Sinopsis AFTERMATH Season 2 Episode 6 – end
“Dae Yong! Dae Yong! Sadarlah, kau tidak boleh mati. Dae Yong, bangunlah. Dae Yong.” Hee Kyung berusaha menyadarkan Dae Yong yang terjatuh.
Dae Yong membuka matanya sebentar, lalu kepalanya terkulai.
“Dae Yong!” Hee Kyung histeris.
Sinopsis Aftermath Season 2 Episode 6 – end
Hee Kyung menunggui Dae Yong yang di rawat di rumah sakit. Dae Yong bergerak karena wajahnya terkena sinar matahari. Hee Kyung menutupi dengan tangannya.
Perlahan, Dae Yong membuka matanya dan melihat Hee Kyung.
“Kau sudah sadar?”
“Ya. Bagaimana dengan yang lainnya?” tanya Dae Yong lemah.
“Upacara kelulusan? Sudah selesai. Sangat menegangkan karena kau terjatuh.”
“Benarkah? Maafkan aku, semua itu salahku.”
Hee Kyung memeluk Dae Young, “Aku bersyukur kau selamat.”
Joon Goo keluar dari rumah sakit dengan tangan di sangga, sepertinya Joon Goo mengalami patah tangan karena kecelakaan itu.
Joon Goo teringat penjelasan dokter: “Tubuh Anda mengalami gejala ketidak seimbangan sementara. Tapi, ini keajaiban, mengingat Anda jatuh dari ketinggian seperti itu.”
Joon Goo berjalan. Lalu seorang pria paruh baya menyenggolnya. Joon Goo kesal dan menunjukkan tatapan mengerikannya.
“Kau lihat apa? Dunia ini sudah penuh dengan orang gila.” Ujar pria itu.
Joon Goo terlihat terkejut dan menahan bahu pria itu yang hendak pergi. Dia melihat tajam ke mata pria itu.
“Apa? Kau mau cari gara-gara? Minggir! Minggir, brengsek!” Pria itu menepis tangan Joon Goo.
Pria itu pergi. Joon Goo merasa tak percaya, “Aku tak mencium aroma aneh, tak melihat mata merah.”
Dae Yong berjalan pulang bersama ibunya. Dae Yong berjalan mendahului ibu. Ibu menyuruh Dae Yong berhenti. Dae Yong tidak mau, bicaranya nanti saja, dia adalah pasien.
“Pasien? Beraninya kau mengatakan itu.” ibu menjewer telinga Dae Yong.
Dae Yong berteriak kesakitan. Ibu jadi panik dan bertanya apakah Dae Yong baik-baik saja.
“Kalau ibu ingin memukulku, tunggu sampai kita sampai di rumah.” Dae Yong tersenyum geli berjalan meninggalkan ibu.
“Ahn Dae Yong! Dasar anak nakal, berhenti kau! Teganya kau membohongiku!” ibu sadar tadi Dae Yong pura-pura. Ibu memukul pantat Dae Yong. Dae Yong merayu ibu, dan berlari dengan gembira.
Kemudian Dae Yong bernarasi: “Semua kembali normal. Bahkan masa remaja umur 18 tahun yang selalu membuat masalah…”
Dae Yong pergi ke tempat Joon Goo, dan tempatnya tutup.
“…Kim Joon Goo menghilang bagai angin dan segalanya berakhir dengan sempurna…”
Dae Yong membantu pelanggan mencoba sepatu di toko tempat ibunya bekerja.
“…Beasiswaku dibatalkan karena kekacauan yang kubuat saat upacara kelulusan. Aku harus mengulang ujian tahun depan…”
Dae Yong membawa banyak kardus masuk ke dalam toko. kardus-kardus itu terjatuh saat Dae Yong membuka pintu.
“Apa yang kau lakukan? Hati-hati. Kau bisa merusak barangnya.” Pemilik toko menegur Dae Yong.
“Maafkan saya.” Dae Yong meminta maaf.
“…Pahlawan kereta Ahn Dae Yong terlupakan begitu saja…”
Dae Yong menutup tirai toko dan mengepel lantai.
Dae Yong keluar dari toko dan terkejut melihat In Ho datang sambil merangkul Na Ri dan memakai jaket pasangan.
“Hei, ada apa dengan kalian berdua?” Dae Yong nyengir.
“Kejadian di upacara kelulusan benar-benar menyelamatkanku. Terima kasih.” Ujar In Ho.
“Akhirnya dia berhenti menggangguku. Syukurlah.” Canda Dae Yong.
“Kau mau kemana? Aku ke sini untuk menemuimu.” Tanya In Ho.
“Aku sibuk belajar untuk ikut ujian ulang.” Ujar Dae Yong sambil menunjukkan cincinnya. Na Ri tersenyum.
Dae Yong lalu permisi dan akan menelpon In Ho nanti.
Dae Yong berjalan pergi, dan tersenyum mendengar In Ho yang mengajak Na Ri makan spageti.
Ibu menelpon Dae Yong, “Ahn Dae Yong. Jika kau terlambat pulang. Ibu akan memarahimu.”
“Ibu, sekarang aku sedang rajin belajar. Mengerti?” Dae Yong tersenyum.
“Ibu tak masalah kalau kau berkencan, tapi apa kau tidak merindukan Ibu?” Ibu merajuk, “Cepatlah pulang, Ahn Dae Yong.”
Dae Yong tersenyum, “Baiklah.”
Hee Kyung menunggu Dae Yong di sebuah bangku taman. Dae Yong datang dan langsung merebahkan badannya ke pangkuan Hee Kyung.
“Hye Kyung, kau tahu tanggal 14 Februari itu hari apa?” tanya Dae Yong sambil menutup mata.
“Hari Valentine.”
“Ya, sudah ku duga kau pasti tahu.” Dae Yong tertawa.
“Apa? Aku kira kau ingin mengatakan hal istimewa.
Dae Yong duduk, “Hei, kata-katamu berbahaya. Tanggal 14 adalah hari yang sangat spesial. Hee Kyung…” Dae Yong memasang tampang memelas, “Apa kau akan memberikannya untukku?”
“Tergantung bagaimana sikapmu.” Ujar Hee Kyung.
“Kau pasti akan memberikannya.” Ujar Dae Yong optimis.
Dae Yong menjawab telpon In Ho. In Ho bertanya apakah Dae Yong sibuk. Dae Yong balik bertanya kenapa In Ho mengganggu kencannya. In Ho memberitahu bahwa ada webtoon tentang Dae Yong.
Dae Yong lalu melihatnya bersama Hee Kyung di laptop yang dibawa Hee Kyung. Mereka tersenyum bersama.
Dae Yong dan Hee Kyung berjalan sambil membahas webtoon itu.
“Tokohnya tidak mirip denganku.”
“Mirip. Kalian sama-sama jelek.”
“Apa maksudmu? Dia lebih mirip dengan penulis webtoon ini.”
“Benarkah?”
“Ya.”
“Aneh, bukan? Ahn Dae Yong tokoh fiksi online.”
“Ahn Dae Young.” Hee Kyung tertawa.
“Aahh..apa yang harus kulakukan, sekarang aku jadi bintang webtoon?”
“Tak ada yang harus dikhawatirkan, karena kau jelek.” Hee Kyung tertawa.
“Apa katamu?”
“Mana mungkin kau jadi bintang kalau kau jelek.”
***
~tamat~
Komentar:
Setelah terjatuh bisa dipastikan Joon Goo kehilangan kekuatannya dan menghilang.
Dan seperti dugaanku sebelumnya, baik Hee Kyung atau Dae Yong, tidak dijelaskan apakah kekuatan mereka hilang atau tidak. Tapi yang jelas, karena mereka menjalani hidup seperti biasa, ada kemungkinan kalaupun kekuatannya tidak hilang, tapi mereka memutuskan untuk tidak menggunakan kekuatannya itu seperti yang mereka lakukan sebelumnya.
Jadi, apa pesan yang bisa di ambil dari drama ini? Takdir, kita tidak berhak mengubah takdir hidup seseorang, kecuali orang itu sendiri yang akan mengubahnya. Dan juga, kita tidak boleh sombong dan tamak karena kelebihan kita, tetap rendah hati dan bersyukur. Kesombongan dan ketamakan akhirnya hanya merubah kita menjadi sosok yang tidak baik.
Ada yang mau menambahkan? ^^
Aduuuhhh mo kasih jempol nggak ada tombol klik like nya ya,,,,
ReplyDeleteMakasih mbak Mumu :)
Bagus ceritanya, keren kesimpulannya mba mumu .... 2 jempol bwt mba deh...
ReplyDeletedaebak! 1 hari berapa posting mbak? sendirian lagi^^
ReplyDeletelanjutkan semangatnya mbak mumu cantik :)