Sinopsis MISS KOREA Episode 8 – 1
Hanya karena kau melihat dan mendengarknya, bisakah kau membuatnya dengan sama? Akankah mudah untuk menirunya?”
Hyung Joon: “Aku pasti akan menunjukan padamu.”
“Jangan mengambil seorang anak yang bisa menjadi Miss Korea dari tanganku, dan hanya menjadikannya seperti anjing hutan. Aku harap kau tidak akan melakukannya.” Madam Ma kemudian tertawa.
Ji Young tersenyum pada Hyung Joon.
Hyung Joon berkata dalam hati, “Untuk wanita yang aku cintai. Aku pasti akan membuatnya menang sehingga semua orang di dunia akan mencintainya.”
***
Miss Korea Episode 8
Panita memasang spanduk di depan gedung, dan menempelkan nama-nama peserta di ruang ganti. Juga meletakan pakaian renang untuk mereka kenakan.
***
Di kamar Ji Young, tergeletak tanda peserta Miss Seoul milik Ji Young.
Ji Young mengetuk pintuk kamar Hyung Joon dan memanggilnya. Beberapa kali sampai Hyung Joon bangun. Hyung Joon bertanya ada apa, Ji Young meminta ijin masuk ke kamarnya. Hyung Joon yang masih setengah sadar berdiri dan membukakan pintu. Lalu terkejut melihat Ji Young yang berpakaian minim.
Ji Young segera masuk dan berkata bahwa dia tidak bisa tidur. hyung Joon segera menutup pintu sebelum ada yang melihat.
Ji Young: “Sebelum pergi ke kontes, biarkan aku latihan satu kali saja di depanmu.”
Hyung Joon: “Boleh saja, tapi apakah kau harus melakukannya dengan pakaian itu dan melakukannya padaku?”
Ji Young: “Kita hanya punya beberapa jam lagi.”
Hyung Joon: “Tetap saja, jika kau masuk ke dalam kamarku dengan berpakaian seperti ini, apa yang kau harap aku lakukan?”
Ji Young: “Pasti akan semrawut di tempat kontes. Tidak akan ada tempat dimana aku bisa berlatih dengan baik.”
Hyung Joon masih akan mengatakan sesuatu, tapi Ji Young bilang sejalan dengan waktu yang terus berdetik dia tidak bisa tidur dan terbangun sepanjang malam. Dia latihan sepanjang malam dengan pakaian itu. Dia gugup, dan dia tidak berpikir dia akan bisa melangkah walaupun satu langkah. Ji Young merajuk. Akhirnya Hyung Joon mengijinkan, mereka memang seharusnya berlatih.
Ji Young kemudian latihan berjalan dan berdiri. Hyung Joon memberikan pengarahan. Ji Young melakukannya dengan baik. Hyun Joon berkata Ji Young tidak perlu gugup, dia hanya perlu melakukannya seperti yang sudah dilatih.
Lalu Ji Suk mengetuk pintu kamar Hyung Joon dan bertanya apakah Hyung Joon orang terakhir yang menggunakan kamar mandi. Toiletnya penuh dan air meleber kemana-mana. Hyung Joon dan Ji Young panik. Ji Young akan sembunyi di dalam lemari, tapi tidak jadi, dia masuk ke dalam selimut Hyung Joon. Hyung Joon juga, lalu pura-pura tidur sambil memeluk Ji Young yang seperti guling.
Ji Sung membuka pintu kamar Hyung Joon, dan kembali bertanya apakah Hyung Joon membuang tissue ke dalam toilet. Hyung Joon pura-pura bangun tidur, dan berkata bukan dia. Ji Suk kembali bertanya memastikan kalau itu bukan Hyung Joon. Hyung Joon juga kembali berkata bukan dia. Ji Suk lalu pergi dan menutup kembali pintunya.
Ji Young mengeluarkan kepalanya. Lalu terdengar suara pintu dibuka, mereka pun sembunyi kembali. Tapi ternyata bukan ke kamarnya Hyung Joon. Ji Young tertawa kecil. Hyung Joon menatap Ji Young yang begitu dekat dihadapannya dengan sayang.
“Jangan gugup. Kau bisa melakukannya dengan baik.”
“Hemm…” Ji Young tersenyum.
“Kau tidak akan pernah jatuh lagi, mengerti?”
Ji Young mengangguk dan tersenyum. Hyung Joon juga tersenyum pada Ji Young. Lalu berkata dalam hati:
“Aku kira kau benar-beanr tidak melihatku sebagai seorang pria.”
***
Jae Hee masuk ke ruangan ayahnya, Suk Chul. Suk Chul bertanya kapan Jae Hee diwisuda. Jae Hee bilang Februari.
“Bagimana dengan Inggris? Aku sudah menyiapkan semuanya.” Suk Chul memperlihatkan sebuah formulir. “Pertama, sekolah sarjana dulu, tapi kau mungkin bisa menyelesaikan sekolah doktor juga disana. Aku dengar pemandangan dari apartemen disana sangat bagus. Itu seharusnya cukup luas untukmu dan ibumu tinggal bersama.”
Jae Hee berkata tanpa menatap ayahnya, “Alasanmu meminta bertemu denganku setelah dua tahun, adalah untuk menyuruhku dan ibuku menghilang dari negara ini selamanya?”
Suk Chul tidak menjawab pertanyaan Jae Hee, “Itu tidak akan terlalu buruk menghabiskan natal di Inggris. Kau akan berangkat minggu depan.”
Terbata dan menahan tangis Jae Hee berkata, “Aku masih harus mengerjakan disertasi. Minggu depan tidak akan sampai.”
“Aku tidak punya banyak hari tersisa hingga pemilihan. Aku harus menang kali ini agar bisa merencanakan untuk yang berikutnya. Bukankah usahamu dan ibumu yang bertahun-tahun hidup bersembunyi hingga sekarang tidak akan sia-sia?”
“Jika kau memaksaku keluar, itu akan menjadi suatu keributan.” Jae Hee mengancam ayahnya.
Suk Chul hendak marah, tapi ada sekertarisnya yang mengetuk pintu dan menyerahkan jadwalnya hari ini. Di jam 2 siang, ada jadwal untuk Miss Korea.
Jae Hee berkata lagi, “Kenyataan bahwa ibu dan aku adalah istri dan anakmu yang tersembunyi, kau tahu sendiri bahwa kami hidup seolah-olah mati, sehingga kebenaran ini tidak akan terungkap. Tidak ada yang terjadi saat kau melakukan pemilihan. Aku akan pergi secepatnya setelah menyelesaikan disertasiku. Sebelum natal.”
Suk Chul: “Aku tahu kau adalah anak yang pintar, jadi aku mempercayaimu. Peganglah janjimu.”
Jae Hee: “Ya. Aku harap kau akan menang dalam pemilihan. Aku pikir natal kali ini akan menjadi sesuatu yang spesial bagi kalian berdua dan aku.”
(Jadi, Jae Hee ini anak yang disembunyikan oleh Suk Chul dari istri yang dia sembunyikan juga.. pantas saja Jae Hee seperti agak ketakutan jika melihat ayahnya.)
***
Madam Ma membriefing anak-anaknya. Madam Ma memberikan 3 asisten untuk setiap kontestan, untuk urusan rambut, make up, dan instruktur tubuh. Mereka akan menjadi kaki dan tangan para kontestan.
“Jangan berpikir bahwa kalian sedang dinilai, tapi pikirkan bahwa kalian sedang diperlakukan sebagai ratu. Jangan gugup dan tenanglah. Itulah cara kalian agar merasa ringan saat berjalan, dan kulit kaian terlihat bersinar. Kita berada di level yang berbeda dari salon lain yang hanya bisa meniru apa yang sudah mereka pelajari. Tujuan kita adalah?”
“Miss Seoul, Jin, Seon, Mi!” kata anak-anak serempak. (Jin, Seon, Mi = juara 1, 2, 3)
Madam Ma menggerakan jari tanda bukang itu, “Tujuan kita adalah?”
Jae Hee memimpin anak-anak: “Miss Korea 1997, Jin, Seon, Mi!”
Madam Ma kemudian berkata tujuan mereka adalah mengalahkan semuanya. Madam Ma pun bertanya apakah mereka sudah siap. Anak-anak pun menjawab sudah.
***
Ji Young bercermin dan menyemangati dirinya sendiri sebelum berangkat. Ji Young lalu mengambil tas dari meja dan keluar, meninggalkan kartu peserta Miss Seoulnya.
Tim ViVi berangkat bersama dalam sebuah mobil yang dikendarai oleh Jung. Jung mengingat saat dia mencium Hwa Jung. Begitupun Hwa Jung. Suasana di dalam mobil sangat suram. Semuanya terdiam.
“Hei, kenapa suasananya seperti ini? Kenapa? Hei, jangan khawatir. Ini akan berjalan dengan baik. Jangan khawatir.” Ujar Heung Sam, lalu meminta Kang Woo untuk menyanyi. Tapi Heung Sam malah menghentikan Kang Woo yang menyanyi dengan sumbang.
Heung Sam kemudian berkata pada Ji Young agar jangan gugup.
***
Di tempat kontes. Panitia memberikan pengumuman pada para kontestan. Pertama mereka akan mengukur kontestan dan melihat kualitas khas yang pokok. Sesuai nomor yang diberikan, panitia meminta kontestan mengikuti instruksi mereka.
Pengukuran pun di mulai. Kontestan diminta melepas sepatu dan naik ke timbangan, lalu diukur berat badan dan tinggi badannya.
Kemudian pengukuran payudara. Kontestan no 1 anak didiknya Madam Ma (yang di episode 1), dia teringat saat Madam Ma menyuruhnya melakukan push-up agar payudaranya membesar 2 inchi. Dan hasil ukurannya adalah 33.
Kontestan no 2 adalah anak didiknya Madam Yang, Sun Yeong. Dia teringat perkataan Madam Yang untuk membusungkan dada seperti meniup balon. Dan hasil ukurannya adalah 35.
Kontestan no 3 adalah Jae Hee. Dia teringat komentar Madam Ma tentang kulitnya yang tidak begitu baik, dan memintanya meluruskan punggung. Hasil ukurannya 36.
Kontestan no 4 adalah Seon Joo. Dia tersenyum mengingat Madam Yang berkata dia tidak khawatir padanya. Ukurannya adalah 37.
Kontestan no 5, Ji Young. Sebelumnya Hwa Jung pernah melakukan pengukuran padanya dengan hasil 32, tapi hasil ukuran panita 30. Ji Young terkejut. Dia berusaha protes dan minta diukur ulang, tapi dia malah diancam oleh Ketua Miss Korea, apakah dia ingin keluar dari kontes.
Kemudian pengukuran rasio tubuh. Sebelumnya Ji Young diukur Hyung Joon, panjang wajah 21.1 cm dengan tinggi 171.7 cm, jadi rasionya 8.1:1 (rasio idel kepala dan tinggi 8:1). Tapi saat diukur panitia, panjang wajah Ji Young 23,2 m dan tingginya 170.5 cm, jadi rasionya 7.3:1. Ji Young ingin protes lagi, tapi tak dihiraukan.
Tim ViVi menunggu dengan cemas diluar. Ji Young kemudian keluar dengan wajah lesu dan menunjukan hasil pengukurannya.
Hyung Joon menyadari perbedaan hasil penguluran itu dengan hasil pengukuran mereka. Ji Young bilang dia tidak tahu.
“Rasiomu 8. Tapi ini 7.3! Apa yang terjadi?” tanya Hyung Joon.
Ji Young menjawab dengan lemas, “Karena yang mereka ukur wajahku lebih 2 cm.”
“Apa yang mereka katakan adalah rahangmu bertambah dalam satu malam? Apa-apaan ini?” Heung Sam juga merasa itu tidak masuk akal.
“Dadamu 32, tapi kenapa ini 30? Apa mereka mengukurmu tanpa bantalan?” Hwa Jung agak sewot juga.
Ji Young menjelaskan dia diukur dengan bantalan, dan meminta diukur ulang. Tim ViVi merasakan keanehan itu. Kemudian Ketua Miss Korea dan Kang Shik lewat sana. Kang Shik mendengar keributan tim ViVi. Dia tertawa sini. Jung melihatnya, dan sepertinya dia sadar ini perbuatan siapa. (ingat kan permintaan Kang Shik pada Ketua Miss Korea)
Jung lalu mengajak Hyung Joon berbicara berdua dengannya secara paksa. Jung meminta Hyung Joon untuk sadar. Hyung Joon tak mengerti.
“Ini adalah wilayah perang. Ini bukan tempat untuk mereka hanya memilih wanita yang paling cantik. Ini bukan kontes biasa dimana mereka memilih wanita paling cantik.”
“Aku tahu. aku juga tahu.” Hyung Joon menepis tangan Jung yang mencengkram jasnya.
Jung: “Mari kita gunakan segala cara yang mungkin. Kita juga.”
Hyung Joon: “Kita juga?”
“Kita akhirnya hanya akan mati jika hanya duduk dan membaca buku. Jika dia gagal disini, apakah itu akhirnya? Aku pikir kau…denganmu…” Jung agak ragu untuk menyelesaikan kalimatnya.
Hyung Joon: “Apa? Jika kita gagal, bisakah kau tidak memberikan sampel kami ke perusahaan lain?”
“Aku ingin hidup lebih lama…bahagia..denganmu.” Jung lalu pergi meninggalkan Hyung Joon.
***
Ayah merapikan kamar Ji Young dan menemukan tanda peserta Miss Korea milik Ji Young. Ayah tentu saja terkejut, “Gadis ini! Mengabaikan aku.”
Ji Suk dan paman tergesa masuk ke dalam toko. “Apa itu? Ji Young tidak belajar untuk mendapatkan pekerjaan?” tanya Ji Suk.
“Apa yang terjadi?” tanya paman.
Kakek menjelaskan, “Dia bilang pada kita tidak akan melakukannya dan dia sudah menipu kita semua.” Lalu kakek bertanya pada ayah mengapa anaknya berlaku seperti itu.
Ayah bilang mereka berdua tidak bisa membawanya keluar dari sana karena mereka lemah. Mereka berempat harus pergi dan melupakan alasan dia melakukannya. Ayah mengajak semuanya mengikat Ji Young dan menyeretnya pulang ke rumah. Paman dan Ji Suk mengajak mereka segera berangkat. Mereka pun berangkat menuju kontes Miss korea.
***
Hyung Joon diam berpikir dan merasa kesal. Lalu meminta teman-temannya mendekat. “Mereka menipu kita dalam pengukuran. Karena kita tidak mengetahui apa-apa tentang in, kita akan melihat apa yang pertama dan kedua lakukan, dan..kita meniru semua yang mereka lakukan, mau itu bagus ataupun jelek. Oke?”
Kang Woo: “Apa yang Queen dan Cherry lakukan?”
Hyung Joon: “Ya.”
Hwa Jung: “Bahkan yang buruk sekalipun?”
Hyung Joon: “Ya.”
Heung Sam menunjuk Hwa Jung, “Oke, kalau begitu kau pergi dan lihatlah apa yang mereka lakukan. Seperti kau adalah sebuah video kamera. Ruang tunggu adalah seperti ruangan yang akan menunjukan ‘suatu pengetahuan’.”
Hwa Jung berdiri. Hyung Joon menyuruhnya memulai. Dan yang lain pun segera berpencar.
***
Ketua Miss Korea bertemu Lee Yoon di lobi gedung dan mengucapkan selamat datang pada Lee Yoon. Ketua Miss Korea mengundang Lee Yoon ke kantornya sebentar. Lee Yoon bertanya apakah ada yang ingin Ketua bicarakan dengannya.
“Karena ini adalah pertama kalinya kami mendapat sponsor dari perusahaan luar negri, dapatkah kami meminta anda untuk menjadi salah satu juri saat babak final?” tanya Ketua.
Yoon terlihat berpikir, kemudian tersenyum, “Aku akan mem ikirkannya.” Kemudian Yoon permisi pergi.
(oohh.. perusahaan Lee Yoon juga jadi sponsor..)
***
Di ruang tunggu. Ji Young menampar-nampar pipinya seperti yang di ajarkan Heung Sam. Kontestan lain ada yang meniup balon, dan ada juga yang mengeleng-gelengkan bola di pipinya. Jae Hee memijat kepalanya. Hwa Jung berjalan mondar mandir melihat apa yang dikerjakan para kontestan lain.
Panitia datang dan memberi pengumuman, “Pada kompetisi khas dasar, kau tidak boleh memakai make up. Kau, dengan pasti, tidak boleh memakai apapun. Bulu mata palsu juga dilarang. Baiklah. Kita pindah ke tempat kompetisi sekarang.”
Semuanya bergegas bangkit untuk pergi dari sana. Salah seorang asisten menjatuhkan botol berisi minuman berwarna putih ke lantai.
Hwa Jung menghentikan langkahnya, dan mengambil sesuatu dari tas kosmetik. Lalu menarik Ji Young keluar.
***
Madam Ma masuk ke ruang tunggu dan menemukan botol minuman itu. Madam Ma mengambil, membaui, dan mencoba meminumnya. Madam Ma sepertinya tahu itu minuman apa. Dia tampak berpikir.
Madam Ma lalu memberikan minuman itu pada anak-anaknya segelas. Anak-anaknya mengeluh rasanya yang keras, dan bertanya apa yang ada di dalamnya. Madam Ma melihat reaksi anak-anaknya dan menyimpulkan bukan salah satu dari mereka yang memilikinya.
***
Sun Yeong menarik Seon Joo ke tempat sepi. Dia menunjukan matanya yang memakai bulu mata dan tidak terlalu kelihatan Sun Yeong akan memakaikannya juga pada Seon Joo.
“Ini kompetisi wajah tanpa make up.” Elak Seon Joo.
“Ah, ayolah. Kau begitu malu-malu. Jika kau ketahuna, katakan saja, ‘Maafkan aku. Aku tidak akan melakukannya lagi’ dan tersenyum ‘waikiki’. Mereka tidak bisa meludahi wajah yang tersenyum, kau tahu.” ujar Sun Yeong.
Seon Joo akhirnya bersedia. Dia bilang akan luar biasa jika mereka bisa menang hari ini. Sun Yeong pun memasangkan bulu mata palsu pada Seon Joo.
***
Ketua Miss Korea di wawancara oleh beberapa wartawan. Wartawan memuji Ketua yang bekerja keras untuk acara itu. Ketua juga berterima kasih pada para wartawan karena acaranya jadi berjalan dengan baik.
Lalu tiga sekawan menghampiri Ketua. Hyung Joon berkata, “Kami tim dari kontestan no 5 Oh Ji Young. Aku pikir kami mendapat perlakuan yang tidak adil saat pengukuran tadi. Aku pikir kita tidak bisa berdiri lagi dan tidak melakukan apapun.”
Ketua Miss Korea hendak menghentikan Hyung Joon berkata lebih banyak lagi. Tapi salah satu wartawan yang ada disana bertanya apa yang mau Hyung Joon katakan.
“Kami ingin pengukuran ulang, dan biarkan kami bergabung di panggung kompetisi. Kami akan mengkonfirmasi sendiri bahwa penjurian dilakukan dengan adil.” Ujar Hyung Joon.
“Bagaimana kita tahu apa yang akan sponsor lakukan jika mereka masuk ke dalam? Tidak akan ada pengukuran ulang juga.” Tolak Ketua.
Hyung Joon memberikan saran, kalau begitu Ketua bisa membiarkan semua wartawan disini masuk ke dalam. Karena wartawan tidak akan memiliki motif tersembunyi. Mereka hanya menulis berita tanpa ada yang bias. Ketua bilang itu akan melanggar peraturan. Tapi para wartawan berkata mereka bahkan tidak akan membuat suara dan hanya melihat dengan tenang.
Dari jauh Jung, Madam Ma dan Madam Yang, memperhatikan dan mendengarkan apa yang mereka perbincangkan.
Hyung Joon kembali berkata, jika semua adil dan jujur, tidak ada alasan untuk tidak membiarkan wartawan masuk. Dua sekawan dan wartawan membenarkan. Maka Ketua pun tak bisa menolak lagi.
***
Para wartawan pun meliput penjurian di dalam ruangan tahapan kompetisi wajah tanpa make up.
Terdengar kata-kata Hyung Joon, “Dengan kamera di depan dan di belakang mereka, nilai dengan nama mereka akan terlihat di depan umum. Setidaknya, kita harus yakin bahwa juri tidak memberikan ketidakadilan pada Ji Young.”
Penilaian di mulai. Kontestan no 1 (masih belum tahu namanya siapa, si gadis episode 1). Terdengar suara Madam Ma: “Kau tahu semua bisnis Hanbok anak keluarga kaya direkomendasikan agar ke tokomu kan?”
Juri itu akan menilai dengan nilai terbesar. Tapi Juri itu melihat banyak wartawan. Dia lalu mengambil kapas dan mengelapkannya pada pipi si kontestan. “Tidakkah kau tahu bahwa tidak seharusnya kau memakai foundation?”
Kontestan no 4, Seon Joo. Dia mengangkat jari-jarinya. Terdengar suara Madam Yang: “Predir, semua anakku sudah memakai cat kuku merah. Kau tahu kan?”
Tapi si Juri yang melihat Sun Yeon menggunakan bulu mata, mencabut bulu mata yang dipakainya. “Bukankah kau tahu tidak seharusnya memakai apapun?”
Kontestan no 3, Kim Jae Hee. Terdengar suara Madam Ma: “Dia dari keluarga kaya. Berpendidikan tinggi juga. Kau tahu yang terlihat bagus saat kau melihatnya kan?”
Juri tidak melihat kesalahan dan langsung menilai. Jae Hee memang berkompetisi dengan sportif.
Kontestan no 2, Sun Yeong. Dia mengangkat jari-jarinya. Terdengar suara Madam Yang: “Predir, semua anakku sudah memakai cat kuku merah.”
Juri itu lihat kanan kiri, tapi lalu langsung menilai tanpa menyadara Sun Yeong memakai bulu mata palsu.
Kontestan no 5, Ji Young. Si juri bersin yang menyebabkan kertas nilainya terjatuh ke depan. Ji Young mengambilkannya dan berkata bahwa dia tidak melihat nilainya. Ji Young tersenyum.
“Gigimu terlihat sangat rapi dan terlihat bagus.” Juri memuji Ji Young. Lalu Ji Young berterima kasih.
***
Ji Young keluar ruangan sambil merapikan bajunya dan latihan berjalan. Madam Ma datang dari arah belakang.
“Apa kau tidak menyesal?” tanya Madam Ma.
“Ya, aku tidak menyesal. Aku merasa bersalah padamu.”
“Kau tidak perlu merasa bersalah. Lakukan yang terbaik jadi kau tidak perlu menyesal. Aku akan melakukan hal yang sama.”
Madam Ma lalu mengeluarkan botol minuman itu dan bertanya apakah botol itu milik Ji Young. Ji Young bilang bukan. Madam Ma memasukan kembali botol itu ke dalam tasnya.
“Selama menghadapat ke belakang, tempatkan rambutmu di depanmu. Dengan begitu bagian punggungmu akan terlihat.” Madam Ma memberikan nasehat, lalu berjalan pergi meninggalkan Ji Young. Ji Young tersenyum haru menatapa Madam Ma yang berjalan menjauh.
***
Para pria Oh sudah sampai di gedung pelaksanaan Miss Korea. Paman menyuruh mereka cepat masuk. Kakek ternyata membawa tongkat pemukul. Setelah masuk, mereka bingung akan mencari Ji Young kemana. Lalu mereka mendengar pengumuman akan ada kompetisi pakaian renang sebentar lagi. Mereka pun semakin panik, dan bingung harus mencari Ji Young dimana.
***
Di ruang tunggu, kontestan berganti pakaian renang. Madam Yang membelit perut Seon Joo dengan lakban. Madam Yang tersenyum mengatakan itu adalah sebuah karya seni. Bentuk tubuh Seon Joo persis seperti jam pasir.
“Bahkan jika itu sulit untuk bernafas, bahkan jika kulitmu terasa seolah-olah mengelupas saat lakban dilepas, tahanlah sebentar, sayangku, oke? Akhirnya hampir selesai. Mengerti?” ujar Madam Yang. Seon Joo mengangguk gembira.
Dan ternyata bukan hanya Seon Joo, tapi semua anak-anaknya menggunakan lakban agar dada terlihat lebih naik. Madam Yang berkata, apa yang dilakukan Madam Ma dengan 5000 dolar, dia bisa melakukannya dengan 50 sen.
Madam Ma merias kontestan no 1, dan berkata, “Ini bodoh untuk mendapatkan kalender murah hanya untuk berdiri. Kau mungkin seharusnya melarikan diri, tapi kau yang pertama berjalan di dalam subway. Kau bahkan sudah melakukan di dalam subway, bukankah lebih mudah melakukannya disini?”
Gadis itu mengangguk yakin.
Madam Ma lalu meminta Jae Hee untuk berdiri dan bertanya apakah Jae Hee bangga dengan bahunya yang lebar, Jae Hee harus menarik bagian atas pakaian renangnya ke belakang, jadi tidak akan terlalu kelihatan lebar. Madam Ma menyuruh asistennya membetulkan pakaian renang Jae Hee.
Madam Yang lewat situ dan mencela, “Bokong itu akan membuat sempit bikini.” Madam Yang tertawa. Madam Ma menoleh dengan tidak suka. Madam Yang kemudian pura-pura melihat anak didiknya.
***
Tim ViVi menunggu Ji Young yang sedang berganti pakaian renang bersama Hwa Jung. Lalu Lee Yoong datang kesana. Heung Sam bertanya mengapa Yoon kesana. Dia menjawab karena Ji Young tidak pernah mengangkat telponnya, dia pikir dia perlu melihatnya karena sudah disana. Hyung Joon terlihat tidak suka.
Ji Young keluar bersama Hwa Jung. Yoon terpesona melihat Ji Young yang berdandan cantik. Hyung Joon melihat tatapan Yoon itu, lalu dengan cepat menyuruh Ji Youn menutup tubuhnya dengan handuk. Ji Young bertanya mengapa Yoon kesana. Yoon tidak menjawab pertanyaan Ji Young.
Yoon: “Kau terlihat cantik. Lebih dari yang ku bayangkan.”
Heung Sam: “Bagaimana penampilan Ji Young kami? Dia cukup bagus untuk menjadi Miss Korea kan? Apa kau merasa ingin berinvestasi setelah melihatnya seperti ini?”
Yoon tersenyum, “Dia sempurna. Kecuali satu hal. Saat kau tak bisa menggunakan aksesoris apapun di kompetisi pakaian renang itu, aku dengar kau boleh memakai anting.”
Yoon mengeluarkan kotak anting dan menyodorkannya pada Ji Young. Semuanya menatap anting itu. Hwa Jung memang merasa ada yang kurang, semua kontestan memakai aksesoris itu. Jung yang tak jauh dari sana bilang itu bagus.
Ji Young menolak, tidak apa-apa. Yoon bilang anting itu tidak mahal, jadi Ji Young jangan merasa terbebani. Sekarang karena Ji Young sudah seperti itu, akan menyenangkan melihat Ji Young tampil dengan sangat baik. Jadi Ji Young bisa lolos ke tahap selanjutnya.
Ji Young menoleh pada Hyung Joon. Hyung Joon kemudian berterima kasih pada Yoon. Mereka bahkan tidak memikirkan tentang sesuatu seperti itu.
Hyung Joon pada Ji Young, “Apa yang kau lakukan? Terimalah. Itu sangat cantik.”
Ji Young kemudian berterima kasih pada Yoon. Yoon bertanya haruskah dia memakaikannya. Ji Young menolak, dia bisa melakukannya sendiri. Ji Young memakai satu anting, dan bertanya bagaimana kelihatannya pada yang lain. Hyung Joon tersenyum dan berkata bahwa Ji Young kelihatan cantik. Kang Woo dan Heung Sam juga tersenyum.
“Terima kasih, Oppa.” Ji Young kembali berterima kasih pada Yoon yang tersenyum.
“Aku sering mendengar ‘oppa’ belakangan ini. Jangan terjatuh hari ini. Semoga berhasil. Gadis penjual rokok.” Yoon tersenyum tulus.
***
Bersambung ke bagian 2~
Komentar:
Ternyata alasan Ji Young menghindar dan selalu merasa tidak nyaman ketika melihat ayahnya adalah karena dia anak yang di sembunyikan. Dan mungkin dengan dia mengikuti Miss Korea, dia ingin melakukan pemberontakan kecil, karena tidak tahan hidup seolah-olah tidak ada didunia.
Aku suka karakter Madam Ma. Dia tidak mendendam dan menghalangi jalan Ji Young untuk mengikuti kontes. Dia malah dengan sukarela mengajarkan bagaimana Ji Young harus bersikap dalam mengikuti kontes itu.
Curhat:
Seperti yang pernah aku bilang di twitter, aku lagi sedikit merasa bosan nonton drama ini, karena alurnya yang sedikit lambat dan konfilknya yang kurang terasa. Makanya cari selingan dulu di drama Aftermath yang hanya 7 menit/ episode. Harap maklum ya… tenang aja, sinopsis MK nya masih dilanjut koq, kisah masa lalu Hyung Joon dan Ji Young masih bisa membuatku bertahan mengikuti drama ini.. Mudah-mudahan di episode berikutnya konfliknya nambah dan nambah bikin penasaran.. :)
Tetep semangat yah mba mumu.. Fighting.. (^⌣^)ง (•ˆ⌣ˆ•)
ReplyDeletedilanjut ya mbakk pleasee ^^
ReplyDeletembk makasih
ReplyDeleteiya mba, sama,, ga heran kalah jauh dr man from star.
ReplyDeletetp thx bgt mba mumu maunsusah2 ngerekap:-)
aq pun brtahan krn hyun joon hehe
MK memang terkesan lambat,sudah eps 8 tapi Miss Koreanya masih dalam tahap audisi awal, seharusnya konfilk akan lebih bnyk muncul ketika kompetisi besarnya sudah berjalan. Tadinya aku pikir Madam Ma antagonis dalam drama ini, ternyata malah dia sangat sportif dalam memanagemeni calon2 MK nya, geli sekali melihat Madam Yang yang konyol...hahaha...
ReplyDeletedan berharap 3 sekawan dpt selalu menemukan jalan meloloskan JY ke finak MK...
dan berharap mba mumu perlahan tapi pasti dpt menyelesaikan recaps MK ini,,, semangat ya mba....
Bener mbk, agak membosankan, atau mungkin jg disesuaikan dengan tahun cerita dramanya.
ReplyDeleteSemangat ya mbk, episode selanjutnya tetap ditunggu lhooo.