Sinopsis MISS KOREA Episode 11 – 1
Miss Korea Episode 11
Para kontestan Miss Korea bernyanyi bersama, menyanyikan lagu Hymne Miss Korea. Yan memimpin adalah Madam Yang. Sekertaris Yoon berbisik pada Madam Ma, sampai tahun kemarin Madam Ma adalah yang memimpin lagunya. Madam Ma bilang itu hanya sebuah lagu, siapa yang peduli siapa yang memimpin.
Madam Yang bernyanyi dengan semangat. Madam Ma juga sebenarnya ikut bernyanyi tanpa suara. Disana juga ada Hyung Joon dan Jung. Madam Yang ke tengah-tengah lingkaran bersama Miss Korea tahun sebelumnya, memberikan kata-kata sambutan.
Jung yang berdiri di dekat Madam Ma bertanya, berapa banyak macan tutul yang dibutuhkan untuk membuat mantel seperti itu. “Ah, kau sangat kejam.” Ujar Jung.
Madam Ma membalas, “Aku tidak akan meminta Tuan Preman untuk menangkapnya satu untukku, jadi jangan khawatir.”
Jung: “Apakah rubah? Singa? Harimau putih? Itu dia!”
Madam Ma: “Siapa? Aku?”
Jung: “Harimau putih. Itu benar-benar cocok untukmu, Ahjumma.”
Jung tertawa menggoda Madam Ma. Hyung Joon menegurnya dengan menyenggol.
Madam Yang berbicara agar para kontestan berteman dan menjalankan kompetisi dengan fair.
Pembawa acara memberitahu bahwa berdasarkan tradisi dalam pelatihan, pemenang Miss Korea tahun lalu dan sponsornya, Presdir Yang yang memimpin lagu.
Seorang wanita menghampiri Madam Ma dan mengucapkan selamat. Dia mendengar pemenang Miss Seoul dan runner up pertama dua-duanya dari salon Madam Ma. Madam Ma berkata pada wanita itu, bukankah dia sudah memperingatkannya untuk tidak pernah muncul di hadapannya. Wanita itu pun pergi. Madam Ma tampak cemas.
***
Jung bertanya pada Ji Young, siapa yang akan berbagi kamar dengannya. Ji Young bilang dia tidak tahu, dia akan segera mengetahuinya setelah masuk ke dalam. Jung bilang Ji Young pasti akan sakit kepala jika Ji Young berbagi kamar dengan orang yang pelit. “Semua wanita yang yang berwajah cantik itu pelit. Apa yang bisa kau harapkan?” tanya Jung.
Ji Young tertawa, apakah itu termasuk dirinya. Jung bilang Ji Young cantik dan keras pada diri sendiri. Ji Young tertawa. Jung lalu pamit ke kamar mandi, memberikan waktu pada Ji Young dan Hyung Joon untuk bicara.
Hyung Joon memandang Ji Young dengan berat. Ji Young bertanya apakah Hyung Joon merasa tidak bisa pergi. Hyung Joon membenarkan.
Ji Young tersenyum, “Kau terlihat seperti seorang wanita yang mengantarkan prianya masuk militer.”
Hyung Joon pun tertawa kecil, dia memberikan sesuatu pada Ji Young. Hyung Joon meminta Ji Young membukanya jika Ji Young memiliki waktu yang sulit dan membutuhkan ketetapan hati. Ji Young menerimanya dan bertanya itu apa. Hyung Joon bilang, bukan sesuatu yang spesial, dan meminta Ji Young membukanya nanti saja.
Ji Young masuk ke dalam. Wanita yang tadi menyapa Madam Ma, menyapanya. Dia memberikan kartu namanya, dan meminta Ji Young menghubunginya jika dia mempunyai waktu yang sulit dan membutuhkan keteguhan hati. (kalau tidak salah dia adalah pemilik jasa perjodohan)
Ji Young berjalan masuk ke dalam kamarnya. Masih kosong, tapi ada 3 koper disana.
Ji Young kemudian masuk ke kamar mandi, ada Sun Yeong dan Soo Yeon disana. Mereka keluar. Saat Ji Young masuk ke dalam toilet, mereka kembali dengan tampang mencurigakan. Ji Young yang akan keluar dari toilet, disiram air dari atas. Ji Young jelas kesal.
***
Madam Yang berlari dengan senang di parkiran dan bernyanyi. Wanita itu, si pemilik perjodohan menyapanya. Dia memberikan kartu namanya dan memuji Madam Yang bernyanyi dengan baik.
***
Ji Young masuk ke dalam kamar dengan kesal. Jae Hee terkejut melihat Ji Young yang basah kuyup dan menoleh pada dua orang lainnya, tapi dia tidak berkomentar apa-apa.
Ji Young mendekati Sun Yeong dan Soo Yeon dan duduk di dekat mereka. ji Young lalu bertanya siapa yang paling tua disana. Ji Young mengajak mereka menentukan siapa Eonni (paling tua) dan siapa dongsaeng (paling muda) lebih dulu. Sun Yeon mencibir, jangan membuatnya tertawa. Soo Yeon bilang Ji Young yang tertua, lalu apa.
Jae Hee: “Kita bukan berada di sekolah atau di tempat kerja. Kita bersaing dalam level yang sama untuk sementara sebelum kita menegakan kepala di jalan kita masing-masing. Mari bicara dalam jondae (bicara formal) satu sama lain.”
Ji Young setuju dengan usul Jae Hee, tapi Sun Yeong menolak. Dia tidak ingin bicara formal pada seorang elevator girl. Soo Yeon juga.
Sun Yeong lalu mengeluarkan bungkus rokok dan meminta pemantik pada Ji Young. Ji Young bilang dia tidak merokok. Sun Yeong tidak percaya. Dia mendengar rumor bahwa Ji Young menjual rokok sebelum menjadi elevator girl, dan kembali meminta pemantik. Ji Young juga kembali berkata dia tidak memilikinya karena dia tidak merokok.
Tak jauh beda dengan Sun Yeong yang merokok, Soo Yeon mengeluarkan bir kaleng dan meminumnya. Ji Young dan Jae Hee menatapnya heran.
Lalu pintu di ketuk. Sun Yeong dan Soo Yeon menyembunyian barangnya masing-masing. Dua orang panitia masuk dan menanyakan apakah mereka sudah memilih pemimpin kamar. Sun Yeong dan Soo Yeon menunjuk Ji Young. Panitia yang wanita menuliskannya di dalam buku. Panitia yang pria memuji kondisi kamar yang sudah terlihat bagus, dan menyuruh mereka untuk beristirahat. Kemudian kedua panitia itu pergi.
Ji Young kesal, “Kapan aku mengatakan aku akan menjadi pemimpin kamar? Siapa kalian yang menentukan itu?”
Soo Yeon: “Karena kau mungkin belum pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya.”
Sun Yeong: “Kemanapun kau pergi, orang yang ada diurutan terbawah lah yang bekerja keras.”
Jika Sun Yeong melihatnya dengan cara seperti itu, Ji Young merasa Sun Yeong juga ada di tempat terakhir. Sun Yeong bilang mereka berdua berbeda kelas. Jae Hee yang akan tidur meminta Sun Yeong untuk diam, karena dia sudah menjadi kasar, mempertimbangkan mereka semua berada dalam kamar yang sama. Sun Yeong bilang mereka bisa berbicara tentang tatakrama hanya jika dia (Ji Young) paling tidak berada dalam kelas yang sama. Ji Young bertanya apa maksud Sun Yeong.
“Jika kita membicarakan kelas, kalian berdua lah yang rendahan.” Ujar Jae Hee kesal.
Sun Yeong melemparkan bantal pada Jae Hee, memintanya bangun dan bicara. Soo Yeon juga tak terima disebut rendahan oleh Jae Hee, apakah Jae Hee memandang rendah mereka karena dia adalah pemenang Miss Seoul. Jae Hee membuka penutup matanya, dan bangun mendekati mereka.
Jae Hee: “Kau (Sun Yeong) membiarkan koran tahu bahwa teman baikmu adalah seorang ibu tunggal. Kau (Soo Yeon) tidak memiliki kepercayaan diri pada kemampuanmu sendiri dan memotong bantalah bra orang lain. Tidakkah itu persisnya apa yang disebut rendahan?”
Soo Yeon: “Bisakah kami membungkuk serendah kau yang menyajikan alkohol? Itulah mengapa kau memiliki semua rahasia ini. Kami semua tahu kau memiliki sponsor. Berapa umur ahjussi itu? Huh?!”
Jae Hee menarik baju Soo Yeon dan memintanya untuk hati-hati bicara. Soo Yeon tak terima dan juga meminta Jae Hee menjaga ucapan. Mereka berdua pun berkelahi.
Sun Yeong mencibir mereka yang berasal dari salon yang sama tapi berkelahi. Ji Young menegur, apakah Sun Yeong harus berkata seperti itu, Sun Yeong yang melaporkan temannya sendiri, tidak seharusnya mengatakan apapun. Tidak terima Sun Yeong menjambak rambut Ji Young, dan mereka pun berkelahi.
Mereka berempat berkelahi, saling jambak. Jae Hee dengan Soo Yeon, dan Ji Young dengan Sun Yeong. Karena keributan mereka, dua paniti yang tadi masuk dan menegur mereka. Panitia marah dan memberikan hukuman pengurangan 15 poin pada mereka semua. Dia juga memberitahu saat pengurangan poin mereka mencapai 30 poin, mereka akan ditendang keluar dari camp pelatihan dan tidak diijinkan untuk mengikuti kontes.
***
Hyung Joon dan Jung menatap kesal pada Madam Yang. Madam Yang tak suka ditatap seperti itu dan menantang. Hyung Joon menoleh pada Madam Ma yang memilih diam sendirian.
Kemudian masuklah keempat anak mereka. Madam Yang dengan panik bertanya apa yang terjadi pada Sun Yeong, Sun Yeong menunjuk Jae Hee. Hyung Joon juga bertanya apa yang terjadi pada Ji Young, dan Ji Young menunjuk Sun Yeong.
Hyung Joon: “Hei, Presdir Yang!”
Madam Yang: “Omo, omo, mengapa kau bersikap seperti itu? Apakah ku mengatakan anakku yang melakukannya? Apakah kau melihatnya? Kau melihatnya? Aku bisa mengetahui apa yang terjadi hanya dengan melihatnya. Gadis Queen berkomplot dan mengganggu Sun Yeong-ku dan Oh Ji Young.”
Jae Hee menoleh tak terima.
Madam Ma: “Apa yang kau katakan? Kau tidak punya mata? Orang yang diperban tangannya adalah Jae Hee-ku! Apa yang akan kau lakukan dengan kompetisi baju renangnya? Bagaimana dia bisa berpose dengan tangannya yang diperban?”
Jung ikutan nimbrung, dia bilang kaki Ji Young juga terluka. Madam Yang bilang Jae Hee tinggal memakai perbannya saja. Madam Ma kesal, bagaimana bisa Madam Yang berpikir agar Jae Hee menggunakan perbannya dalam pertunjukan.
Hyung Joon kesal dan bertanya pada Madam Yang apakah dia gangster. Madam Yang tak terima. Madam Ma menimpali, bukankah Hyung Joon yang membawa preman betulan.
Jung membuka jaketnya dan berteriak, “Benar!” Dia berjalan ke tengah, “Ayo satu lawan satu antara preman betulan dan gadis yang seperti preman! Ayo lakukan lagi! Kemari! Pukul! Kemari!”
Ada seseorang yang menepuk pundak Jung. Panitia yang tadi. Dia melipat tangannya kesal, “Maksudku…Pemenang pertama mundur karena skandar ibu tunggal. Kalian memulai dengan menjambak rambut begitu sampai di camp pelatihan. Tim Seoul! Mengapa kalian bersikap seperti ini? Jika kalian menyebabkan keributan seperti ini lagi, kalian akan mendapatkan tambahan pengurangan 15 poin dan akan ditendang keluar secepatnya.”
Panitia itu keluar. Mereka saling memandang dengan kesal. Jae Hee memandang kesal pada Soo Yeon.
***
Madam Yang dan Madam Ma berjalan bersama di parkiran. Madam Yang bilang, karena anak-anak mereka sudah berkelahi di hari pertama, maka tidak ada jalan untuk mereka bisa bersama-sama selama pelatihan.
Mereka kemudian menuju mobil masing-masing yang kebetulan parkir bersebelahan. Madam Ma terkejut melihat kartu nama wanita pemilik perjodohan itu ada di mobil Madam Yang.
“Mengapa kau menerima kartu nama ini? Apakah kau mempunyai masalah keuangan? Jika tidak, apakah mungkin, kau mengenalkan anakmu pada mak comblang seperti ini?” Madam Ma memberondong Madam Yang dengan pertanyaannya.
“Tentu saja tidak! Jika kau berpikir seperti itu, kau salah paham.” Ujar Madam Yang tegas.
Madam Ma masih tidak percaya, dia mendengar rumor bahwa Madam Yang menghabiskan banyak uang dan memiliki pinjaman pada rentenir. Madam Yang bilang dia juga tahu masalah wanita itu.
Madam Yang mendekat,dia memberitahu Madam Ma bahwa dia mendengar wanita itu, dibelakang panggung, menawarkan uang pada para kandidat. Jika mereka masuk ke putaran final, 10 juta won. Jika runner up 1 dan 2, 20 juta won. Dan jika menjadi Miss Korea, lebih dari 50 juta won. Dia terus menambahkan jumlahnya dan mengenalkan kandidat pada pria kaya. Anaknya yang menjadi Miss Korea tahun kemarin, jadi dia tahu.
“Karena kau tahu, pastikan untuk mendisiplinkan anakmu. Ada anak yang akan jatuh dengan hal seperti itu, saat mereka mengharapkan hal kecil jadi lebih besar dan gemerlapan. Mereka tidak punya uang, tapi kecantikan membutuhkan uang. Dan kandidat lain terlihat lebih mempesona daripada yang mereka lakukan. Ini adalah pelatihan dan karena mereka semua dekat perempat final, akan ada kecemburuan dan persaingan.” Ujar Madam Ma panjang lebar.
Madam Yang masuk ke dalam mobilnya. Madam Ma juga. Lalu Madam Ma meminta Madam Yang membuka kaca mobilnya. Madam Ma menyuruh Madam Yang membuang kartu nama itu di depannya, karena dia tidak percaya Madam Yang. Madam Yang pun membuangnya dari jendela dengan kesal.
***
Ji Young gelisah, dia tidak bisa tidur. Ji Young teringat perkataan mak comblang tadi yang memintanya menghubunginya jika Ji Young dalam waktu yang sulit. Ji Young juga teringat Hyung Joon yang memintanya membuka hadiah darinya jika Ji Young sedang dalam kesulitan.
Ji Young bangun dari kasurnya, mencari hadiah dari Hyung Joon dijaketnya. Ada kartu nama mak comblang itu, tapi dia menaruhnya begitu saja. Ji Young membuka hadiah dari Hyung Joon. Isinya adalah permen karet. Ji Young tersenyum dan membuat gelembung. Perasaannya membaik.
Di rumah, Hyung Joon masuk ke kamar Ji Young. Dia melihat ada video tentang Miss Korea, Hyung Joon tersenyum. Lalu dia melihat bolanya ada di kamar itu. Hyung Joon menggenggam bola itu dan tersenyum bahagia.
***
Kang Woo menatap foto kebersamaan tim ViVi ketika menciptakan lipstik pertama mereka. Kang Woo bertanya apakah menurut Heung Sam Hyung Joon tidak akan datang lagi hari ini.
“Tidakkah kau punya harga diri? Siapa yang peduli? Brengsek itu menyingkirkan kita.” Heung Sam kesa.
“Ayo tunggu sebentar lagi. Apapun yang kita lakukan, tanpa dia kita tidak ada apa-apanya.” Ujar Hwa Jung berusaha menenangkan.
“Kalian berdua terlalu baik. Yang Hyung Joon lakukan adalah mencari pinjaman. Dia mendapat pinjaman. Itu saja. Dia mendapat pinjaman dari sana dan mengemablikan pinjaman lain disana. Dia mengembalikan pinjaman dengan pinjaman. Pinjaman, pinjaman, dan pinjaman!” Heung Sam berapi-api, “Hyung Joon pasti…memiliki waktu yang sangat sulit. Begitu banyak hal yang dilakukannya.”
Heung Sam akhirnya sadar. Mereka pun terdiam kembali.
***
Ketua Miss Korea memberikan pengumuman pada pada kandidat Miss Korea tentang sistem penilaian. Sistem penilaian Miss Korea terdiri dari 40 poin untuk sesi latihan, 60 poin untuk babak penyisihan dan hasil hari kompetisi. Penjumlahan keduanya yang akan menentukan siapa pemenang Miss Korea. Minum, merokok, dan pria tidak diperbolehkan.
Sun Yeong bercermin, melihat dirinya dengan anting barunya. Ji Young melihatnya.
Ketua melanjutkan: “Dan Bada Cosmetics, yang merupakan sponsor utama dari kontes tahun ini, menyediakan semua kosmetik yang akan kalian gunakan selama pelatihan. Semuanya ada di kotak make-up pribadi kalian. Pemimpin kamar memeriksa daftar teman sekamar dan mendistribusikannya.”
Ji Young mengangkat tangannya, dia punya pertanyaan, “Apa kamu hanya harus menggunakan produk Bada Cosmetics selama pelatihan? Setiap orang harusnya punya produk kosmetik favorut mereka sendiri yang sesuai dengan jenis kulit mereka. Kami bisa menggunakannya, kan? Bagaimana jika kami mendapat masalah kulit?”
Tampak ada beberapa kandidat yang setuju dengan Ji Young. Kang Shik yang juga ada disana, memperhatikan Ji Young dari belakang. Ketua bilang Bada bukanlah kometik murah dan bukan perusahaan tanpa nama. Bagaimana bisa mereka mendapat masalah kulit.
Ketua kembali melanjutkan: “Dan kontrak yang diberikan pada kalian sebelumnya. Kalian sudah membacanya, kan? Silahkan tanda tangan dan serahkan kontraknya sekarang. Ini kontrak yang akan menjadikan kalian juru bicara Bada Cosmetics saat kalian menjadi Miss Korea. Ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk kalian, jadi jangan cemas tentang hal itu.”
“Maaf!” Ji Young kembali menginterupsi. “Kami tidak diwajibkan untuk menandatangni apapun, kan?”
Ketua bilang, bahkan artis ingin jadi jubir Bada, apa alasan Ji Young tidak akan melakukannya. Ji Young bilang dia tidak mau, dia tidak akan melakukannya. Penandatanganan kontrak tidak ada dalam aturan kontes. Kang Shik tampak terkejut, karena kontrak itu dibuat sebenarnya untuk menjebak Ji Young agar ViVi jatuh.
***
Kang Shik menghubungi Hyung Joon untuk menemuinya bersama Ji Young. Mereka bertiga pun bertemu. Kang Shik memberitahu Hyung Joon bahwa hanya Ji Young yang tidak mau tanda tangan kontrak perjanjian menjadi jubir Bada.
Ji Young: “Aku memasuki kontes ini di sponsori oleh ViVi Cosmetics. Bagaimana bisa aku menjadi juru bicara Bada? Apa itu masuk akal?”
Kang Shik: “Oh Ji Young. Apa kau tidak peduli jika kau tidak menjadi Miss Korea? Hyung Joon, kau tidak mau menyelamatkan perusahaanmu? Biar aku persingkat jadi kit tidak perlu buang-buang waktu. Oh Ji Young tidak aka memenangkan Miss Korea selama sponsornya adalah ViVi Cosmetics. Pada Miss Korea yang jadi harapan terakhirmu, perusahaanmu akan hancur dan tidak akan bertahan. Perusahaanku sudah menghabiskan lebih dari 1 triliyun won untuk kontes tahun ini. Saat Miss Korea diumumkan, dia akan menjadi juru bicara untuk produk baru kami yang akan segera keluar. Apa kau pikir kami akan membiarkan kandidat yang sponsornya adalah pesaing kami untuk memenangkan gelar? Miss Korea, yang lahir dengan uang kami, menjadi juru bicara perusahaan lain. Apa kau pikir kami hanya akan duduk dan melihatnya jadi juru bicara perusahaan kosmetik lain?”
Hyung Joon: “Bagaimana kalau kami masih ingin mensponsorinya sampai akhir?”
Kang Shik: “Jangan terlalu sombong. Jadi, kau ingin membuat Oh Ji Young memenangkan Miss Korea dan menyelamatkan perusahaanmu? Maka, serahkan sampel BB cream milikmu. Aku pasti akan membayarmu dengan baik.”
Hyung Joon: “Oh, maksudmu jika kami ingin membuat Ji Young jadi pemenang Miss Korea, kami harus menyerahkan BB cream dan meninggalkan pasar?”
Kang Shik: “Itulah cara agar Oh Ji Young hidup (menang) dan begitu juga perusahaanmu.”
Hyung Joon tertawa, “Hyung. Apa…itu cara agar perusahaanku bertahan, hah? Kami hampir tidak bisa mengembalikan hutang kami, karyawan akan kehilangan pekerjaan mereka.”
Kang Shik: “Ini adalah pertimbangan terakhir kami untukmu. Pikirkan lagi.”
Kang Shik berdiri hendak pergi. Hyung Joon memintanya menunggu sebentar.
Hyung Joon: “Aku tidak tahu trik kotor apa yang akan kau mainkan untuk menghentikan kami, tapi aku tidak akan menyerah.”
Ji Young: “Aku juga tidak akan menyerah.”
Kang Shik: “Jadi, kalian tidak akan menyerah? Kalau begitu, seperti yang kalian inginkan.” Kang Shik kemudian pergi.
Ji Young berkata Hyung Joon melakukannya dengan baik. Jika Hyung Joon bilang dia akan menyerah, Ji Young akan memukul Hyung Joon. Hyung Joon kemudian berkata dengan lemas, Ji Young mungkin benar-benar tidak akan menjadi Miss Korea. Apakah Ji Young masih berpikir kalau dia melakukannya dengan baik.
“Perusahaan Oppa mungkin tidak berhasil karena aku. Meski begitu, apa aku melakukannya dengan baik?”
Hyung Joon menoleh, “Ya.”
Ji Young pun menyakinkan bahwa dia baik-baik saja dan akan berjuang bersama Hyung Joon.
Hyung Joon keluar gedung. Jung yang menuggunya di luar dengan tak sabar bertanya apa yang terjadi, dan apa yang dikatakan Kang Shik. Jung bilang, dia sudah bertemu sebelumnya dengan Kang Shik dan dia bukan orang yang mudah. Jung kembali bertanya apa yang dikataka Kang Shik, tapi Hyung Joon hanya diam dan berjalan pergi.
Ji Young termenung sendirian di hotel.
***
Hyung Joon dan Jung masuk ke kantor ViVi, tidak tahu jika di dalam ada yang lain. Hwa Jung dan Kang Woo berdiri dan menyapa Hyung Joon. Heung Sam masih duduk membelakangi. Dia masih ngambek.
Jung pada Heung Sam, “Apa kau malu? Aigoo, kalian ini laki-laki, kalian…”
Heung Sam kemudian berkata dia sedang berpikir untuk memilih presdir baru, yang cantik dan baru..dan wanita. Heung Sam bilang presdir sebelumnya melakukan apapun yang dia inginkan, itu sangat melelahkan. Hwa Jung memukul Heung Sam menyuruhnya berhenti.
Hyung Joon tertawa. Heung Sam lalu bertanya mengapa Hyung Joon datang. Hyung Joon menghampiri Heung Sam dan merangkulnya, tepatnya pura-pura mencekik, “Aku datang untuk mengambil barang-barangku. Aku datang untuk mengambil barang-barangku. Aku datang untuk mengambil barang-barangku.”
Heung Sam: “Hei, hei bung, aku Hyung mu. Aku Hyung mu.”
Hyung Joon menarik kerah jas Heung Sam, “Kau menyuruhku bicara santai padamu.
Kang Woo dan Hwa Jung tersenyum melihat mereka berdua baikan dengan cara mereka seperti itu.
Heung Sam: “Hei, dan.. kami tidak pernah memecatmu jadi jika tidak ada orang lain yang menginginkanmu, kau bisa kembali bekerja mulai besok. Apa kau tahu bagaimana sulitnya mendapatkan pekerjaan sekarang ini?”
Mereka semua tersenyum, bahkan Jung ikut tersenyum. Heung Sam kemudian meminta Hyung Joon untuk tidak tersenyum, “Aku mungkin mulai menyukaimu.”
***
Di dalam kamar, Soo Yeon, Sun Yeong dan Jae Hee berolah raga ringan. Ji Young masuk ke dalam kamar dengan membawa perlengkapan make-up yang diberikan panitia kepada mereka.
“Lihat. Lihat. Apa karena ini kalian menjadikanku pemimpin kamar? Karena kalian ingin berolahraga setidaknya 10 menit untuk membuat tubuh kalian lebih bagus? Aish.”
Ji Young kesal, lalu meletakan tas make-up itu dan diapun berolahraga.
***
Dalam salju, Hyung Joon berjalan menuju kantor Yoon. Hyung Joon menemui Yoon. Lama mereka terdiam.
“Yoon. Investasi penuh yang kau usulkan, ayo kita lakukan. Tapi, Miss Korea, kami tidak bisa menghentikannya. Ji Young benar-benar ingin melakukannya. Agar dia bisa menjadi Miss Korea, kau juga bantu kami.”
“Kau tidak tahu caranya bernegosiasi. Kau sedang meminta dan aku harus menyerah padamu?” Yoon tertawa.
“Sebaliknya, aku…jika Ji Young menjadi Miss Korea, aku akan putus dengannya. Setelah memastikan Ji Young menjadi Miss Korea, aku akan pergi. Aku tidak akan bertemu dengannya lagi. Aku berjanji.” (Huwaaaa….. sedih….. Hyung Joon nya juga ngomongnya agak berat.)
Hyung Joon lalu keluar, dia mendesah, dan memandang ke langit, “Kenapa turun salju saat akan pemotretan baju renang?”
Jung ikut memandang ke langit, “Itu kan di dalam, lalu kenapa?”
Hyung Joon: “Tetap saja aneh.”
Jung: “Apa?”
Hyung Joon: “Karena pakaian renang, dan salju….dan hidup… semua itu…”
Jung tahu Hyung Joon galau, dia menoleh pada Hyung Joon. Hyung Joon berteriak, “AAaahhh….!” Lalu tertawa. “Jung Seon Saeng, Waikiki….” Hyung Joon terus tertawa dan berjalan pergi.
Di dalam mobil, Hyung Joon meminta Jung untuk tidak mengacau seperti terakhir kali di acara pemotretan besok. Hyung Joon mengajak Jung mencari cara untuk menolong Ji Young. Jung bertanya apakah ada cara lain untuk melakukannya. Hyung Joon mengajak Jung ke rumah.
“Rumahmu atau rumahku?” tanya Jung.
“Rumah Ji Young. Kau tahu aku tidak punya rumah.”
***
Yoon ke hotel tempat Ji Young pelatihan. Dia menelpon Ji Young mengajaknya bertemu. Ji Young pun menemui Yoon.
Yoon bertanya apakah semuanya berjalan dengan baik. Ji Young membenarkan. Yoon lalu memberitahu kalau dia setuju untuk berinvestasi penuh pada ViVi Cosmetics.
“Benarkah?” wajah Ji Young berbinar, “Hyung Joon Oppa jadi presdir lagi?”
Yoon membenarkan. Ji Young tersenyum dan berterima kasih pada Ji Young. Karena itu, Yoon meminta Ji Young mengikuti Miss Korea dengan pikiran nyaman. Dan karena mereka melakukannya, Yoon mengajak Ji Young untuk mendapatkan posisi pertama. Ji Young mengangguk dan tersenyum.
Yoon tersenyum, “Sangat cantik saat kau tersenyum.”
Ji Young kemudian bertanya mengapa Yoon berubah pikiran. Yoon diam saja, malah senyumnya sedikit pudar. Ji Young bertanya apakah dia tidak boleh bertanya, kalau begitu dia tidak akan bertanya. Ji Young kembali berterima kasih.
“Apa kau melihatku sebagai pria?”
“Tentu saja. Oppa yang mempunyai cinta sebelah pihak padaku.”
Yoon berdehem dan memalingkan wajah.
Ji Young tersenyum, “Malu?”
“Jangan mengejekku. Demi kebaikan.”
Ji Young masih saja tersenyum, “Jangan menyukaiku. Aku punya seseorang yang aku sukai, Oppa. Maafkan aku. Oppa terlambat satu langkah.”
Mereka pun saling menatap.
***
Bersambung ke bagian 2 ~
Komentar:
Akh…Hyung Joon akhirnya tidak bisa mengabaikan perusahaannya, karena ternyata Yoon mengajukan tawaran itu untuk menjauhkan Ji Young dengan Hyung Joon. Jadi, walaupun Hyung Joon sudah tidak jadi presdir, Yoon tetap tidak mau berinvestasi.
Tapi, kasihan Ji Young… sekali lagi, dia akan ditinggalkan Hyung Joon. Kalau saja dia tahu, bagaimana yang akan terjadi. Tapi, kalau Hyung Joon tidak melakukan hal itu, siapa yang akan menolong perusahaan? Karena seperti kata Heung Sam dialah yang selama ini pontang panting, mencari dana untuk perusahaan, hanya dia yang bisa.
Yoon, jahaaaattt…
Hyung Joon ini pintar menyembunyikan perasaannya sendiri dari Ji Young ataupun dari teman-temannya. Tapi sepertinya kedepannya, Hyung Joon akan bersahabat dengan Jung. Melihat tatapan Jung pada Hyung Joon sekarang, dia sangat mengerti dan pahama apa yang dipikirkan Hyung Joon.
waaaaaw tampilan baru nih mba Mumu hehe
ReplyDeleteYoon nyebelin, keinget omongan Jung "Pria yg merayu wanita dengan uang, apa bisa disebut pria?..." haha ngena banget harusnya
semangat mba Mumu :D
gomawo mbk.. ditunggu next episode
ReplyDeleteditunggu aja, paling yoon ntar sadar diri
ReplyDeletehyung joon menyerah ama yoon mgkn juga karena pertimbangan kang sik yang licik mengancam ji young kan
santai2x
tampilan baru, mbak mumu emang melayani permintaan pembaca dengan sangat royal
makasih mbak....