Sinopsis MISS KOREA Episode 17 – 1

Miss Korea Episode 17

“Berusaha menyelamatkan perusahaan, aku malu bahwa aku tanpa rasa malu muncul di hadapanmu setelah 10 tahun. Di depanmu, tidak dihormati oleh teman sekelas, dan dipukuli oleh preman…itu cukup memalukan. Sekarang kau ingin aku menerima uangmu?”

“Lalu, apakah kau memintaku untuk melihatnya saja saat kau memiliki waktu yang sulit? Mengetahui semuanya lewat di pikiranmu, haruskah aku tetap membiarkan diriku diperlakukan seperti seorang ratu dan tertawa dan bersantai sendirian?” Ji Young menahan tangisnya.

“Jika aku menerima uangmu, berikutnya apa? Aku hanya akan menjadi peminjam bagimu. Saat aku melihatmu, ‘kau cantik dan baik’, daripada berpikir seperti itu, ‘maafkan aku, aku tidak tahu kapan aku akan membayar uangnya’, itulah apa yang akan aku pikirkan. Itu akan menjadi lebih sulit dan sulit untuk bertemu denganu, apakah kau tahu itu?”

“Saat kau berhutang pada Jung Seon Saeng, kau pergi bersama dengan baik dengannya.”

“Hei, Ji Young. Aku…” kata-kata Hyung Joon tertahan, “Tolong jangan membuatku malu.”

Hyung Joon kembali mengajak Ji Young masuk. Ji Young pun tak bisa mengatakan apapun lagi.

Mereka masuk ke sebuah ruangan di restoran itu dimana Tim ViVi yang lain sudah menunggu. Tim ViVi menyambut sukacita kedatangan Ji Young.

Hwa Jung meminta maaf karena kemarin tidak bisa hadir.

“Tapi kau masih memenangkan tempat pertamamu sendiri. Kau luar biasa.”

Heung Sam menuangkan minuman untuk Ji Young. Dia berkata, “Kau tidak harus membuang Hyung Joon kami hanya karena kau telah menjadi Miss Korea, oke?”

Kang Woo: “Hei, apakah dia tipe orang yang akan melakukan hal seperti itu?”

Mereka semua bersulang.

“Aku mendengar tentang perusahaan. Maafkan aku, hanya aku yang berubah menjadi lebih baik. Apakah kalian semua baik-baik saja?” tanya Ji Young khawatir.

Kang Woo berusaha tertawa, “Tentu saja kami baik-baik saja. Kami benar-benar baik.”

Heung Sam juga ikut tertawa, “Kami baik.”

Hwa Jung lalu bertanya pada Hyung Joon bagaimana hasil pertemuannya dengan Yoon.

“Dia setuju mengambil alih semua pekerja dan aku setuju mengalihkan seluruh perusahaan.”

Ji Young menatapnya dengan sedih. Hwa Jung juga terlihat sedih. Tapi Heung Sam bilang itu berakhir dengan baik. Paling tidak para pekerja tidak akan kehilangan pekerjaan. Hwa Jung bertanya, Hyung Joon sekarang tidak punya apa-apa.

“Tetap saja, aku tidak berhutang sekarang. Kita kaya jika kita tidak punya hutang di masa IMF ini, benar kan? Ji Young, aku kaya sekarang.” Hyung Joon tertawa.

Tapi setelah Hyung Joon mengambil alih seluruh perusahaan, Heung Sam bertanya apakah benar-benar tidak ada apapun untuk Presdir? Kang Woo bilang Yoon berandal tidak tahu malu. Ji Young mengikuti ucapan Kang Woo, berandal tidak tahu malu. Hyung Joon menegur Ji Young.

“Apa yang bisa aku lakukan disaat aku tidak bisa membantu?!” Ji Young membela diri.

Hyung Joon mengetok meja, dia meminta semua orang melupakan hal itu dan tidak membicarakan masalah perusahaan lagi. mereka disana untuk merayakan kemenangan Ji Young.

Jung berteriak pada ahjumma pemilik restoran untuk membawakan beberapa botol soju lagi.

Hyung Joon meminta Ji Young untuk mencoba merasa lebih baik dan tersenyum. Hyung Joon meminta Ji Young mengucapkan Waikiki. Ji Young tidak mau. Hawaii? Ji Young juga tidak mau, dia sudah lelah dengan semua itu. Hyung Joon terus memaksa, karena Ji Young akan pergi ke Hawaii, ucapkan sekali saja.

Heung Sam pun ikut membujuk Ji Young, “Apa yang terjadi pada kami adalah satu hal dan hal yang berjalan baik untukmu adalah hal lain. Kami tidak akan menderita dua kali jika sesuatu yang buruk terjadi padamu juga. Betapa bahagianya kami bahwa itu berhasil untukmu, aku ingin kau menyadarinya. Tersenyumlah dengan bebas di depan kami!”

Jung pergi keluar ruangan dan memberi salam dengan bahasa formal, Heung Sam bilang dia sudah mabuk.

Ji Young minum dan mengucapkan “Hawaii” membuat yang lain tertawa.

Hwa Jung pergi keluar. Heung Sam berteriak bertanya Hwa Jung hendak kemana, apakah ke kamar mandi. Tapi Hwa Jung tak menjawab. Dan Kang Woo menatapnya dengan pandangan curiga.

Jung duduk bersandar di bangku taman menatap langit. Hwa Jung menghampirinya. Hwa Jung bertanya mengapa Jung keluar. Hwa Jung mengira Jung akan kembali setelah merokok.

Jung menatap Hwa Jung, lalu bertanya apakah Hwa Jung sangat menyukai belajar (dalam bahasa formal, biasanya pake informal), “Kau sudah Ph.D. Setelah belajar lagi, seberapa jauh kau akan pergi?”

“Apa?” Hwa Jung tak mengerti arah pembicaraan Jung.

“Apakah berandal sepertiku, yang hanya lulusan SMP, tidak terlihat olehmu? Untuk pergi ke tempat dimana kau berada, berandal sepertiku harus pergi ke SMA, kuliah dan bahkan sekolah pascasarjana. Aku harus mempunyai gelar doctor juga. Aku harus pergi ke Prancis juga.” Jung tertawa. “Aku tidak berpikir aku bisa melakukan semua itu bahkan saat aku di meti mati.”

Hwa Jung menatapnya sedih, lalu memalingkah wajah. Jung menatap Hwa Jung. Hwa Jung berdiri hendak pergi. Jung menahan tangannya.

“Tidak bisakah kau berhenti belajar?” Jung memelas. Hwa Jung menatapnya.

Dari jauh, Kang Woo dan Heung Sam melihat mereka dengan kesal.

***

Di ruangan restoran, tinggal Ji Young dan Hyung Joon. Ji Young menyimpan amplop uang hadiah itu di meja. Ji Young bilang, dia juga ingin membantu. Apa masalahnya jika Hyung Joon menerima uang itu, toh mereka memenangkan tempat pertama bersama-sama.

“Apakah kau akan membiarkan BB cream diluncurkan di bawah nama perusahaan lain? Apa kau menyerah begitu saja?”

Hyung Joon tersenyum menatap Ji Young, “Baiklah. Berikan padaku. Kalau begitu, aku akan menggunakannya untuk apapun yang aku inginkan.”

“Tentu saja!” Ji Young tersenyum, Hyung Joon mau menerima niat baiknya.

Hyung Joon mengambil amplop itu dan memasukannya ke dalam saku. Tak lupa Hyung Joon berterima kasih. Tapi Ji Young merasa heran, kenapa Hyung Joon langsung menerima dalam satu kali permintaan.

“Tapi, jangan mengasihaniku. Aku akan meraih tempat dimana kau sekarang.”

“Oppa dan aku sudah berdiri berdampingan.”

“Tunggulah.”

“Aku sudah bilang, berdampingan.”

“Aku akan menunjukkannya padamu, aku akan naik. Segera.”

Ji Young tersenyum. Hyung Joon juga.

***

Heung Sam dan Kang Woo berjalan dengan lesu. Heung Sam bertanya Kang Woo melihatnya dengan jelas kan? Kang Woo membenarkan.

“Jung Seon Saeng menyukai Hwa Jung kita, kan?”

“Aku pikir begitu.”

“Hati yang bahkan aku tidak pernah berani untuk memilikinya. Jeong Seon Saeng sekarang…Jeong Seon Saeng memilikinya untuk Hwa Jung sekarang.”

“Apakah dia (Hwa Jung) menyukainya juga?”

Heung Sam menoleh pada Kang Woo dan mendorong pipinya. Heung Sam bilang tidak mungkin itu terjadi. Penyatuan Korea akan mudah (jika Hwa Jung dan Jung saling menyukai, mereka jauh berbeda seperti Korsel dan Korut). Heung Sam menentangnya. Kang Woo juga.

***

Jung termenung sendirian masih di tempat yang sama. Dia lalu berbaring di bangku dan mengingat percakapanya tadi dengan Hwa Jung.

“Tidak bisakah kau berhenti belajar?”

“Tidak ada tempat yang akan mempekerjakanku saat IMF ini. Wanita harus belajar paling tidak untuk sebuah kehidupan. Di dunia yang keras ini.”

Jung duduk. Dan berkata sendiri, “Jadi, kau akan pergi belajar lagi?” Jung berteriak, “Hei!! Tidakkah kau dilahirkan dengan baik?” Jung menunduk.

***

Di toko keluarga Oh, berkumpul para tetangga. Salah satu tetangga memuji Ayah, betapa bagusnya memiliki seorang putri pemenang Miss Korea. Tetangga yang lain bilang, betapa baiknya dia akan menikahi orang kaya. Mereka merasa cemburu. Satu tetangga lagi bilang, toko ayah akan ramai setelah beritanya keluar.

“Aku tidak percaya seorang Miss Korea muncul dari lingkungan kita.”

Ayah, kakek, dan para tetangga tertawa senang.

Hyung Joon dan Ji Young yang baru pulang melihatnya dari luar. Hyung Joon menggenggam tangan Ji Young dan menariknya menjauh dari sana.

Setelah jauh, Hyung Joon melepaskan tangannya. Ji Young berusaha menggenggamnya lagi, tapi Hyung Joon menolak. Itu adalah lingkungan mereka, dimana semua orang mengenal mereka. Ji Young menoleh ke belakang dan berkata tidak ada siapapun disana.

“Jika kau tidak membiarkanku memegang tanganmu saat aku menginginkannya, apa yang akan kau katakan padaku saat kita kencan?”

“Kencan?”

“Ya.”

“Hei, tanda tangan kontrak Miss Korea belum lagi kering. Hal yang paling harus diperhatikan adalah skandal. Apakah kau mendengarnya atau tidak mereka bilang kau sama sekali di larang untuk kencan?”

“Aku bisa melakukan semuanya secara rahasia.”

“Rahasia? Semuanya?”

Ji Young tersenyum membenarkan. Hyung Joon bertanya apa itu kencan rahasia semuanya? Ji Young juga tidak tahu, dia akan mencobanya mulai sekarang.

“Kita tidak bisa.” Ujar Hyung Joon.

“Kita bisa.” Ji Young memegang tangan Hyung Joon.

“Kita tidak bisa, aku sudah memberitahumu.” Hyung Joon melepaskan tangannya. Jika sesuatu terjadi padamu saat kita melakukan ini, itu benar-benar akan menjadi masalah besar. Sampai Mei, aku bukan pria untukmu. Aku hanya…sebuah lampu jalan. Aku akan membuatmu bersinar di kegelapan dan melindungimu. Sebuah lampu jalan, oke?”

Ji Young cemberut. Ji Young menilai wajah Hyung Joon menunjukkan hal yang tidak masuk akal tentang lampu jalan.

“Siapa yang mendengarkan omelan yang diberikan organisasi seperti seorang guru akan melakukannya dan percaya dan mengikutinya dengan persis? Itulah mengapa aku bilang bahwa aku akan melakukannya secara rahasia. Siapa yang bilang aku akan melakukannya di depan umum? Aku akan melakukannya. Kau lakukan apa yang kau inginkan, Oppa.”

Ji Young lalu berjalan pergi kembali meninggalkan Hyung Joon, ngambek. Hyung Joon menyebut Ji Young terlalu nakal, dan tertawa.

***

Hyung Joon pergi menemui Madam Ma. Madam Ma pikir mereka tidak akan punya alasan untuk bertemu lagi.

Hyung Joon menyerahkan uang hadiah yang tadi diberikan Ji Young padanya, “Ji Young, saya akan mempercayakannya pada anda. Aku memohon.”

***

Ji Young akan tidur. Tiba-tiba seluruh anggota keluarga masuk ke dalam kamar Ji Young dengan marah.

“Orang yang kau berikan semua uang hadiah adalah Hyung Joon?” kakek bertanya dengan marah.

Ji Young membenarkan. Semuanya terkejut. Ayah merasa lemas. Paman bertanya mengapa Ji Young melakukan itu.

“Apakah Hyung Joon mengatakan dia menyukaimu lagi? Apakah dia mengatakan dua mencintaimu lagi? Dan apakah dia menggodamu untuk memberikannya uang, saat dia mengatakan itu?” Ji Suk memberondong pertanyaan.

Ji Young menjawab, “Dia bersikeras tidak menerima uang bahkan saat aku hampir memohon padanya, dan tidak peduli bagaimana aku memintanya untuk kencan rahasia, aku pikir dia juga tidak ingin melakukannya. Dia bilang kami tidak bisa. Apa yang harus aku lakukan, Ibu?”

Ayah kaget, “Bilang apa?”

“Jadi kau memohon padanya untuk berkencan saat kau memberikan uang, tapi Hyung Joon, berandal itu, bahkan dengan kau menawarkan uang dia menolakmu sekarang?!” tanya paman tak percaya.

Ji Young mengangguk.

Kakek: “Kau kurang apa, sehingga seorang wanita mengejar seorang pria mengatakan bahwa dia lebih menyukainya?! Urutannya adalah prialah yang seharusnya mengejar wanita mengatakan bahwa dia menyukainya. Dan lebih dari itu, apa itu yang namanya pria? Apa sih yang begitu hebat dari dirinya sampai-sampai dia memperlakukan Miss Korea seperti kimchi rebus?”

Paman dan Ji Suk tak percaya kakek menyebut Ji Young kimchi rebus. Kakek bilang Hyung Joon sedang memeriksa bagaimana Ji Young dibumbui sekarang. Apakah asin atau tidak, apakah dia harus bertemu lagi atau tidak.

Ji Young bertanya lagi, “Kakek, apa yang harus aku lakukan untuk membuat Hyung Joon Oppa lebih menyukaiku daripada aku menyukainya? Aku juga seorang wanita. Harga diriku terluka.”

Ji Young merajuk. Ayah dan paman menghela nafas. Ayah bertanya pada kakek mengapa Ji Young hidup seperti itu. Ayah meminta Ji Young untuk sadar. Ji Young tak mendengarkan dan pamit tidur.

***

“Miss Korea, Ji Young mencapainya sendirian dengan kekuatannya sendiri. Seperti yang anda katakan, saya tidak memenuhi syarat sebagai pembuat ratu. Saya benar-benar tidak bisa mempercayakan dia pada orang lain. Jika itu anda, saya bisa mempercayakan Ji Young. Jadi Ji Young tidak duduk, ragu-ragu, di samping saya, jadi dia bisa terbang lebih jauh dan lebih tinggi di masa depan. Presdir, silahkan menjadi pembuat ratu untuk Ji Young. Terimalah dan persiapkan dirinya untuk Miss Universe, dan hal-hal yang muncul di masa depan, tolong terima tanggung jawab atas mereka dan atur mereka.”

“Apa yang terjadi jika Ji Young terbang ke suatu tempat dimana kau tidak bisa menangkapnya sementara aku melakukan itu?”

“Tolong buat dia terbang dengan pasti.”

“Saat kau mempercayakannya kepadaku, cintamu akan berisiko.”

“Itu adalah bagian saya dan saya harus mengatasinya.”

“Dari apa yang aku dengar, perusahaanmu juga hancur. Apakah itu sebuah petualangan, judi atau kepercayaan diri seorang?”

Hyung Joon hanya tersenyum dan tidak menjawabnya. Hyung Joon hanya meminta Madam Ma untuk menjadikan Ji Young Ratu yang sebenarnya.

Madam Ma akhirnya mengiyakan. Dari saat dia menjadi Miss Korea, Ji Young berada di atas lembaran tipis es. Pada saat salah belok, pada kesalahan saat itu, bahkan sebelum dia bisa jatuh, Ji Young sudah terjun ke air dingin, dan dia harus mundur. Ji Young berada dalam dunia semacam itu.

“Aku tidak akan pergi jauh dengan menyuruh kalian berdua untuk putus. Sampai kompetisi Miss Korea, kalian berdua harus mengendalikan diri.”

“Ya.”

“Kalian berdua harus hati-hati.”

“Ya.”

“Jangan berkencan diam-diam dariku.”

“Ya, saya mengerti.”

“Di saat kau mempercayakan dia padaku, jangan menduga apapun yang terjadi, apapun keputusan yang dibuat.”

“Ya.”

Madam Ma menoleh pada Hyung Joon, “Hari ini, kau menjual jiwamu padaku. Mengapa itu sangat sedap?” Madam Ma tertawa.

“Presdir, tolong buat Ji Young menjadi seorang ratu, dan saya akan membuat Ji Young bahagia. Mari lakukan dengan baik, Presdir.”

Madam Ma dan Hyung Joon saling menatap penuh arti.

***

Hyung Joon pulang ke rumah. Dia menengok Ji Young yang sedang tidur membelakangi pintu. Ketika Hyung Joon akan menutup pintu, Ji Young bergumam, “Kita kencan rahasia.”

Hyung Joon menoleh dan tersenyum.

***

Sekretaris Yoon melapor pada Madam Ma, Miss Internasional yang akan di datangi Soo Yeon akan ada di Jepang. Miss World yang diperkirakan Jae Hee akan pergi kesana akan dibuka di Seychelles, Afrika.

Madam Ma menoleh ke arah pintu yang dibuka. Ternyata yang masuk adalah Madam Yang. Madam Ma bilang dia sedang sibuk dan meminta Madam Yang untuk cepat mendekat dan langsung mengatakan intinya. Madam Yang mendekat dan bilang bahwa ada sesuatu yang ingin dia katakan.

Madam Ma bilang dia sudah mendengar Cheery Salon disita. Madam Yang lemas dan bertanya bagaimana Madam Ma bisa tahu. Madam Ma bilang apa Madam Yang tidak tahu perputaran gosip sangat cepat dalam bisnis mereka. Madam Ma juga bertanya berapa banyak Madam Yang berhutang sehinggan salonnya di sita.

Madam Yang menangis, “Hyungnim, apa yang harus aku lakukan? Aku bekerja keras untuk membuka salon itu.” Madam Yang berlutut, “Hyungnim, kau tahu, kan? Gaji yang kau berikan padaku, aku tidak menggunakannya bahkan satu sen pun dan menyimpan uangku. Bahkan uang untuk membeli makan siang juga berharga. Aku memasak ramyun di salon dan memakannya. Itu adalah salon yang aku buka dengan tabungan kehidupanku.”

Madam Ma memukuli punggung Madam Yang, “Itulah sebabnya kau seharusnya hidup dalam kekayaanmu. Kau bahkan tidak bisa menghabiskan uangmu 5000 won untuk membeli sebuah majalah kecantikan. Jadi kau akan melihatnya dengan matamu, jadi kau mengingatnya dengan matamu, membaca berjam-jam di toko buku lagi dan lagi, sehingga pada akhirnya orang yang membuatku membuka dompet adalah kau. Dan apakah lukisan 50 juta won masuk akal?! Apakah kau membuat Miss Korea dengan uang?! Dimana kau mempelajari hal yang paling menakutkan dan membuat keributan karena uang?! Itulah sebabnya kakimu terbelah.”

“Hyungnim, apa yang harus aku lakukan?!” Madam Yang memeluk Madam Ma.

“Kenapa kau tanyakan itu padaku?” Madam Ma melepaskan diri.

Ujung-ujungnya ternyata Madam Yang meminta dipekerjakan kembali oleh Madam Ma. Madam Ma yang tak percaya mendengarnya bertanya pada Sekretaris Yoon apa yang sedang dikatakan Madam Yang. Sekretaris Yoon bilang dia pikir Madam Yang tidak sedang berakal sehat.

Madam Yang memegang kaki Madam Ma, memohon sambil menangis untuk diperkerjakan kembali. Dia akan kembali ke awal dan akan bekerja keras dan rajin di bawah Madam Ma. Madam Yang bilang Madam Ma sudah tahu siapa dia, Yang Chun Ja. Saat dia bekerja dengan Madam Ma, dia bahkan melakukan semua yang disuruh Madam Ma. Dan karena itulah Madam Ma menyukainya.

“Itu benar. Dia sangat menyukaimu. Tapi kau menusuk dari belakang dan mengkhianati kami, benar kan?”

“Sekretaris Yoon, bicara dengan benar. Akankah kau tetap di bawah Hyungnim sepanjang hidupmu? Itu adalah waktunya untukku mandiri, jadi aku pergi keluar. Bagaimana bisa itu sebuah pengkhianatan? Orang yang tidak tahu apapun dan terus mengatakan bahwa aku mencuri dan mengajarkan keterampilan, tapi tidak. Aku mempelajarinya! Aku mempelajari itu semua! Mengapa aku menirunya?! Mengapa aku mencurinya?!” Madam Yang berteriak. “Sejujurnya, itu tidak seperi kau membuat semua keterampilan olehmu sendiri. Saat mereka membuat rumah rumah mereka, itu tidak seperti aku bermain dan hanya mengambil keuntungan dari mereks. Itu benar kan Hyungnim?”

Madam Ma menyuruh Madam Yang berhenti merengek dan bangun. Madam Yang tidak mau, dia tidak akan bangun hingga Madam Ma mau mempekerjakannya kembali. Madam Ma bilang keras kepala Madam Yang kembali lagi. Madam Yang tetap tidak mau pergi.

Madam ma bilang dia juga perlu waktu untuk berpikir. Madam Yang tersenyum senang dan mengelus-elus tangan Madam Ma. Walaupun Madam Ma bilang dia belum memutuskan. Tapi Madam Yang tetap menganggap Madam Ma menerimanya kembali. Madam Yang berterima kasih dan berkata akan melakukan semua yang di perintahkan Madam Ma.

***

Esok pagi. Ji Young dan Hyung Joon keluar bersama dari rumah. Lalu datang mobil Sekretaris Yoon dan meminta Ji Young masuk. Hyung Joon juga meminta Ji Young masuk dan ikut dengan Sekretaris Yoon. Ji Young memanggil Hyung Joon, meminta penjelasan.

“Kau telah berjuang sangat banyak mempersiapkan Miss Korea dengan seorang pemula sepertiku. Untuk Miss Universe, kau perlu mempersiapkannya dengan orang yang berpengalaman. Itu adalah sebuah kompetisi dunia.” Jelas Hyung Joon.

Sekretaris Yoon turun dari mobil dan meminta Ji Young untuk cepat masuk, Madam Ma sudah menunggu. Hyung Joon bilang semuanya sudah dipersiapkan, jadi Ji Young tidak perlu khawatir. Hyung Joon membukakan pintu untuk Ji Young. Ji Young merasa tidak enak, tapi Hyung Joon bilang tidak apa-apa.

***

Direktur Han menemui Kang Shik, dia mengatakan bahwa menurut pengacara Ji Young saat final itu berusia 26 tahun. Kang Shik sudah merasa senang. Tapi Direktur Han bilang, setiap tahun kompetisi diadakan bulan Mei tapi untuk pertama kalinya mereka mengundurnya menjadi Desember, jadi dia pikir akan beberapa kekeliruan.

“Jadi akhirnya, Oh Ji Young tidak memenuhi syarat di tempat pertama berdasarkan usianya. Jadi…seorang kontestan yang dari awal tidak memenuhi syarat menjadi pemenang Miss Korea.” Kang Shik tersenyum sinis.

“Direktur Kim…itu…bagaimana kalau kita abaikan saja kejadian ini? Di kompetisi Seoul, ada skandal tentang perubahan Miss Seoul. Jika sesuatu muncul lagi tentang kompetisi final ini, ini adalah masalah yang serius yang berpotensi memunculkan kemungkinan kompetisi dihentikan.”

“Kami menyesali insiden ini sebagai sponsor utama dari kontes.” ujar Kang Shik.

“Karena kita berubah sampai Desember, tanggal untuk kompetisi masing-masing provinsi telah kacau. Jadi batas usia ditulis sebagai 25 tahun pada tanggal kompetisi final. Namun, baik kontestan dan penyelenggara membuat beberapa kesalahan. Jika kita telah melakukannya di Mei seperti biasanya, usia Oh Ji Young tidak akan berarti sama sekali. Ini cuma perbedaan satu hari, dan saya bertanya-tanya apakah itu diperlukan untuk membuat masalah lebih besar.”

“Mari kita lihat... Mari kita berpikir lebih tentang hal ini jika itu diperlukan atau tidak. Jika diperlukan, tidakkah itu jelas bahwa Miss Korea harus berubah?”

Direktur Han terkejut mendengar tanggapan Kang Shik dan ingin meminta penjelasan lebih. Tapi Kang Shik bilang dia sibuk dan beranjak pergi.

***

Sekretaris Yoon membawa Ji Young ke sebuah ruangan yang penuh dengan pakaian, tas, dan sepatu. Sekretaris Yoon menghampiri Madam Ma dan mengabarkan kedatangan mereka. Madam Ma menoleh pada Ji Young, Ji Young memberi salam.

Madam Ma memberitahu bahwa semua yang ada di ruangan itu adalah barang-barang yang mereka gunakan salam kompetisi Miss Universe tahun lalu. Sebanyak itu? Ji Young tak percaya. Madam Ma bilang bahkan jika dia beritahu Ji Young bahwa itu semua tidak cukup, apakah Ji Young akan percaya.

“Selama 20 hari lebih hidup bersama dengan kontestan lain, pesta yang diadakah setiap hari adalah tes. Gaun malam yang dibutuhkan paling tidak 10. Dan pakaian formal, baju kasual dan bahkan baju latihan dengan celana olah raga, karena setiap hari, setiap saat, kau akan diekspos ke media dan diuji, kau tidak bisa dengan ceroboh menggunakan sesuatu, bahkan jika itu hanya sebuah kaos. Kaos kaki yang tidak seorang pun melihatnya, dan bahkan celana dalam, seolah-olah seseorang melihatnya, kau harus menggunakannya dengan gaya. Setiap hari, sehari-hari seperti model yang berada di runway. Seperti seorang aktris di depan kamera. Itulah realitas Miss Universe. Apakah kau mengerti?”

Madam Ma melanjutkan, sayangnya semua barang yang ada di ruangan itu sudah tidak tren lagi. Mereka tidak bisa menggunakannya lagi. mereka perlu membeli lagi yang baru dengan tren terbaru dan itu akan membutuhkan banyak uang. 20 juta won tidak akan cukup. Dan juga akan sulit menemukan sponsor dalam situasi krisis ekonomi seperti sekarang. Dan Ji Young bukan tipa gadis yang akan menerima pertolongannya dengan sepenuh hati. Ji Young perlu mengumpulkan uang sendiri.

Madam Ma melihat raut wajah Ji Young yang nampak khawatir, “Kenapa? Apa kau takut?”

“Tidak. Saya akan mencoba.”

“Itu semua tergantung padamu. Iklan atau siaran, aku akan menghubungkan mereka denganmu jika mereka cocok.”

“Ya.”

Madam Ma mendekati Ji Young dan langsung bicara menatap Ji Young, “Untuk poin yang akan dipertandingkan di pelatihan Miss Korea, aku akan lebih berat dan ketat. Jika kau tidak siap untuk itu, ini belum terlalu terlambat. Kembalilah. Apa yang akan kau lakukan?”

“Saya akan bergantung pada anda mulai sekarang. Terima kasih.” Ji Young menunduk.

Madam Ma meminta Ji Young mengangkat kepalanya. Mereka berdua butuh waktu yang lama.

***

 

Tiga sekawan pergi ke toko kosmetik. Hyung Joon bilang sekarang yang menjadi tren adalah penggunaan full make up. Tapi setelah Bada mengeluarkan BB cream, mungkin tren akan berubah menjadi make up natural. Dan saat itu lisptik berwarna gelap mungkin tidak akan bekerja. Jadi ketika orang-orang menggunakan BB cream agar seperti terlihat tidak menggunakan make up, apakah mereka akan menggunakan lipstik gelap seperti mereka menggunakan make up full? Yang pasti setelah BB cream populer, orang-orang akan mencari lipstik yang berbeda.

Hyung Joon menunjukkan sebuah lip gloss, “Bagaimana dengan ini?”

Heung Sam bilang itu tidak ada warnanya. Kang Woo menambahkan lip gloss digunakan di atas lipstik, “Bagaimana bisa itu mengalahkan lipstik yang memiliki warna? Itu tidak dapat bersaing.”

“Jadi itulah sebabnya... kita bisa membuat lip gloss berwarna! Untuk pertama kalinya, kita akan membuat lip gloss berwarna! Tidak ada yang tahu tentang BB cream, mereka tidak akan tahu lipstik yang tepat untuk BB cream. Kita akan menaruhnya lebih dulu di pasar. Lihatlah. Semakin populer BB cream, mereka akan menari lip gloss natural.”

Heung Sam tersenyum dan bilang itu menakjubkan. Kang Woo juga tersenyum, Hyung Joon benar, kenapa mereka tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Heung Sam mengajak mereka menghubungi Hwa Jung, tapi dia bingung mereka harus bertemu dimana. (kan mereka sudah tidak punya kantor lagi…)

***

Kang Shik menemui Lee Yoon untuk membahas masalah BB cream. Yoon mempersilahkan Kang Shik membeli BB cream, tapi dengan kondisi Bada harus mengambil alih keseluruhan perusahaan ViVi Cosmetics. Kang Shik bilang walaupun BB cream potensial, tapi dia tidak yakin jika itu bernilai dalam jumlah uang yang tinggi.

Lee Yoon bilang pertemuan dia berikutnya adalah dengan Juliana (perusahaan kosmetik juga). Dan jika Kang Shik tidak menyukainya, Kang Shik bisa menolak tawarannya.

Kang Shik berpikir sejenak, lalu dia bilang dia setuju untuk melakukannya. Yoon pun memberikan kontrak penjanjiannya untuk dilihat Kang Shik. Kang Shik melihat disana ada kondisi dimana Bada harus menggunakan Ji Young sebagai model iklan mereka. Yoon pikir Kang Shik akan menyukainya.

“Saya pikir Anda memiliki minat yang tinggi pada Oh Ji Young.” ujar Kang Shik.

“Sejak Oh Ji Young memberikan perhatian pada BB Cream bahkan sebelum keluar di pasaran, dari posisi Bada, itu tidak akan buruk bagi Anda.”

“Tapi, apakah Oh Ji Young akan terus menjadi pemenang Miss Korea, itu adalah masalah.”

Yoon tak mengerti maksud Kang Shik. Kang Shik menjelaskan bahwa mereka mengetahui bahwa Ji Young tidak memenuhi kualifikasi usia. Dia adalah seorang kontestan yang tidak memenuhi persyaratan. Selama kompetisi, ulang tahunnya terlewatkan, jadi dia berusia 26.

“Dengan perbedaan satu hari, anda akan mencuri mahkota?” Yoon tak percaya.

“Apakah itu satu hari atau satu bulan, peraturan adalah peraturan. Itu belum ditentukan, tapi…” Kang Shik mengancam.

“Direktur Kim.” Yoon memotong setelah berpikir, “Dari harga akuisisi, saya akan menurunkannya 3%. Masalah Oh Ji Young, cukup menutupinya. Saya meminta Anda untuk tidak membuat keributan tentang kualifikasinya. Mengabaikan kondisi dalam menggunakan Oh Ji Young sebagai model iklan, saya juga tidak ingin memberikan BB Cream pada Bada.”

***

Bersambung ke bagian 2 ~

 

Komentar:

Untunglah Hyung Joon bisa berpikir jernih dalam keterpurukannya. Dia tidak membiarkan para pekerjanya menjadi pengangguran dengan meminta Yoon mengambil alih seluruh perusahaannya. Dan dia bisa memikirkan peluang lain dari BB cream mereka yang pada akhirnya akan diambil alih oleh pihak lain. Karena mereka yang lebih dulu menemukan BB cream, maka mereka juga lebih tahu apa yang cocok dengan BB cream.

Sebelumnya Jung menyuruh Hyung Joon untuk tidak putus dengan Ji Young dan tetap disisinya hingga Ji Young sendiri yang meminta putus. Tapi sepertinya hal itu tidak akan terjadi. Di episode ini, jelas sekali Ji Young bahkan makin menyukai Hyung Joon dan mengajaknya berkencan rahasia saat dia sebenarnya di larang berkencan.

Dan Madam Ma yang baik hati, yang sejak awal tahu mereka pacaran, tidak meminta mereka berdua putus, hanya meminta mereka untuk hati-hati dan mengendalikan diri agar tidak ketahuan.

Yoon juga bertindak seperti seorang pahlawan, dia mengajukan syarat pada Bada agar Ji Young yang menjadi model iklan mereka jika mereka menginginkan BB cream. Dan juga mencoba membungkam muut Kang Shik untuk tidak membocorkan masalah usia Ji Young. Tapi, apakah Ji Young akan luluh?