Sinopsis MISS KOREA Episode 17 – 2
Paman dan kakek sedang menjaga toko. Mereka berdua menguap karena mengantuk. Kakek mengeluhkan toko mereka yang sepertinya kehilangan pelanggan. Apakah karena IMF atau karena mereka menutup toko sebelumnya saat Ji Young berpergian.
Tiba-tiba ada yang membuka pintu toko, paman dan Kakek berdiri hendak menyambut pelanggan. Tapi ternyata yang datang adalah Jung dengan membawa kardus. Jung membungkuk hormat dalam-dalam, dan tanpa berkata apapun dia naik ke atas.
Di kamar Hyung Joon, tim ViVi berkumpul membahas usulan Hyung Joon tentang lip gloss. Hwa Jung menilai jika hanya lip gloss walaupun ditambahkan warna sepertinya akan sulit. Karena wanita di negara mereka merasa akan mati jika keluar tanpa menggunakan lipstik.
Kang Woo usul, bagaimana jika ditambahkan banyak pigmen di dalam lip glossnya, apakah masih tidak akan bekerja? Hwa Jung bilang lip gloss memiliki jumlah terbatas dari pigmennya yang dapat ditahan. Dan itu akan dioleskan dan menghilang begitu mudah. Hyung Joon berpikir apakah tidak ada metode yang lebih baik.
Lalu Jung masuk. Kang Woo terlihat tidak senang. Heung Sam juga. Dia bertanya mengapa Hyung Joon memanggil Jung. Hyung Joon bilang dia meminta Jung untuk membawa sisa dari 3.000 BB Cream yang mereka produksi yang berada di mobilnya.
Hwa Jung menyuruh Jung duduk disampingnya. Kang Woo bergeser dan menyuruh Jung duduk disampingnya. Heung Sam pun bergeser dan menyuruh Jung duduk di bekas tempat duduknya. Jung kemudian memilih duduk bersandar ke dinding di belakang mereka. Hyung Joon bertanya dengan isyarat mengapa Heung Sam melakukan itu (menghalangi Jung duduk). Tapi Heung Sam tak memberikan jawaban. (Sebenarnya mereka berdua memblokir Jung agar tidak dekat-dekat dengan Hwa Jung.)
“Kalian bekerja sama lagi?” tanya Jung.
Hyung Joon membenarkan, “Kau juga pengangguran. Mengapa kau tidak bergabung dengan kami?”
Kang Woo dan Heung Sam langsung keberatan. Hyung Joon heran, dia tidak berpikir mereka bisa menemukan rekan yang lebih baik untuk peluncuran bisnis kedua mereka.
Jung bertanya apakah Hyung Joon hendak menjadikannya Presdir. Hyung Joon balik bertanya apakah Jung menginginkannya? Jung bilang tentu saja jika dia punya pilihan.
“Menjadi Presdir tidak menyenangkan. Kau harus pergi berkeliling meminta uang.” Hyung Joon mengingatkan.
“Kelihatannya keren!” Jung tertawa.
“Lakukan sesukamu…jika kau menginginkannya, kau bisa menjadi Presdir.” Ujar Hyung Joon.
Kang Woo dan Heung Sam bersuara tak setuju dengan ucapan Hyung Joon. Jung bertanya apakah mereka berdua menentang hal itu. Heung Sam bilang dia menentang. Kang Woo juga. Tapi Hwa Jung mendukung.
“Apa kau gila?” Heung Sam berteriak pada Hwa Jung. “Menunjuk lulusan SMP untuk menjadi Presdir?”
Jung tertawa tipis.
Hwa Jung: “Hei! Dia 100 kali lebih baik menjadi Presdir daripada yang kau lakukan.
Heung Sam bergumam tak jelas.
Hwa Jung melanjutkan, “Jadi, kau menyelesaikan studi pascasarjanamu. Tapi apa yang bisa kau benar-benar lakukan selain hanya mengoceh tentang apa saja? Kau tidak bisa melawan. Kau juga tidak bisa membawa uang. Jika tidak, bisakah kamu meramalkan tren pasar? Tidak, kau tidak bisa. Jung Seon Saeng melakukan lebih dari yang kau lakukan ketika pabrik diambil alih. Dalam artian apa, kau yang lebih berpendidikan daripada dia, lebih baik daripada dia?”
Heung Sam malah balik bertanya apakah Hwa Jung memiliki perasaan pada Jung, apakah mereka berdua berkencan. Hyung Joon berusaha menghentikan Heung Sam, dia tidak mengerti apa yang mereka biarakan. Kang Woo juga berusaha menghentikan Heung Sam bicara lebih.
Tapi Heung Sam tak peduli, dia terus berkata pada Hwa Jung, “Aku melihat dia baik padamu, jadi apa? Apakah kau akan berkencan dengannya atau apa? Sadarlah! Kau adalah pemegang gelar doctor. Kau memegang gelar Ph.D. dan dia memegang 5 catatan kriminal!”
Hwa Jung merasa tidak nyaman dengan perkataan Heung Sam itu. Sementara Jung hanya tersenyum tipis di belakang.
Heung Sam melanjutkan: “Apakah kau pikir ini hanya perbedaan dalam tingkat pendidikan? Tidak. Kau tahu bahwa kalian berdua telah menjalani kehidupan yang berbeda sejauh ini. Kehidupan yang sangat berbeda. Kalian berdua tidak cocok. Dia tidak mengukur dirinya! Apakah kau menjadi gila sejak perusahan kita jatuh? Hwa Jung-ku yang berharga., tidak bisa bertingkah seperti dia menyerah pd hidupnya dan mengencani pria seperti dia!”
“Siapa yang bilang kami berkencan?! Mengapa kau begitu kasar?!” Hwa Jung kesal.
“Noona…” Kang Woo merasa tidak enak.
“Jung Seon Saeng lebih tahu daripada kita bahwa dunia itu kejam, jadi, ku pikir dia tidak akan membiarkan ini terjadi lagi kepada perusahaan seperti yang kita lakukan dengan naif. Kenapa?”
“Hei, hei, hei! Itu hanya lelucon.” Jung berusaha mencairkan suasana. “Bagaimana bisa aku menjadi Presdir? Aku tidak tahu banyak atau memiliki ketertarikan dalam kosmetik wanita. Aku ingin menjadi...seorang, seorang penjaga keamanan! Jika kita perlu berurusan dengan rentenir lagi, aku akan menjadi perisai kalian. Dan memblokir penagih utang. Hmmm, aku hanya ingin kalian memulai kembali bisnis kalian. Itu saja.”
Jung lalu pamit pergi dan meminta semuanya tetap bekerja dengan bagus, dan semangat. Hyung Joon mencegah Jung pergi. Hyung Joon bertanya apa yang teman-temannya lakukan. Heung Sam menatap Hwa Jung yang masih menunduk kesal.
Jung turun dan berdiri diam agak lama di toko, di depan paman. Jung sepertinya menyadari perkataan Heung Sam memang benar, dia hanyalah lulusan SMP yang tidak bisa disandingkan dengan Hwa Jung yang bergelar doctor. Dia menghela nafas lalu keluar. Paman memperhatikan tingkah Jung itu.
***
Hyung Joon menceritakan kejadian tadi pada Ji Young. Dia bingung, apakah keduanya memiliki perasaan satu sama lain htau hanya satu pihak yang memiliki perasaan untuk yang lain (Hwa Jung dan Jung).
Ji Young bertanya mengapa Heung Sam begitu menentangnya. Hyung Joon tertawa. Dulu, Heung Sam pernah mengajak Hwa Jung kencan, tapi Hwa Jung tidak bergeming.
Hyung Joon lalu bertanya, bagaimana hari Ji Young? Itu pasti baru dan asing. Ji Young berterima kasih. Hyung Joon tertawa, Ji Young bahkan tidak menyebutkan tentang tidak bergabung dengan tim Madam Ma, dan hanya naik mobil dan pergi seperti itu.
“Oppa. Bada Cosmetics terus bersikeras untukku menandatangani kontrak dengan mereka. Apa yang harus aku lakukan? Presdir Ma bilang aku harus melakukannya, tapi…aku tidak mau. Aku merasa seperti itu akan mengkhianatimu, dan aku berpikir aku tidak akan bisa tersenyum dan akan marah selama syuting iklan.”
“Hei, Ji Young-ah. Pastikan tandatangani kontrak itu.”
“Kenapa?”
“Lakukan yang terbaik selama syuting iklan, dan lakukan yang terbaik sebagai juru bicara, jadi BB cream akan terjual dengan baik. Aku mengembangkan lip gloss sekarang, yang akan berjalan baik dengan BB cream.”
“Benarkah?”
“Jadi, sebanyak BB cream menjadi populer, daripada semua lipstik gelap yang di sekitar sekarang, konsumen akan mulai mencari lip gloss natural yang akan cocok dengan tampiln natural BB cream. Bukan keinginan kami, tapi BB cream milik Bada Cosmetic sekarang, tapi itu seharusnya lancar di pasaran, jadi kami bisa membuatnya dengan baik. Itu seperti tidur dengan musuh.”
Tidur dengan musuh? Ji Young masih tak mengerti. Hyung Joon membenarkan. Selama musuh membuatnya, maka mereka juga akan membuatnya.
***
Kang Woo mendesak Heung Sam untuk bicara pada Hwa Jung yang berdiri melamun di depan mereka. Heung Sam memanggil Hwa Jung dengan suara pelan, Kang Woo geregetan dan mendorong Heung Sam kesamping Hwa Jung. Heung Sam kembali memanggil Hwa Jung dan berusaha menjelaskan kejadian tadi.
“Aku…akan pergi segera untuk belajar. Tidak akan ada apa pun yang terjadi seperti yang kalian berdua bayangkan.” Ujar Hwa Jung sebelum Heung Sam melanjutkan kata-katanya.
Kang Woo terkejut, “Kau tidak akan membuat lip gloss bersama kami?”
“Aku hanya akan membantu dan kemudian pergi. Aku sudah menyiapkan semua aplikasi dan persiapan lain.” Ujar Hwa Jung lagi.
Heung Sam berdiri di depan Hwa Jung dan merentangkan tangan, “Lalu, apakah kau menyukaiku atau Jung Seon Saeng?”
Hwa Jung tersenyum tipis, “Aku menyukainya sebanyak aku menyukaimu. Kenapa?”
“Kau menyukainya sebanyak kau menyukaiku? Jung Seon Saeng? Lalu, seberapa banyak kau menyukaiku? Se…banyak ini (Heung Sam membuat lingkaran besar dengan kedua tanganya)? Atau sekecil ini (Heung Sam menunjuk ujung jarinya)?”
Hwa Jung tertawa, “Tidak mungkin, akankah aku menyukaimu hanya sekecil itu?”
Heung Sam tersenyum, dia meminta maaf tentang kejadian sebelumnya. Hwa Jung bilang jangan minta maaf padanya, tapi pada Jung.
Kemudian bisnya datang, Hwa Jung naik ke dalam bis diiringi lambaian tangan Kang Woo dan tatapan Heung Sam.
Kang Woo lalu bingung, sebenarnya Hwa Jung itu mengatakan suka pada Jung atau tidak. Heung Sam bilang Hwa Jung mengatakan menyukainya banyak. Tapi Kang Woo bilang Hwa Jung juga menyukai Jung sebanyak itu.
***
Jung mencetak buku tabungannya, saldo yang tersisa sekitar 740 ribu won. Jung mendesah, “Bahkan untuk membuat lip gloss, mereka membutuhkan uang.”
Jung pergi ke minimarket dan mengosok beberapa nomor undian. Dia kesal dan melemparkannya. Jung lalu makan mie instan.
***
Ji Young, Jae Hee dan Soo Yeon mendapat pelatihan dari Sekretaris Yoon. Mulai sekarang tempat itu adalah tempat latihan untuk kompetisi kecantikan internasional. Sekretaris Yoon juga mengingatkan bahwa mereka semua akan melakukan pelatihan seperti di neraka (pelatihan keras).
“Kalian adalah Diplomat Kecantikan mewakili Korea Selatan. Jangan lupakan itu.”
“Ya.” Jawab mereka bertiga serempak.
“Oh Ji Young, kau adalah wakil bangsa. Jika Miss Korea adalah acara olahraga domestik, ini adalah Olimpiade! Jangan bangga berpikir bahwa wajahmu dikenal di negara kita. Ini adalah panggung dengan tingkat yang berbeda. Mengerti?”
“Ya.”
Mereka bertiga kemudian diperlihatkan tarian tradisional Korea.
Sekretaris Yoon menjelaskan, itu adalah tarian 5-drum yang harus mereka tampilkan di kompetisi internasional. Ada alasan Madam Ma memilih tarian 5-drum. Pertama, itu adalah pameran tradisional yang paling dinikmati warga asing. Selain itu, karena ketukan drum yang menarik, mereka dapat menarik reaksi positif penonton. Satu hal lagi, dengan garis Hanbok feminin dan gerakan cepat, mereka bisa menunjukkan tubuh yang indah dan garis keanggunan yang alami. Sederhananya, mereka bisa memperoleh 3 keuntungan dengan tarian itu.
Ji Young, Jae Hee dan Soo Yeon pun memulai latihannya. Mereka memukul drum dan berputar.
“Pukul drumnya dengan lebih gembira! Dengan pola pikir perwakilan nasional, dengan pola pikir perwakilan nasional!” Sekretaris Yoon memberikan semangat dan terus memberikan arahan.
Sementara itu, Chun Ja (Madam Yang, aku panggil Chun Ja aja ya…kan gak punya salon lagi XD) menarik Sun Yeong untuk ikut dengannya ke tempat pelatihan. Sun Yeong bertanya mengapa Chun Ja menariknya kesana.
Chun Ja menyuruh Sun Yeong menggunakan sedikit kepalanya. Pemenang ke-1, ke-2, ke-3, semuanya di Queen Salon. Jadi perwakilan penyiaran dan iklan akan berbondong-bondong di sekelilingnya. Di sekitar pasar terbuka, anjing kampung akan gemuk karena ada begitu banyak makanan yang bisa didapatkan.
“Itulah sebabnya kau harus tinggal di dekat sini untuk setidaknya memakan kekuatan kacang maknit, bukankah begitu?”
Sun Yeong meloncat kegirangan. Jadi, Chun Ja menyuruh Sun Yeong berkeliaran disana siapa tahu bisa kecipratan rejeki.
Chun Ja dan Sun Yeong menguping ruang latihan. Dari dalam terdengar suara Sekretaris Yoon.
“Ada perbedaan dalam standar kecantikan antara Miss Korea dan Miss Universe. Miss Korea sedang mencari tampilan murni dan tradisional, Dengan wajah lembut dan anggun..”
Chun Ja bilang pada Sun Yeong kalau dia akan mandiri lagi, jadi mereka harus mempelajarinya sungguh-sungguh. Chun Ja tidak bisa mendengar dengan jelas, dan membuka sedikit pintunya.
Sekretaris Yoon yang sedang menjelaskan terganggu dengan Chun Ja yang nongol di balik pintu. Chun Ja tersenyum tanpa dosa, dia bilang tadi dia sedang berjalan di lorong dan berhenti untuk melihat apakah ada Madam Ma disana.
Chun Ja berjalan masuk diikuti Sun Yeong, “Tapi kemana Hyungnim pergi hingga kau mengajar di kelas?”
“Hari ini adalah kelas yang aku ajarkan.” Ujar Sekretaris Yoon percaya diri.
Chun Ja mencibir, “Ha. Jadi Queen sekarang melebihi yang terbaik. Direktur ini yang tanpa dasar bahkan mengajar di kelas! Dalam masaku, masuk ke dalam kelas dan mengajarkan satu gerakan tarian membutuhkan 10 tahun.”
“Ha! Pengkhianatan apa yang membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk belajar?! Heh? Presdir Ma menerimamu karena kau tidak punya tempat lain untuk pergi, tapi dia bilang bahwa Yang Chun Ja sama sekali dilarang masuk ke dalam ruang pelatihan.” Ujar Sekretaris Yoon kesal.
“Dilarang masuk? Benar-benar picik.”
Sekretaris Yoon menyindir, Chun Ja bahkan membawa Sun Yeong kesana. Chun Ja membalas, apakah hanya karena dia ‘menikah lagi’ dia harus membuang bayinya sebelum datang? Sekretaris Yoon tak membalas dan menyuruh Chun Ja keluar. Chun Ja bilang dia juga tidak tertarik di kelas yang tidak ada Madam Ma-nya, dan kemudian pergi bersama Sun Yeong. Sekretaris Yoon bergumam, Chun Ja tidak berpendidikan.
Lalu Sekretaris Yoon mendapatkan telpon dari Madam Ma yang meminta Ji Young untuk menghadapnya.
***
Ternyata Ji Young diminta datang untuk menandatangani kontrak dengan Bada. Karena Ji Young sudah tanda tangan, Kang Shik berharap Ji Young akan bekerja keras sebagai model Bada mulai sekarang. Kang Shik bersalaman dengan Ji Young. Kang Shik tersenyum penuh arti pada Ji Young. Ji Young membalas senyumannya.
Setelah Kang Shik pergi, Madam Ma bertanya mungkinkah Ji Young di peras oleh Direktur Kim (Kang Shik) atau sesuatu? Ji Young menyangkal. Madam Ma terganggu dengan senyuman Kang Shik, itu terasa seperti jika dia meninggalkan rumah tanpa menggunakan lipstik.
Kemudian Madam Ma memberitahu bahwa mereka mendapat tawaran iklan dari rantai besar pasar dan department store. Dream Department Store dan Dong-A Department Store. Mereka mendapat tawaran dari keduanya. Madam Ma bertanya manakah yang akan diambil Ji Young. Ji Young tersenyum menimbang-nimbang.
***
Di Dream DS, Manajer Park bertanya pada atasannya (Direktur Pelaksana) apakah sudah memilih model untuk tahun depan. Direktur bilang staff mereka dan agensi iklan sangat merekomendasikan Miss Oh Ji Young yang menjadi Miss Korea terbaru. Manajer Park terkejut.
“Oh, kau pasti mengenalnya dengan baik karena dia sebelumnya bekerja sebagai elevator girl disini. Aku dengar Dong-A ingin menggunakannya sebagai model juga. Tapi kita tidak bisa membiarkan department store lain mengambil seseorang yang pernah bekerja di department store kita. Tidakkah kau berpikir demikian?”
Manajer Park tersenyum, “Anda benar. Dia pernah menjadi staff saya. Jadi dia akan melakukan apa pun yang saya katakan padanya untuk dilakukan. Saya akan mengambil alih dan memastikan untuk membawanya ke sini.”
Direktur Pelaksana merasa senang mendengrnya. Hmmm,,Manajer Park mencoba untuk mengambil kesempatan mencuri perhatian atasannya.
***
Jung sedang berjalan sendirian, lalu dia menerima pesan di pagernya. Jung menemui Hwa Jung di sebuah kedai. Dia memperhatikan Hwa Jung yang sedang makan mie.
“Ini pertama kalinya. Ini pertama kalinya kau mengirim pager padaku.”
“Benarkah?” tanya Hwa Jung tanpa melihat Jung.
“Jangan bertengkar dengan anak-anak karena aku.”
Hwa Jung menatap Jung, “Aku…berpikir bahwa bahkan seseorang yang hanya lulus SMP bisa menjadi presiden perusahaan.”
“Benarkah?” Jung sedikit tersenyum.
“Hmmm.”
“Lalu, bagaimana dengan kencan? Kau tidak punya kepercayaan diri dalam berkencan (dengan lulusan SMP)?”
Hwa Jung tidak menjawab.
“Ya. Itu memalukan.” Jung menjawab sendiri pertanyaannya.”
“Kapan aku mengatakan itu?”
“Jika itu tidak memalukan, lalu apa?”
“Aku tidak percaya diri. Itu lebih baik bagiku untuk tidak memulainya.”
“Baiklah. Ayo makan mienya.”
Jung menunduk memakan mie, menyembunyikan kesedihannya. Hwa Jung menatapnya dengan sedih.
***
Ji Young sedang didandani oleh Chun Ja untuk persiapan syuting iklan BB cream. Chun Ja menggantikan Madam Ma yang pergi ke pesta di rumah Desainer Charles Kim di Jeju-do untuk mendapatkan sponsor gaun untuk Miss Universe.
Chun Ja lalu mengomentari lengan Ji Young yang seperti sumpit. Chun Ja bilang Ji Young memiliki proporsi yang bagus, tapi dia juga terlihat terlalu kurus. Ji Young tidak memiliki volume. Untuk persiapan Miss Universe kali ini, Chun Ja menyarankan Ji Young untuk menambah sedikit berat badan dan menambah volume.
Lalu masuk Kang Shik yang menanyakan persiapan mereka, apakah berjalan dengan baik. Kang Shik memberikan lipstik yang akan digunakan untuk syuting.
“Itu salah satu produk utama bersama BB cream yang kami, Bada, coba promosikan tahun ini.” Jelas Kang Shik.
Chun Ja membaca nama lipstiknya, ‘Wine-ever: sebuah lipstik yang memanggil untuk ciuman’. Chun Ja kemudian memakaikannya pada bibir Ji Young.
“Warnanya benar-benar gelap.” Ujar Ji Young sambil berkaca.
“Karena BB cream memiliki warna yang sangat natural, strategi kami adalah untuk menonjolkan bibir.”
Ji Young mengangguk, dan mengingat perkataan Hyung Joon tentang ‘tidur bersama musuh’. Ji Young tersenyum dan berkata pada Kang Shik bahwa selain dari iklan, dia akan secara aktif berpartisipasi dalam acara promosi untuk BB cream, jadi Ji Young meminta di undang. Dia akan meninggalkan semuanya dan datang untuk membantu. Ji Young juga bilang bahwa Kang Shik tahu dia memiliki banyak ketertarikan dalam BB cream.
Ji Young dan Kang Shik saling melempar senyum dengan artian yang berbeda.
BB cream di produksi di pabrik ViVi (sepertinya gitu…) dengan merek Bada. Selain BB cream, lipstik Wine-ever juga di produksi disana.
***
Hwa Jung mencoba beberapa formula untuk lip gloss bersama Heung Sam dan Kang Woo. Yang terakhir, Hwa Jung mengaduknya. Dan jadilah 3 formula.
Hwa Jung bertanya-tanya apakah itu akan berhasil. Heung Sam berharap itu akan berhasil. Kang Woo bahkan menautkan kedua tangannya, berdoa untuk keberhasilan mereka.
Hyung Joon mengoleskan lip gloss pada Kang Woo yang menutup mata. Hwa Jung terkejut, warnanya bagus, jumlah kilauannya juga pas. Mereka semua kemudian memakainya.
Heung Sam tersenyum, mereka berhasil, dan meminta Kang Woo untuk mencatat bahan-bahan dan ratio campurannya dengan baik. Mereka tidak bisa menerima error apapun walaupun hanya satu milimeter. Kang Woo meminta Heung Sam untuk tidak khawatir, dia sudah merekamnya dalam kepala dan dalam grafik.
Hwa Jung meminta Hyung Joon memasukan formula itu ke dalam tube, dia akan menemui sunbaenya di laboratorium dan memintanya mengetes apakah formula itu aman atau tidak.
“Oke. Kemudian, saat Ji Young datang, mari kita sarankan dia mencoba ini, bersama dengan BB Cream.” Ujar Hyung Joon.
Hwa Jung kembali berseru kalau lip gloss yang mereka buat terlihat bagus.
***
Ji Young sedang syuting iklan BB cream, dia melakukan kesalahan dan mengulangnya. Kang Shik juga berada disana mengawasi. Lalu muncul Lee Yoon, dia tersenyum melihat Ji Young.
Saat istirahat, Yoon menghampiri Ji Young dan menyapanya.
“Sudah lama. Aku ingin tahu apakah itu ‘efek setelah’ Miss Korea. Kau menjadi semakin cantik sejak itu. Kau terlihat seperti bersenang-senang.”
“Apa yang membawamu kemari?” tanya Ji Young ketus. “Ah, benar. Kau adalah orang yang melemparkan BB cream ke Bada, kan? Jadi, apakah kau datang ke sini untuk mengeceknya secara pribadi? Untuk melihat apakah BB cream memang masuk ke tangan Bada?”
“Bagaimanapun, aku lega melihatmu melakukannya dengan baik. Mulai sekarang, kita tidak akan memiliki apa pun untuk dikhawatirkan , jadi... aku berharap bahwa kau akan terus menjalani hidup seperti ini, menikmati semua kemewahan yang kamu inginkan. Dari caraku melihatnya, setelah beberapa waktu lewat, setelah kau terbiasa dengan kehidupan seperti ini, aku pikir kau akan bisa berbalik dan menganggapku.”
“Jika kau mengharapkan aku untuk membuang Hyeong Joon hanya karena perusahaannya bangkrut, maka itu sangat buruk. Aku tersinggung bahwa kau melihatku seperti orang yang dangkal.” Ji Young menunjukkan wajah tidak sukanya.
“Aku kira kau benar. Jika kau mencampakkannya segera, itu tidak akan menyenangkan.”
***
Ji Young menemui Jung di sebuah restoran. Jung bilang dia tidak mengharapkan akan dipanggil Ji Young untuk bertemu. Ji Young lalu mengeluarkan amplop dan menaruhnya di meja.
“Ini adalah uang yang aku dapatkan dari menjadi model untuk BB cream milik Bada Cosmetics. Biarkan aku menggunakan ini untuk membantu perusahaan Hyeong Joon mengembangkan lip gloss mereka.”
Ji Young mendekat dan melanjutkan, Jung tidak bisa mengatakan bahwa uang itu adalah darinya. Jung bertanya apakah Ji Young pikir Hyung Joon akan menerimanya segitu saja. Itulah sebabnya, menurut Ji Young Jung harus membuat kebohongan yang bagus.
” Aku tidak yakin aku bisa melakukannya.”
“Aku mendengar kau memiliki lima tuduhan pada catatan kriminalmu! Aku dengar kau terlibat dalam penipuan dan pemerasan! Bagaimana bisa kau tidak mampu melakukan hal ini? Itu sangat mudah untuk mengelabui Hyeong Joon!” Ji Young merajuk.
“Aku tidak akan melakukannya!” Jung berteriak kesal, “Kau lakukan saja, jika kau sangat pintar berbohong.”
“Hei, aku tidak bisa berbohong pada Hyung Joon, bahkan jika aku mati dan hidup lagi.”
“Apakah kau memintaku untuk melakukan hal ini karena kau berpikir bahwa aku terbaik dalam berbohong?”
Ji Young membenarkan, siapa lagi yang bisa melakukannya. Bisakah Oppa Heung Sam yang bermulut bercahaya, Unnie Hwa Jeong yang jujur, atau Oppa Kang Woo yang berhati lembut melakukannya? Tidak ada satupun. Menurut Ji Young, Jung satu-satunya orang yang menutup rapat mulutnya.
“Kau akan melakukannya, kan?” tanya Ji Young lagi.
Jung berusaha menghindar, menakuti Ji Young dengan bilang dia akan mengambilnya dan kabur. Tapi Ji Young tidak termakan, dia menyuruh Jung melakukan apapun yang diinginkannya. Kabur saja, jika memang itu yang diinginkan Jung.
“Hah, ya ampun.” Jung tak percaya.
“Aku ingin tahu apakah seseorang yang suka Unnie Hwa Jeong benar-benar bisa melakukan itu (kabur)...” Ji Young menantang.
“Ah, ya ampun. Anak kecil ini… Dia sedang mencoba untuk membuatku melakukan seperti yang dia inginkan. Aigo.” Jung kehilangan kata-kata.
Ji Young kemudian bilang, saat dia mendapatkan uang dari tanda tangan kontrak dengan supermarket dan department store, dia akan memberikan semuanya pada Jung. Dan saat itu terjadi, pastikan Jung menyerahkannya pada perusahaan Hyung Joon.
“Hei, apakah kau pikir mereka buatsemua bodoh? Mereka Ph.D.! Kebohongan apa yang harus aku setiap kali? Aku hanya lulusan SMP!” Jung masih tetap menolak.
Ji Young juga tetap memaksa, “Itulah mengapa kau harus mencoba menggunakan otakmu. Anggap saja seolah-olah kau mencurangi mereka!”
“Ah, serius! Benar-benar?!” Jung menghela nafas kesal dengan keteguhan Ji Young. Membuatnya tak bisa melawan.
“Kau akan melakukannya untukku, kan?” Ji Young bertanya dengan manis.
***
Jung datang menemui Hyung Joon, dan menyerahkan amplop uang yang dari Ji Young. Hyung Joon bertanya apa itu? Jung berbohong, dia bilang dia mengosongkan akun deposit miliknya. Dia punya akun yang lain. Segera setelah waktunya berakhir, Jung akan memberikan semuanya pada Hyung Joon. Jung meminta Hyung Joon mengambilnya dan membuat lip gloss.
Hyung Joon menatap Jung, Jung memalingkan wajah. Hyung Joon tersenyum.
***
Hyung Joon meminta Ji Young mencoba sampel lip gloss mereka. Ji Young juga menunjukkan lipstik baru Bada. Hyung Joon melihatnya dan menilai bahwa warna lipstik itu adalah yang tidak pernah gagal di jual Bada.
“BB cream merubah cara bagaimana kulit terlihat. Apakah kau pikir metode lama yang biasa akan berhasil?” tanya Ji Young.
“Lalu, haruskah kita mengetesnya?” tanya Hyung Joon balik.
Lalu Ji Young dan Hyung Joon duduk berhadapan dengan empat orang laki-laki keluarga Oh. Ji Young meminta mereka mengacungkan tangan untuk memilih apakah Ji Young lebih cantik dengan lipstik yang pertama atau kedua. Ji Young akan mencobanya dulu satu persatu.
“Aku pikir Ji Young terlihat lebih cantik saat dia tidak menggunakan make up apapun.” Ujar paman. Ayah juga setuju.
“Ah, ini benar-benar penting! Fokus dan pastikan lihat dengan baik.” Ujar Ji Young.
Lalu Ji Young memulai, yang pertama dia menggunakan lip gloss dan menunjukkan pada semuanya.
Yang kedua, Ji Young menggunakan lipstik Bada.
Ayah dan paman menyukai yang pertama. Kakek dan Ji Suk menyukai yang kedua. Skor seimbang.
***
Di toko kosmetik. BB cream Bada dan lipstiknya di pajang. Ada lip gloss ViVi juga disana bersanding di samping BB cream Bada.
Poster, spanduk, yang memasang wajah Ji Young sebagai model di pasang dimana-mana.
Hyung Joon dan Ji Young mengamati dari luar toko kosmetik.
“Tempat dimana semua tren dimulai adalah disini, di depan universitas wanita. Jika kita melihat respon orang dengan baik, maka itu akan menjadi sukses. Jika orang-orang tidak merespon,maka kita akan tersisih.”
“Aku tahu.” ujar Ji Young yang berada dalam penyamaran.
Ji Young menggenggam tangan Hyung Joon. Hyung Joon melepaskannya takut ada yang mengenali. Tapi Ji Young yang keukeuh, menggenggam tangan Hyung Joon lagi.
“Fotomu ada disini, disamping kita! Bagaimana jika seseorang mengenalimu?”
“Aku sudah menutupi diri.” Ujar Ji Young enteng.
Mereka lalu melihat dua orang wanita masuk toko dan mencoba lip gloss ViVi. Mereka menanti respon kedua wanita itu dengan penasaran.
***
Bersambung ke episode 18 ~ Sabar ya readers.. ^^
Komentar:
Ji Young yang ingin membantu, dan tahu kalau Hyung Joon tidak akan menerima uangnya begitu saja mendatangi Jung untuk membantunya. Aku tidak mengira Ji Young akan meminta bantuan Jung.
semakin seruuuuuu.....
ReplyDeletejadi penasaran dengan endingnya........
beberapa hari ini aku galau nungguin lanjutan MISS KOREA......
ReplyDeletembak mumu semangat terus ya ngelanjutin sinopsisnya.......
makasih mbk :)
ReplyDeleteditunggu kelanjutannya mb mumu....
ReplyDeletewarna orangenya buagussssss