Sinopsis LET’S EAT Episode 12 – 1
Soo Kyung keluar jalan-jalan bersama Barassi. Soo Kyung meluhat Dae Young sedang bersepeda dengan riang, Soo Kyung terpana. Tapi lalu berubah sedih, ketika dia sadar tidak hanya Dae Young yang ada disana, tapi ada Jin Yi yang juga tertawa bersama Dae Young.
Ahjussi Laundry datang dan melihat mereka juga. Ahjussi bilang pemandangan itu terlihat bagus. Soo Kyung menimpali.
“Benar kan? Orang yang cocok satu sama lain…ada yang terpisah.”
Episode 12: Perasaan Cinta…Manis Pahit.
Soo Kyung menjemput Barassi ke apartemen Jin Yi. Jin Yi bilang, berkat Barassi dia merancang banyak kostum anjing. Jin Yi berterima kasih pada Soo Kyung. Soo Kyung bilang dia yang berterima kasih karena Jin Yi menjaga Barassi.
Soo Kyung kemudian mencium bau coklat. Ternyata Jin Yi sedang membuat coklat. Dia mengajak Soo Kyung masuk.
“Besok Hari Valentine. Impianku ingin membuat coklat untuk orang yang kucintai.”
“Orang yang kau cintai?”
Jin Yi mengangguk, “Dae Young Oppa. Aku akan menyatakan perasaanku padanya besok. Entah mengapa, aku merasa lengah selama ini. Pada saat tiba waktunya…ada saingan.”
Soo Kyung terkejut, “Saingan?”
Jin Yi menyebut nama Pengacara Oh. Jin Yi menilai Do Yeon memiliki pekerjaan yang bagus, pandai minum, dan dadanya besar. Dia diam-diam menawan.
Soo Kyung bilang Jin Yi terlalu menganggap serius hal-hal sepele. Tapi Jin Yi juga merasa cerita cinta pertama Dae Young adalah bohong, jadi dia memutuskan untuk menyatakan perasaannya lagi.
“Bagaimana menurutmu mengenai kami, Eonni? Apa kami cocok?”
“Uh…kalian cocok. Tapi…jika kau menyatakan perasaanmu lagi dan ditolak, hanya kau yang terluka. Tidak apa-apa?”
“Memangnya kenapa? Jika dia tidak menerimanya, maka akan ku ungkapan lagi. Aku akan terus melakukannya sampai dia menerimaku. Jika dia menolakku, maka hatiku akan terluka sedikit. Tapi jika aku tidak melakukan apa-apa dan kehilangan Dae Young Oppa, ku rasa hatiku akan lebih terluka.”
Jin Yi tersenyum. Dan Soo Kyung sepertinya meresapi apa yang dikatakan Jin Yi barusan. Jin Yi bertanya mengapa Soo Kyung diam seperti itu. Soo Kyung bilang dia hanya merasa iri, Jin Yi bisa melakukannya karena masih berumur 24 tahun.
“Di usia 34 tahun, ada hal-hal yang tidak bisa kau lakukan.” Ujar Soo Kyung lirih.
Jin Yi bertanya benarkah seperti itu. Jin Yi lalu meminta tolong Soo Kyung untuk menulis dicoklatnya, karena dia sudah gagal berulang kali dan tulisan Soo Kyung bagus.
Soo Kyung pun menuliskannya: Dae Young – heart – Jin Yi
***
Hak Moon di toko coklat, menuliskan nama Soo Kyung di sebuah kartu bergambar hati sambil tersenyum. Dari belakang, muncul Dae Young dan menyapanya. Refleks, Hak Moon menutupi kartunya dan bertanya apa yang membawa Dae Young kesana.
Dae Young ingin membeli coklat untuk klien-kliennya. Klien wanita senang menerima coklat. “Dan Pengacara Kim, kau menyukai Soo Kyung Noona.”
Tanpa sadar, Hak Moon mengangguk membenarkan dan tersenyum. Sedetik kemudian, dia sadar, “Tidak! Bukan begitu!”
“Sepertinya begitu! Terakhir kali, saat Soo Kyung Noona mengundurkan diri…meski banyak yang melamar, kau sengaja mempekerjakan Soo Kyung Noona kembali. Dan juga, saat di prasmanan…setelah mengatakan ada rambut jatuh di daging, kau tidak mengatakan apapun pada Soo Kyung Noona. Kau melakukannya untuk memberi dagingnya pada Soo Kyung Noona, kan? Dan yang terutama, toko ini, dulu, aku bilang ada toko coklat yang lezat, dan mempostingnya di blogku. Pengacara Kim, kau tahu jika Soo Kyung Noona adalah fans blogku, kau sengaja datang kesini.”
“Uh…bagaimana kau bisa tahu?” Hak Moon gelagapan. Dae Young tersenyum penuh arti. Akhirnya Hak Moon membenarkan. Hak Moon memuji Dae Young yang bisa mengetahui perasaannya dari itu semua.
Dae Young menahan senyum, dia sebenarnya tidak sehebat itu. Dae Young mengambil kartu ucapan yang yang tadi di tulis Hak Moon. Sebenarnya dia tahu dari itu. Disana tertulis, ‘Kepada Lee Soo Kyung’ dan juga kartunya berbentuk hati. Hak Moon merasa malu.
Pelayan memberikan coklat yang dipesan Hak Moon. Dia lalu memberitahu bahwa toko mereka menambahkan pita bunga camelia khusus untuk Hari Valentine, warna apa yang diinginkan Hak Moon? Hak Moon bingung. Dae Young memberi saran, yang putih saja. Terlihat seperti permen kapas. Itu adalah gaya yang disukai Soo Kyung.
Hak Moon dan Dae Young kemudian bicara saling berhadapan di satu meja. Hak Moon mengakui bahwa sebenarnya dia sudah lama menyukai Soo Kyung, hingga sekarang sudah lebih dari 10 tahun.
“10 tahun? Wow! Pengacara Kim, kau romantis sekali. Kalau begitu, kau akan menyatakan perasaanmu besok?”
Hak Moon mendesah, “Aku ingin tapi…seperti orang bodoh, ku tidak memahami perasaanku, dan aku terlalu sering mengganggu Soo Kyung selama ini. Kemungkinan besar Sekretaris Lee…tidak akan menganggapku…baik.” Hak Moon tertunduk.
“Ayolah…kau seorang pengacara, dan kau tampan. Wanita mana yang akan menolak pria sepertimu? Dan juga…Soo Kyung Noona, tadi saat dia berbicara mengenai kau menangani kasus Jin Yi, dia bilang dia melihatmu berbeda, dan mengatakan yang baik-baik tentangmu.”
Hak Moon tersenyum, “Sekretaris Lee bilang begitu? Dia melihatku berbeda?”
“Ya. Jadi beranilah. Pasti akan berjalan lancar.”
Hak Moon meraih tangan Dae Young dan menggenggamnya serta menatapnya penuh arti.
“Terima kasih, Goo Dae Young. Aku merasa malu setelah mengatakannya. Dari waktu yang sudah sangat lama…ada perasaan yang diam-diam ku pendam.”
Dae Young balas menggenggam tangan Hak Moon dan menatapnya.
“Kau merasa malu? Aku sangat tersentuh dengan perasaanmu. Kedepannya, tunjukkan dengan percaya diri.”
“Terima kasih, Goo Dae Young-ssi.”
Tak jauh dari sana ada orang yang menertawakan kelakuan Hak Moon dan Dae Young itu, mereka merasa geli dengan pandangan Hak Moon pada dae Young dan sebaliknya.
(pasti ketawa-ketawa deh pas syuting…hahaha..mereka dikira gay.)
***
Keesokan hari. Jin Yi masuk ke kantor Soo Kyung sambil membawa dua tas kertas. Jin Yi menyapa Soo Kyung. Soo Kyung pun ingat Jin Yi ada pertemuan dengan Pengacara Kim hari ini. Soo Kyung memberitahu bahwa Hak Moon sedang ada keperluan keluar dan belum kembali.
Jin Yi bilang tidak apa-apa, dia yang datang lebih awal. Jin Yi lalu menanyakan bagaimana penampilannya hari ini, dan berputar. Jin Yi akan mengenakan pakaian itu saat bertemu Dae Young hari ini. Soo Kyung tersenyum dan memuji Jin Yi, cantik.
Kemudian masuk pengantar kue dan mencari Do Yeon. Do Yeon keluar menyambut kuenya dengan gembira.
Jin Yi melihatnya dengan sinis. Do Yeon pun melihatnya, “Astaga! Ada apa berisik di luar. Apa itu kau, Jin Yi?” tanya Do Yeon sinis.
“Anyeonghaseyo. Hari ini adalah hari aku menyatakan perasaanku pada Dae Young Oppa. Kurasa aku berisik karena aku sedikit bersemangat.” Ujar Jin Yi tak kalah sinis.
Do Yeon tentu saja terkejut mendengar ‘menyatakan perasaan’ dan bergegas meletakkan kotak kuenya di meja.
Jin Yi berkata dia membuat coklat untuk Dae Youn dan membawa sisanya. Satu kotak untuk Pengacara Kim, satu kotak untuk Manajer, satu kotak untuk Soo Kyung Eonni, dan ah…Jin Yi bilang dia lupa membawa untuk Pengacara Oh. Do Yeon jaim tak mempermasalahkannya. Karena dia diet, dia tidak akan memakannya juga.
Do Yeon lalu melihat coklat yang dibuat Jin Yi.
“Karena kau membuatnya sendiri…kelihatannya agak jelek. Benar, saat kau muda, kau tidak punya uang. Kurasa kau hanya bisa berusaha sendiri. Namun sekarang ini orang-orang sangat praktis. Daripada barang murah seperti itu..” Do Yeon membuka kotak kuenya. “..mereka lebih menyukai barang mewah seperti ini. Hanya ada satu di dunia, unik…”
“Punyaku hanya ada satu.” Jin Yi menyela dengan kesal. “Meski aku menerima bantuan dari Soo Kyung Eonni, mulai dari melelehkan dan membungkusnya, aku membuatnya khusus untuk Oppa.”
Do Yeon sangat terkejut mendengar Soo Kyung membantu Jin Yi, karena menurutnya Soo Kyung sudah berjanji akan membantunya.
Jin Yi menggandeng tangan Soo Kyung, dan berkata bahwa Soo Kyung bilang akan membantunya. Jadi agar dia dan Dae Young bertemu, Soo Kyung bergabung acara makan bersama, dan mereka bisa bertemu.
Do Yeon menggandeng tangan Soo Kyung yang satu lagi. Do Yeon bilang agar dirinya dan Dae Young sering bertemu, Soo Kyung menyarankan Do Yeon untuk pindah ke tempat yang lebih dekat. Soo Kyung menasehatinya dengan baik.
Soo Kyung yang berada di tengah terlihat tidak nyaman di rebutkan seperti itu. Tapi Jin Yi dan Do Yeon tak berhenti begitu saja.
Jin Yi: “Soo Kyung Eonni, agar Dae Young Oppa dan aku bisa sendirian, dia sengaja bersikap tidak cocok dengan Dae Young Oppa.”
Do Yeon: “Sekretaris Lee, sengaja agar aku bertemu Dae Young, dia menelponnya agar datang ke kantor.”
Soo Kyung:“Aku tidak pernah melakukan itu.”
Jin Yi dan Do Yeon bersamaan: “Kau dulu melakukannya!”
Mereka berdua bertanya pada Soo Kyung kalau Soo Kyung berada di pihak mereka kan.
Lalu datang Hak Moon dan Kyu Shik. Jin Yi menyapa mereka. Sedangkan Do Yeon kabur ke ruangannya dengan membawa kuenya.
Hak Moon teringat perkataan Dae Young semalam, bahwa Soo Kyung melihatnya berbeda sejak bersedia menangani kasus ayahnya Jin Yi. Hak Moon pun bersikap baik pada Jin Yi. Dia bertanya Jin Yi ingin minum apa. Jin Yi bilang dia ingin coklat panas. Tapi Soo Kyung bilang mereka tidak punya coklat panas. Maka Hak Moon meminta Kyu Shik untuk membelinya.
Jin Yi merasa tidak enak, tapi Hak Moon bilang tidak apa-apa dan mengajak Jin Yi masuk ke ruangannya.
Hak Moon berjalan masuk ke ruangannya, tidak lupa senyumannya untuk Soo Kyung dan badan miringnya.
Tapi Soo Kyung tidak memperhatikan, dia malah menghela napas melihat kotak coklat di atas meja.
***
Di apartemen Dae Young yang penuh dengan kotak-kotak coklat dan kartu ucapan, Dae Young yang sedang tidur terganggu dengan bunyi ponselnya yang terus bergetar. Dae Young pun terpaksa bangun dan menjawab telponnya.
Ternyata yang menelpon adalah Do Yeon. Do Yeon ingin memberikan sesuatu pada Dae Young. Do Yeon bertanya kapan Dae Young punya waktu hari ini.
Dae Young langsung bangun 150%, “Hari ini? Ah! Hari ini! Ah! Hai ini…jadwalku penuh. Aku rasa tidak bisa hari ini.”
Do Yeon kecewa, dia harus memberikannya padamu hari ini. Do Yeon terus mendesak, bisakah Dae Young meluangkan waktunya sebentar, setidaknya 5 menit. Do Yeon merajuk seperti anak kecil. Tapi Dae Young tidak bisa berjanji, jika memang Do Yeon harus memberikan padanya, Dae Young meminta Do Yeon untuk menitipkannya pada Soo Kyung.
Dae Young menutup telponnya dan menutup kembali kepalanya dengan selimut.
***
Kwang Suk mencoba memasukan password pintu apartemen Jin Yi. Dae Young keluar dari apartemennya dan bertanya siapa Kwang Suk. Kwang Suk terkejut dan berlari. Tentu saja Dae Young mengejarnya karena Kwang Suk mencurigakan.
Dae Young berhasil menangkap Kwang Suk dan membantingnya ke lantai. Dae Young kembali bertanya siapa Kwang Suk. Kwang Suk merintih kesakitan karena tangannya ditarik Dae Young. Dia bilang kalau dia adalah Kwang Suk…Kwang Suk.
“Bukan namamu. Kenapa kau membuka pintu rumah orang lain?”
“Maaf. Aku pengantar paket tapi karena Yoon Jin Yi bilang dia tidak di rumah, dia memintaku masuk ke rumahnya dan mengambil paketnya.”
“Dia memberitahumu password pintu rumahnya? Mencurigakan. Aku akan bertanya pada Jin Yi. Tapi jika kau bohong, maka kau akan langsung ke kantor polisi.”
Dae Young lalu menelpon Jin Yi menanyakan Kwang Suk. Dan sepertinya yang dikatakan Kwang Suk memang benar. Dae Young langsung tertawa dan membantu Kwang Suk berdiri.
“Pasti sakit sekali ya? Maafkan aku. Banyak sekali kejadian di lingkungan ini, jadi aku salah paham. Kenapa kau kabur?” tanya Dae Young.
“Kenapa aku kabur? Karena kau menganggapku orang jahat.” Ujar Kwang Suk sambil mengelus-elus tangannya yang tadi ditarik Dae Young.
Dae Young bilang Kwang Suk semakin mencurigakan karena dia kabur. Kwang Suk meminta maaf, dia belum lama mulai bekerja sebagai pengantar paket, jadi banyak sekali yang belum diketahui.
Dae Young bilang dialah yang seharusnya minta maaf. Dae Young lalu bertanya apakah mungkin Kwang Suk pernah mengambil paket seperti itu juga (buka password disaat pemilik tidak dirumah) di apartemen 805, atau Kwang Suk salah menekan password di apartemen 805? (Ingat? Pintu apartemen Soo Kyung pernah tidak bisa dibuka karena ada yang salah masukin password 3x?)
Kwang Suk bilang dia tidak pernah melakukannya. Hari ini pertama kalinya Jin Yi memberitahu password apartemennya, dan dia juga belum tahu caranya. Dae Young kembali minta maaf atas perlakuannya tadi dan pergi meninggalkan Kwang Suk.
Setelah Dae Young pergi, raut wajah polos Kwang Suk berubah serius dan menutup wajahnya menggunakan topi. Mencurigakan.
***
Kyu Shik mengantarkan coklat panas untuk Jin Yi di ruangan Hak Moon. Dia lalu memberikan selamat pada Soo Kyung. Soo Kyung tak mengerti.
“Akhirnya! Histeria bujang tua Pengacara Kim, kau berhasil meloloskan diri! Pampam pampam pam!” Kyu Shik menari-nari tidak jelas.
“Ya? Ah! Apa Pengacara Kim akan kencan buta lagi?” tanya Soo Kyung.
Kyu Shik bilang Soo Kyung lamban, Pengacara Kim jatuh cinta pada Jin Yi. Soo Kyung bilang itu tidak mungkin. Kyu Shik tak terima Soo Kyung tidak percaya padanya. Kyu Shik bilang Hak Moon yang kikir menerima kasus tanpa bayaran dan menyuruhnya membeli coklat panas. Akhir-akhir ini juga Hak Moon selalu tersenyum, dan bersikap murah hati. Itu artinya dia jatuh cinta.
“Apa kau tidak mau berhenti? Apa menyenangkan membicarakan orang lain? Apa kau tahu selisih usia mereka?” Soo Kyung sedikit kesal pada Kyu Shik yang selalu bicara.
“Memangnya kenapa? Bukan wanitanya yang lebih tua, tapi prianya lebih tua.”
“Manajer? Tidakkah kau tahu apa yang kau katakan bertentangan dengan kesetaraan pria dan wanita? Bagaimana mungkin masih ada perbedaan antara pria dan wanita sekarang ini? Lihat Demi Moore! Dia selisish 16 tahun!”
“Dia melakukannya, dia menjalaninya, dan tenggelam! Prianya berselingkuh, dan sudah lama berpisah. Pada akhirnya, akan seperti itu.”
“Tidak semuanya. Bahkan di negara kita, Han Hye Jin dan Ki Sung Yeung.”
“Itu mungkin karena Han Hye Jin.”
“Kim Yuna, Chae Sira, Baek Ji Young, Penyiar Jung Sae Jin…mereka semua baik-baik saja! Ini kesalahan umum mengenai pasangan yang wanitanya lebih tua.”
“Ah! Baiklah, baiklah! Baiklah! Kenapa kau begitu..? tunggu! Sekretaris Lee…kenapa kau mengingat semua pasangan yang wanitanya lebih tua? Biasanya jika kau mengatakan menikah kembali, kau selalu marah-marah. Sekretaris Lee, mungkinkah…kau berencana berkencan dengan pria yang lebih muda?”
Soo Kyung menyangkal, kenapa dia begitu. Kyu Shik tertawa melihat wajah Soo Kyung yang memerah. Kyu Shik menebak pasti benar seperti itu. Kyu Shik bilang dia mengenal perasaan Soo Kyung dan meminta Soo Kyung menyimpannya saja, meski sekarang sedang populer, kebanyakan pria menyukai wanita yang lebih muda. Pada usia tertentu, mereka menyukai wanita yang lebih muda.
Soo Kyung mendesah. Dia jadi tidak konsentrasi melanjutkan pekerjaannya dan berangkat ke pengadilan.
Soo Kyung berjalan di keramaian sambil melamun hingaa tak menyadari ketika lampu hijau untuk penyebrang jalan menyala, dia tetap berdiri di pinggir jalan hingga lampunya merah kembali. Soo Kyung galau.
Soo Kyung menghubungi Kyung Mi dan bertanya apa yang dilakukan Kyung Mi. Kyung Mi sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tentu saja.
“Kenapa?” tanya Kyung Mi.
“Tidak apa-apa.”
“Kenapa? Apa terjadi sesuatu?”
“Tidak…hanya saja…aku merasa sedikit hampa.”
“Suasana hatimu?” Kyung Mi melihat jam di ponselnya. “Sekarang saatnya untuk merasa hampa. Hei! Kau lapar, kan? Ah! Kau pasti bahagia. Kau punya waktu untuk merasa hampa. Setelah sarapan dan berbalik, aku harus menyiapkan makan siang. Setelah makan siang dan berbalik, aku harus menyiapkan makan malam.”
Kyung Mi lalu menutup telponnya karena anak-anaknya sudah pulang.
Soo Kyung pun tak bisa apa-apa, padahal dia ingin curhat sepertinya. Akhirnya dia hanya bisa menghela napas.
***
Kyung Mi menyambut anak-anaknya pulang sekolah. Hoon Young tampak kesal, sedangkan Duk Young tampak senang. Kyung Mi bertanya apa yang dibawa Duk Young. Dan ternyata itu coklat.
“Para gadis memberinya padaku. Sudah kubilang tidak perlu, tapi bahkan si ingus di Kelas Kuning memberinya untukku. Ah, popularitas ini!” ujar Duk Young sambil memegang dagunya sombong.”
Kyung Mi membelai wajah Duk Young, dia bilang Duk Young mendapatkannya darinya wajah Duk Young tampan sekali sehingga Duk Young populer diantara para gadis.
“Apa pentingnya? Aku tidak dapat apa-apa dari orang yang ku inginkan.” Keluh Duk Young.
“Orang yang kau inginkan? Siapa?”
“Ibu, kau tidak perlu tahu.”
Kyung Mi tertawa dan mencubit gemas pipi Duk Young, memintanya memberitahu nanti. Kyung Mi membuka salah satu bingkisan dan bertanya dari siapa. Duk Young bilang dari Tae Rim, ayahnya pekerja kantoran. Yang berbentuk hati dai Ee Seul, yang tiap pagi diantar oleh sopir. Kyung Mi menyuruh Duk Young berteman baik dengan Ee Seul.
Hoon Young yang mungkin sejak dari sekolah kesal karena tidak mendapatkan coklat, lalu di rumah ibunya malah terus memuji adiknya tanpa menghiraukannya, kesal dan melempar salah satu bungkusan coklat Duk Young dan berjalan pergi ke kamarnya. Ngambek.
Kyung Mi berteriak menegurnya. Tapi Hoon Young tidak peduli dan menutup pintu kamarnya.
“Kurasa dia tidak mendapat coklat sama sekali. Kenapa dia mirip dengan ayahnya?” Kyung Mi menghela napas sedih.
***
Hak Moon bicara dengan aplikasi ponsel lagi. Dia bertanya tempat yang bagus untuk menyatakan cinta.
“Dea Oia di Santorini, Yunani.”
Hak Moon meralata, tempat yang bagus di Seoul untuk menyatakan cinta. Belum sempat aplikasi itu menjawab, pintu ruangannya dibuka, Hak Moon mematikan ponselnya.
Soo Kyung masuk dan memberikan surat-surat untuk Hak Moon. Hak Moon berterima kasih dan memberitahu jika Jin Yi sudah pulang saat Soo Kyung ke pengadilan. Soo Kyung bilang Jin Yi sudah menelponnya. Hak Moon bertanya lagi apakah Jin Yi mengatakan sesuatu tentangnya. Soo Kyung bilang tidak. Soo Kyung lalu keluar.
Hak Moon melihat ekspresi Soo Kyung dan bertanya-tanya mengapa Soo Kyung terlihat sedih.
Hak Moon lalu menghubungi Dae Young. Dia bilang suasana hati Soo Kyung kelihatannya tidak baik, Hak Moon ingin mengajaknya makan yang enak. Hak Moon meminta saran pada Dae Young tempat yang bagus.
“Kau akan menyatakan perasaanmu padanya? Fighting!”
Hak Moon tertawa malu, “Masalah itu…di malam hari. Untuk sekarang, hanya makan siang.”
Dae Young lalu berkata dia mengingat suatu tempat dan akan mengirimkan alamatnya lewat pesan. Dae Young menutup telponnya dan bergumam semua orang sibuk di Hari Valentine. Dae Young menilai semua itu hanya taktik bisnis perusahaan coklat.
Ahjussi Laundry mendengarnya, “Hei! Kau masih muda! Hei! Setidaknya kau pendekatan, menyatakan perasaan, dan berkencan. Seperti itu. Lalu bagaimana denganmu? Ada yang akan kau temui hari ini?”
“Banyak yang harus ku temui hari ini. Banyak jadwal pertemuan dengan klien.”
“Hei! Hei! Kenapa bertemu klien di Hari Valentine? Jangan begitu dan berkencanlah. Tadi saat kulihat, kau cocok dengan gadis yang tinggal di sebelahmu.”
“Siapa? Soo Kyung Noona?”
“Bukan. Bukan ahjumma itu. Maksudku yang muda itu. Apartemen 806.”
“Ah! Jin Yi! Ah! Dia hanya ku anggap adik. Dan, aku belum memenuhi syarat untuk berkencan.”
“Memenuhi syarat untuk berkencan? Apa maksudmu?”
“Sekarang ini, hanya jika kau sudah mapan secara ekonomi, kau bisa berkencan. Tidakkah kau tahu? Di saat waktunya berkencan, aku sebaiknya mencari uang dan membayar hutangku dulu.”
***
Tim kantor pengacara pergi keluar bersama untuk makan siang. Kyu Shik bilang hari ini mereka pergi sedikit jauh. Hak Moon bertanya tidakkah Kyu Shik bosan selalu makan makanan yang sama, dia mendengar ada restoran terkenal di sekitar sana.
“Ah, wow! Kau hebat sekali. Kau bahkan mencari restoran terkenal untuk karyawanmu! Bukan hanya penampilanmu yang hebat! Bahkan kepribadianmu…yang terbaik! Kau yang terhebat!” puji Kyu Shik.
Di belakang Hak Moon dan Kyu Shik, berjalan Do Yeon dan Soo Kyung. Do Yeon bertanya apa yang dilakukan Soo Kyung hari ini, tidak ada kencan kan? Soo Kyung membenarkan. Do Yeon lalu bilang dia akan ke rumah Soo Kyung setelah pulang kerja.
Soo Kyung terkejut dan bertanya alasannya. Do Yeon bilang itu karena Dae Young, dia ingin bertemu dan memberinya kue. Tapi Dae Young bilang dia sibuk seharian ini, jadi Do Yeon akan makan malam bersama Soo Kyung dan mengobrol. Saat Dae Young pulang ke rumah, dia akan menemuinya.
“Kau tidak tahu kapan Go Dae Young akan pulang. Berikan padanya lain hari saja.” Soo Kyung berusaha mencari alasan untuk menolak.
“Sekretaris Lee, kenapa kau bersikap begini? Kau hanya membantu Jin Yi! Aish!” Do Yeon merajuk.
Soo Kyun pun tak bisa menolak lagi. Do Yeon langsung ceria lagi, dia menggandeng Soo Kyung dan memujinya yang terbaik.
Mereka berempat masuk ke sebuah restoran yang menampilkan masak di depan pengunjung. Kyu Shik terpukau. Hak Moon berusaha duduk disamping Soo Kyung, tapi diserobot duluan oleh Do Yeon. Hak Moon kecewa dan duduk disamping Kyu Shik, di ujung.
Soo Kyung masih terlihat sedih. Hak Moon bertanya Soo Kyung ingin makan apa, Soo Kyung bilang terserah. Hak Moon menawarkan diri untuk memesannya untuk Soo Kyung. Soo Kyung diam saja.
Koki pun memasak makanan pesanan mereka di langsung di hadapan mereka dan membuat semuanya terkagum-kagum, kecuali Soo Kyung. Makanan selesai dibuat, dan mereka pun menikmatinya, makanan yang berbeda setiap orang.
Hak Moon makan semacam mie.
Kyu Shik makan semacam omelet.
Do Yeon makan steak.
Soo Kyung makan udang.
Hak Moon bertanya pada Soo Kyung apakah makanannya tidak enak? Soo Kyung bilang enak. Soo Kyung langsung pamit pulang ke kantor duluan karena akan menunggu telpon. Hak Moon pun mengajak semuanya pulang bersama jika sudah selesai makan.
Hak Moon melihat makanan Soo Kyung yang tersisa banyak dan bertanya-tanya apakah Soo Kyung tidak suka makanan yang dipanggang. Hak Moon bingung, ternyata makanan tidak membuat Soo Kyung lebih baik.
***
Bersambung ke bagian 2 ~
Komentar:
Soo Kyung ternyata tidak percaya diri dengan persaannya pada Dae Young karena usianya, dan melihat dua orang yang lebih muda juga menyukai pria yang sama. Walaupun Dae Young pernah menegaskan, dia hanya menganggap Jin Yi adik, dan menganggap Do Yeon teman.
Maaf ya readers telat banget, dua hari kemarin sulit untuk nulis…
pas hak moon pegang tangan dae young it,bnr2 "mengerikan" h h h
ReplyDeletekykny bru di epsde ini y,so kyung g selera mkan,*gara2 jatuh cinta* wkwkwk
tetp smngat y mbk mumu , , ,
-sinfasa-
yeeee makin seruuuuu,,, :D
ReplyDelete@lena
mbk mumu qguling" liat adegang dy sm hm
ReplyDeletesmpe sgtu x
tiwi
Onnie fomawo sinopsis nya..di tunggu part 2 nya..fighting..
ReplyDeleteAkhir penantian seminggu, akhirnya............... ah... (teriak)
ReplyDeletemaksh sinopna mba mumu, dtnggu part 2 na...^_^...
ReplyDeletemaksh sinopna mba mumu, dtnggu part 2 na...^_^...
ReplyDeleteNgakak lihat hak moon ma dae young
ReplyDeleteBiasane kl liat makanan didrama ini pasti ngiler tp x ni kok Ъќ>:/ ngiler,mgkn krn soo kyung Ъќ>:/ selera makan.biasanya kan liat cara makannya jadi kpengen makan
makasih mb mumu. hana
ReplyDeletewah makasih mb udah ada
Deletewalaupun lm tp tetap di tunggu
suka bgt......
ReplyDelete