa bahwa Presdir Yang akan mengeluarkan gunting lebih dulu.”

 

Hyung Joo: “Terima kasih Presdir Ma. Maka, menurutku aku juga akan mengeluarkan senjata pertamaku.”

 

Hyung Joon menunjukan kepalan tangannya. Madam Yang tersenyum senang mengira Hyung Joon akan mengeluarkan batu lebih dulu. Dan…..Hyung Joon memenangkannya karena mengeluarkan gunting untuk melawan kertas yang dikeluarkan Madam Yang.

 

(jadi, Madam Ma bilang sama Hyung Joon bahwa Madam Ma akan mengeluarkan gunting, agar Madam Yang menyangka Hyung Joon akan mengeluarkan batu dan dia mengeluarkan kertas. Hyung Joon mengerti maksud Madam Ma itu, jadinya dia kenyataannya mengeluatkan gunting. Hyung Joon menang deh…. Madam Ma cerdik melakukan trik melawan Madam Yang)

 

  

Hyung Joon tertawa senang. Madam Ma juga ikut tersenyum. Madam Yang kesal, dia menyerahkan mahkotanya dengan kasar, dengan melemparkan mahkotanya hingga menggelinding di atas meja.

 

Hyung Joon merapikannya dan memberikannya ke hadapan Ji Young. Jae Hee menoleh pada Ji Young dan ikut tersenyum.

 

Ketua mengingatkan kembali pada mereka semua, jika mereka tidak sampai di camp pelatihan jam 6 sore besok, maka mereka akan secara otomatis didiskualifikasi. Segera setelah mereka datang, mereka akan diambil foto profil dengan gaun, mereka harus bersiap untuk membawa gaun untuk pemotretan.

 

Mereka semua akan pulang naik lift. Ji Young bersikap seperti seorang elevator girl dan memberitahukan bahwa lift akan turun. Semuanya menoleh terkejut.

 

Ji Young: “Lantai berapa yang kau tuju, Presdir?”

 

Madam Yang: “Aku? Lantai satu.”

 

Ji Young: “Aku bertanya pada Presdir Ma. Lantai berapa?”

 

Madam Ma menoleh: “Basement tingkat 4.”

 

Ji Young: “Kau akan ke basement tingkat 4, pelanggan?”

 

Hyung Joon menegur, apa yang sedang dilakukan Ji Young. Tapi Ji Young tak peduli, dan berkata pada Madam Ma bahwa lain kali dia akan memastikan untuk memiliki tempat pakir di tingkat dasar untuk Madam Ma. Madam Ma tersenyum.

 

Madam Yang berteriak kesal dan mengatakan dia akan ke lantai satu, dan menyuruh Ji Young menekan tombolnya. Ji Young menegur Madam Yang, tidak pantas bagi Madam Yang bicara informal pada elevator girl dan memperlakukannya seperti pembantu. Madam Yang mencibir, menjadi gadis lift seperti sesuatu yang bisa dibanggakan.

 

Hyung Joon meminta Ji Young berhenti. Tapi Ji Young malah tersenyum memandang sekitar dan berkata, “Karena aku yang menjalankan lift ini dan aku yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan, aku akan melayani berdasarkan urutan preferensi yang aku miliki.”

 

Ji Young tersenyum pada Madam Ma dan mengatakan bahwa diantara semua Miss Korea yang sudah-sudah, Presdir Ma lah yang paling cantik. Dia masih sama seperti ketika dia terpilih. Madam Ma tersenyum mendengarnya, tapi Madam Yang mencibir.

 

Ji Young lalu memberitahu bahwa lantai satu sudah lewat, dan mereka akan segera sampai di basement tingkat 4. Madam Yang kesal, mengatakan Ji Young tidak masuk akal karena liftnya harus turun dulu lalu naik lagi. Madam Yang menghampiri Ji Young dan ingin memukulnya, Hyung Joon menghalangi, Ji Young pun mendorong Madam Yang hingga kembali mundur.

 

Ji Young: “Bukankah kau orang yang tidak masuk akal? Apa akan baik-baik saja jika aku mengungkapkan trikmu pada Shin Sun Yeong?” Ji Young beralih pada Soo Yeon, “Choi Soo Yeon, haruskah aku memberitahu Presdir Ma apa yang kau lakukan dengan gunting di belakang panggung selama babak penyisihan Seoul?”

 

Soo Yeon mendekati Ji Young dan membekap mulutnya. Hyung Joon melindunginya dan mendorong Soo Yeon ke belakang. Hyung Joon memegang Ji Young dan mengajaknya keluar.

 

Ji Young melanjutkan bicaranya, “Presdir ViVi Cosmetics, tolong turunkan tanganmu dari pinggang elevator girl. Ini tidak bisa diterima. (Madam Ma tertawa) Presdir Kim Hyung Joon, bertahanlah bersamaku, sampai akhir dan menjaga lift ini. ViVi Cosmetics, bertahanlah bersamaku, sampai akhir dan pastikan untuk menjadikanku pemenang 1, 2, atau 3 di Miss Korea.” Hyung Joon tersenyum.

 

Lalu Ji Young memberitahu lift sudah sampai di basement tingkat 4. Ji Young membungkuk pada Madam Ma, “Presdir, semoga selamat sampai tujuan.”

 

Madam Ma tersenyum pada Ji Young lalu keluar dari lift.

 

Rombongan Madam Ma berjalan ke parkiran. Langkah Madam Ma terhenti lalu bertanya pada Soo Yeon sambil membelakangi, apakah di belakang panggung, dia menyayat dada Ji Young dengan gunting. Soo Yeon gelagapan sulit menjawab. Madam Ma kembali bertanya, “Apa kau memakai gunting?”

 

Soo Yeon membenarkan. Jae Hee dan Sekertaris Yoon terkejut. Madam Ma membalikan badan dan tertawa tak percaya.

 

Soo Yeon: “Presdir memuja si kumal, gelandangan itu sejak ia masih di Queen, jadi…aku melakukannya karena aku cemburu.”

 

Madam Ma: “Gelandangan? Gelandangan apanya. Kelusuhan membuatmu seperti gelandangan. Membiarkan kata yang keluar dari mulutmu membuatmu seperti gelandangan. Tidak punya uang untuk operasi plastik dan bersaing dengan bra 2-3 ribu won..apa itu yang membuatnya jadi gelandangan? Saat di atas panggung, apa kau bertindak begitu palsu dengan senyum sangat lebar yang sudut mulutmu menyentuh telingamu, gadis gelandangan?”

 

Madam Ma kesal, karena Soo Yeon dia sangat marah sampai dia bisa mati. Madam Ma berteriak pada Soo Yeon, dia benar-benar punya bakat membuatnya kehilangan kesabaran. Saat perutnya melilit di subway karenanya, Madam Ma hampir tidak bisa menahannya untuk melindungi harga dirinya. “Apa karena kekumalanmu, harga diri gelandangan kebanggaanmu yang membuat kita jadi pemenang pertama dan kedua Miss Seoul pada akhirnya?” Madam Ma berteriak.

 

Sekertaris Yoon mengingatkan Madam Ma untuk berhenti memanggil Soo Yeon dengan sebutan gelandangan, dia akan kehilangan kepercayaan dirinya.

 

Madam Ma tidak mendengarkan Sekertaris Yoon dan kembali berkata, “Jika kau akan menjadi Miss Korea seperti itu, lupakan kompetisi atau camp pelatihan, sialan! Aku benci melihat gadis-gadis sepertimu cemburu dan menginjak-injak gadis-gadis yang berjuang keras untuk bersaing di Miss Korea! Aku tidak punya toleransi untuk itu!”

 

 

Madam Ma kemudian berjalan pergi. Soo Yeon memanggilnya. Madam Ma berteriak lagi pada Soo Yeon agar dia tidak mengikutinya dan pergi sendiri memilih gaunnya. Madam Ma memanggil Jae Hee untuk segera mengikutinya.

***

 

Di dalam lift, Madam Yang mengajak Sun Yeong untuk memilih gaun. Mereka pun keluar dari lift dengan melirik kesal pada Ji Young.

 

Setelah mereka keluar, Hyung Joon berkata Madam Ma benar-benar sangat mengerikan. “Kau juga.” Ujar Hyung Joon pada Ji Young dengan tertawa. Hyung Joon lalu mengajak Ji Young pergi.

 

Ji Young tersenyum melihat ke sekeliling lift. Dia suka merasakan seperti dia bekerja lagi. Bagaimana dia bekerja seperti itu setiap hari. Hyung Joon lalu mengajak Ji Young mencoba mahkotanya, tidak ada seorangpun disana. Ji Young pun tersenyum senang. Hyung Joon mengeluarkan mahkotanya dan memakaikannya pada Ji Young.

 

Ji Young bertanya pada Hyung Joon apakah itu terlihat bagus, apakah cocok jika digunakan olehnya. Hyung Joon menggoda Ji Young dengan mengatakan itu tidak cocok untuk Ji Young. Ji Young berkata, sebelumnya dia hampir mati karena dia sangat ingin memakainya. Tapi dia sadar akan orang lain (Sun Yeong) jadi dia tidak bisa memakainya.

 

Hyung Joon: “Kenapa dengan orang lain? Ini milikmu! Kau pikir milik siapa? Ini milikmu sekarang!”

 

Ji Young: “Ini masih belum milikku. Mencoba untuk memakai ini di depan orang yang tahu semua tentangku..membuatku sedikit malu. Bahkan lebih daripada ketika aku memakai baju renang.”

 

Ji Young kemudian bercermin pada dinding lift dan berkata bahwa itu benar-benar bagus memakai mahkota itu di dalam lift. Rasanya seolah-olah dia memberikan hadiah pada masa lalunya, untuk melakukannya dengan baik. Lalu Ji Young meminta ijin ke kamar mandi untuk melihatnya lebih baik lagi.

 

Di kamar mandi, Madam Yang melihat Soo Yeon yang keluar dari toilet dengan menangis. Lalu Ji Young masuk dan menggunakan mahkotanya di depan cermin dan tersenyum.

 

Madam Yang, Soo Yeon dan Sun Yeong mengepung. Mereka sangat kesal pada Ji Young, bahkan mungkin benci.

 

Soo Yeon: “Aku bilang kau gelandangan karena kau gelandangan. Mahkota untuk gelandangan? Tidak mungkin. Ini bahkan tidak sesuai denganmu!”

 

Soo Yeon mengambil mahkota Ji Young. Ji Young berusaha merebutnya. Soo Yeon berteriak, apakah Ji Young tahu penghinaan apa yang dia dengar dari Madam Ma karena dirinya. Mahkotanya kini di tangan Madam Yang.

 

Sun Yeong: “Kau mungkin berpikir bahwa kau layak di posisi ketiga, tapi kau salah. Hei, sadarlah! Kau dan kami berada pada level yang sama sekali berbeda! Ini bukan kompetisi yang gadis sepertimu bisa bertarung! Kau seharusnya menaiki lift yang kau masuki. Siapa yang kau pikir kau—“

 

Ji Young berkata mahkota itu miliknya. Madam Yang mencibir. Sun Yeong kembali berkata apakah Ji Young tidak mendengar kata-katanya. Dia tidak tahu diama Ji Young belajar keterampilan kotor itu, tapi dia melihat Ji Young menjilat pada Madam Ma.

 

Soo Yeon menambahkan: “Jika kau menjilat Presdir kami sekali lagi, maka selama babak final, bukan payudara palsumu, tapi rambutmu yang akan aku gunting!”

 

“Apa? Wow, kau menakutkan.” Madam Yang menyenggol Soo Yeon. Madam Yang pada Ji Young: “Aku yakin kau akan takut selama camp pelatihan.”

 

Ji Young kembali meminta mahkotanya. Madam Yang menolak, itu adalah miliknya pada awalnya. Apa masuk akal Cherry Salon yang besar akan meninggalkan kompetisi Miss Seoul tanpa satupun mahkota.

 

 

Ji Young merebut mahkotanya, dia melawan tiga orang itu sampai masuk ke dalam toilet. Mereka bergelut. Madam Yang menjambak rambut Ji Young.

 

 

Hyung Joon mondar mandir di depan kamar mandi. Entah apa yang terjadi, kini di dalam hanya ada Ji Young, dia merapikan rambutnya dan menyimpan mahkotanya ke dalam tas. Diapun segera keluar.

 

Hyung Joon bertanya apa yang membuat Ji Young begitu lama di dalam kamar mandi. Ji Young hanya tersenyum dan mengajak Hyung Joon pergi.

***

 

 

Jung berdiri memandang keluar gedung dan melamun. Seseorang menyodorkan gelas kopi. Jung menoleh, dan itu adalah Hwa Jung. Jung mengambil kopinya dan meminumnya. Hwa Jung bertanya apakah Jung sudah mendengar berita tentang Ji Young. Jung bilang dia melihatnya di televisi.

 

Hwa Jung: “Dana investasi akan ada disini dalam beberapa hari. Tapi, kami tidak bisa memberikan uangmu kembali. Para investor membatasi investasi mereka untuk kategori tertentu, jadi kami tidak bisa menggunakan uang betapapun kami menginginkannya.”

 

Jung: “Jika kau tidak memberiku uang akhir tahun ini, maka…Presdir Hwang akan…Kim Hyung Joon…”  (Hwang akan membunuh Hyung Joon)

 

Jung menghela nafas, dia mengatakannya dengan nada yang sedih. Hwa Jung bertanya apakah akhir tahun itu tanggal kematian yang mereka putuskan untuk Hyung Joon. Jika Ji Young memenangkan Miss Korea, maka mereka akan mendapatkan dana investasi yang lebih. Jika begitu, mereka bisa mengembalikan uang Jung akhir tahun ini.

 

Jung bertanya dengan khawatir, bagaimana jika Ji Young tidak berhasil. Jika itu terjadi, Hwa Jung bilang dia akan memberi Jung sampel BB cream, bersama dengan analisis komponennya. Hwa Jung merasa harusnya semua itu cukup untuk 500 juta won.

 

“Lalu…ayo kita makan bersama.” Ujar Hwa Jung membuat Jung terkejut. Hwa Jung juga bilang dia akan membiarkan mereka tahu lebih dulu. Hwa Jung kemudian pergi.

 

(Suka liat perkembangan hubungan mereka berdua. Hwa Jung yang awalnya sangat membenci Jung, sekarang mulai memahami apa yang sebenarnya terjadi pada Jung. Kenapa Jung begitu ngotot untuk mendapatkan uang. Bukan hanya untuknya yang diancam Hwang, tapi juga untuk Hyung Joon yang terancam kematiaannya.)

***

 

Yoon menemui Ji Young dan Hyung Joon. Yoon bilang akan membantu Ji Young mempersiapkan keperluannya. Hyung Joon bertanya darimana Yoon tahu mereka ada disana. Yoon bilang dia menelpon ponsel Ji Young dan diberitahu bahwa mereka ada disana. Ji Young tersenyum Yoon berhasil sampai disana, Yoon juga tersenyum. (Yoon berhasil berbaik-baik dengan kakek di telpon. Sebelumnya kan Yoon kesal ponsel Ji Young selalu diangkat kakek..)

 

Hyung Joon kemudian mengajak Ji Young memilih gaun. Yoon menawarkan bantuannya. Hyung Joon bilang Yoon bersikap seolah-olah akan membelikan satu baju untuk Ji Young. Hyung Joon sepertinya kurang suka dengan kehadiran Yoon.

***

 

Madam Yang dan Sun Yeong masuk ke dalam sebuah butik.

Di pinggir jalan, dalam sebuah mobil, Sekertaris Yoon menjelaskan bahwa butik itu adalah merek impor terbaik, hingga perusahaan hanya mengirimkan satu untuk tiap negara. Jika mereka tidak cepat masuk, Yang Choon Ja akan mendapatkan semua gaun cantik dan tidak ada yang tersisa untuk mereka. Madam Ma tidak tahu jika Madam Yang juga memikirkan butik itu.

Sekarang Madam Ma yang masuk ke butik itu. Dia menyuruh Jae Hee memilih baju yang dia sukai dan memakainya.

 

Jae Hee memakai gaun biru itu juga. Sekertaris Yoon bertepuk tangan, itu gaun yang terbaik. Tapi Madam Ma menyuruh Jae Hee melepaskannya, dia tidak menyukainya. Sekertaris Yoon dan Jae Hee terkejut. Madam Ma mengambil satu gaun dan meminta Jae Hee memakainya.

 

Jae Hee protes, “Predir, bukankah yang satu ini terlihat bagus padaku?”

 

Madam Ma tidak menanggapi, dan menanyakan harga sewa gaun yang di pegang pada pemiliknya. Gaun itu harga sewanya 2 juta won. Madam Ma bilang dia membutuhkannya untuk besok. Jae Hee terlihat kecewa. Tapi sepertinya Madam Ma punya rencana lain.

 

Hyung Joon dan Yoon juga membawa Ji Young ke butik itu (kayaknya ni butik sponsor ya..hehe). Hyung Joo dan Yoon menunggu Ji Young berganti gaun. Di dalam Ji Young melihat harga gaun biru yang sama, angka nolnya banyak.

 

Tirai dibuka, Hyung Joon dan Yoon terpesona melihat Ji Young dalam gaun biru itu. Yoon bilang Ji Young langsung terlihat menonjol. Hyung Joon menyetujuinya. Tapi Ji Young menunjuk gaun lain, menurutnya itu mungkin bagus. Hyung Joon bertanya kenapa.

 

“Aku tidak cocok dengan warna ini. Aku mengetahuinya dengan baik.” Ji Young beralasan. Padahal dia tidak enak karena gaun itu mahal.

 

“Tidak, itu tidak benar. Hei, warna ini senada dengan warna kulitmu.” Hyung Joon tak setuju.

 

Ji Young tetap keukeuh akan menggunakan gaun yang tadi dia tunjuk, yang harganya lebih murah. Yoon terusik mendengar kata ‘murah’. Dia menyuruh Ji Young menggunakan gaun biru itu. apa Ji Young akan bersaing dengan memakai gaun murah.

 

Pemilik lalu bertanya mereka akan menggunakannya untuk kapan. Hyung Joon bilang besok. Pemilik meminta maaf, jika untuk besok gaun itu sudah disewakan pada orang lain.

 

Ji Young tersenyum, “Itu bagus! Jujur, ini sangat cantik dan tidak ada gaun lain yang menarik perhatianku, tapi karena ini satu-satunya pakaian di Korea dan sudah disewakan untuk besok, tidak ada alasan untuk menyesal.”

 

Hyung Joon bergumam, jika untuk besok itu mungkin Cherry atau Queen. Ji Young lalu akan mencoba memakai gaun warna krem yang tadi dia tunjuk.

 

 

Beberapa saat kemudian, Madam Yang datang lagi ke butik itu. Dia menanyakan gaun mana yang diambil Madam Ma. Pemilik menunjukan gaun yang tadi dipilih Madam Ma. Madam Yang terkejut karena gaun itu biasa saja. Lalu dia bertanya lagi gaun mana yang diambil Ji Young. Pemilik menunjukan gaun krem di belakang Madam Yang.

 

Madam Yang kembali bertanya apakah benar gaun yang dipilih Madam Ma adalah gaun yang itu. Pemilik membenarkan. Madam Yang lalu membeli gaun itu agar tidak disewakan pada Madam Ma, dan dia juga membeli gaun yang dipilih Ji Young. Dan karena dia sudah membeli dua gaun, maka gaun biru itu tidak jadi dia sewa.

 

Madam Yang keluar dari toko dengan sangat senang karena merasa telah menghadang Madam Ma dan Ji Young.

 

Dan ternyata Madam Ma masih berada di dalam mobil bersama yang lain. Madam Ma meminta Sekertaris Yoon melakukan pemesanan pada gaun yang Jae Hee coba pertama kali, yang tercantik untuk besok. Itu sudah dibatalkan. Sekertaris Yoon bertanya bagaimana dengan sudah mereka miliki.

 

Madam Ma: “Apa kau menyebutnya sebuah gaun? Bahkan lap terlihat lebih baik dari itu.”

 

Madam Yang menoleh ke belakang. Madam Ma dan yang lain segera menunduk dan menyembunyikan wajah mereka. Setelah Madam Yang kembali berjalan pergi, Madam Ma bilang Madam Yang tidak bisa melihat dan tidak punya standar.

 

(inilah rencana Madam Ma memesan gaun lain saat Jae Hee menginginkan gaun biru. Dia tahu Madam Yang akan datang lagi kesana dan mencoba menghalanginya. Dan terbukti Madam Yang memang kembali untuk membeli gaun yang dipilih Madam Ma. Jadi, gaun birunya bisa Madam Ma sewa pada akhirnya. Madam Yang masuk jebakan.)

***

 

Tim ViVi berkemah di halaman kantor ViVi Cosmetics. Ji Young dan Hwa Jung memanggang daging dan beberapa makanan lain. Hyung Joon bertanya apakah Ji Young butuh bantuannya. Ji Young menolak, Hyung Joon tahu dia pandai dalam hal itu.

 

Jung membuat api unggun. Heung Sam meledeknya, apakah Jung bermain rumah-rumahan, api unggunya begitu imut. Jung menoleh kesal dan bertanya apa yang dikatakan Heung Sam. Heung Sam bilang dia ingin tahu dimana Jung mendapat kayu bakar itu, Heung Sam memuji Jung benar-benar cekatan. Heung Sam lalu meminta Kang Woo mengeluarkan arak beras yang mereka beli.

 

 

Lalu, iring-iringan mobil datang ke sama. Semuanya merasa heran. Dan ternyata itu adalah Yoon bersama dengan sajian makanan prasmanan dan wine. Plus pelayannya juga.

 

Mereka pun mengambil makanan prasmanan. Yang lucu, Jung yang tidak pernah makan seperti itu, mengekor Hwa Jung dan mengambil makanan yang sama dengan Hwa Jung.

 

Mereka pun makan bersama. Heung Sam berkata, Yoon benar-benar tidak perlu melakukan itu. Heung Sam juga menilai, jika Yoon melakukan sesuatu, Yoon benar-benar melakukannya mati-matian. Kang Woo bilang pada Yoon dia akan makan dengan baik. Ji Young juga mengatakan hal yang sama pada Yoon.

 

Heung Sam: “Karena Ji Young, sepertinya perutku akan menjadi mewah malam ini. Ji Young, selamat masuk ke final.”

 

Ji Young tersenyum berterima kasih. Lalu Hwa Jung menyuruh Ji Young untuk minum satu gelas saja. Ji Young pun merasa senang karena dia diperbolehkan minum.

 

Hwa Jung: “Kita melakukannya dengan baik sampai sekarang, tapi ayo kita lakukan yang lebih baik di babak final.”

 

Ji Young tersenyum mengiyakan. Mereka pun bersulang. Hyung Joon lalu berdiri, dan meminta Ji Young ikut berdiri.

 

 

Hyung Joon: “Kita tidak sopan, tapi…karena Ji Young melakukan yang terbaik, entah bagaimana, Oh Ji Young kita, wanita ini, telah maju ke final Miss Korea 1997. Beri tepuk tangan!”

 

Heung Sam dan Kang Woo tepuk tangan dengan semangat. Hyung Joon lalu bertanya pada mereka seberapa jauh di final. Mereka berdua masing-masing menjawab, “Pemenang Miss Korea!” Hyung Joon tertawa senang.

 

Hyung Joon pada Jung: “Ya ampun, Jung Seon Saeng, jangan hanya makan. Seberapa jauh di final?”

 

Jung: “Pemenang Miss Korea. Pemenang.”

 

Hyung Joon pada Ji Young: “Ji Young, seberapa jauh di final? Seberapa jauh?!”

 

Ji Young tersenyum, “Aku akan bekerja keras. Terima kasih semuanya.”

 

Mereka pun bertepuk tangan.

 

Yoon menginterupsi, “Haruskah aku mengatakan sesuatu juga?”

 

Hyung Joo bilang tentu saja, “Kau adalah investor utama jadi kau harus mengatakan sesuatu.”

 

Yoon: “Aku berpikir untuk memberikan semua orang disini tawaran baru. Aku sangat menghormati Hyung Joon dan semua semangat kalian terhadap BB cream. Bukan menjanjikan setengah, tapi investai penuh.”

 

Kang Woo terkejut, “Kau…kau akan memberikan investasi penuh?”

 

Heung Sam juga terkejut, “Kau akan memberikannya sekaligus?”

 

Hyung Joon tersenyum senang, “Hei, benarkah? Benarkah? Kau benar-benar akan memberikan jumlah penuh?”

 

Yoon tersenyum. Maka mereka pun tersenyum senang. Tapi, ada hal lain yang diminta Yoon:

 

“Sebaliknya, jangan ikut Miss Korea. Jangan masuki Miss Korea bersama Oh Ji Young. Kau (Hyung Joon) dan Oh Ji Young, jangan melihat satu sama lain lagi.”

***

 

Bersambung ke bagian 2 ~

 

Komentar:

Madam Yang memang sebenarnya hanya meniru Madam Ma dalam mencetak calon-calon Miss Korea, karena dia dulunya adalah asistem Madam Ma. Tapi seperti yang pernah Madam Ma bilang, hanya karena Madam Yang mempelajari sistem Madam Ma, tidak berarti Madam Ma mengajarkan semuanya. Madam Ma juga sepertinya tahu, jika Madam Yang sebenarnya tidak memiliki sistem yang kuat. Dia hanya meniru dan menggunakan segala cara untuk menjatuhkan lawannya. Sehingga Madam yang sudah paham karakter Madam Ma, menggunakan trik untuk mengelabui Madam Yang yang licik.

 

Masalah Madam Ma yang sepertinya masih memperhatikan Ji Young walaupun dia sudah tidak di Queen, itu karena Madam Ma melihat dirinya di masa lalu pada diri Ji Young. Sama seperti Ji Young yang dianggap rendah karena dia seorang elevator girl, Madam Ma dulunya adalah anak dari pemilik bar yang juga di pandang rendah. Jadi, Madam Ma juga merasa tidak senang, jika orang lain melecehkan Ji Young yang seperti dirinya berjuang keras untuk menjadi Miss Korea. Selain itu, Madam Ma juga tidak suka kecurangan dan intimidasi.